KOMPAS.com - Sebuah video yang beredar di media sosial mengeklaim anggota DPR RI Surya Utama atau Uya Kuya memarahi seorang pria yang mencoret-coret rumahnya.
Video itu diklaim sebagai peristiwa setelah rumah Uya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur dijarah oleh perusuh pada Sabtu malam (30/8/2025).
Namun setelah ditelusuri unggahan itu tidak benar dan perlu diluruskan. Video itu diambil pada 2022 dan merupakan konten prank atau seloroh usil.
Video yang diklaim menampilkan Uya Kuya memarahi orang yang mencoret-coret rumahnya salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Pria dalam video itu mengaku dibayar oleh seseorang untuk merusak rumah Uya. Berikut narasi yang disampaikan dalam unggahan:
Rumah uya kuya di coret pasca penjarahan
Ahkir nyah pulang ..... Uya Kuya marah rumah nyah di coret coret
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim Uya Kuya memarahi orang yang mencoret-coret rumahnya usai penjarahan
Penelusuran Kompas.com
Penelusuran menggunakan teknik reverse image search menemukan bahwa video itu merupakan konten yang diunggah kanal YouTube TRANS7 OFFICIAL pada 21 Mei 2022.
Video itu berjudul "UYA KUYA KENA PRANK, YANG PUNYA ACARA DIBIKIN PANIK BENERAN!|BIKIN PANIK".
Dalam video, Uya di-prank seolah-olah rumahnya dicoret oleh orang tidak dikenal.
Sehingga, dapat dipastikan bahwa video itu bukan peristiwa nyata dan tidak terkait dengan penjarahan di rumah Uya Kuya pada 30 Agustus 2025.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Polres Metro Jakarta Timur telah menangkap belasan orang yang diduga terlibat penjarahan di rumah Uya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertofan menyebut motif pelaku menjarah rumah Uya Kuya yakni untuk menguasai harta yang ada di rumah tersebut.
Adapun, penjarahan itu dilakukan usai video Uya dan beberapa anggota DPR RI berjoget menjadi sorotan di tengah kesulitan ekonomi yang dihadapi masyarakat.
(GFD-2025-28901) [KLARIFIKASI] Video Uya Kuya Marahi Perusak Rumahnya adalah Konten Prank pada 2022
Sumber:Tanggal publish: 04/09/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Video yang mengeklim Uya Kuya memarahi orang yang mencoret-coret rumahnya usai penjarahan merupakan kabar tidak benar.
Faktanya, video itu merupakan konten prank yang diunggah pada 2022. Saat itu Uya di-prank seolah-olah rumahnya dicoret-coret orang tidak dikenal.
Faktanya, video itu merupakan konten prank yang diunggah pada 2022. Saat itu Uya di-prank seolah-olah rumahnya dicoret-coret orang tidak dikenal.
Rujukan
- https://web.facebook.com/share/r/18k8o4hbPb/
- https://web.facebook.com/share/r/1BMWYMH6V9/
- https://web.facebook.com/share/r/1BCBccXNHK/
- https://web.facebook.com/share/r/1792uq9Hmo/
- https://www.youtube.com/watch?v=6kpbXvncqig&ab_channel=TRANS7OFFICIAL
- https://megapolitan.kompas.com/read/2025/09/02/14521771/polisi-tangkap-belasan-terduga-pelaku-penjarahan-rumah-mertua-uya-kuya
- https://app.kompas.com/download?source=Kompas.com&medium=Referral&campaign=belowarticle
(GFD-2025-28900) Cek Fakta: Hoaks Artikel Ahmad Sahroni Mau Kembali ke Indonesia Jika Jokowi Tunjukkan Ijazah Aslinya
Sumber:Tanggal publish: 08/09/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel Ahmad Sahroni mau kembali ke Indonesia jika Jokowi tunjukkan ijazah aslinya. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 8 September 2025.
Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel dari Gelora News berjudul:
"Ahmad Sahroni mau kembali ke Indonesia asal Jokowi tunjukkan ijazah aslinya".
Akun itu menambahkan narasi:
"Termuljing2 kaum minoritas gratis kesurupan"
Lalu benarkah artikel Ahmad Sahroni mau kembali ke Indonesia jika Jokowi tunjukkan ijazah aslinya?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan. Artikel itu diunggah laman Gelora.co dengan foto dan tanggal artikel yang sama dengan postingan yakni 3 September 2025.
Namun dalam artikel asli berjudul "Terungkap Ahmad Sahroni Bermarga Silalahi, Warga Batak dan Minang Malah Saling Tolak".
Artikel itu sama sekali tidak membahas terkait pernyataan Sahroni tentang Jokowi. Artikel asli hanya membahas isi ijazah Sahroni yang ditemukan saat rumahnya dijarah pada Sabtu (30/8/2025) lalu.
Kesimpulan
Postingan artikel Ahmad Sahroni mau kembali ke Indonesia jika Jokowi tunjukkan ijazah aslinya adalah hoaks.
Rujukan
(GFD-2025-28899) Keliru: PKI Susupi Demonstrasi Agustus 2025
Sumber:Tanggal publish: 08/09/2025
Berita
VIDEO sejumlah anggota TNI berlarian dan dilempari batu beredar di TikTok [arsip]. Video itu juga diikuti narasi tertulis berbunyi, “Sepertinya PKI mulai menyusup. Hanya PKI yang paling membenci TNI.”
Video itu diunggah setelah rentetan demonstrasi terjadi di berbagai kota di Indonesia sejak 25 Agustus 2025. Namun, benarkah PKI menyusup ke dalam kelompok demonstran dan menyerang TNI seperti klaim dalam video?
Video itu diunggah setelah rentetan demonstrasi terjadi di berbagai kota di Indonesia sejak 25 Agustus 2025. Namun, benarkah PKI menyusup ke dalam kelompok demonstran dan menyerang TNI seperti klaim dalam video?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi video itu dengan pencarian gambar terbalik Google dan membandingkan narasinya dengan sumber kredibel. Hasilnya, tidak ada penyusupan PKI dalam demonstrasi sejak 25 Agustus 2025. PKI sudah dibubarkan pada 1966.
Video yang beredar adalah rekaman kericuhan yang terjadi di dekat Mako Brimob Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta, 30 Agustus 2025, sebagaimana dilaporkan Berita Satu.
Lokasi kejadian berada di Jalan Kramat Kwitang, dekat Mako Brimob. Google Street View menunjukkan kesamaan detail ujung pagar runcing, barisan tiga tiang logam dan satu pohon, kabel hitam yang melintang, serta pembatas jalan.
Kericuhan bermula ketika warga dan pengemudi daring berunjuk rasa ke Mako Brimob. Mereka memprotes tewasnya rekan pengemudi mereka, Affan Kurniawan yang dilindas kendaraan rantis Brimob pada 28 Agustus 2025.
Polisi berupaya membubarkan demonstrasi yang berlangsung beberapa hari itu dengan gas air mata. Tindakan tersebut memicu kemarahan massa. Mereka membalas dengan melempar petasan, kembang api, dan batu ke arah TNI yang berada di lokasi tanpa senjata. Mereka pun lari menjauh.
PKI Dibubarkan pada 1966
PKI adalah partai yang dituding makar pada tahun 1965 dengan sebutan Peristiwa G30S PKI. Pembubaran dan pelarangannya secara resmi ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 yang berkaitan dengan larangan PKI.
Profesor Riset Bidang Perkembangan Politik LIPI (sekarang BRIN) Hermawan Sulistyo mengatakan komunis adalah ideologi yang sudah bangkrut dan sudah mati di seluruh dunia. Ia mengatakan di Indonesia, isu PKI bangkit sering dinaikkan saat tahun pemilu untuk kepentingan politik, bukan isu keamanan negara atau pendidikan sejarah.
Tempo juga telah beberapa kali membantah hoaks yang menggunakan isu PKI, misalnya PKI terlahir kembali, PKI tidak ingin RUU TNI disahkan, dan rekaman suara bocornya rencana PKI gaya baru.
Video yang beredar adalah rekaman kericuhan yang terjadi di dekat Mako Brimob Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta, 30 Agustus 2025, sebagaimana dilaporkan Berita Satu.
Lokasi kejadian berada di Jalan Kramat Kwitang, dekat Mako Brimob. Google Street View menunjukkan kesamaan detail ujung pagar runcing, barisan tiga tiang logam dan satu pohon, kabel hitam yang melintang, serta pembatas jalan.
Kericuhan bermula ketika warga dan pengemudi daring berunjuk rasa ke Mako Brimob. Mereka memprotes tewasnya rekan pengemudi mereka, Affan Kurniawan yang dilindas kendaraan rantis Brimob pada 28 Agustus 2025.
Polisi berupaya membubarkan demonstrasi yang berlangsung beberapa hari itu dengan gas air mata. Tindakan tersebut memicu kemarahan massa. Mereka membalas dengan melempar petasan, kembang api, dan batu ke arah TNI yang berada di lokasi tanpa senjata. Mereka pun lari menjauh.
PKI Dibubarkan pada 1966
PKI adalah partai yang dituding makar pada tahun 1965 dengan sebutan Peristiwa G30S PKI. Pembubaran dan pelarangannya secara resmi ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 yang berkaitan dengan larangan PKI.
Profesor Riset Bidang Perkembangan Politik LIPI (sekarang BRIN) Hermawan Sulistyo mengatakan komunis adalah ideologi yang sudah bangkrut dan sudah mati di seluruh dunia. Ia mengatakan di Indonesia, isu PKI bangkit sering dinaikkan saat tahun pemilu untuk kepentingan politik, bukan isu keamanan negara atau pendidikan sejarah.
Tempo juga telah beberapa kali membantah hoaks yang menggunakan isu PKI, misalnya PKI terlahir kembali, PKI tidak ingin RUU TNI disahkan, dan rekaman suara bocornya rencana PKI gaya baru.
Kesimpulan
Tempo menyimpulkan klaim bahwa PKI menyusup di antara demonstran dan menyerang prajurit TNI adalah keliru.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@tarmiziagus/video/7545632107482336519?_r=1&_t=ZS-8zRKPamtioj
- https://mvau.lt/media/7911b762-af7c-41dc-a56d-33c673415477
- https://www.beritasatu.com/dki-jakarta/2918297/ricuh-di-kwitang-tni-terpaksa-mundur-diserang-massa-anarkistis
- https://www.google.com/maps/@-6.1798012,106.8402906,3a,75y,9.94h,97.26t/data=!3m7!1e1!3m5!1sS1Mux2K6kTcKKFL1Udnspw!2e0!6s
- https:%2F%2Fstreetviewpixels-pa.googleapis.com%2Fv1%2Fthumbnail%3Fcb_client%3Dmaps_sv.tactile%26w%3D900%26h%3D600%26pitch%3D-7.260000000000005%26panoid%3DS1Mux2K6kTcKKFL1Udnspw%26yaw%3D9.94!7i16384!8i8192?entry=ttu&g_ep=EgoyMDI1MDkwMi4wIKXMDSoASAFQAw%3D%3D
- https://www.tempo.co/politik/komunisme-dan-pki-yang-telah-mati-yang-terus-dipolitisasi-812214
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/2220/menyesatkan-pki-terlahir-kembali-di-indonesia
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/3500/keliru-klaim-bahwa-pki-tidak-ingin-ruu-tni-disahkan
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/2330/keliru-rekaman-suara-bocornya-rencana-pki-gaya-baru
(GFD-2025-28898) Keliru: PBB Mengambil Alih Pembubaran DPR RI
Sumber:Tanggal publish: 08/09/2025
Berita
VIDEO dengan klaim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turun tangan membubarkan DPR RI beredar di TikTok [arsip] dan Facebook.
Video yang diunggah pada 30 Agustus 2025 itu menampilkan foto sekelompok orang yang sedang rapat di meja yang tersusun melingkar. Di tengahnya terdapat logo PBB. Dalam narasinya, narator mengatakan rapat darurat digelar Dewan Keamanan PBB dan menilai Indonesia gagal menjadi negara demokrasi dan memutuskan akan mengintervensi pembubaran DPR RI.
Benarkah PBB mengambil alih membubarkan DPR RI?
Video yang diunggah pada 30 Agustus 2025 itu menampilkan foto sekelompok orang yang sedang rapat di meja yang tersusun melingkar. Di tengahnya terdapat logo PBB. Dalam narasinya, narator mengatakan rapat darurat digelar Dewan Keamanan PBB dan menilai Indonesia gagal menjadi negara demokrasi dan memutuskan akan mengintervensi pembubaran DPR RI.
Benarkah PBB mengambil alih membubarkan DPR RI?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi gambar itu dengan pencarian terbalik dan mengecek pemberitaan kredibel. Hasilnya, foto sidang PBB itu bukan rapat darurat membahas kondisi Indonesia setelah rentetandemonstrasu sejak 25 Agustus 2025.
Foto yang digunakan dalam video memang memotret momen rapat Dewan keamanan PBB, tapi bukan terjadi pada 2025. Situs Garoweonline.com asal Somalia mengunggahnya pada 21 Februari 2017. Sedangkan Antaranews.com mengunggah pada 9 Juni 2018.
Dewan Keamanan PBB adalah salah satu dari enam badan yang dibentuk berdasarkan Piagam PBB. Dewan Keamanan memiliki tanggung jawab utama untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional. Dewan ini beranggotakan 15 anggota, dan setiap anggota memiliki satu suara.
Sementara, PBB yang didirikan pada 24 Oktober 1945 memiliki empat tujuan utama yakni, memelihara perdamaian dan keamanan internasional, memperkuat hubungan persahabatan antar negara, bekerja sama dalam menyelesaikan masalah internasional dan mempromosikan penghormatan terhadap hak asasi manusia, serta menjadi pusat untuk menyelaraskan tindakan negara-negara.
PBB Desak Investigasi Kekerasan Demonstrasi oleh Aparat
Meski PBB maupun Dewan Keamanan PBB tidak memberikan rekomendasi untuk pembubaran DPR RI, juru bicara Kantor HAM PBB Ravina Shamdasani mendesak penyelidikan menyeluruh mengenai cara aparat keamanan menangani gelombang demonstrasi sejak 25 Agustus dilakukan. Sebab, peristiwa itu yang menyebabkan sedikitnya 10 korban jiwa.
“Kami menyerukan investigasi yang cepat, menyeluruh, dan transparan terhadap semua dugaan pelanggaran hukum hak asasi manusia internasional, termasuk yang berkaitan dengan penggunaan kekuatan,” kata Ravina dikutip dari laman resmi Kantor HAM PBB, Selasa, 2 September 2025.
Ravina menekankan pentingnya dialog untuk mengatasi kekhawatiran publik soal tunjangan anggota DPR, langkah-langkah efisiensi anggaran, dan dugaan penggunaan kekuatan yang tidak proporsional oleh aparat keamanan.
Menurut Ravina, aparat keamanan harus menjunjung tinggi hak berkumpul secara damai dan kebebasan berekspresi. Pengamanan untuk menjaga ketertiban dalam pertemuan publik juga harus sejalan dengan norma dan standar internasional.
Foto yang digunakan dalam video memang memotret momen rapat Dewan keamanan PBB, tapi bukan terjadi pada 2025. Situs Garoweonline.com asal Somalia mengunggahnya pada 21 Februari 2017. Sedangkan Antaranews.com mengunggah pada 9 Juni 2018.
Dewan Keamanan PBB adalah salah satu dari enam badan yang dibentuk berdasarkan Piagam PBB. Dewan Keamanan memiliki tanggung jawab utama untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional. Dewan ini beranggotakan 15 anggota, dan setiap anggota memiliki satu suara.
Sementara, PBB yang didirikan pada 24 Oktober 1945 memiliki empat tujuan utama yakni, memelihara perdamaian dan keamanan internasional, memperkuat hubungan persahabatan antar negara, bekerja sama dalam menyelesaikan masalah internasional dan mempromosikan penghormatan terhadap hak asasi manusia, serta menjadi pusat untuk menyelaraskan tindakan negara-negara.
PBB Desak Investigasi Kekerasan Demonstrasi oleh Aparat
Meski PBB maupun Dewan Keamanan PBB tidak memberikan rekomendasi untuk pembubaran DPR RI, juru bicara Kantor HAM PBB Ravina Shamdasani mendesak penyelidikan menyeluruh mengenai cara aparat keamanan menangani gelombang demonstrasi sejak 25 Agustus dilakukan. Sebab, peristiwa itu yang menyebabkan sedikitnya 10 korban jiwa.
“Kami menyerukan investigasi yang cepat, menyeluruh, dan transparan terhadap semua dugaan pelanggaran hukum hak asasi manusia internasional, termasuk yang berkaitan dengan penggunaan kekuatan,” kata Ravina dikutip dari laman resmi Kantor HAM PBB, Selasa, 2 September 2025.
Ravina menekankan pentingnya dialog untuk mengatasi kekhawatiran publik soal tunjangan anggota DPR, langkah-langkah efisiensi anggaran, dan dugaan penggunaan kekuatan yang tidak proporsional oleh aparat keamanan.
Menurut Ravina, aparat keamanan harus menjunjung tinggi hak berkumpul secara damai dan kebebasan berekspresi. Pengamanan untuk menjaga ketertiban dalam pertemuan publik juga harus sejalan dengan norma dan standar internasional.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim PBB mengambil alih bubarkan DPR RI adalah keliru.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@akunfansedis/video/7544990836786777375?_r=1&_t=ZS-8zRKwRe7d4K
- https://perma.cc/29L2-5RK5
- https://www.facebook.com/reel/1273744610962408/
- https://www.garoweonline.com/index.php/en/news/caalamka/golaha-amaanka-oo-ka-hadlay-xaaladda-somalia
- https://sumsel.antaranews.com/berita/335455/dpr-yakin-indonesia-berperan-jaga-keamanan-dunia
- https://main.un.org/securitycouncil/en
- https://www.tempo.co/politik/pbb-desak-investigasi-dugaan-pelanggaran-ham-dalam-demo-di-indonesia-2065747 /cdn-cgi/l/email-protection#d8bbbdb3beb9b3acb998acbdb5a8b7f6bbb7f6b1bc
Halaman: 546/7128
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5340985/original/014281500_1757299942-cek_fakta_mau.jpg)



