(GFD-2020-5418) [SALAH] Polri Tangkap Gus Nur, GP Ansor: Efek Jera Buat Mulut Penghasut Dan Membuat Fitnah Keji
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/10/2020
Berita
“Polri Tangkap Gus Nur, GP Ansor: Efek Jera Buat Mulut Penghasut Dan Membuat Fitnah Keji”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Zulfansyah mengunggah gambar dengan judul “Polri Tangkap Gus Nur, GP Ansor: Efek Jera Buat Mulut Penghasut Dan Membuat Fitnah Keji” di grup SEGAN pada 24 Oktober 2020.
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa gambar tersebut merupakan hasil suntingan/editan dari salah satu artikel acehsatu.com yang berjudul “Polri Tangkap Gus Nur, GP Ansor: Efek Jera Buat Mulut Penghasut” yang tayang pada 24 Oktober 2020.
Dengan demikian, gambar tersebut termasuk dalam konten yang dimanipulasi, karena telah dilakukan penyuntingan di bagian judul artikel.
====
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa gambar tersebut merupakan hasil suntingan/editan dari salah satu artikel acehsatu.com yang berjudul “Polri Tangkap Gus Nur, GP Ansor: Efek Jera Buat Mulut Penghasut” yang tayang pada 24 Oktober 2020.
Dengan demikian, gambar tersebut termasuk dalam konten yang dimanipulasi, karena telah dilakukan penyuntingan di bagian judul artikel.
====
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Rahmi Kania Dewi (Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta)
Gambar tersebut merupakan hasil suntingan/editan dari salah satu artikel acehsatu.com yang berjudul “Polri Tangkap Gus Nur, GP Ansor: Efek Jera Buat Mulut Penghasut” yang tayang pada 24 Oktober 2020.
Gambar tersebut merupakan hasil suntingan/editan dari salah satu artikel acehsatu.com yang berjudul “Polri Tangkap Gus Nur, GP Ansor: Efek Jera Buat Mulut Penghasut” yang tayang pada 24 Oktober 2020.
Rujukan
(GFD-2020-5417) [SALAH] Foto Rapper Ice Cube dan 50 Cent Memakai Topi “Trump 2020”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/10/2020
Berita
“50 Cent & Ice Cube have boarded the trump train!”
Terjemahan:
“50 Cent & Ice Cube telah bergabung dengan kelompok pendukung Trump!”
Terjemahan:
“50 Cent & Ice Cube telah bergabung dengan kelompok pendukung Trump!”
Hasil Cek Fakta
Akun FB Jake Haman, yang diunggah pada 20 Oktober 2020, dengan mengunggah foto 50 Cent dan Ice Cube dalam acara bersama dan mengenakan topi bertuliskan “Trump 2020”, menyebarluaskan informasi bahwa kedua rapper tersebut telah bergabung untuk mendukung Trump menjadi presiden Amerika Serikat selanjutnya. Unggahan tersebut telah dibagikan ulang sebanyak 1,500 kali. Selain itu, terdapat 481 orang menyukai, diikuti dengan 49 orang yang memberikan komentar.
Berdasarkan hasil penelurusan lebih lanjut, dilansir dari Twitter pribadi Ice Cube, dia mengunggah foto asli dirinya dan 50 Cent pada 6 Juli 2020 yang mengenakan topi BIG3, sebuah pertandingan basket 3-on-3, bukan topi bertuliskan Trump 2020. Foto tersebut juga diikuti dengan ucapan ulang tahun kepada 50 Cent. Selain itu, dalam foto itu juga terlihat bahwa 50 Cent mengenakan topi New York Yankees.
Namun, dilansir dari portal berita Associated Press, 50 Cent memang memiliki preferensi politik yang lebih condong kepada Trump, terbukti dari salah satu postingan di Instagram pribadinya yang bertuliskan “pilih Trump”. Selain itu, Ice Cube memang mendukung beberapa kebijakan Trump dan berharap bahwa Trump akan lebih mendukung masyarakat kulit hitam di Amerika Serikat, namun tidak secara gamblang menyatakan bahwa dia akan memilih Trump. Meskipun begitu, fakta ini tidak mendukung kebenaran foto mereka yang mengenakan topi kampanye Trump.
Informasi manipulasi foto ini juga pernah dimuat di situs USA Today dengan judul artikel “Fact check: Photo of Ice Cube, 50 Cent wearing Trump hats is altered” dan mengkategorikannya sebagai false.
Dengan demikian, pernyataan dan foto yang diunggah oleh Jake Haman tersebut dapat dikategorikan sebagai konten yang dimanipulasi karena foto yang asli telah dirubah dan ditambah dengan narasi yang menyesatkan.
Berdasarkan hasil penelurusan lebih lanjut, dilansir dari Twitter pribadi Ice Cube, dia mengunggah foto asli dirinya dan 50 Cent pada 6 Juli 2020 yang mengenakan topi BIG3, sebuah pertandingan basket 3-on-3, bukan topi bertuliskan Trump 2020. Foto tersebut juga diikuti dengan ucapan ulang tahun kepada 50 Cent. Selain itu, dalam foto itu juga terlihat bahwa 50 Cent mengenakan topi New York Yankees.
Namun, dilansir dari portal berita Associated Press, 50 Cent memang memiliki preferensi politik yang lebih condong kepada Trump, terbukti dari salah satu postingan di Instagram pribadinya yang bertuliskan “pilih Trump”. Selain itu, Ice Cube memang mendukung beberapa kebijakan Trump dan berharap bahwa Trump akan lebih mendukung masyarakat kulit hitam di Amerika Serikat, namun tidak secara gamblang menyatakan bahwa dia akan memilih Trump. Meskipun begitu, fakta ini tidak mendukung kebenaran foto mereka yang mengenakan topi kampanye Trump.
Informasi manipulasi foto ini juga pernah dimuat di situs USA Today dengan judul artikel “Fact check: Photo of Ice Cube, 50 Cent wearing Trump hats is altered” dan mengkategorikannya sebagai false.
Dengan demikian, pernyataan dan foto yang diunggah oleh Jake Haman tersebut dapat dikategorikan sebagai konten yang dimanipulasi karena foto yang asli telah dirubah dan ditambah dengan narasi yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Evarizma Zahra (Universitas Diponegoro)
Informasi yang salah. Faktanya, foto Rapper Ice Cube dan 50 Cent yang memakai topi bertuliskan “Trump 2020” merupakan foto yang telah diedit.
Informasi yang salah. Faktanya, foto Rapper Ice Cube dan 50 Cent yang memakai topi bertuliskan “Trump 2020” merupakan foto yang telah diedit.
Rujukan
(GFD-2020-5416) [SALAH] Kanye West Memimpin Hasil Pemilihan Sementara Bulan Oktober 2020 untuk Wilayah Negara Bagian Kentucky
Sumber: facebook.comTanggal publish: 20/10/2020
Berita
(diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)
“Kanye mengunggah ini di Twitter dan Jo memimpin! Semoga ini dapat membuat dia dapat lebih dikenal!”
“Kanye mengunggah ini di Twitter dan Jo memimpin! Semoga ini dapat membuat dia dapat lebih dikenal!”
Hasil Cek Fakta
Selebriti Kanye West, melalui akun Twitter pribadinya, @kanyewest, mengunggah sebuah foto (13/10) yang menunjukkan hasil pemilihan presiden untuk wilayah Negara Bagian Kentucky, di mana Kanye West berada di urutan ketiga dengan perolehan suara 19%, mengalahkan kandidat Partai Demokrat Joe Biden yang hanya mendapat suara 14% dan kandidat Partai Republik Donald Trump yang memperoleh suara 2%. Cuitan Kanye West tersebut kemudian disebarkan ulang oleh pengguna Facebook Kyle Zucco di hari yang sama.
Berdasarkan hasil penelusuran, telah dikonfirmasi oleh portal berita LEX 18 bahwa hasil perolehan suara yang diunggah oleh Kanye West tersebut bukan merupakan arsip hasil perolehan suara sebenarnya, melainkan hasil perolehan suara dari uji coba pemilihan yang diselenggarakan pada bulan Juni 2020 lalu. Lebih lanjut, portal berita LEX 18 juga telah menyatakan bahwa tautan arsip tersebut telah dihapus guna menghindari kesalahpahaman lainnya.
Informasi dengan topik serupa juga pernah dimuat di situs Reuters dengan judul artikel “Fact check: Kentucky Election Results Tweeted by Kanye West Are Not Valid” dan mengkategorikannya sebagai false.
Dengan demikian, informasi yang diunggah oleh Kanye West dan pengguna Facebook Kyle Zucco tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Berdasarkan hasil penelusuran, telah dikonfirmasi oleh portal berita LEX 18 bahwa hasil perolehan suara yang diunggah oleh Kanye West tersebut bukan merupakan arsip hasil perolehan suara sebenarnya, melainkan hasil perolehan suara dari uji coba pemilihan yang diselenggarakan pada bulan Juni 2020 lalu. Lebih lanjut, portal berita LEX 18 juga telah menyatakan bahwa tautan arsip tersebut telah dihapus guna menghindari kesalahpahaman lainnya.
Informasi dengan topik serupa juga pernah dimuat di situs Reuters dengan judul artikel “Fact check: Kentucky Election Results Tweeted by Kanye West Are Not Valid” dan mengkategorikannya sebagai false.
Dengan demikian, informasi yang diunggah oleh Kanye West dan pengguna Facebook Kyle Zucco tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Evarizma Zahra (Universitas Diponegoro)
Informasi yang salah. Faktanya, hasil pemilihan tersebut bukan merupakan arsip hasil pemilihan sebenarnya, melainkan merupakan hasil pemilihan percobaan yang diselenggarakan pada bulan Juni 2020 yang lalu.
Informasi yang salah. Faktanya, hasil pemilihan tersebut bukan merupakan arsip hasil pemilihan sebenarnya, melainkan merupakan hasil pemilihan percobaan yang diselenggarakan pada bulan Juni 2020 yang lalu.
Rujukan
(GFD-2020-5415) [SALAH] Akun Facebook Wali Kota Jakarta Selatan “Marullah Matali”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 19/10/2020
Berita
akun Facebook yang mengatasnamakan Wali Kota Jakarta Selatan, Marullah Matali
Hasil Cek Fakta
Beredar akun Facebook yang mengatasnamakan Wali Kota Jakarta Selatan, Marullah Matali yang memposting seolah-olah itu akun Facebook aslinya. Tidak hanya satu, dua akun Facebook bergambar profil sama pun beredar yang salah satu pengikutnya 3656 orang.
Berdasarkan hasil penelusuran diketahui dua akun Facebook tersebut adalah salah. Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali membuat postingan di akun Instagramnya bahwa informasi tersebut hoaks.
“Muncul lagi dua (2) Akun facebook ini mengatasnamakan saya (Marullah Matali/Wali Kota Jakarta Selatan) dan memposting gambar-gambar seolah-olah itu Wali Kota Jakarta Selatan.
Akun ini saya nyatakan palsu dan dibuat oleh orang yang tidak bertanggung jawab mengatasnamakan saya (Marullah Matali/ Wali Kota Jakarta Selatan).
Dimohon kepada yang sudah add friend untuk segera me-unfriend dan segala aktifitas akun tersebut di luar tanggung jawab saya.
Terimakasih atas perhatiannya.”
Dua akun Facebook palsu masing-masing dibuat pada tanggal 27 Agustus 2020 dan 10 September 2020. Dikutip dari tribunnews Jakarta, sebelumnya Marullah pernah mengalami hal serupa pada 26 Agustus lalu. Bahkan ia sempat melaporkan pencatutan namanya di Facebook ke Polres Metro Jakarta Selatan
Dengan demikian, informasi terkait pencatutan nama Wali Kota Jakarta Selatan yang beredar di dua akun Facebook sekaligus adalah salah dan termasuk dalam konten palsu.
Berdasarkan hasil penelusuran diketahui dua akun Facebook tersebut adalah salah. Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali membuat postingan di akun Instagramnya bahwa informasi tersebut hoaks.
“Muncul lagi dua (2) Akun facebook ini mengatasnamakan saya (Marullah Matali/Wali Kota Jakarta Selatan) dan memposting gambar-gambar seolah-olah itu Wali Kota Jakarta Selatan.
Akun ini saya nyatakan palsu dan dibuat oleh orang yang tidak bertanggung jawab mengatasnamakan saya (Marullah Matali/ Wali Kota Jakarta Selatan).
Dimohon kepada yang sudah add friend untuk segera me-unfriend dan segala aktifitas akun tersebut di luar tanggung jawab saya.
Terimakasih atas perhatiannya.”
Dua akun Facebook palsu masing-masing dibuat pada tanggal 27 Agustus 2020 dan 10 September 2020. Dikutip dari tribunnews Jakarta, sebelumnya Marullah pernah mengalami hal serupa pada 26 Agustus lalu. Bahkan ia sempat melaporkan pencatutan namanya di Facebook ke Polres Metro Jakarta Selatan
Dengan demikian, informasi terkait pencatutan nama Wali Kota Jakarta Selatan yang beredar di dua akun Facebook sekaligus adalah salah dan termasuk dalam konten palsu.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Rahmah An Nisaa (Uin Sunan Ampel Surabaya).
Informasi tersebut salah. Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali, telah mengonfirmasi melaui akun Instagram pribadinya menyatakan informasi itu tidak benar, dan sebelumnya pernah terjadi 26 Agustus 2020 lalu.
Informasi tersebut salah. Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali, telah mengonfirmasi melaui akun Instagram pribadinya menyatakan informasi itu tidak benar, dan sebelumnya pernah terjadi 26 Agustus 2020 lalu.
Rujukan
Halaman: 5504/6294