Beredar informasi di media sosial adanya hubungan kekeluargaan antara Komisioner KPU Ilham Saputra dengan Tim Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Yuga Aden.
Menanggapi hal tersebut, Ilham Saputra angkat bicara. Dia menegaskan dirinya tidak terafiliasi ke mana-mana. Ilham mengaku profesional dalam beerja sehingga tidak perlu ditakutkan.
“Kalau adik kakak gimana emang?, abang saya profesional dan saya juga profesional,” ujar Ilham di Kantor KPU, Jakarta, Sabtu (20/4).
Ilham mempertanyakan kenapa publik bisa mempertanyakan hal tersebut. Padahal dirinya dan sang kakak Yuga Aden sama-sama profesional dalam bekerja.
Ilham menjelaskan si kakak Yuga Aden memang bekerja untuk Sandiaga Uno dan pernah bekerja di bidang komunikasi. Sementara dirinya adalah penyelenggara pemilu.
“Saya di KPU bekerja secara profesional sebagai penyelenggara pemilu yang berintegritas dan tidak berpihak kepada siapapun,” katanya.
Ilham mengaku si kakak Yuga Aden adalah anak keempat. Sedangkan dirinya adalah anak kelima. Sehingga dia menjelaskan ke publik supaya tidak ada yang ditutupi.
“Yuga anak keempat, gue anak kelima. Sudah jelas engga usah ditutupi. Kita sama-sama profesional, kecuali abang saya calon peserta pemilu, itu lain perkara,” pungkasnya.
(GFD-2019-1875) Komisioner KPU, Ilham Saputra adalah adik kandung Yuga Aden, Tim Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN)
Sumber:Tanggal publish: 22/04/2019
Berita
Hasil Cek Fakta
Rujukan
- https://www.jawapos.com/nasional/politik/20/04/2019/kakak-kandungnya-jadi-anggota-bpn-komisioner-kpu-ilham-mengaku-profesional/
- https://www.beritasatu.com/politik/549865/ilham-saputra-tegaskan-bekerja-profesional-sebagai-komisioner-kpu
- https://news.okezone.com/read/2019/04/22/605/2046649/ilham-saputra-tegaskan-profesional-kerja-di-kpu-meski-kakaknya-pengurus-bpn-prabowo
- https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/pq8ytm335/komisioner-kpu-jelaskan-hubungan-keluarga-dengan-tim-bpn
- https://news.detik.com/berita/d-4517906/hubungan-keluarga-dengan-anggota-bpn-diviralkan-komisioner-kpu-buka-suara
(GFD-2019-1874) #INAelectionObserverSOS , #CYBERMUSLIMRUSSIANFORPRABOWOSOS , dan Isu Server KPU Diserang Hacker Bayaran
Sumber: facebook.comTanggal publish: 22/04/2019
Berita
Di media sosial, terutama Facebook, banyak unggahan yang menyebutkan bahwa server Komisi Pemilihan Umum ( KPU) diretas, Kamis (18/4/2019). Sebuah akun mengunggah tangkapan layar yang menyebutkan bahwa server KPU diretas untuk melakukan kecurangan tertentu dalam hasil penghitungan suara Pemilu 2019.
Beberapa diantaranya menyertakan video yang diklaim sebagai tampilan dari peta serangan siber hacker dari luar negeri. Postingan semacam ini sebagian besar disertai dengan tagar seperti : #INAelectionObserverSOS dan #CYBERMUSLIMRUSSIANFORPRABOWOSOS
Atau dengan narasi :
"Bismillah..
Kami butuh 1 juta tagar biar saudara kami HACKER MUSLIM RUSIA MEMBANTU KAMI. MEREKALAH HACKER TERBAIK DI DUNIA
ketik tagar : #CYBERMUSLIMRUSSIANFORPRABOWOSOS"
Beberapa diantaranya menyertakan video yang diklaim sebagai tampilan dari peta serangan siber hacker dari luar negeri. Postingan semacam ini sebagian besar disertai dengan tagar seperti : #INAelectionObserverSOS dan #CYBERMUSLIMRUSSIANFORPRABOWOSOS
Atau dengan narasi :
"Bismillah..
Kami butuh 1 juta tagar biar saudara kami HACKER MUSLIM RUSIA MEMBANTU KAMI. MEREKALAH HACKER TERBAIK DI DUNIA
ketik tagar : #CYBERMUSLIMRUSSIANFORPRABOWOSOS"
Hasil Cek Fakta
Komisioner KPU, Viryan Azis, membenarkan, memang ada upaya suatu pihak melakukan peretasan situs milik KPU yang memang terjadi hampir setiap waktu bahkan sebelum pilpres 2019 berlangsung. Meski demikian, Viryan menegaskan, hasil akhir pemilu tidak didasarkan pada penghitungan oleh server milik KPU ini. Selain itu, Komisioner KPU RI, Pramono Ubaid, mengatakan tumbangnya server KPU terjadi kemungkinan karena traffic yang melonjak tajam.
Rujukan
(GFD-2019-1873) Satu Unit Mobil KPU Datangi Ruko Digital Printing di Condet, Diduga Berusaha Merubah Kertas atau Dokumen C1
Sumber: twitter.comTanggal publish: 22/04/2019
Berita
“Tertangkap basah, dinihari tadi 1 unit mobil logistik KPU mendatangi ruko Digital Printing di Condet. Supir dan Aparat yang mengawal langsung kabur. Barang bukti sudah diamankan. Diduga berusaha mau merubah kertas/dokumen C1. #IndonesiaFraudElection #KPUJanganCurangiSuara02,” cuit akun Mega Simarmata (@MegaSimarmata), Senin (22/4).
Hasil Cek Fakta
Namun, setelah dilakukan penelusuran, video dan narasi yang dibuat atau disebarkan akun @MegaSimarmata, tidak sepenuhnya benar.
Kepala Produksi Digital Print, Agus, saat ditemui di kantor Digital Printing, Jalan Raya Condet, Jakarta Timur membantah kabar tersebut. “Itu nggak bener, hoaks itu videonya,” katanya, Senin (22/4).
Agus menjelaskan truk tersebut bukan milik KPU melainkan milik tempatnya bekerja. Truk tersebut ditempel stiker KPU karena dipakai untuk mengirim logistik ke KPU daerah.
“Truk kita ada lambang KPU-nya dikiranya kita melakukan kecurangan. Itu truknya dipakai untuk nganter spanduk ke luar kota selama ini, jadi biar nggak kena polisi kemarin-kemarin kita pasang (stiker KPU), cuma kita lupa saja ngelepasnya,” ujar Agus.
Agus mengatakan percetakan tempatnya bekerja memang menjalin kerja sama dengan KPU untuk mencetak baliho dan spanduk kepentingan pemilu.
“Kita kan menang tender untuk percetakan KPU, jadi nyetak spanduk KPU, kaya KPU Sumatera, dan lain-lain, jadi kita bawanya KPU saja, surat suara itu sama sekali nggak benar,” jelas Agus.
“Ini saja di sini ada spanduk Jokowi ada, spanduk Prabowo ada,” sambungnya lagi.
Agus membantah informasi yang disebut pria di video soal sopir truk melarikan diri. Agus mengatakan truk tersebut sudah terparkir sejak Selasa (16/4) karena sopir truk pulang kampung untuk mencoblos.
“Itu salah besar, jadi ini sopir pulang Selasa (16/4) ke Lampung karena mau nyoblos, ini mobil dari Selasa udah di sini. Nah, ini dia nyampe Jakarta dari pagi tadi,” katanya.
“Jadi salah kalau sopirnya kabur, orang mobil sudah dikunci,” sambungnya lagi.
Agus mengatakan usai ‘penggerebekan’ yang dilakukan oleh salah satu tim paslon ke percetakannya, berbagai pihak telah mengecek. Mulai dari personel KPU, Bawaslu, hingga polisi telah datang.
“Sudah ngecek semua, jadi tim dari polisi, tim orang 02 sudah ngecek ke atas, sampai lantai 4 sudah ngecek semua, RT dan RW juga ke sini ,” kata Agus.
Selama pengecekan, menurut Agus, tidak ditemukan sesuatu yang mencurigakan. Truk tersebut juga tidak ada isinya.
Pihak Bawaslu mencopot sticker KPU di badan truk untuk mengakhiri temuan ini. Meski begitu, Agus mengatakan pihaknya merasa dirugikan karena dituduh mencurangi salah satu paslon lewat video yang telah beredar luas di masyarakat
“Jelas (video itu) merugikan, kesannya kayak kita mencurangi, kita merasa dirugikan banget, padahal di sini namanya percetakan ya kita cetak 01 dan 02. Namanya juga kita di bawah KPU, kita nyetak apa aja,” ujar Agus.
Ketua Bawaslu Jakarta Timur Ahmad memastikan video itu adalah hoaks. Hal ini berani dikatakan setelah pihak (panitia pengawas kecamatan (Panwascam) yang ada di lokasi melakukan klarifikasi.
“Jadi itu mobil punya pribadi percetakan dan diperbantukan untuk mengantar logistik pemilu,” ujar dia, Senin (22/4).
Menurut dia, percetakan itu sejatinya sering diminta untuk membuat alat peraga kampanye dua capres dan cawapres serta caleg yang ikut pemilu 2019.
Dia menyayangkan masyarakat yang langsung memviralkan temuan di lapangan. Seharusnya, masyarakat melaporkan secara resmi agar bisa ditindak lanjuti oleh Bawaslu Jakarta Timur.
“Belum ada laporan resmi, tapi melempar video ini ke medsos sangat disayangkan. Ada ngeroscek itu panwascam di sana saat itu, sopirnya tidak kabur tapi sopirnya mau makan kok,” ungkap dia.
Ahmad mengatakan, dengan beredarnya video itu pihak percetakan merasa dirugikan karena disangka ikut bermain dalam politik.
“Dengan adanya video itu percetakan merasa dirugikan karena disangka ikut bermain padahal dia dapat request buat cetak alat peraga kampanye capres dan caleg,” kata Ahmad.
Kepala Produksi Digital Print, Agus, saat ditemui di kantor Digital Printing, Jalan Raya Condet, Jakarta Timur membantah kabar tersebut. “Itu nggak bener, hoaks itu videonya,” katanya, Senin (22/4).
Agus menjelaskan truk tersebut bukan milik KPU melainkan milik tempatnya bekerja. Truk tersebut ditempel stiker KPU karena dipakai untuk mengirim logistik ke KPU daerah.
“Truk kita ada lambang KPU-nya dikiranya kita melakukan kecurangan. Itu truknya dipakai untuk nganter spanduk ke luar kota selama ini, jadi biar nggak kena polisi kemarin-kemarin kita pasang (stiker KPU), cuma kita lupa saja ngelepasnya,” ujar Agus.
Agus mengatakan percetakan tempatnya bekerja memang menjalin kerja sama dengan KPU untuk mencetak baliho dan spanduk kepentingan pemilu.
“Kita kan menang tender untuk percetakan KPU, jadi nyetak spanduk KPU, kaya KPU Sumatera, dan lain-lain, jadi kita bawanya KPU saja, surat suara itu sama sekali nggak benar,” jelas Agus.
“Ini saja di sini ada spanduk Jokowi ada, spanduk Prabowo ada,” sambungnya lagi.
Agus membantah informasi yang disebut pria di video soal sopir truk melarikan diri. Agus mengatakan truk tersebut sudah terparkir sejak Selasa (16/4) karena sopir truk pulang kampung untuk mencoblos.
“Itu salah besar, jadi ini sopir pulang Selasa (16/4) ke Lampung karena mau nyoblos, ini mobil dari Selasa udah di sini. Nah, ini dia nyampe Jakarta dari pagi tadi,” katanya.
“Jadi salah kalau sopirnya kabur, orang mobil sudah dikunci,” sambungnya lagi.
Agus mengatakan usai ‘penggerebekan’ yang dilakukan oleh salah satu tim paslon ke percetakannya, berbagai pihak telah mengecek. Mulai dari personel KPU, Bawaslu, hingga polisi telah datang.
“Sudah ngecek semua, jadi tim dari polisi, tim orang 02 sudah ngecek ke atas, sampai lantai 4 sudah ngecek semua, RT dan RW juga ke sini ,” kata Agus.
Selama pengecekan, menurut Agus, tidak ditemukan sesuatu yang mencurigakan. Truk tersebut juga tidak ada isinya.
Pihak Bawaslu mencopot sticker KPU di badan truk untuk mengakhiri temuan ini. Meski begitu, Agus mengatakan pihaknya merasa dirugikan karena dituduh mencurangi salah satu paslon lewat video yang telah beredar luas di masyarakat
“Jelas (video itu) merugikan, kesannya kayak kita mencurangi, kita merasa dirugikan banget, padahal di sini namanya percetakan ya kita cetak 01 dan 02. Namanya juga kita di bawah KPU, kita nyetak apa aja,” ujar Agus.
Ketua Bawaslu Jakarta Timur Ahmad memastikan video itu adalah hoaks. Hal ini berani dikatakan setelah pihak (panitia pengawas kecamatan (Panwascam) yang ada di lokasi melakukan klarifikasi.
“Jadi itu mobil punya pribadi percetakan dan diperbantukan untuk mengantar logistik pemilu,” ujar dia, Senin (22/4).
Menurut dia, percetakan itu sejatinya sering diminta untuk membuat alat peraga kampanye dua capres dan cawapres serta caleg yang ikut pemilu 2019.
Dia menyayangkan masyarakat yang langsung memviralkan temuan di lapangan. Seharusnya, masyarakat melaporkan secara resmi agar bisa ditindak lanjuti oleh Bawaslu Jakarta Timur.
“Belum ada laporan resmi, tapi melempar video ini ke medsos sangat disayangkan. Ada ngeroscek itu panwascam di sana saat itu, sopirnya tidak kabur tapi sopirnya mau makan kok,” ungkap dia.
Ahmad mengatakan, dengan beredarnya video itu pihak percetakan merasa dirugikan karena disangka ikut bermain dalam politik.
“Dengan adanya video itu percetakan merasa dirugikan karena disangka ikut bermain padahal dia dapat request buat cetak alat peraga kampanye capres dan caleg,” kata Ahmad.
Rujukan
(GFD-2019-1872) Madura kacau, ribuan warga Sampang, Madura kepung KPU tuntut kecurangan massa bentrok dengan Polisi
Sumber: facebook.comTanggal publish: 22/04/2019
Berita
Video kericuhan yang menyebut ribuan warga mengepung kantor Komisi Pemilihan Umum Sampang, Madura, Jawa Timur, beredar di media sosial pada Senin, 22 April 2019. Video ini diberi narasi :
“Pecah!! Madura kacau, ribuan warga Sampang madura kepung KPU tuntut kecurangan massa bentrok dgn polisi, KPU berhadapan dgn rakyat”
Ada juga narasi sebagai berikut :
"Pecah!! Madura kacau, ribuan warga Sampang madura kepung KPU tuntut kecurangan, massa bentrok dgn polisi, KPU berhadapan dgn rakyat.
Allahu Akbar KPU sadarlah...? Hentikan pencurian suara...."
Madura Kacau ribuan warga sampang madura kepung KPU
“Pecah!! Madura kacau, ribuan warga Sampang madura kepung KPU tuntut kecurangan massa bentrok dgn polisi, KPU berhadapan dgn rakyat”
Ada juga narasi sebagai berikut :
"Pecah!! Madura kacau, ribuan warga Sampang madura kepung KPU tuntut kecurangan, massa bentrok dgn polisi, KPU berhadapan dgn rakyat.
Allahu Akbar KPU sadarlah...? Hentikan pencurian suara...."
Madura Kacau ribuan warga sampang madura kepung KPU
Hasil Cek Fakta
Terkait peristiwa yang terekam dalam video tersebut, Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mengera menegaskan, bahwa kejadian itu bukan Pemilu 17 April 2019, tapi Pilkada serentak 2018 di Sampang.
“Kami tegaskan (video) ini kejadian Pilkada serentak 2018 yang diulang dahulu yang dimenangkan bupati sekarang (Slamet Junaidi),” tegas Barung via pesan WhatsAppnya (WA), Senin (22/4) petang.
Seperti diketahui, pada 9 Juni 2018 lalu terjadi unjuk rasa menuntut Pilkada Sampang tanggal 27 Juni, diulang. Aksi di kantor Panwaslu setempat itu berakhir ricuh.
Kerusuhan bermula saat massa aksi berupaya menerobos barikade polisi. Aksi saling dorong pun tak bisa dihindari, dan memaksa polisi untuk melepas tembakan gas air mata.
Karena video tersebut berpotensi makin memperkeruh proses rekapitulasi suara Pemilu 2019, Polda Jawa Timur memastikan akan menindak tegas siapapun yang telah mengedarkan video kerusuhan di Sampang tersebut.
“Ya pasti (akan menindak),” tutup Barung.
“Kami tegaskan (video) ini kejadian Pilkada serentak 2018 yang diulang dahulu yang dimenangkan bupati sekarang (Slamet Junaidi),” tegas Barung via pesan WhatsAppnya (WA), Senin (22/4) petang.
Seperti diketahui, pada 9 Juni 2018 lalu terjadi unjuk rasa menuntut Pilkada Sampang tanggal 27 Juni, diulang. Aksi di kantor Panwaslu setempat itu berakhir ricuh.
Kerusuhan bermula saat massa aksi berupaya menerobos barikade polisi. Aksi saling dorong pun tak bisa dihindari, dan memaksa polisi untuk melepas tembakan gas air mata.
Karena video tersebut berpotensi makin memperkeruh proses rekapitulasi suara Pemilu 2019, Polda Jawa Timur memastikan akan menindak tegas siapapun yang telah mengedarkan video kerusuhan di Sampang tersebut.
“Ya pasti (akan menindak),” tutup Barung.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2019/04/23/salah-madura-kacau-ribuan-warga-sampang-madura-kepung-kpu-tuntut-kecurangan-massa-bentrok-dengan-polisi/
- https://www.merdeka.com/peristiwa/polda-jatim-sebut-video-kerusuhan-pemilu-di-sampang-itu-pilkada-2018.html
- https://www.viva.co.id/pemilu/berita-pemilu/1142104-hoax-beredar-video-ricuh-ribuan-warga-kepung-kantor-kpu-sampang
Halaman: 5507/5734