• (GFD-2025-28130) Cek fakta, China lakukan uji coba pembuatan manusia

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/07/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah video sepanjang 49 detik memperlihatkan kunjungan seorang pria ke sebuah laboratorium yang diklaim berlokasi di China.

    Selama penayangan video tersebut, sejumlah tubuh mirip manusia terlihat disimpan di dalam tabung-tabung transparan yang dipasang secara berjajar.

    Konten yang diunggah di X pada 15 Juli ini, turut memuat keterangan yang menyatakan bahwa video tersebut merupakan cuplikan gambar pembuatan manusia di China.

    "Cina membuat manusia," tulis pemilik akun X yang membagikan video tersebut.

    Lantas, benarkah video tersebut menampilkan hasil pengembangan pembuatan manusia oleh China?



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil Cek Fakta

    Setelah didalami, cuplikan video di X itu aslinya adalah milik Joe Hattab, seorang youtuber asal Dubai yang terkenal dengan konten jelajah.

    Video sebenarnya diunggah Joe Hattab di kanal youtubnya pada 12 Juli 2025, dengan judul "China SHOCKS America: Humanoid Robots, Smart Cities, and Supercars!".

    Dalam video aslinya, youtuber dengan 17 juta pengikut ini menjelaskan bahwa ruangan berisi "manusia dalam tabung" itu merupakan sebuah laboratorium yang beroperasi di Jinan, China.

    Laboratorium tersebut melakukan penelitian agar robot yang dihasilkan bisa memiliki mimik atau ekspresi wajah, emosi, hingga interaksi yang dimiliki manusia pada umumnya.

    Nantinya, robot-robot itu dimanfaatkan untuk kegiatan pameran dan pariwisata. Pembuatan robot-robot tersebut nyatanya tidak bertujuan untuk menyamai peran manusia.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Dengan begitu, keterangan yang menyatakan bahwa China melakukan uji coba pembuatan manusia dapat dikategorikan sebagai narasi salah.

    Klaim: China pamerkan hasil uji coba pembuatan manusia

    Rating: Misinformasi

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: M Arief Iskandar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28129) Hoax! Menkeu ungkap amplop kondangan pernikahan akan dipajaki

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/07/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di Facebook menampilkan suasana sebuah acara pernikahan, di mana tamu undangan terlihat datang, menuliskan nama, dan memberikan amplop.

    Dalam video tersebut disertakan narasi seolah-olah Menteri Keuangan menyatakan bahwa amplop undangan akan dikenakan pajak.

    Video itu juga menggunakan potongan suara dari anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, saat rapat di kompleks parlemen yang menyebutkan kabar bahwa pemerintah akan memungut pajak dari amplop atau sumbangan yang diberikan saat hajatan.

    Pernyataan yang terdengar dalam video adalah: “Bahkan, kami dengar dalam waktu dekat orang yang mendapat amplop di kondangan dan di hajatan akan dimintai pajak oleh pemerintah.”

    Berikut narasi dalam video tersebut:

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    “MENTERI KEUANGAN: AMPLOP DIUNDANGAN MAU DIKENAKAN PAJAK

    Semua dipajakin Sungguh Miris sekali”

    Tragis nya Negri ini AMPLOP DI UNDANGAN PUN AKAN DIKENAKAN PAJAK”

    Namun, benarkah Menkeu ungkap amplop undangan pernikahan akan dikenakan pajak?



    Hasil Cek Fakta

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah membantah isu tersebut dan menegaskan bahwa tidak ada kebijakan untuk memungut pajak dari pemberian amplop dalam acara sosial seperti hajatan atau pernikahan.

    Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Kemenkeu, Rosmauli, menjelaskan bahwa isu ini timbul akibat kesalahpahaman terhadap prinsip umum perpajakan.

    Ia menyatakan bahwa meskipun secara prinsip setiap tambahan kemampuan ekonomis dapat menjadi objek pajak menurut Undang-Undang Pajak Penghasilan, terdapat pengecualian penting yang harus dipahami.

    "Jika pemberian tersebut bersifat pribadi, tidak rutin, dan tidak terkait hubungan pekerjaan atau kegiatan usaha, maka tidak dikenakan pajak dan tidak menjadi prioritas pengawasan DJP," kata Rosmauli, dilansir dari ANTARA.

    Ia juga menegaskan bahwa DJP tidak pernah melakukan pemungutan pajak secara langsung di acara hajatan dan tidak memiliki rencana untuk melakukannya. Selain itu, tidak ditemukan pernyataan Menteri Keuangan seperti dinarasikan dalam video tersebut.

    Dengan demikian informasi tersebut tidak benar.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: M Arief Iskandar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • (GFD-2025-28128) [KLARIFIKASI] Video Ini Bukan Perlihatkan F-16 Thailand Serang Pos Militer Kamboja

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim menunjukkan serangan jet tempur F-16 Thailand ke pos militer Kamboja pada Kamis (24/7/2025).

    Dalam video itu, tampak sebuah jet tempur menjatuhkan bom dari langit dan memicu ledakan besar disertai kepulan asap.

    Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu berasal dari peristiwa yang berbeda.

    Video yang diklaim menunjukkan F-16 Thailand mengebom pos militer Kamboja dibagikan oleh akun Facebook ini pada Kamis (24/7/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    AKSI MILITER THAILAND VS KAMBOJA, Perang bermula, Kamis 24 Juli 2025, 10 : 50

    Video ini menunjukkan jet tempur F-16 Thailand melakukan serangan udara terhadap target militer Kamboja di tengah meningkatnya krisis perbatasan 2025.

    Thailand mengklaim telah menghancurkan dua pangkalan dalam waktu kurang dari 10 menit setelah Kamboja diduga menembak lebih dulu dan melanggar Konvensi Ottawa dengan memasang ranjau darat. Kamboja membantah tuduhan agresi.

    Dikonfirmasi oleh Reuters, CNN, dan laporan Al Jazeera hari ini.

    Screenshot Klarifikasi, video ini bukan perlihatkan F-16 Thailand serang pos militer Kamboja

    Hasil Cek Fakta

    Sebagaimana diberitakan Reuters, memang benar Thailand mengerahkan enam F-16 untuk menyerang pos militer Kamboja pada Kamis (24/7/2025).

    Namun, video yang beredar di Facebook itu bukan menunjukkan serangan tersebut. Video itu berasal dari peristiwa yang sama sekali berbeda.

    Setelah ditelusuri menggunakan Google Lens, visual yang mirip ditemukan dalam artikel berbahasa Arab yang dipublikasikan oleh Aagile News, pada 30 November 2024.

    Artikel itu memberitakan sebuah jet tempur milik Angkatan Udara Sudan berhasil mengebom markas RSF yang berada di ibu kota Khartoum.

    Foto yang dicantumkan dalam artikel tersebut menunjukkan adanya kesamaan visual dengan video yang beredar di Facebook.

    Misalnya, bangunan berwarna putih, dua menara komunikasi, dan momen jet tempur menjatuhkan sebuah bom.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, Video yang diklaim menunjukkan F-16 Thailand mengebom pos militer Kamboja perlu diluruskan.

    Video itu dibagikan dengan konteks keliru. Peristiwa dalam video adalah serangan udara AU Sudan terhadap markas RSF di Khartoum pada November 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28127) [KLARIFIKASI] Pesawat F16 Thailand Jatuh pada 2015, Bukan 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di jagat maya beredar kabar dengan narasi sebuah pesawat tempur F-16 milik militer Thailand ditembak jatuh oleh militer Kamboja.

    Pesawat itu dikabarkan jatuh di semacam parit dan moncong pesawat tampak patah.

    Foto itu disebarkan pengguna media sosial usai konflik antara Thailand dan Kamboja yang memanas pada Kamis (24/7/2025).

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto itu disebarkan dengan konteks keliru.

    Foto pesawat tempur F16 milik Thailand jatuh disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (24/7/2025):

    Dua pesawat tempur F16 milik militer Thailand telah ditembak jatuh, seorang miliarder Kamboja memberikan hadiah 10.000 dolar AS kepada setiap tentara yang berhasil menjatuhkan pesawat di garis depan.

     

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek jejak digital gambar yang beredar dengan teknik reverse image search.

    Hasil pencarian Google mengarahkan ke artikel pemeriksa fakta Ukrinform pada 24 Mei 2023.

    Pesawat tempur milik militer Thailand itu mengalami Kecelakaan pada 2015 saat menjalani latihan.

    Foto pesawat tersebut dapat dilihat di situs berita Thairath dan Voice TV.

    Pesawat F16 model B.K.19 berbelok keluar dari landasan pacu. Pesawat itu ditugaskan di Skuadron 102, Wing 1, Nakhon Ratchasima.

    Saat pilot sedang menghidupkan mesin dalam keadaan idle, pesawat melesat cepat ke depan sekitar 100 meter menuju tepi Taxiway, yang merupakan parit drainase.

    Pilot mengalami luka ringan. Pesawat jatuh ke parit drainase Hydrazine, tetapi tidak terjadi kebakaran.

    Kesimpulan

    Foto pesawat tempur F16 milik Thailand yang jatuh disebarkan dengan konteks keliru.

    Pesawat tempur F16 Thailand jatuh pada 2015 saat menjalani latihan. Pesawat itu keluar dari landasan pacu dan jatuh ke parit.

    Jatuhnya pesawat itu tidak terkait dengan perang Thailand dan Kamboja pada Kamis (24/7/2025).

    Rujukan