• (GFD-2020-5635) [SALAH] Video Keramaian Stasiun Kereta Api di India Selama Pandemi COVID-19

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 26/11/2020

    Berita

    India’s No. 1 priority is population control.

    See this crowd at a station in the times of Covid.

    Terjemahan:

    Prioritas No. 1 di India adalah mengontrol populasi.

    Lihatlah keramaian di stasiun saat pandemi Covid.

    (Video)

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Facebook bernama Viju Philips memposting sebuah video yang memperlihatkan kerumunan padat di sebuah stasiun kereta api. Dalam postingannya, Viju mengatakan kerumunan tersebut terjadi di India saat pandemi virus Corona. Viju Philips membagikan postingannya pertama kali pada 13 November 2020 pada pukul 18.13 dan mendapatkan likes sebanyak 9.

    Setelah ditelusuri menggunakan ekstensi browser Invid kemudian dilakukan pencarian gambar melalui mesin pencarian Google, ditemukan bahwa video tersebut sudah ada sejak 23 September 2018 di Youtube dan diupload oleh akun bernama DemE MauduD dengan judul “Krishnanagar Bongaon Local Train- Ranaghat Station”.

    Agensi berita Alt News melakukan penelusuran melalui Facebook dengan kata kunci “Ranaghat station” dan menemukan bahwa sebuah akun Facebook bernama Sumanta Kumar Nathm mengupload video serupa pada tanggal 23 September 2018.

    Melansir berita dari Alt News, pihaknya telah melakukan konfirmasi kepada akun Facebook Sumanta Kumar Nathm yang mengklaim bahwa video tersebut direkam olehnya. “I had shot the video around 8:30 am when I saw this crowd of students at the station. There was an examination for (the post of) constable that day.” (aku merekam videonya sekitar pukul 8:30 pagi ketika melihat banyak kerumunan siswa. Di sana ada tes perekrutan kepolisian juga).

    Kurman mengirimkan sebuah video lain yang ia rekam pada 10 Oktober 2018 di lokasi yang sama kepada Alt News untuk melakukan validasi lokasi video. Didapati video kerumunan stasiun tersebut berlokasi di Benggala Barat. Pihak Alt News telah mengkonfirmasi kepada kepolisian setempat bahwa memang pada 23 September 2018 terdapat acara perekrutan pos kepolisian bagian Benggala Barat.

    Video yang direkam pada tahun 2018 tentu tidak ada kaitannya dengan kejadian COVID-19 saat ini, sehingga klaim video tentang kerumunan di stasiun selama pandemi tersebut adalah HOAX dan termasuk kategori FALSE CONTEXT.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga)

    Informasi palsu. Faktanya, video tersebut merupakan peristiwa yang terjadi di tahun 2018 dan diunggah di Youtube pada 23 September 2020 dengan judul “Krishnanagaf Bongaon Local Train- Ranaghat Station”.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5634) [SALAH] “Google Membuka Kantor Pertama di Pakistan”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 26/11/2020

    Berita

    “Google open first office In Pakistan”
    Terjemah
    “Google membuka kantor pertama di Pakistan”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar di Facebook akun yang bernama Parshay Mahi memposting sebuah foto ruangan yang di salah satu sisi dindingnya terdapat tulisan “Google”, unggahan tersebut diposting pada 10 November 2020. Foto tersebut diklaim sebagai kantor pertama Google yang ada di Pakistan.

    Setelah ditelusuri melansir dari phoneworld.com, foto tersebut bukan foto kantor Google melainkan foto toko pertama Google yang ada di Pakistan.
    Google membuka toko di Pakistan agar orang-orang dapat langsung mendapatkan produk Google terbaru dan mereka tidak perlu memesan secara online.

    “Google telah membuka toko pengalaman canggih dan inovatif di pusat metropolitan negara itu, Lahore, dengan upacara pembukaan yang megah. Tempat utama terletak di Area Komersial DHA Tahap 1, Lahore, dan merupakan toko pengalaman pertama dari produk Google premium di negara tersebut. Google Membuka Toko Resmi Pertamanya di Pakistan”.

    Dengan demikian, klaim foto tersebut adalah kantor pertama Google yang ada di Pakistan tidak benar. Foto tersebut adalah ruangan toko pertama Google yang ada di Pakistan, sehingga hal ini masuk dalam kategori konten yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (Institut Agama Islam Negeri Surakarta).

    Informasi palsu. Foto tersebut bukan kantor Google melainkan foto toko pertama Google yang ada di Pakistan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5633) [SALAH] Akun Facebook Wakil Bupati Probolinggo Meminta Sejumlah Dana

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 26/11/2020

    Berita

    akun facebook Wakil Bupati Kabupaten Probolinggo Jawa Timur Timbul Prihanjoko

    Hasil Cek Fakta

    Telah beredar akun Whatsapp Wakil Bupati Kabupaten Probolinggo Jawa Timur Timbul Prihanjoko. Akun tersebut menggunakan foto Timbul Prihanjoko dan melakukan komunikasi kepada beberapa orang dengan maksud minta bantuan dana kepedulian social di tengah pandemic covid 19.

    Faktanya, akun Facebook tersebut adalah akun palsu dan bukanlah milik Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko.

    Dilansir dari regional.kompas.com, Kepala Diskominfo Kabupaten Probolinggo, Yulius Cristian, mengimbau agar masyarakat bila ada oknum yang mengatasnamakan Wabup, diharapakan untuk tidak mengindahkan percobaan penipuan tersebut. Wakil Bupati Probolinggo sendiri mengklarifikasi dalam akun Facebook aslinya, Timbul menulis, “Diinformasikan kepada semua, saat ini ada yang menggunakan foto dan data profil saya oleh pihak yang tidak dikenal, mohon agar tidak ditanggapi”.

    Berdasarkan penjelasan dan referensi tersebut, akun Wakil Bupati Timbul Prihanjoko yang meminta bantuan sumbangan adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten Tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Rahmah An Nisaa (Uin Sunan Ampel Surabaya).

    Informasi yang salah. Faktanya, akun Facebook tersebut adalah akun palsu dan bukan milik Wakil Bupati Probolinggo.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5632) [SALAH] “DONATUR MUSLIM INDONESIA-ARAB SUMBANG UNTUK PASANG IKLAN BERBAYAR”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 26/11/2020

    Berita

    Donatur Muslim Indonesia + Arab Sumbang Untuk Pasang Iklan Berbayar.
    Reklame Sudah Ber-ijin dan Ber-pajak Mau Apa Lagi Jing

    By. Wira Permana 212

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Facebook bernama Ilham Karkun membagikan sebuah foto papan reklame yang berisi foto Habib Rizieq Shihab dengan penjelasan bahwa donator Muslim Indonesia-Arab Saudi menyumbang pemasangan iklan di reklame berbayar yang sudah mendapat ijin dan membayar pajak.

    Setelah ditelusuri, foto tersebut merupakan foto editan dari berita Jawa Pos yang berjudul “Dua Reklame Bahayakan Pengendara” yang ditulis pada 12 Februari 2020. Pada gambar aslinya, reklame tersebut masih kosong. Keterangan dalam foto tersebut menjelaskan bahwa reklame tersebut sudah lama rusak dan membahayakan para pengguna jalan.

    Berdasarkan seluruh referensi yang ada, “DONATUR MUSLIM INDONESIA-ARAB SUMBANG UNTUK PASANG IKLAN BERBAYAR” merupakan hoaks dengan kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Aisyah Adilah (Anggota Komisariat MAFINDO Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Jakarta)

    Faktanya, foto tersebut merupakan editan dari sebuah foto papan reklame yang masih kosong.

    Rujukan