• (GFD-2020-5156) [SALAH] “razia yang pakai masker scuba kena swab dan denda”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 02/10/2020

    Berita

    Akun Siti Ulfa (fb.com/100017524802218) mengunggah sebuah gambar tangkapan layar dengan narasi sebagai berikut:

    “Gk gawe masker di denda. Gawe masker pun di tentukan. Pokok laaak maskeran lak yhowes seh. Apa2 di denda. Wess cari uang susah ne masyaallah sek kate di denda2 segala. Lok eddep.”

    Di gambar tersebut, terdapat foto aktivitas razia di jalan raya. Beberapa petugas kepolisian dan satpol PP tampak memberhentikan pengguna jalan dan melakukan pemeriksaan serta narasi “Bulak rukem depan sekolahan triguna seng gae masker scuba mending puter balik ganti masker SNI daripada knek swab n denda.”

    Hasil Cek Fakta

    Faktanya, Kapolsek Kenjeran Kompol Esti Setija Oetami menyatakan tidak ada pelarangan masker scuba di Bulak Rukem, Surabaya. Selama operasi berlangsung, tidak ada pemberlakuan denda kepada pengguna masker scuba. Mereka hanya diberi sosialisasi atau pengarahan.

    Esti Setija Oetami menyatakan bahwa foto yang beredar tersebut merupakan operasi serentak tiga pilar yang diselenggarakan pada Rabu (23/9). Selain bertujuan menegakkan protokol kesehatan, operasi itu disertai rapid test masal yang diadakan gratis oleh Pemkot Surabaya.

    ”Hoax ya. Tidak ada pelarangan scuba. Itu penegakan protokol kesehatan sekaligus rapid antigen masal dan gratis,” katanya kemarin.

    Menurut mantan Kapolsek Rungkut tersebut, Pemkot Surabaya tidak melarang penggunaan masker scuba. Selama operasi berlangsung, tidak ada pemberlakuan denda kepada pengguna masker scuba. Mereka hanya diberi sosialisasi atau pengarahan.

    ”Kalau pakai masker scuba, sebaiknya ada lapisan tambahan. Bisa pakai tisu atau masker medis seperti petugas tiga pilar lainnya yang memakai masker scuba,” tuturnya. Dia berharap masyarakat lebih selektif ketika menerima informasi agar ke depannya tidak terjadi misinformasi.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5155) [SALAH] Kamala Harris: “Datang dari India ke Jamaika untuk Mengeksploitasi Budak Kulit Hitam”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 01/10/2020

    Berita

    Akun Twitter James Woods membagikan cuitan berupa meme foto calon wakil presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Kamala Harris dengan narasi “Keluarga saya datang ke Jamaika dari India untuk mengeksploitasi budak Afrika hitam yang kami beli seperti ternak. Sekarang saya berpura-pura menjadi orang Afrika-Amerika untuk mengeksploitasi mereka untuk mendapatkan suara”. Cuitan meme tersebut thelah di-retweets 2,3 ribu kali. Selain itu, terdapat 6,3 ribu orang yang telah menyukai, dan diikuti dengan 227 orang memberikan komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran lebih lanjut, tidak ada bukti yang mendukung Harris mengatakan hal tersebut. Foto dalam meme itu diambil oleh The Associated Press selama sidang Senat Juni 2017 ketika Harris menanyai mantan Jaksa Agung Jeff Sessions.

    Melansir dari portal berita apnews.com, Ayah Kamala Harris, Donald Harris, adalah orang Jamaika. Dia dan ayahnya mengidentifikasi dirinya sebagai orang kulit hitam. Ibunya, Shyamala Gopalan, lahir dan besar di India. Orang tua Harris bertemu di University of California, Berkeley, pada 1960-an sebagai mahasiswa pascasarjana.

    Pada tahun 2018, Donald Harris, seorang profesor ekonomi di Universitas Stanford, merinci sejarah keluarganya di Jamaika dalam sebuah tulisan di Jamaica Global Online. Tidak disebutkan dalam tulisannya bahwa ia keturunan India, dan dia menjelaskan bahwa keluarganya telah berada di Jamaika selama beberapa generasi. Harris yang lebih tua memang menulis bahwa nenek dari pihak ayah yaitu Nyonya Chistiana Brown, keturunan Hamilton Brown yang tercatat sebagai pemilik perkebunan dan budak serta pendiri Brown’s Town. Bagian dari tulisannya itu telah diubah berulang kali dalam beberapa bulan terakhir untuk memicu klaim yang menyesatkan di media sosial tentang hubungan keluarga Harris dengan perbudakan di Jamaika.

    Dengan demikian, meme yang dibagikan oleh James Woods tersebut dapat dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan. Faktanya, Kamala Harris tidak pernah mengatakan hal itu dan keluarganya yang keturunan India sudah lama tinggal di Jamaika sejak buyutnya yang keturunan dari pemilik budak tinggal di Jamaika.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5154) [SALAH] “Lingkaran Merah Pada Tabung Gas LPJ Berfungsi Sebagai Penanda Kebocoran”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 01/10/2020

    Berita

    Akun Facebook DR. Oz Indonesia membagikan informasi pada 29 September 2020 tentang lingkaran merah pada tabung gas elpiji yang berfungsi sebagai rambu-rambu yang menandakan ledakan dan akan berubah menjadi warna hitam yang menandakan tabung gas elpiji sudah tidak aman.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, lingkaran merah pada tabung gas elpiji merupakan kode bahwa tabung tersebut telah memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI). Lingkaran merah juga merupakan tanda yang digunakan sebagai identifikasi bahan berbahaya yang dapat berpotensi menyebabkan kebakaran. Oleh karena itu, klaim lingkaran warna merah pada tabung gas elpiji akan berubah menjadi warna hitam jika tabung gas akan meledak adalah salah.

    Jika terjadi disfungsi pada gas elpiji, akan tercium bau gas yang menyengat. Selain itu, terdapat bunga es pada titik kebocoran, terdengar bunyi mendesis pada regulator, dan muncul gelombang udara pada titik kebocoran jika diusap dengan air sabun.

    Dengan demikian klaim lingkaran warna merah pada tabung ga elpiji sebagai rambu-rambu menandakan ledakan termasuk konten yang menyesatkan, yakni penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5153) [SALAH] Bank Indonesia Bagi Hadiah Langsung Transfer ke Rekening Pribadi

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 01/10/2020

    Berita

    Telah beredar pesan berantai mengatasnamakan Bank Indonesia mengenai bagi-bagi hadiah langsung transfer ke rekening pribadi. Dalam pesan tersebut, nasabah harus mentransfer sejumlah uang terlebih dahulu sebagai syarat yang diberlakukan oleh Bank Indonesia dan OJK. Dan apabila uang tersebut tidak ditransfer, maka pencairan dana pun tidak dipenuhi.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, pesan berantai tersebut adalah salah. Melalui Liputan6.com Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Onny Widjanarko.
    “Tidak benar jika ada yang bilang Bank Indonesia bisa layani nasabah. Jadi jika dapat informasi atau pesan seperti itu adalah hoaks” ujar Onny.

    Lebih lanjut Onny menghimbau masyarakat, untuk melapor ke pihak berwajib apabila terkena dampak penipuan tersebut .
    “Untuk berita hoaks seperti itu sudah kami laporkan ke Kominfo. Namun jika ada nasabah yang terkena penipuan maka bisa langsung lapor ke pihak yang berwajib” lanjut Onny.

    Bank Indonesia juga melakukan klarifikasi di akun Instagram resminya @bank_indonesia bahwa bank tidak pernah menerima atau mengirim transfer dana langsung pada masyarakat.
    Dengan demikian, pesan berantai terkait Bank Indonesia bagikan hadiah langsung transfer ke rekening pribadi termasuk kategori Konten Palsu. Hal ini dikarenakan pesan tersebut adalah hoax.

    Rujukan