• (GFD-2020-5409) [SALAH] Baru Latihan Yel Yel untuk Demo, Anak-Anak TK di Tangkap Polisi

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 13/10/2020

    Berita

    “ Buat akak mahasiswa dan STM kita mohon maaf gk bisa ikut gabung demo, baru latihan yel yel sudah ketangkep

    Sekali lagi maaf… tetap semangat walau tanpa kita 🙏🏻🙏🏻🙏🏻 “

    Hasil Cek Fakta

    Beredar pada Whatsapp gambar sekumpulan anak-anak TK dan satu polisi. Beberapa anak TK itu berada di atas mobil polisi dan keterangan narasi yang menjelaskan anak-anak itu ditangkap oleh polisi saat latihan yel yel untuk demo. Gambar yang beredar ini ditemukan pada 13 Oktober 2020.

    Setelah ditelusuri menggunakan google lens, ditemukan foto serupa pada tribratanewspolrestasikkota.com. Pada artikel tersebut anak-anak yang ada di foto adalah anak-anak dari TK Persis Rajapolah saat menyambangi kantor Polsek Rajapolah.

    Kapolsek Rajapolah AKP Glatiko Nagiewanto, S.H dalam artikel tersebut menjelaskan bahwa kunjungan sekitar 30 orang anak-anak TK Persis Rajapolah ke Polsek Rajapolah dilaksanakan pada hari Rabu 8 Februari 2017 sekitar jam 09.00 WIB. Saat pelaksanaan kegiatan tersebut Kapolsek menyambut dengan baik kegiatan itu, karena dengan diadakannya kegiatan ini bisa menumbuhkan rasa memiliki dan mencintai dari anak anak TK terhadap tugas-tugas Kepolisian. Berita kunjungan anak-anak TK ini adalah berita yang sudah lama dibuat.

    Dengan demikian, informasi tentang gambar anak-anak TK yang diklaim ditangkap saat akan membuat yel yel untuk demo adalah tidak benar, sehingga hal ini masuk dalam kategori konten yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (Institut Agama Islam Negeri Surakarta).

    Gambar yang menerangkan anak-anak TK ditangkap polisi saat akan membuat yel yel untuk demo adalah tidak benar. Faktanya, foto tersebut adalah kunjungan anak-anak TK di Polsek Rajapolah pada tahun 2017.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5408) [SALAH] Memakai Masker Menyebabkan Kanker

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 12/10/2020

    Berita

    “Masks cause cancer”
    “The root cause of cancer is oxygen deficiency, which creates an acidic state in the human body.”
    “All forms of cancer have two basic conditions: acidosis and HYPOXIA (LACK OF OXYGEN: MASKS)”.

    Terjemahan:
    “Masker menyebabkan kanker”
    “Penyebab utama dari kanker adalah kurangnya oksiken, yang mana menimbulkan keadaan asam di dalam tubuh manusia.”
    “Semua bentuk kanker memiliki dua kondisi dasar: acidosis dan HYPOXIA (KEKURANGAN OKSIGEN: MASKER)”

    Hasil Cek Fakta

    Akun FB Alicia Rubi, yang diunggah pada 20 September 2020, dengan mengunggah foto yang berjudul “Masks Cause Cancer” menyebarluaskan informasi bahwa memakai masker akan menyebabkan kanker, karena kurangnya oksigen yang diterima tubuh. Unggahan tersebut telah dibagikan sebanyak 132 kali. Selain itu, terdapat 40 orang yang telah menyukai, diikuti dengan 33 komentar yang menyatakan menyetujui unggahan tersebut.

    Berdasarkan hasil penelurusan lebih lanjut, dilansir dari website learnaboutcovid19.org menjelaskan bahwa tidak ada bukti bahwa masker medis/masker kain dapat menyebabkan defisiensi oksigen yang signifikan, serta tidak menyebabkan konsekuensi negatif lain untuk kesehatan. Hal ini karena ukuran molekul oksigen dan karbon dioksida yang kecil, sehingga masker tidak menurunkan jumlah oksigen yang masuk atau tidak menambah jumlah karbon dioksida di dalam masker. Fakta ini didukung oleh penjelasan serupa yang ditulis di blog resmi American Lung Association dan situs resmi Mayo Clinic Health System.

    Terlebih lagi, kanker itu sendiri tidak disebabkan oleh defisiensi oksigen. Menurut World Health Organization (WHO), kanker bermula dari proses genetis di mana sel normal bertransformasi menjadi sel tumor. Hal ini bisa dipicu oleh tiga faktor eksternal, antara lain: (1) karsinogen fisik (sinar ultraviolet dan radiasi), (2) karsinogen kimiawi (asbes, tembakau dan zat yang terkandung dalam makanan) dan (3) karsinogen biologis (virus, bakteri, atau parasit tertentu).

    Dengan demikian, foto yang diunggah dan pernyataan yang ditulis oleh Alicia Rubi tersebut dapat dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan, sebab akun tersebut telah menyebarkan informasi yang salah mengenai dampak negatif pemakaian masker.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Evarizma Zahra (Universitas Diponegoro)

    Informasi tersebut salah. Faktanya, memakai masker tidak menyebabkan kanker. Kanker bermula dari proses genetis di mana sel normal bertransformasi menjadi sel tumor.

    =====

    Rujukan

  • (GFD-2020-5407) [SALAH] Foto Perbandingan Sungai di Vanuatu dan Indonesia

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 03/10/2020

    Berita

    “Perbedaan dua sungai di 2Negara yaitu Vanuatu dan Indonesia 1. Vanuatu 2. Indonesia Ini menggambarkan perilaku masyarakatnya.”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter Whens Tebay (@whenstebay) mengunggah cuitan berupa narasi yang disertai dengan foto perbandingan dua sungai di Vanuatu dan Indonesia. Cuitan yang diunggah pada 1 Oktober 2020 telah mendapat respon sebanyak 52 komentar, 135 retweets, dan 522 suka.

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa foto pertama merupakan sungai di Vanuatu adalah salah. Menurut situs resmi Hotel IHG, foto tersebut adalah foto pantai pribadi di Resort Holiday Inn Vanuatu bernama Laguna Erakor.

    Adapun foto kedua dari cuitan tersebut merupakan foto sungai di Manila, Filipina yang pernah dimuat dalam artikel The Guardian yang berjudul “World’s poor overwhelmed by rubbish” pada 5 Juni 2009. The Guardian memberikan keterangan bahwa foto tersebut bersumber dari European Pressphoto Agency (EPA).

    Mengutip dari EPA, foto yang diberi judul “A Filipino girl living on shanties walks along a polluted creek in Manila” itu diambil oleh fotografer bernama Francis Malasig pada 1 Maret 2009. EPA memberikan keterangan pada foto tersebut dengan narasi sebagai berikut.

    “Anak sungai yang tercemar tertutup sampah di Manila, Filipina pada 01 Maret 2009. Departemen Lingkungan dan Sumber Daya Alam melaporkan pada 2008 bahwa Filipina menampung 50 sungai besar yang tercemar, dengan mayoritas pencemar berasal dari limbah rumah tangga.”

    Dengan demikian, cuitan unggahan akun Twitter Whens Tebay (@whenstebay) dikategorikan sebagai Konten yang salah/False Context sebab narasi perbandingan dua sungai di Vanuatu dan Indonesia salah. Foto pertama pada unggahan tersebut merupakan foto pantai pribadi di Resort Holiday Inn Vanuatu bernama Laguna Erakor dan foto kedua merupakan foto sungai di Manila, Filipina.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Univesitas Pendidikan Indonesia)

    Narasi yang salah. Faktanya, foto pertama pada unggahan tersebut merupakan foto pantai pribadi di Resort Holiday Inn Vanuatu bernama Laguna Erakor dan foto kedua merupakan foto sungai di Manila, Filipina.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5406) [SALAH] “Si Gerung Ditangkep oleh Polisi Karena Menuduh Istana Gak Mampu Menandingi LSM”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 31/10/2020

    Berita

    Akun Dinda Dinda (fb.com/100035548428762) mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:

    “SI GERUNG DITANGKEP DAN DIMINTAI KETERANGAN OLEH POLISI KRN MENUDUH ISTANA GAK MAMPU MENANDINGI LSM DAN PEMIKIRAN2 MRK DAN BERUSAHA MEMBUNGKAM SUARA2… UU OMNIBUS LAW DITUDUH UU BANGKAI… BAU BUSUK… MODYAR DITANGKEP LU!!!”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Rocky Gerung ditangkap oleh Polisi karena menuduh istana tidak mampu menandingi LSM adalah klaim yang salah.

    Faktanya, video Rocky Gerung di kantor polisi itu adalah video tahun 2019. Saat itu Rocky Gerung diperiksa terkait kasus dugaan penistaan agama karena menyebut kitab suci adalah fiksi.

    Video yang identik, diunggah di kanal Youtube BeritaSatu pada 1 Februari 2019 dengan judul “Rocky Gerung Diperiksa Polisi Terkait Kitab Suci”.

    Dilansir dari BeritaSatu, Rocky Gerung menjalani pemeriksaan di gedung Direktorat Kriminal Khusus (Krimsus) Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (1/2/2019) sore. Rocky tiba di Polda Metro sekitar pukul 16.00 WIB ditemani oleh kuasa hukumnya, Haris Azhar.

    Penyidik Dirkrimsus Polda Metro memeriksa Rocky terkait ucapannya bahwa ‘kitab suci itu fiksi’ dalam program ‘Indonesia Lawyers Club’ (ILC) yang ditayangkan di tvOne pada 10 April 2018.

    Rocky Gerung dilaporkan oleh Sekjen Cyber Indonesia Jack Boyd Lapian ke Bareskrim Polri dan kasus itu kemudian dilimpahkan ke Direktorat Reskrimsus Polda Metro Jaya. Laporan Jack diterima dengan tanda bukti laporan bernomor LP/512/IV/2018/Bareskrim tertanggal 16 April 2018.

    Rocky disangkakan melanggar Pasal 156a KUHP tentang Penistaan Agama. Sebelumnya, Jack sudah diperiksa sebagai saksi pelapor terkait kasus ini. Sebelum memasuki gedung Dirkrimsus, Rocky Gerung mempertanyakan pemeriksaan dirinya yang baru dilaksanakan hari ini, padahal laporan diterima polisi 10 bulan lalu.

    Kesimpulan

    Video Rocky Gerung di kantor polisi itu adalah video tahun 2019. Saat itu Rocky Gerung diperiksa terkait kasus dugaan penistaan agama karena menyebut kitab suci adalah fiksi.

    Rujukan