• (GFD-2020-3855) [SALAH] Hanya di Indonesia Narapidana Dibebaskan di Tengah Wabah COVID-19

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 26/04/2020

    Berita

    Akun Facebook Intan memposting narasi pada 23 April 2020, isi narasinya mengatakan, hanya di negara +62 (Indonesia) narapidana dibebaskan. Postingan itu diikuti dengan tangkapan layar milik portal media tvonenews.com yang berjudul “Yasonna Minta Napi yang Dibebaskan Kembali ke Lapas” yang dimuat pada Senin (20/4). Berikut kutipan narasi lengkapnya:

    “Suruh siapa NARAPIDANA DIBEBASKAN
    hanya dinegara +62
    Klau Sudah keluar mana bisa kmbali ke lapaas
    Kaya nonton sinetron indosiar z”

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, berita pada portal media tvonenews tersebut telah dihapus dan dimuat ulang dengan judul “Yasonna Minta Eks Napi yang Kembali Berulah Dikembalikan ke Lapas | tvOne”, Rabu (24/4). Berita yang dimuat ulang tvonenews juga memberikan klarifikasi terkait kesalahan judul berita di NewsOne Minute sebelumnya.

    Melansir dari katadata.co.id dan detik.com, Jerman telah membebaskan lebih dari 40 ribu narapidana, Iran 85 ribu narapidana, sedangkan Pemerintah Kolumbia memerintahkan pembebasan sementara lebih dari empat ribu tahanan. Turki juga ikut mengambil kebijakan pembebasan narapidana, melalui persetujuan Parlemen Turki terkait aturan hukum yang mengizinkan pembebasan puluhan ribu napi demi menghindari bahaya COVID-19.

    Indonesia sendiri telah membebaskan 38.822 narapidana hingga Senin (20/4). Kebijakan pembebasan narapadina tersebut berdasarkan Ketentuan yang diatur dalam Keputusan Menteri Hukum dan HAM bernomor M.HH-19.PK/01.04.04 tentang Pengeluaran dan Pembebasan Narapidana dan Anak Melalui Asimilasi dan Integrasi dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran COVID-19.

    Pembebasan tersebut hanya berlaku pada narapidana umum dan anak yang tidak terkait Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 99 Tahun 2012 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan, tidak sedang menjalani subsider, dan bukan warga negara asing, termasuk narapidana korupsi dan terorisme.

    Kesimpulan

    Atas penjelasan tersebut klaim yang menyebutkan bahwa hanya Indonesia yang membebaskan narapidana di tengah wabah COVID-19 adalah tidak benar dan masuk ke dalam kategori konten yang salah.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3854) [SALAH] Petugas Kebersihan SMAN 10 Yogyakarta Positif Virus Corona

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 26/04/2020

    Berita

    Beredar pesan berantai melalui WhatsApp mengenai guru dan pegawai SMAN 10 Yogyakarta yang diinstruksikan untuk isolasi mandiri, sebab pegawai petugas kebersihan yang berstatus OTG dinyatakan positif virus Corona. Berikut kutipan narasinya:

    “Assalamualaikum
    Saya meneruskan berita valid dari grup MGMP TIK, bahwa seluruh guru dan pegawai SMAN 10 Yk diinstruksikan untuk menjalani isolasi mandiri sejak Jumat kemarin sampai 14 hari ke depan.
    Kronologisnya :
    Hari Kamis tgl 16 siang, pihak sekolah baru mengetahui bahwa salah satu pegawai cleaning servicenya berstatus OTG (tanpa gejala) dan seharusnya menjalani isolasi mandiri sejak Senin tgl 13.
    Surat perintah isolasi mandiri dikeluarkan puskesmas Gamping setelah hasil rapid testnya positif. Ybs ditest karena ayahnya positif covid19 dan sudah dijemput untuk dirawat di RS.
    Walaupun sudah diperintahkan untuk isolasi mandiri, ybs tidak memberitahu manajemen sekolah dan tetap masuk kerja sampai akhirnya dipaksa pulang oleh aparat desanya pada Kamis siang itu.
    Mbok menawi ada rekan-rekan yang punya riwayat kontak dekat dengan guru/pegawai SMAN 10 Yk beberapa hari ke belakang
    Salam sehat, bapak ibu
    Stay strong”
    Sleman covid

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, melansir dari kumparan.com, Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Kota Yogyakarta, Sri Murni mengatakan hasil rapid test yang bersangkutan negatif. “Tidak positif, berarti tidak benar (pesan berantai tersebut). Jadi hasil tes 17 April itu dinyatakan negatif, tes kedua kemungkinan akan 27 April. Kami berharap semoga tes yang kedua hasilnya juga negatif,” kata Sri Murni.

    Sri Murni menjelaskan bahwa petugas tersebut berstatus OTG karena mertuanya, yang tinggal satu rumah positif virus Corona. Status OTG itu berdasarkan surat dari Puskesmas Gamping, Kabupaten Sleman.

    Dalam penelusuran lain, melansir dari kompas.com, Sri Murni mengatakan petugas kebersihan ini juga sudah menjalani rapid test yang pertama. Hasil dari rapid test yang pertama ini non reaktif. Terkait ada informasi yang beredar jika hasilnya reaktif, itu tidak benar.

    “Hasil tes 17 April itu dinyatakan negatif, tes kedua kemungkinanya 27 April. Kami berharap semoga tes yang kedua hasilnya juga negatif,” kata Sri Murni.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, informasi mengenai petugas kebersihan SMAM 10 Yogyakarta positif virus Corona tidak benar. Oleh sebab itu informasi tersebut masuk dalam Misleading Contentatau Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3853) [SALAH] Video Begal Tertangkap Jl. Soekarno Hatta, Malang

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 25/04/2020

    Berita

    Beredar postingan video yang diklaim sebagai penangkapan begal. Dalam video tersebut tampak polisi tengah mengamankan seorang pria. Berikut kutipan narasinya:

    “Semalam ada begal ditangkap polisi di area Suhat. Iyo bener bener dek Area Suhat yang selama ini dikenal pusat keramaian e Kota Malang lha kok ono begal gowo pedang sakmono dawane.”

    Hasil Cek Fakta

    Melalui hasil penelusuran diketahui bahwa klaim postingan video tersebut tidak benar. Kapolsek Lowokwaru, Kompol Rizky Tri Putra membenarkan bahwa adanya pengamanan seorang pria di kawasan Jalan Soekarno Hatta pada Kamis malam (23/4/2020), sekitar pukul 19.15 WIB. Akan tetapi, Kompol Rizky menegaskan, pria yang diamankan tersebut bukanlah begal.

    "Dia bukan pelaku begal seperti yang disebut di media sosial," ujar Kompol Rizky.

    Pria yang membawa senjata tajam itu diketahui bernama Syamsul Anwar, 33 warga Jalan Kembang Kertas, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Ketika peristiwa itu, pria tersebut sedang bekerja menjaga ruko.

    "Saat itu dia sedang bekerja menjaga ruko. Tiba-tiba terjadi kecelakaan antara sesama pengendara motor di depan ruko tersebut," jelasnya.

    Satu pengendara motor yang terlibat laka lantas langsung menolong korban dengan meminggirkan ke dekat ruko yang dijaga pelaku.

    "Saat membahas pertanggungjawaban kecelakaan antara sesama pengendara, tiba-tiba tersangka datang. Tersangka mengaku sebagai preman wilayah. Tersangka langsung ikut campur dalam diskusi dengan dua pengendara motor. Karena merasa terganggu, satu pengendara motor yang terlibat kecelakaan minta pelaku untuk tidak ikut campur," bebernya.

    Karena merasa tersinggung, tersangka mengeluarkan pisau kecil. Tetapi, warga mencegah upaya pria itu. Tiba-tiba pelaku mengeluarkan pedang sepanjang 40 cm dari pos jaganya. Pelaku langsung senjata tajam (sajam) itu kepada warga sekitar.

    "Lalu warga menghubungi kami karena perilaku tersangka membahayakan. Akhirnya kami menangkap tersangka," tambahnya.

    Saat ini polisi sudah menahan tersangka di Mapolsek Lowokwaru.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten tersebut tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang Salah.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3852) [SALAH] Tidak Ada Pasien Positif Corona di Aceh

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 25/04/2020

    Berita

    Akun Facebook Asking Alesandria memposting narasi yang diikuti dengan tangkapan layar pesan Whatsapp pada 24 April 2020 yang mengklaim tidak ada pasien positif Corona di Aceh, sedangkan satu pasien yang terserang sudah sembuh dan dipulangkan. Berikut kutipan narasinya:

    Whatsapp:

    “Aceh corona 0 ,ada 1 orang trserang sudah sembuh sudah pulang dari RS.Aceh no 1 Di dunia Yang takkan membiarkan masjid kesepian ..Aceh percaya kematian hanya Di tangan Allah SWT”

    Facebook:

    “Allah sedang menguji umat manusia yang bodoh Lemah dan ketakutan..saya Kuatkan kan iman kita, dan saya yakin percaya sama allah maha besar, semua akan di atur oLehnya, jngan hanya karna takut covid 19 mesjid pun semua nya nampak sepi. Allah akan melindungin kita selama kita yakin selalu menjalankan perintahnya dengan baik2” unggah akun Asking Alesandria, Jumat (24/04).

    Hasil Cek Fakta

    Dari hasil penelusuran, Direktur Rumah Sakit Umum, dr. Zainoel Abidi, membenarkan penambahan pasien positif Corona pada Jumat, (24/4).

    "Iya (ada penambahan pasien positif COVID-19)," kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah, dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) kepada wartawan acehkini Jumat, (24/4).

    Dilansir dari tagar.id, pasien pertama yang dinyatakan positif pada Jumat (24/4) berinisial MS (pasien kedelapan Aceh). Kemudian, pasien kedua yang dikonfirmasi positif adalah AS berjenis kelamin perempuan asal Kabupaten Aceh Barat Daya (pasien kesembilan di Aceh).

    Sebelumnya Gugus Tugas merinci data positif COVID-19 di Provinsi Aceh sebanyak tujuh kasus, dengan bertambahnya dua pasien asal Abdya tersebut hingga saat ini jumlah total kasus COVID-19 di Aceh bertambah menjadi sembilan kasus.

    Dikutip dari waspadaaceh.com, informasi dari Dinas Kesehatan Banda Aceh, hingga Jumat siang per 12.00 WIB (24/4), total Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 721 orang, 583 orang diantaranya selesai pemantauan dan 138 masih dalam proses pemantauan. ODP sebelumnya hanya berjumlah 77 orang, secara grafik terjadi penurunan namun, dalam dua hari terakhir jumlahnya meningkat menjadi 138 orang.

    Kesimpulan

    Atas penjelasan tersebut klaim yang menyebutkan bahwa di Aceh tidak ada pasien kasus positif Corona adalah tidak benar dan masuk ke dalam kategori konten yang salah.

    Rujukan