• (GFD-2020-4961) [SALAH] “Lambang NU Rezim Now”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 08/09/2020

    Berita

    Akun Facebook Tanue Brewok mengunggah gambar (07/09/2020) yang seolah memperlihatkan lambang NU dengan tanda salib yang dilingakari dengan tali simpul dan diberi keterangan “NU PROTESTAN Rahmatan Lil Alamin”

    Akun Tanue Brewok juga menambahkan narasi sebagai berikut:

    “Alhamulillah saya masih di NU garis lurus dng ulama2 yang bukan penjilat… Maklum, ini NU rezim now…!!!

    🤣🤣🤣🤣

    #Islam_Nusantara…

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelitian, lambang NU dengan tanda salib yang dilingkari tali simpul adalah hasil suntingan/editan. Lambang asli NU terdiri dari peta Indonesia di dalam bola dunia dikelilingi tali yang mengikat, untaian tali berjumlah 99, lima bintang di atas bumi (yang tengah berukuran paling besar) dan empat bintang di bawah bumi. Terdapat tulisan Nahdlatul Ulama dalam huruf Arab melintang di tengah bumi dan di bawah bumi ada tulisan NU dalam huruf latin. Adapun makna lambang NU ialah sebagai berikut:

    Peta Indonesia di dalam bola dunia melambangkan sejarah NU yang didirikan di Indonesia. Tali bersimpul yang melingkari bola dunia melambangkan persatuan yang kokoh, kuat dan ikatan dibawahnya melambangkan hubungan manusia dengan Allah SWT, sedangkan untaian tali berjumlah 99 yang melambangkan Asmaul Husna.

    Kesembilan bintang yang melingkari bola dunia menunjukkan bintang yang paling besar melambangkan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW. Sedangkan empat bintang di atas garis khatulistiwa melambangkan kepemimpinan Khulafaur Rasyidin, yaitu Abu Bakar Siddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Tholib. Sedangkan untuk 4 Bintang di bawah garis khatulistiwa melambangkan 4 madzhab yang dianut oleh Nahdlatul Ulama, yaitu Imam Hanafi, Iman Maliki, Imam Syafi’i dan Imam Hambali. Sedangkan total keseluruhan bintangnya adalah 9 (Sembilan) yang melambangkan Wali Songo.

    Tulisan arab yang membentang dari kanan ke kiri menunjukkan nama organisasi yang berarti kebangkitan para ulama. Tulisan huruf dhodh pada kalimat Nahdlatul Ulama yang lengkungnya membentang memanjang bergaris horisontal tepat ditengah melintasi bola dunia, melambangkan cita-cita NU kedepan bahwa NU di Indonesia akan menjadi pusat peradaban Islam dunia.

    Warna tulisan NU berwarna putih sebagai perlambang kesucian. Sedangkan Warna dasar hijau pada lambang NU mempunyai arti filosofis kesuburan sebagai bentuk gerakan pengabdian NU kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pembangunan ekonomi, dan peningkatan kualitas pendidikan.

    Dengan demikian, klaim lambang NU Protestan termasuk dalam konten yang dimanipulasi, karena gambar tersebut telah melalui proses penyuntingan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).

    Gambar tersebut hasil suntingan/editan. Lambang asli NU terdiri dari peta Indonesia di dalam bola dunia dikelilingi tali yang mengikat, untaian tali berjumlah 99, lima bintang di atas bumi (yang tengah berukuran paling besar) dan empat bintang di bawah bumi. Terdapat tulisan Nahdlatul Ulama dalam huruf Arab melintang di tengah bumi dan di bawah bumi ada tulisan NU dalam huruf latin.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4960) [SALAH] “PDIP bubar”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 08/09/2020

    Berita

    “PDIP bubar, kadernya akan pindah k PSI”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook @AnnaQK mengunggah narasi dengan klaim “PDIP bubar, kadernya akan pindah k PSI”. Unggahan yang dibagikan pada 7 September 2020 tersebut telah mendapat 20 komentar dan 21 tanggapan oleh pengguna Facebook lainnya.

    Namun pasca dilakukan penelusuran lebih lanjut, klaim @AnnaQK diketahui tidak sesuai dengan fakta. Melansir dari platform resmi pdiperjuangan.id, pada artikel berjudul “Ini Daftar Lengkap Cakada PDI Perjuangan untuk 21 Daerah” yang terbit pada 2 September 2020. Pada artikel tersebut, dijelaskan bahwa PDIP telah mengumumkan nama bakal Calon Kepala Daerah (CAKADA) gelombang kelima menuju Pilkada Serentak 2020 dengan 21 pasangan calon.

    “Syukur alhamdulillah, PDI Perjuangan akan mengumumkan dua provinsi dan 19 kabupaten dan kota,” tutur Ketua DPP PDIP Bidang Politik Puan Maharani.

    Berdasar dari artikel terbitan pdiperjuangan.id, klaim akun @AnnaQK tidak sesuai dengan fakta dan tidak berdasar. Unggahan tersebut masuk ke dalam kategori misleading content, atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Informasi palsu. PDI Perjuangan tidak bubar seperti halnya klaim akun @AnnaQK. Melalui laman resmi pdiperjuangan.id, DPP PDI Perjuangan bahkan telah mengumumkan Calon Kepala Daerah (CAKADA) gelombang kelima menuju Pilkada Serentak 2020 dengan 21 pasangan calon.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4959) [SALAH] Din Syamsuddin Bertujuan Ingin Menggeser Maruf Amin Sebagai Wapres

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 08/09/2020

    Berita

    “Tujuannya mau geser kiai Maruf Amin yah?”

    Hasil Cek Fakta

    Akun facebook bernama Cho Klo Ian mengunggah gambar tangkapan layar dari artikel kompas.com berjudul “Tanpa Basa-basi, Din Syamsuddin Bersedia Jadi Cawapres Bagi Jokowi” yang tayang pada 4 agustus 2018. Dalam uggahannya akun tersebut menambahkan narasi bahwa Din Syamsuddin bertujuan untuk menggeser Maruf Amin sebagai Wakil Presiden.

    Seperti diketahui pada 18 agutus 2020 lalu, Din Syamsuddin dan sejumlah tokoh mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang digelar di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat. Mereka menyebut KAMI sebagai gerakan moral yang berjuang demi mewujudkan masyarakat Indonesia sejahtera.

    Namun deklarasi tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan artikel dari kompas.com yang tayang pada 4 agustus 2018 seperti pada tangkapan layar. Dalam artikel tersebut berisi pernyataan Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang bersedia jika diminta menjadi calon wakil presiden mendampingi Presiden Joko Widodo dalam Pilpres 2019.

    Nama Din Syamsuddin sendiri masuk dalam bursa salah satu cawapres bagi Jokowi. Namun pada tanggal 9 agustus 2018, Jokowi akhirnya resmi mengumumkan bahwa yang akan mendampinginya sebagai Cawapres periode 2019 – 2024 adalah KH Maruf Amin yang merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).

    Berdasarkan penejlasan diatas maka unggahan dari akun Cho Klo Ian masuk dalam kategori Konten Yang Salah karena artikel tayang pada 2018 dan sebelum Jokowi mengumumkan KH Maruf Amin sebagai Cawapresnya.

    Kesimpulan

    Artikel tersebut tayang pada 4 agustus 2018. Saat itu memang nama Din Syamsuddin masuk dalam bursa cawapres bagi Jokowi, sebelum pada akhirnya Jokowi mengumumkan KH Maruf Amin yang akan mendampinginginya sebagai Cawapres pada 9 agustus 2018.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4958) [SALAH] Artikel Berjudul “Peneliti Australia Sebut : Jokowi “ Presiden Tak Berkemampuan “ Tapi Memiliki Daya Rusak”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 08/09/2020

    Berita

    Akun Facebook Alkhalifi mengunggah gambar tangkapan layar artikel berjudul “Peneliti Australia Sebut : Jokowi “ Presiden Tak Berkemampuan “ Tapi Memiliki Daya Rusak.” Pada tangkapan layar tersebut tertera sumber artikel IDNTODAY News pada 4 September 2020. Akun tersebut juga menuliskan narasi yang menyebutkan jadi mirip bom atom yang daya rusaknya tidak hanya satu kota tapi satu negara.

    Berikut kutipan narasinya:

    Narasi postingan:

    “Jadi mirip bom atom ya...
    Tapi mungkin lebih parah..Daya rusaknya gak cuma satu kota..Tapi satu negara.
    WESS.. ANGEL...!!
    ANGEELL..ANGELL...!!!”

    Narasi pada tangkapan layar:

    “Peneliti Australia Sebut : Jokowi “ Presiden Tak Berkemampuan “ Tapi Memiliki Daya Rusak”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa tangkapan layar yang dibagikan tersebut merupakan hasil suntingan. Sebab, artikel sebenarnya yang tayang di IDNTODAY News (idntoday.co) pada 4 September 2020 berjudul “Peneliti Australia Sebut Jokowi Seperti Wali Kota di Istana Presiden.”

    Diketahui pula artikel itu merupakan lansiran dari artikel berjudul “Peneliti Australia Sebut Jokowi Seperti Wali Kota di Istana Presiden” di tribunnews.com pada 4 September 2020.

    Baik di IDNTODAY News dan tribunnews.com, artikelnya membahas mengenai hasil penelitian Ben Bland, Direktur Program Asia Tenggara di lembaga Lowy Institute dalam bukunya berjudul 'Man of Contradictions - Joko Widodo and the Struggle to Remake Indonesia.' Penelitian tersebut membahas mengenai pendapat Ben mengenai kontradiksi yang ada dalam diri Presiden Joko Widodo.

    Kesimpulan

    Tangkapan layar artikel yang dibagikan hasil suntingan. Judul asli artikel yang tayang di IDNTODAY News (idntoday.co) pada 4 September 2020 ialah “Peneliti Australia Sebut Jokowi Seperti Wali Kota di Istana Presiden.” Adapun, artikel itu membahas hasil penelitian Ben Bland, Direktur Program Asia Tenggara di lembaga Lowy Institute dalam bukunya berjudul 'Man of Contradictions - Joko Widodo and the Struggle to Remake Indonesia.'

    Rujukan