(GFD-2024-21591) Benar, Laporan tentang Roti Aoka ke BPOM Atas Dugaan Kandungan Zat Berbahaya
Sumber:Tanggal publish: 02/08/2024
Berita
Sebuah pesan berantai beredar di WhatsApp dan Facebook akun ini, ini, ini, mengatakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalimantan Selatan (Kalsel) melaporkan Roti Aoka ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Narasi itu disertai foto roti berjenama Aoka yang sudah beredar di pasaran. Dikatakan bahwa Kadin Kalsel melayangkan laporan tersebut karena menduga Roti Aoka mengandung zat berbahaya sehingga bisa awet berbulan-bulan.
Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Namun, benarkah Kadin Kalsel melaporkan Roti Aoka karena dugaan adanya kandungan zat berbahaya?
Hasil Cek Fakta
Penelusuran Tempo mendapatkan bahwa akun-akun di Facebook itu menyebarkan narasi yang bersumber dari artikel website Dutatv.com. Artikel itu menjelaskan Kadin Kalsel melaporkan Roti Aoka ke BPOM, atas dugaan kandungan bahan pengawet sodium dehydroacetate dalam pembuatan roti.
Dilansir Majalah Tempo edisi 21 Juli 202 4, Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Kadin Kalsel sekaligus Ketua Paguyuban Roti dan Mie Ayam Borneo (Parimbo), Aftahuddin, mengatakan sejumlah anggota Parimbo yang menemukan dugaan kandungan zat berbahaya dalam roti itu.
Paguyubannya mendeteksi pemasaran Roti Aoka di Kalsel sejak tahun 2017. Paguyuban penasaran pada produk tersebut yang bisa awet sampai lebih dari tiga bulan. Mereka pun sempat mencari tahu teknologi pengawetan roti sampai Cina dan Jepang.
Namun mereka justru mendapat tanggapan negatif dari produsen roti Cina dan Jepang. Produsen roti luar negeri itu menyatakan justru mencurigakan bila ada roti yang bisa awet sampai berbulan-bulan. Produsen roti Cina menyarankan paguyuban menguji kandungan dalam roti, bila ada zat pengawet yang berbahaya.
Mereka pun mengikuti saran itu dan menguji sampel Roti Aoka ke laboratorium milik PT SGS Indonesia, bagian dari SGS Group, perusahaan multinasional yang menyediakan jasa tes laboratorium untuk verifikasi, inspeksi dan sertifikasi.
Hasilnya, Roti Aoka mengandung bahan pengawet sodium dehydroacetate, yang biasa digunakan untuk produksi kosmetik dan dianggap berbahaya bila masuk ke makanan. Penggunaan zat itu pada makanan juga belum diizinkan di Indonesia.
Demikian juga Roti Okko di Bandung, Jawa Barat, yang dipermasalahkan produsen roti rumahan lokal. Roti ini juga menjadi terkenal di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, yang dianggap sebagai roti murah yang awet berbulan-bulan.
Awalnya, Deputi Pengawasan Pangan BPOM, Emma Setyawati, kepada Tempo menyatakan pihaknya telah mengambil sampel kedua roti tersebut secara random dan mengujinya di laboratorium sendiri.
Dikatakan hasilnya, produk tidak mengandung sodium dehydroacetate dan dinyatakan layak edar. Namun, setelah dugaan itu viral, BPOM kembali melakukan uji laboratorium pada kedua jenama roti tersebut, dan menemukan fakta baru.
Hasil uji diumumkan di website resmi BPOM, yang mengatakan bahwa Roti Aoka tidak mengandung natrium dehydroacetate. Sementara Roti Okko dinyatakan tidak diproses dengan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) secara konsisten.
Roti Okko terbukti mengandung natrium dehidroasetat (sebagai asam dehidroasetat), yang tidak sesuai dengan komposisi yang didaftarkan ke BPOM dan tidak termasuk zat yang diizinkan berdasarkan Peraturan BPOM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan.
Dengan temuan itu, PT Abadi Rasa Food harus menghentikan produksi Roti Okko, menarik produk itu dari pasaran, memusnahkannya, dan melaporkan kegiatan penarikan dan pemusnahan tersebut pada BPOM.
Zat Aditif Natrium Dehydroacetate
Guru Besar IPB University, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknik Pertanian, Profesor Sugiyono, mengatakan natrium dehydroacetate alias sodium dehydroacetate, banyak terkandung dalam mie instan, kue kering, dan daging yang diasinkan, sebagaimana dilaporkan Tempo.
Komisi Codex Alimentarius (CAC) yang merupakan lembaga internasional di bidang pengaturan zat aditif di industri makanan, sejauh ini belum mengatur penggunaan natrium dehydroacetate yang juga kerap disebut SDHA itu.
Namun, masing-masing negara memiliki temuan dan kebijakannya sendiri terkait penggunaan zat tersebut pada makanan. Indonesia sendiri belum mengizinkan penggunaan zat tersebut di industri makanan.
Di Cina, dalam aturan yang mulai berlaku tahun 2025, penggunaan natrium dehydroacetate dalam produk makanan dilarang. Sementara di Amerika Serikat, penggunaan zat itu sebagai bahan tambahan makanan diperbolehkan, dengan dosis dan cakupan penggunaan yang diatur secara ketat.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan Kadin Kalsel melaporkan Roti Aoka pada BPOM terkait dugaan adanya kandungan pengawet berbahaya dalam roti adalah klaim yang benar.
Namun kemudian BPOM melakukan uji laboratorium kembali untuk produk Roti Aoka dan Roti Okko. Roti Okko dinyatakan mengandung natrium dehidroasetat dan ditarik peredarannya, sementara Roti Aoka tidak dan dinyatakan aman dikonsumsi.
Rujukan
- https://web.facebook.com/groups/291680992675790?multi_permalinks=1069315081579040&hoisted_section_header_type=recently_seen
- https://web.facebook.com/groups/539160217411694/?multi_permalinks=1202015024459540&hoisted_section_header_type=recently_seen
- https://web.facebook.com/groups/376194401201667/?multi_permalinks=893792352775200&hoisted_section_header_type=recently_seen
- https://dutatv.com/kadin-laporkan-roti-aoka-mengandung-zat-berbahaya-bpom-kami-akan-uji-sendiri/
- https://majalah.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/171945/bahan-kosmetik-dalam-roti
- https://www.pom.go.id/penjelasan-publik/penjelasan-publik-nomor-hm-01-1-2-07-24-51-tanggal-23-juli-2024-tentang-hasil-uji-kandungan-natrium-dehidroasetat-pada-produk-roti-2
- https://majalah.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/171937/zat-aditif-roti-okko-roti-aoka mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2024-21590) Belum Ada Bukti, Klaim Mengkudu Menyembuhkan Darah Tinggi Secara Permanen
Sumber:Tanggal publish: 02/08/2024
Berita
Sebuah video pendek berisi klaim tentang obat herbal berupa daun mengkudu bisa mencegah dan menormalkan darah secara permanen. Narasi dalam video Facebook [ arsip ] itu menyebut bahwa darah tinggi menjadi faktor utama penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Obat-obatan hanya menormalkan sementara.
Narator mengatakan caranya dengan merebus dua lembar daun mengkudu yang sudah tua. Rebus dengan air satu gelas sampai mendidih lalu minum air rebusan itu secara rutin satu kali sehari. Lakukan tiga sampai lima hari.
Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut sudah disukai 10,3 ribu dan dibagikan hingga 2,7 ribu kali. Benarkah daun mengkudu bisa menormalkan darah tinggi?
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim di atas dengan mewawancarai ahli. Menurut staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, dr. Mas Rizky Anggun Adipurna Syamsunarno, beberapa penelitian mengindikasikan bahwa mengkudu (Morinda citrifolia) memiliki potensi menurunkan tekanan darah.
“Namun demikian sejauh yang saya ketahui dari hasil pencarian pada database publikasi, penelitian dilakukan terbatas pada hewan dan belum diaplikasikan pada uji klinis,” jelas Rizky melalui pesan singkat kepada Tempo, Rabu, 31 Juli 2024.
Penelitian menunjukkan bahwa akar tanaman mengkudu memiliki potensi menurunkan tekanan darah dengan cara relaksasi pembuluh darah, sehingga menurunkan tekanan pembuluh darah perifer yang pada akhirnya menurunkan tekanan darah.
“Menurut pandangan saya, klaim ini belum sepenuhnya terbukti,” kata Rizky.
Ahli dari Medical News Today memberikan sejumlah tips untuk menurunkan tekanan darah secara alami diantaranya yakni dengan berolahraga atau jalan kaki secara teratur, mengurangi asupan natrium, mengurangi alkohol, mengkonsumsi lebih banyak makanan yang mengandung kalium, mengelola stress, mengurangi berat badan, dan berhenti merokok.
Kesimpulan
Hasil verifikasi Tempo tentang klaim daun mengkudu menyembuhkan darah tinggi secara permanen belum ada bukti.
Berdasarkan hasil pencarian pada database publikasi, penelitian yang mengindikasikan bahwa mengkudu memiliki potensi menurunkan tekanan darah, belum sampai tahap uji klinis.
Rujukan
(GFD-2024-21589) Cek fakta, video Hamas narasikan akan lancarkan serangan pada Olimpiade Paris
Sumber:Tanggal publish: 01/08/2024
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di X menarasikan Hamas mengeluarkan video dan mengancam akan melakukan serangan pada acara Olimpiade Paris 2024.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Hamas merilis sebuah video yang mengancam Paris dan Olimpiade:
‘Anda akan membayar atas apa yang telah Anda lakukan. Sungai darah akan mengalir di jalan-jalan Paris.’
Video tersebut diakhiri dengan seorang anggota Hamas yang memegang kepala perempuan yang terpenggal.
Hamas merupakan ancaman global.”
Namun, benarkah video Hamas yang menarasikan akan lakukan serangan pada Olimpiade Paris?
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Hamas merilis sebuah video yang mengancam Paris dan Olimpiade:
‘Anda akan membayar atas apa yang telah Anda lakukan. Sungai darah akan mengalir di jalan-jalan Paris.’
Video tersebut diakhiri dengan seorang anggota Hamas yang memegang kepala perempuan yang terpenggal.
Hamas merupakan ancaman global.”
Namun, benarkah video Hamas yang menarasikan akan lakukan serangan pada Olimpiade Paris?
Hasil Cek Fakta
Dilansir dari NBC News, para peneliti dari Pusat Analisis Ancaman Microsoft menyebut video itu berasal dari kelompok yang biasa menyebarkan disinformasi asal Rusia. Detail video sebelumnya tentang Ukraina juga sesuai dengan video itu.
Dalam video tersebut, seorang pria dengan wajah terbungkus syal berdiri di dinding abu-abu dan berbicara kepada orang-orang Perancis dan Presiden Emmanuel Macron.
Dia mengatakan dalam bahasa Arab bahwa “sungai darah akan mengalir melalui jalan-jalan Paris”, dikarenakan dukungan Perancis terhadap Israel. Selain itu, Perancis juga menyambut atlet Israel di Olimpiade Paris.
Pihak berwenang Perancis telah meyakinkan publik akan memberikan pengamanan yang maksimal dengan mengerahkan puluhan ribu personel keamanan. Microsoft juga menyebut ada pihak yang ingin menakut-nakuti publik.
Para peneliti Microsoft mengatakan pada hari Selasa bahwa sebuah kelompok yang dikenal sebagai Storm-1516, tampaknya berada di belakang video tersebut.
Pada bulan Juni, pusat analisis ancaman Microsoft mengatakan dalam sebuah laporan bahwa salah satu tujuan Rusia adalah untuk menciptakan ketakutan seputar ancaman kekerasan selama Olimpiade Paris.
“Tujuannya untuk menghalangi penonton menghadiri Olimpiade," tulis Manajer Umum Pusat Analisis Ancaman Microsoft, Clint Watts.
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Dalam video tersebut, seorang pria dengan wajah terbungkus syal berdiri di dinding abu-abu dan berbicara kepada orang-orang Perancis dan Presiden Emmanuel Macron.
Dia mengatakan dalam bahasa Arab bahwa “sungai darah akan mengalir melalui jalan-jalan Paris”, dikarenakan dukungan Perancis terhadap Israel. Selain itu, Perancis juga menyambut atlet Israel di Olimpiade Paris.
Pihak berwenang Perancis telah meyakinkan publik akan memberikan pengamanan yang maksimal dengan mengerahkan puluhan ribu personel keamanan. Microsoft juga menyebut ada pihak yang ingin menakut-nakuti publik.
Para peneliti Microsoft mengatakan pada hari Selasa bahwa sebuah kelompok yang dikenal sebagai Storm-1516, tampaknya berada di belakang video tersebut.
Pada bulan Juni, pusat analisis ancaman Microsoft mengatakan dalam sebuah laporan bahwa salah satu tujuan Rusia adalah untuk menciptakan ketakutan seputar ancaman kekerasan selama Olimpiade Paris.
“Tujuannya untuk menghalangi penonton menghadiri Olimpiade," tulis Manajer Umum Pusat Analisis Ancaman Microsoft, Clint Watts.
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Rujukan
(GFD-2024-21588) [KLARIFIKASI] Video Kapal Perang Rusia Tiba di Kuba pada 2019, Bukan 2024
Sumber:Tanggal publish: 01/08/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar video yang menarasikan soal kapal perang Rusia tiba di Havana, Kuba. Video tersebut dibagikan oleh beberapa akun media sosial pada Juni 2024.
Namun, setelah ditelusuri, video kapal perang Rusia tiba di Kuba disebarkan dengan konteks keliru.
Video yang diklaim memperlihatkan kapal perang Rusia tiba di Kuba dibagikan oleh akun Instragram ini serta akun Facebook ini dan ini, pada Juni 2024.
Akun tersebut membagikan video sebuah kapal dengan bendera Rusia dan diberikan keterangan demikian:
Rusia yang merupakan salah satu negara yang terlibat dalam Perang Dingin telah membuat Barat khawatir dengan mengerahkan kapal selam berkemampuan nuklir di halaman belakang Amerika Serikat di Karibia Kuba.
Tindakan provokatif ini telah meningkatkan ketegangan, dan menarik kesamaan dengan Krisis Rudal Kuba pada 1962.
Langkah ini tampaknya merupakan unjuk kekuatan, yang bertujuan untuk "mengganggu" AS dengan rudal Zircon dan rudal Hipersonik yang ditempatkan di Kuba, dengan menggunakan dua kapal terbaru Rusia.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan kapal Rusia tiba di Kuba
Namun, setelah ditelusuri, video kapal perang Rusia tiba di Kuba disebarkan dengan konteks keliru.
Video yang diklaim memperlihatkan kapal perang Rusia tiba di Kuba dibagikan oleh akun Instragram ini serta akun Facebook ini dan ini, pada Juni 2024.
Akun tersebut membagikan video sebuah kapal dengan bendera Rusia dan diberikan keterangan demikian:
Rusia yang merupakan salah satu negara yang terlibat dalam Perang Dingin telah membuat Barat khawatir dengan mengerahkan kapal selam berkemampuan nuklir di halaman belakang Amerika Serikat di Karibia Kuba.
Tindakan provokatif ini telah meningkatkan ketegangan, dan menarik kesamaan dengan Krisis Rudal Kuba pada 1962.
Langkah ini tampaknya merupakan unjuk kekuatan, yang bertujuan untuk "mengganggu" AS dengan rudal Zircon dan rudal Hipersonik yang ditempatkan di Kuba, dengan menggunakan dua kapal terbaru Rusia.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan kapal Rusia tiba di Kuba
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut identik dengan unggahan di kanal YouTube AP Archive pada 2019.
Dalam keterangan video, kapal Angkatan Laut Rusia memasuki Pelabuhan Havana pada 24 Juni 2019.
Kedatangan kapal tersebut merupakan bentuk solidaritas Rusia yang dulunya merupakan negara pelindung Kuba.
Rusia bersolidaritas terhadap Kuba setelah Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump membatasi kunjungan wisatawan ke Kuba pada 2019.
Pembatasan itu dilakukan AS untuk menekan penghasilan Kuba yang dianggap mendukung Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Adapun pada 12 Juni 2024, memang ada empat kapal Angkatan Laut Rusia, termasuk kapal selam bertenaga nuklir, yang tiba di Kuba. Keempat kapal tersebut berada di Kuba sampai 17 Juni 2024.
Seperti diberitakan Kompas.com, pejabat Kuba mengatakan, kedatangan kapal Rusia merupakan bagian dari kunjungan rutin antara angkatan laut kedua negara.
Selama di Kuba, para awak kapal melakukan latihan militer. Mereka juga diperbolehkan pergi ke tempat wisata.
Namun, beberapa analis beranggapan aksi itu dilakukan Rusia sebagai upaya untuk memamerkan kekuatan angkatan lautnya di wilayah yang berdekatan dengan AS.
Hal itu menyusul keputusan Presiden AS Joe Biden pada bulan Mei yang mengizinkan Ukraina menyerang Rusia dengan senjata AS.
Dalam keterangan video, kapal Angkatan Laut Rusia memasuki Pelabuhan Havana pada 24 Juni 2019.
Kedatangan kapal tersebut merupakan bentuk solidaritas Rusia yang dulunya merupakan negara pelindung Kuba.
Rusia bersolidaritas terhadap Kuba setelah Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump membatasi kunjungan wisatawan ke Kuba pada 2019.
Pembatasan itu dilakukan AS untuk menekan penghasilan Kuba yang dianggap mendukung Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Adapun pada 12 Juni 2024, memang ada empat kapal Angkatan Laut Rusia, termasuk kapal selam bertenaga nuklir, yang tiba di Kuba. Keempat kapal tersebut berada di Kuba sampai 17 Juni 2024.
Seperti diberitakan Kompas.com, pejabat Kuba mengatakan, kedatangan kapal Rusia merupakan bagian dari kunjungan rutin antara angkatan laut kedua negara.
Selama di Kuba, para awak kapal melakukan latihan militer. Mereka juga diperbolehkan pergi ke tempat wisata.
Namun, beberapa analis beranggapan aksi itu dilakukan Rusia sebagai upaya untuk memamerkan kekuatan angkatan lautnya di wilayah yang berdekatan dengan AS.
Hal itu menyusul keputusan Presiden AS Joe Biden pada bulan Mei yang mengizinkan Ukraina menyerang Rusia dengan senjata AS.
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan kapal perang Rusia tiba di Kuba dibagikan dengan konteks keliru.
Video aslinya diambil pada 2019 ketika kapal Angkatan Laut Rusia memasuki Pelabuhan Havana.
Video aslinya diambil pada 2019 ketika kapal Angkatan Laut Rusia memasuki Pelabuhan Havana.
Rujukan
- https://www.instagram.com/reel/C8GvoPUJ7JE/?fbclid=IwY2xjawEWtOpleHRuA2FlbQIxMAABHeOsdA6P3SyhHUQFcoMI4gfgwcLUESCCxblQEmbfq8FCbq8RjeQEvuIpxg_aem_6REsVk3U2uJn7oZqJXvQSg
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=8140566459320653&id=100001021383285&mibextid=oFDknk&rdid=ZvpXfaXgsJ3arJe7
- https://www.facebook.com/reel/1128489354928214
- https://www.youtube.com/watch?v=nTQoSDtcOeE
- https://internasional.kompas.com/read/2024/06/15/101001970/rusia-kirim-kapal-perang-ke-kuba-untuk-apa?page=all
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 545/5315