• (GFD-2025-25336) Hoaks Undian Awal Tahun Bank Mandiri

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/01/2025

    Berita

    tirto.id - Membuka tahun 2025, sejumlah akun di media sosial menyebarkan informasi program undian awal tahun. Sebelumnya Tirto mendapati unggahan terkait undian berhadiah awal tahun mengatasnamakan Bank Rakyat Indonesia (BRI), yang kemudian diketahui adalah hoaks.

    Belakangan, kami menemukan unggahan serupa dengan mengatasnamakan Bank Mandiri. Unggahan akun “Gebyar Undian Mandiri Livin” pada 19 Januari 2025 menyebut adanya program undian awal tahun bagi pengguna aplikasi Livin' by Mandiri (arsip).

    “Khusus nasabah yang sudah aktif menggunakan aplikasi Livin by Mandiri. Sebagai nasabah Mandiri, Anda berkesempatan memenangkan hadiah-hadiah fantastis dalam undian awal tahun,” begitu tulis keterangan penyerta unggahan.

    Unggahan tersebut kemudian memberi instruksi untuk menekan tombol “Daftar”, untuk mendapat kupon undian. Nantinya, disebut akan ada panduan dari customer service yang akan membantu melengkapi pendaftaran.

    Narasi dalam unggahan menyebut berbagai hadiah yang bisa didapat dari undian tesebut, yakni, unit mobil, uang tunai Rp1 miliar, paket liburan mewah, perangkat elektronik, motor sport, emas batangan, dan lain-lain.

    Di bagian akhir unggahan, terdapat tautan dengan tombol daftar seperti yang disebutkan di atas. Sampai dengan Rabu (22/1/2025), unggahan tersebut telah mengumpulkan 535 tanda suka, 48 komentar dan dibagikan ulang sebanyak satu kali. Unggahan serupa juga dibuat oleh akun yang sama pada 18 Januari 2025.

    Kami juga menemukan unggahan dengan narasi undian pengguna Livin by Mandiri dari akun "Livin By Mandiri Menandai Anda Sebagai Pemenang Undian" (arsip). Unggahan tersebut juga mengumpulkan ratusan tanda suka dan 50 komentar setelah hampir seminggu beredar di Facebook.

    Lalu bagaimana faktanya? Benarkah Bank Mandiri punya program undian awal tahun bagi pengguna Livin by Mandiri?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mula-mula mencoba mengakses tautan pendaftaran unggahan yang ada dalam unggahan. Namun tautan-tautan tersebut bermasalah. Salah satu tautan bahkan langsung menunjukkan peringatan situs berbahaya setelah diklik.

    Kami kemudian mencoba melakukan pemindaian menggunakan perangkat URLScan.io. Hasilnya menunjukkan kalau domain tautan di unggahan tidak terkait dengan situs Bank Mandiri.

    Kami juga mencoba mencari informasi di akun Bank Mandiri resmi (bercentang biru) di Facebook. Di situ, tidak ada informasi apapun mengenai undian berhadiah pada tahun 2025.

    Dalam unggahan terbarunya, pada 21 Januari 2025, Bank Mandiri malah memberi peringatan soal bahaya dari link palsu yang mengatasnamakan bank mandiri dan tersebar di pesan singkat ataupun aplikasi chat. Meski motif dan platform-nya berbeda, modus yang digunakan serupa, menggunakan tautan ke situs yang mencatut Bank Mandiri.

    Unggahan Bank Mandiri menyebut, tautan palsu itu kebanyakan berujung dengan permintaan data pribadi dan berujung phising. "Jika mendapatkan pesan mencurigakan, tetap tenang dan cek dulu kebenarannya. Kalau masih ragu, segera hubungi mandiri call 14000," begitu bunyi pesan unggahan tersebut.

    Bank Mandiri juga menegaskan pihak mereka tidak pernah meminta data rahasia seperti nomor & masa berlaku kartu, CVV, OTP, Pin, atau password lewat saluran apapun.

    Informasi resmi hanya beredar melalui kanal resmi mereka yaitu;

    Instagram: @bankmandiri

    TikTok: @bankmandiri

    YouTube: Bank Mandiri

    Facebook: @bankmandiri dan @mandiricare

    X: @bankmandiri dan @mandiricare

    Whatsapp: MITA 08118414000

    Mandi Call Center: 14000

    Situs resmi: bankmadiri.co.id dan mandirikartukredit.com.

    Akun-akun yang menyebarkan informasi soal undian berhadiah Bank Mandiri tidak ada dalam daftar tersebut. Bahkan, akun-akun tersebut baru dibuat pada Januari 2025. Isi akunnya pun hanya membahas soal undian-undian yang tidak terbukti kebenarannya ini.

    Hasil penelusuran kami, Mandiri juga tidak memiliki program undian berhadiah pada tahun 2025. Terakhir, program Mandiri Undian Jempolan 2024 berakhir pada 31 Desember 2024. Program tersebut juga tidak menuntut pendaftaran anggota, cukup dengan menjadi nasabah Mandiri Tabungan Mitra Usaha, bisa mengikuti program tersebut.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan tidak ada program undian berhadiah di awal tahun dari Bank Mandiri. Narasi yang tersebar di media sosial bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Informasi dari berbagai kanal resmi Bank Mandiri tidak ada yang menyebut adanya program undian berhadiah pada Januari 2025. Bank tersebut malah mewanti-wanti soal adanya modus menyebar tautan palsu sebagai upaya phising yang bisa membahayakan nasabah.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25335) Cek Fakta: Aksi Kekerasan pada Anak Pulau Rempang oleh Warga Negara China

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/01/2025

    Berita

    Suara.com - Beredar di media sosial sebuah video yang dinarasikan sebagai aksi kekerasan yang diduga dilakukan oleh warga China kepada anak di pulau Rempang.

    Video tersebut diunggah oleh Akun Facebook “Handri Kampai Bendang” pada Selasa (21/01/2025).

    Pria yang disebut berkewarganegaraan China itu tampak menendang dalam kondisi tangan korban terikat. Terdengar pelaku penendangan berbicara dengan bahasa Melayu.

    Dinarasikan pula bahwa aksi bermula ketika anak SMP yang pulang dari sekolah sedang mempertahankan rumahnya yang akan dirobohkan paksa oleh China. Akun tersebut mempertanyakan kebenaran dari kejadian itu, dengan narasi sebagai berikut:

    Apakah benar kejadian seperti tulisan dinawah ini :

    Kejadian ini di Tanah Rempang yg tanah nya di Rampas Oleh Oligarki di lindungi Rezim Jokowi. di Rempang..anak SMP Pulang dri Skolah Mempertahankan Rumah nya yg akan di Robohkan paksa Oleh Cina..dia tdk mau pergi lalu di seret ke luar di hajar Oleh Warga Cina yg sdh di buatkan KTP Non Pribumi…!

    Bagaimana Jk itu terjadi pd anak Cucu kt yg akan dtg..itu blm seberapa Cina Menghajarnya Tp bsk klo sdh Menguasai Indonesia akan lebih Kejam lagi. Bagai mana Jk itu terjadi korban nya anak Cucumu Yg tdk tau apa2..

    Wahai Para Pemuja2 Jokowi..para Anthek2 Jokowi para Penjilat2. Hidup mu di akirat sdh Ikut tanggung Jawap Pemimpin yg kau Pilih di Siksa di Neraka..anak Cucumu di Perlakukan Sperti itu Oleh asing Cina Penjajah Ibu Pertiwi?

    Terpantau pada hari Senin (27/01/2025) video tersebut sudah dilihat lebih dari 2,5 ribu kali.

    Lantas benarkah narasi tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Melansir TurnBackHoax, Tim Pemeriksa Fakta Mafindo telah melakukan pencarian dengan menggunakan alat “InVid” untuk memilih bingkai gambar yang akan digunakan untuk menelusuri potongan video.

    Dari upaya pengecekan fakta tersebut ditemukan artikel dari medcom.id berjudul “[Cek Fakta] Pria Tiongkok Tendang Wajah Anak Indonesia? Ini Faktanya” yang tayang Sabtu (10/07/2021).

    Konteks asli video tersebut diduga terjadi di Malaysia dan sudah viral sejak tahun 2014. Tangkapan layar video tersebut salah satunya diunggah oleh warganet asal Malaysia di situs blog darulehsantoday.blogspot.com.

    Penulis blog itu menyoroti sejumlah kasus di Malaysia yang terkesan tidak adil. Penulis mengkritik pria penganiaya dalam video tersebut masih bebas.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa unggahan video “warga China tendang wajah anak di Pulau Rempang” adalah konten yang menyesatkan (misleading content).
  • (GFD-2025-25334) [SALAH] Anak Yatim Piatu Meninggal Dunia Akibat Kelaparan di Makassar

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 27/01/2025

    Berita

    Akun Twitter “kegblgnunfaedh” pada Jumat (17/1/2025) mengunggah gambar [arsip] disertai narasi:

    BERDOSA BESAR WARGA SETEMPAT DAN PEMERINTAH DAERAH YG BIARKAN SEORANG ANAK YATIM PIATU WAFAT DLM KELAPARAN

    Per Senin (27/1/2025) video itu disukai lebih dari 19 ribu akun dan dibagikan ulang lebih dari 3 ribuan kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “anak yatim piatu meninggal dunia akibat kelaparan di Makassar” ke mesin pencari Google. Tidak ditemukan informasi dari laman berita kredibel atau akun resmi pemerintahan yang membenarkan klaim tersebut.

    Dilansir berita beridata.com, ketua RT Rosnanengsih menjelaskan bahwa Nandira bukanlah seorang yatim piatu seperti yang diberitakan. Ia memiliki seorang ibu bernama Yeti Sapta Rini, yang memiliki KTP Jawa Timur.

    Nandira meninggal dunia bukan akibat kelaparan melainkan mendadak mengalami kejang-kejang sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir pada Jumat, 20 Desember 2024, sekitar pukul 10.00 WITA.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi narasi “anak yatim piatu meninggal dunia akibat kelaparan di Makassar” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    (Ditulis oleh Yudho Ardi)
  • (GFD-2025-25333) [PENIPUAN] Akun TikTok Khusus Bantuan Resmi Pemerintah

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 27/01/2025

    Berita

    Ditemukan sebuah akun TikTok “bantuan_resmipemerintah” [arsip]. Akun yang diikuti lebih dari 3500 pengguna tersebut sering mengunggah konten terkait dengan bantuan dari pemerintah serta informasi lowongan kerja. Dalam unggahannya, masyarakat yang ingin mendaftar diarahkan untuk mengunjungi tautan [arsip] yang disematkan pada deskripsi singkat akun tersebut untuk digabungkan dengan grup Telegram.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) melakukan penelusuran terkait dengan penyaluran bantuan dari pemerintah melalui laman resmi kemensos.go.id. Hasilnya, tidak ditemukan tautan serupa yang dicantumkan pada akun TikTok “bantuan_resmipemerintah” serta tidak ditemukan pula tautan untuk bergabung dengan Telegram resmi yang ada di halaman sudut kanan bawah.

    Informasi mengenai bantuan sosial bisa dicek secara langsung melalui website dan media sosial remi kemensos, di antaranya:

    https://www.facebook.com/KemsosRI/
    https://twitter.com/kemensosri
    https://www.youtube.com/channel/UCfB7OFJAfsGLbSvMimIWD4A
    https://www.instagram.com/kemensosri/
    https://www.tiktok.com/@kemensosri?_t=8kT6ZrHd24G&_r=1

    Akun yang memproduksi konten serupa terkait bantuan dari Pemerintah juga marak beredar, seperti salah satunya pernah diulas oleh Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) berjudul [PENIPUAN] Tautan Pengecekan Bansos, tayang Rabu (15/01/2025).

    Kesimpulan

    Akun TikTok “bantuan resmi pemerintah” merupakan konten tiruan (impostor content).

    (Ditulis oleh Arief Putra Ramadhan)

    Rujukan