“Salut kepada kader-kader BJP di Bengal Barat! 🙏🙏🙏
Mereka Seperti Berperang di Perbatasan Melawan Musuh Bersenjata! BJP Yuva Karyakarta Menendang Balik Bom Asap ke Paviliun!”.
(GFD-2020-5414) [SALAH] Video “BJP Yuva Karyakarta Menendang Balik Bom Asap ke Paviliun!”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 18/10/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
SUMBER menambakan narasi yang salah ke video peristiwa yang terjadi di Indonesia, yang menyebabkan kesimpulan keliru dengan menghubungkan ke India.
Artikel dan video oleh salah satu media di Indonesia, dipublikasikan pada 8 Okt 2020, mendahului publikasi oleh SUMBER pada 9 Okt 2020.
Artikel dan permintaan verifikasi dari FactCrescendo, salah satu rekan pemeriksa fakta dari India: “Untuk mengetahui lokasi tempat ini, Fact Crescendo menghubungi Aribovo Sasmito dari perusahaan pemeriksa fakta Masiyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), yang memberi tahu kami lokasi tempat ini. Mereka mengirimi kami lokasi tempat ini dan berita terkait”.
Artikel dan video oleh salah satu media di Indonesia, dipublikasikan pada 8 Okt 2020, mendahului publikasi oleh SUMBER pada 9 Okt 2020.
Artikel dan permintaan verifikasi dari FactCrescendo, salah satu rekan pemeriksa fakta dari India: “Untuk mengetahui lokasi tempat ini, Fact Crescendo menghubungi Aribovo Sasmito dari perusahaan pemeriksa fakta Masiyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), yang memberi tahu kami lokasi tempat ini. Mereka mengirimi kami lokasi tempat ini dan berita terkait”.
Kesimpulan
Video yang dibagikan adalah peristiwa yang terjadi di Indonesia, BUKAN India.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
(Versi Bahasa Indonesia dari “[FALSE] The “BJP Yuva Karyakarta Kicking Back Smoke Bòmb to Pavillion!” Video” https://bit.ly/3dA2ale).
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
(Versi Bahasa Indonesia dari “[FALSE] The “BJP Yuva Karyakarta Kicking Back Smoke Bòmb to Pavillion!” Video” https://bit.ly/3dA2ale).
Rujukan
- httpfirstdraftnews.org: “Berita palsu. Ini rumit.”
- http://bit.ly/2MxVN7S (Google Translate),
- http://bit.ly/2rhTadC. READ.ID: “Video Viral, “Tendangan Melukai Hati” saat Bentrok Tolak Omnibus Law di Gorontalo”
- https://bit.ly/3klZ9HK /
- https://archive.md/NvXC5. google.com/maps (Street View): “Jl. Ahmad A. Wahab Gorontalo”
- https://bit.ly/3j9ChK8. earth.google.com (Google Earth): “Tugu Perlimaan War memorial in Gorontalo”
- https://bit.ly/358FSmX. factcrescendo.com: “Video Pekerja BJP Menendang Tabung Gas Air Mata Di Bengal Adalah Palsu”
- https://bit.ly/3kaJs6r /
- https://bit.ly/31in3wu (arsip cadangan).
(GFD-2020-5413) [SALAH] Surat Panggilan Tes Calon Karyawan PT Pertamina Oktober 2020
Sumber: twitter.comTanggal publish: 18/10/2020
Berita
Perihal: Surat Panggilan Test Calon Karyawan (i) PT Pertamina (persero)
Di
Tempat
Bedasarkan hasil evaluasi tim seleksi terhadap lamaran kerja Saudara yang kami terima,
Dengan ini kami sampaikan bahwa berkas lamaran Saudara memenuhi persyaratan yang telah ditentukan Panitia seleksi Recruitment karyawan (i) PT Pertamina
Diharapkan kehadiran Saudara untuk mengikuti Tes seleksi Wawancara yang akan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Senin, 19 . Oktober . 2020.
Waktu : Pkl. 09.00 (Harap Hadir 45 Menit Sebelum Dimulai Untuk Registrasi)
Tempat : Gedung Pertemuan PT. Pertamina Persero Unit Pemasaran Jakarta
Jl. Jenderal Sudirman Jakarta Pusat
Di
Tempat
Bedasarkan hasil evaluasi tim seleksi terhadap lamaran kerja Saudara yang kami terima,
Dengan ini kami sampaikan bahwa berkas lamaran Saudara memenuhi persyaratan yang telah ditentukan Panitia seleksi Recruitment karyawan (i) PT Pertamina
Diharapkan kehadiran Saudara untuk mengikuti Tes seleksi Wawancara yang akan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Senin, 19 . Oktober . 2020.
Waktu : Pkl. 09.00 (Harap Hadir 45 Menit Sebelum Dimulai Untuk Registrasi)
Tempat : Gedung Pertemuan PT. Pertamina Persero Unit Pemasaran Jakarta
Jl. Jenderal Sudirman Jakarta Pusat
Hasil Cek Fakta
Beredar surat perihal Panggilan Test Calon Karyawan mengatasnamakan PT Pertamina pada tanggal 16 Oktober 2020. Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa akan diadakan wawancara pada tanggal 19 Oktober 2020 pada pukul 09.00 bertempat di Gedung Pertemuan PT Pertamina di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Pusat.
Akun twiter resmi PT Pertamina langsung memberi klarifikasi bahwa informasi tersebut palsu. Dijelaskan bahwa info resmi hanya melalui recruitment.pertamina.com dan email resmi pemberitahuan dari recruitment@pertamina.com. PT Pertamina juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap penipuan rekrutmen mengatasnamakan Pertamina.
Dengan demikian informasi tersebut hoaks dan masuk ke dalam kategori konten palsu.
Akun twiter resmi PT Pertamina langsung memberi klarifikasi bahwa informasi tersebut palsu. Dijelaskan bahwa info resmi hanya melalui recruitment.pertamina.com dan email resmi pemberitahuan dari recruitment@pertamina.com. PT Pertamina juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap penipuan rekrutmen mengatasnamakan Pertamina.
Dengan demikian informasi tersebut hoaks dan masuk ke dalam kategori konten palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Melati Mulia (Universitas Satya Negara Indonesia).
Informasi tersebut palsu. Faktanya, PT Pertamina tidak mengeluarkan surat perihal Panggilan Tes Calon Karyawan tertanggal 16 Oktober 2020 dan info resmi hanya melalui recruitment.pertamina.com.
Informasi tersebut palsu. Faktanya, PT Pertamina tidak mengeluarkan surat perihal Panggilan Tes Calon Karyawan tertanggal 16 Oktober 2020 dan info resmi hanya melalui recruitment.pertamina.com.
Rujukan
(GFD-2020-5412) [SALAH] “AQIL SIJOJ : Pak Jokowi itu Cucu Kandung Nabi Musa, Coba Tanya Baik-Baik Pasti Beliau Mengakuinya”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 18/10/2020
Berita
“COBA Tanya baik”. CUCU FIR’aun kah dia Kira” NGAKUI GK dia.”
Narasi dalam gambar:
“AQIL SIJOJ : Pak Jokowi itu Cucu Kandung Nabi Musa, Coba Tanya Baik-Baik Pasti Beliau Mengakuinya”
Narasi dalam gambar:
“AQIL SIJOJ : Pak Jokowi itu Cucu Kandung Nabi Musa, Coba Tanya Baik-Baik Pasti Beliau Mengakuinya”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Buzzer Rupiah mengunggah sebuah gambar pada 17 Oktober 2020 yang menampilkan sosok Said Aqil Siradj dan dalam gambar tersebut juga terdapat narasi “AQIL SIJOJ : Pak Jokowi itu Cucu Kandung Nabi Musa, Coba Tanya Baik-Baik Pasti Beliau Mengakuinya”.
Berdasarkan hasil penelusuran, tidak ditemukan artikel berita dengan judul tersebut maupun pernyataan dari Said Aqil Siradj yang menyatakan bahwa Jokowi cucu kandung Nabi Musa. Setelah ditelusuri lebih lanjut, gambar tersebut identik dengan cuplikan tayangan program Newsmaker Medcom.id yang diunggah akun resmi media sosial Medcom.id, di antaranya di akun Facebook dan akun Youtube Medcom.id pada 7 Maret 2019.
Di antara pembahasan dalam episode tersebut adalah larangan memanggil kafir bagi Non-Muslim. Selain itu Said Aqil Siradj juga membahas bahtsul masail (diskusi para ahli dalam mencari solusi permasalahan yang ada di tengah masyarakat) yang pernah diputuskan NU. Dari tayangan itu, Said Aqil Siradj memang sempat menyinggung kata ‘cucu’. Namun ia sama sekali tidak menyebut bahwa Jokowi merupakan cucu Nabi Musa.
Dengan demikian, unggahan dari akun Facebook Buzzer Rupiah dengan klaim Jokowi merupakan cucu kandung Nabi Musa adalah tidak benar dan termasuk dalam konten yang menyesatkan.
Berdasarkan hasil penelusuran, tidak ditemukan artikel berita dengan judul tersebut maupun pernyataan dari Said Aqil Siradj yang menyatakan bahwa Jokowi cucu kandung Nabi Musa. Setelah ditelusuri lebih lanjut, gambar tersebut identik dengan cuplikan tayangan program Newsmaker Medcom.id yang diunggah akun resmi media sosial Medcom.id, di antaranya di akun Facebook dan akun Youtube Medcom.id pada 7 Maret 2019.
Di antara pembahasan dalam episode tersebut adalah larangan memanggil kafir bagi Non-Muslim. Selain itu Said Aqil Siradj juga membahas bahtsul masail (diskusi para ahli dalam mencari solusi permasalahan yang ada di tengah masyarakat) yang pernah diputuskan NU. Dari tayangan itu, Said Aqil Siradj memang sempat menyinggung kata ‘cucu’. Namun ia sama sekali tidak menyebut bahwa Jokowi merupakan cucu Nabi Musa.
Dengan demikian, unggahan dari akun Facebook Buzzer Rupiah dengan klaim Jokowi merupakan cucu kandung Nabi Musa adalah tidak benar dan termasuk dalam konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).
Informasi tersebut tidak benar. Ditemukan gambar identik pada cuplikan tayangan program Newsmaker Medcom.id yang diunggah akun resmi media sosial Medcom.id, di antaranya di akun Facebook dan akun Youtube Medcom.id pada 7 Maret 2019. Pembahasan dalam episode tersebut adalah larangan memanggil kafir bagi Non-Muslim. Dari tayangan itu, Said Aqil Siradj sama sekali tidak menyebut bahwa Jokowi merupakan cucu Nabi Musa.
Informasi tersebut tidak benar. Ditemukan gambar identik pada cuplikan tayangan program Newsmaker Medcom.id yang diunggah akun resmi media sosial Medcom.id, di antaranya di akun Facebook dan akun Youtube Medcom.id pada 7 Maret 2019. Pembahasan dalam episode tersebut adalah larangan memanggil kafir bagi Non-Muslim. Dari tayangan itu, Said Aqil Siradj sama sekali tidak menyebut bahwa Jokowi merupakan cucu Nabi Musa.
Rujukan
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/ybDl73Pb-ketua-umum-pbnu-sebut-jokowi-cucu-kandung-nabi-musa-ini-faktanya
- https://makassar.terkini.id/beredar-kabar-said-aqil-sebut-jokowi-cucu-kandung-nabi-musa-ini-faktanya/
- https://www.facebook.com/watch/?v=2269985443242245
- https://www.youtube.com/watch?v=TKOXmOXaeqU
(GFD-2020-5411) [SALAH] “TERNYATA SUDAH 10 hari PENDEMO tidak ada yang kena COVID 19”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 18/10/2020
Berita
Akun Sugiamto As (fb.com/astutik.suhartinii) mengunggah postingan berisi klaim sebagai berikut:
“HAMPIR 1 TAHUN KITA DI DIBODOHI SI PENTOLO JOKOWI DENGAN CORONA . TERNYATA SUDAH 10 hari PENDEMO tidak ada yang kena COVID 19”
“HAMPIR 1 TAHUN KITA DI DIBODOHI SI PENTOLO JOKOWI DENGAN CORONA . TERNYATA SUDAH 10 hari PENDEMO tidak ada yang kena COVID 19”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa tidak ada peserta aksi unjuk rasa menolak Undang-undang Cipta Kerja beberapa waktu lalu yang positif COVID19 adalah klaim yang salah.
Faktanya, sejumlah pedemo dan aparat keamanan dalam sejumlah unjuk rasa menolak Undang-undang Cipta Kerja beberapa waktu lalu, tercatat positif covid-19.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menjabarkan ada 21 dari 253 demonstran yang telah diamankan kepolisian berstatus reaktif di Sumatra Utara. Kemudian ada 34 dari 1.192 demonstran reaktif di DKI Jakarta.
Aksi demo buruh tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Semarang jadi klaster baru penyebaran Covid-19. Sebanyak 11 buruh terkonfirmasi positif setelah merujuk hasil swab PCR.
“Total 11 demonstran yang positif Covid-19. 10 buruh positif corona ini yang menularkan ke satu orang yang diketahui kontak erat langsung. Mereka semua sudah berada di rumah dinas Wali Kota Semarang untuk karantina mandiri,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam dalam keterangannya, Jumat (16/10/2020).
Tidak hanya demonstran, sejumlah aparat kepolisian yang ikut dalam pengamanan unjuk rasa, juga terkonfirmasi positif covd-19. Dalam laporan yang diungkap Kapolres Metro Bekasi, Jawa Barat, Kombes Hendra Gunawan, terdapat 8 personel.
Selain itu, pasca unjuk rasa tolak undang-undang cipta kerja, sedikitnya 8 polisi di wilayah hukum Polres Metro Bekasi dinyatakan positif covid-19.
Faktanya, sejumlah pedemo dan aparat keamanan dalam sejumlah unjuk rasa menolak Undang-undang Cipta Kerja beberapa waktu lalu, tercatat positif covid-19.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menjabarkan ada 21 dari 253 demonstran yang telah diamankan kepolisian berstatus reaktif di Sumatra Utara. Kemudian ada 34 dari 1.192 demonstran reaktif di DKI Jakarta.
Aksi demo buruh tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Semarang jadi klaster baru penyebaran Covid-19. Sebanyak 11 buruh terkonfirmasi positif setelah merujuk hasil swab PCR.
“Total 11 demonstran yang positif Covid-19. 10 buruh positif corona ini yang menularkan ke satu orang yang diketahui kontak erat langsung. Mereka semua sudah berada di rumah dinas Wali Kota Semarang untuk karantina mandiri,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam dalam keterangannya, Jumat (16/10/2020).
Tidak hanya demonstran, sejumlah aparat kepolisian yang ikut dalam pengamanan unjuk rasa, juga terkonfirmasi positif covd-19. Dalam laporan yang diungkap Kapolres Metro Bekasi, Jawa Barat, Kombes Hendra Gunawan, terdapat 8 personel.
Selain itu, pasca unjuk rasa tolak undang-undang cipta kerja, sedikitnya 8 polisi di wilayah hukum Polres Metro Bekasi dinyatakan positif covid-19.
Kesimpulan
Faktanya, sejumlah pedemo dan aparat keamanan dalam sejumlah unjuk rasa menolak Undang-undang Cipta Kerja beberapa waktu lalu, tercatat positif covid-19.
Rujukan
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/4KZzeDJK-selama-ini-rakyat-dibodohi-karena-tak-ada-pedemo-yang-positif-covid-19
- https://kabar24.bisnis.com/read/20201013/15/1304572/satgas-kasus-corona-berpotensi-naik-2-3-pekan-setelah-demo-uu-ciptaker
- https://www.merdeka.com/peristiwa/11-peserta-demo-tolak-uu-cipta-kerja-di-semarang-positif-covid-19.html
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201008131614-20-555951/demo-omnibus-law-12-buruh-di-tangerang-reaktif-covid-19
- https://www.kompas.tv/article/116709/usai-jaga-demo-uu-cipta-kerja-8-polisi-positif-corona
Halaman: 5505/6294