• (GFD-2021-6427) [SALAH] “Pesawat jatuh dengan lebih dari 20 misionaris di dalamnya, akan memberitakan injil dan tidak ada yang meninggal”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 25/02/2021

    Berita

    Akun Facebook Reza Julianhar (fb.com/reza.julianhar.12) pada 23 Februari 2021 mengunggah beberapa foto ke grup Fans Naisa Alifia Yuriza ( N.A.Y) denngan narasai sebagai berikut:

    “Pesawat jatuh dengan lebih dari 20 misionaris di dalamnya, akan memberitakan injil dan tidak ada yang meninggal. “

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, klaim adanya peswat jatuh dengan lebih dari 20 misionaris di dalamnya yang akan memberitakan Injil dan tidak ada yang meninggal adalah klaim yang salah.

    Faktanya, bukan 20 misionaris. Pesawat tersebut membawa enam orang, yakni dua kru dan enam penumpang yang merupakan karyawan sebuah perusahaan pegadaian di Texas, AS. Pesawat mereka mengalami kecelakaan ketika mendarat di Bandara Internasional Toncontin, Tegucigalpa, pada Mei 2018.

    Dilansir dari Tempo, Tim CekFakta Tempo menelusuri foto-foto tersebut dengan reverse image tool Source dan Google. Hasilnya, ditemukan bahwa kecelakaan pesawat tersebut melibatkan pesawat jet pribadi yang membawa empat penumpang dan dua kru. Empat penumpang ini merupakan karyawan sebuah perusahaan pegadaian di Amerika Serikat yang sedang melakukan perjalanan ke Honduras.

    Video kecelakaan pesawat jet pribadi itu pernah diunggah oleh kanal YouTube Aviation Documentary pada 23 Mei 2018 dengan judul “Private jet from Texas splits in half on takeoff in Honduras”. Dalam keterangannya, tertulis bahwa pesawat Gulfstream 200 Galaxy (N813WM) ini mengalami kecelakaan saat mendarat di Bandara Tegucigalpa, Honduras, dari Austin, Texas, AS.

    Setidaknya sembilan orang dilarikan ke rumah sakit terdekat, RS Escuela, untuk perawatan, meskipun tidak ada laporan kematian. Rekaman dari tempat kejadian menunjukkan tim penyelamat berusaha menarik penumpang dari reruntuhan pesawat, yang jatuh sekitar pukul 11.17 waktu setempat pada 22 Mei 2018. Pejabat Honduras mengatakan terdapat enam orang di dalam pesawat itu.

    Dilansir dari CNN, pada 22 Mei 2018, terjadi kecelakaan pesawat jet yang berisi enam orang yang terbang dari Austin, Texas, ke Honduras. Pesawat itu hampir terbelah menjadi dua usai kecelakaan saat mendarat di Bandara Internasional Toncontin, Tegucigalpa. Enam orang di dalamnya, yakni empat penumpang dan dua awak, selamat. Namun, satu penumpang dan satu awak mengalami luka parah.

    “Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, yang terluka stabil dan sedang dirawat,” kata Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez setelah kecelakaan itu. “Terima kasih kepada para petugas yang begitu cepat membantu,” kata Heide Fulton, diplomat tertinggi AS di Honduras. “Kami memantau acara dengan cermat. Kedutaan menyediakan semua bantuan konsuler yang dibutuhkan.”

    Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 11 pagi waktu setempat, menurut Badan Penerbangan Sipil Honduras. Operasional di bandara sempat terputus, tapi telah pulih sepenuhnya pada 22 Mei 2018 malam. Sementara keempat penumpang dalam pesawat itu adalah karyawan perusahaan pegadaian yang berbasis di Austin, EZCORP, menurut juru bicara perusahaan Jeff Christensen.

    Hal yang sama diberitakan oleh ABC. Para penyintas merupakan karyawan perusahaan pegadaian EZCORP yang berbasis di Austin, Texas. Mereka selamat setelah pesawat jet pribadi yang mereka tumpangi melewati landasan pacu, kata pihak berwenang. Pesawat itu membawa lima orang AS, empat penumpang dan satu pilot, serta seorang awak berkewarganegaraan Venezuela.

    Tiga karyawan EZCORP, Bob Kasenter, Blair Powell, dan Nicole Swies, mengalami luka ringan dan tak lama kemudian dipulangkan. Sementara penumpang keempat, Joe Rotunda, mesti menjalani operasi karena mengalami patah tulang rusuk dan paru-parunya tertusuk. Rotunda akan dipulangkan ke AS setelah dokter menyatakan bahwa dia mampu untuk bepergian jauh.

    Kesimpulan

    BUKAN 20 misionaris. Pesawat tersebut membawa enam orang, yakni dua kru dan enam penumpang yang merupakan karyawan sebuah perusahaan pegadaian di Texas, AS. Pesawat mereka mengalami kecelakaan ketika mendarat di Bandara Internasional Toncontin, Tegucigalpa, pada Mei 2018.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6426) [SALAH] Memakai Masker Secara Terus Menerus Akan Menyebabkan Kanker Paru-Paru

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 25/02/2021

    Berita

    “Apa lagi ya yang di impor dari China ya..virus sudah.. instalasi fasilitas pengobatan virusCorona untuk rumah sakit sudah.jarum suntik sudah.masker sudah,,detektor virus sudah.vaksin Corona sudah..
    Oh iya ..nanti ada lagi di impor china.untuk pengobatan kanker paru paru beserta obat nya..Karana China sudah menyiapkan semua nya..China sudah tahu jika orang make masker monoton s lama setahun lebih orang bisa kena kanker paru-paru,, karena racun carbondioksida yang di hirup terus..
    Susah juga sih.. pemerintah kita kiblat nya ke China..kalo tak ..tak bisa ngutang yang bayar oleh anak cucu penerus bangsa Indonesia ini.

    paru-paru

    Hasil Cek Fakta

    Beredar narasi di media sosial Facebook yang menyatakan bahwa memakai masker secara terus menerus selama setahun lebih dapat menyebabkan kanker paru-paru pada manusia. Akun bernama Ari Kampai Bin Anwar ini pun menyatakan bahwa kanker itu disebabkan karena keracunan gas karbondioksida.

    Namun, setelah dilakukan pengecekan terkait klaim tersebut, ditemukan fakta bahwa narasi tersebut adalah hoaks. Melansir dari artikel periksa fakta Liputan6, dr. Syafiq Basri Assegaff, MA menyatakan bahwa klaim dalam postingan tersebut tidak berdasar.

    “Hoaks serupa disebarkan di AS sejak Juni 2020 lalu melalui Youtube dan disebarkan hingga ribuan kali. Faktanya CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS) dan juga Asosiasi Ahli Penyakit Paru-Paru AS menjelaskan bahwa masker tidak mengurangi kadar oksigen penggunanya.”

    Sependapat dengan dr. Syafiq, dr. Muhamad Fajri Adda’i pun menjelaskan tidak ada bukti ilmiah yang menyebut pemakaian masker bisa memicu kanker.

    “Hoaks jika ada yang mengklaim seperti itu. Justru dengan masker risiko penularan menurun hingga 70 persen berdasarkan penelitian,” ujar dr Fajri.

    Para ahli di Mayo Clinic Health System, penyedia layanan kesehatan yang berpusat di Inggris, juga menjelaskan karbondioksida akan menyebar bebas melalui sisi masker saat pengguna masker bernafas. Hal ini pun secara otomatis membantah klaim bahwa karbondioksida akan kembali masuk ke dalam tubuh jika memakai masker.

    Dilansir dari artikel ANTARA, Kominfo dalam laporannya juga menerangkan masker medis serta kain, tidak menurunkan jumlah oksigen yang masuk atau tidak menambah jumlah karbondioksida di dalam masker. Itu karena ukuran molekul oksigen dan karbondioksida yang kecil.

    Jadi dapat disimpulkan klaim yang menyatakan bahwa memakai masker secara terus menerus akan menyebabkan kanker paru-paru pada tubuh manusia adalag hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan. Hoaks ini pun termasuk dalam hoaks yang berulang sejak tahun 2020 lalu. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap berita-berita yang beredar.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Klaim tersebut tidak berdasar. Tidak ada penelitian yang menyatakan bahwa menggunakan masker menyebabkan manusia keracunan karbondioksida sehingga dapat menyebabkan kanker paru-paru.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6425) [SALAH] Aktivis Lingkungan Greta Thunberg Makan Mewah di Depan Anak-anak Miskin yang Kelaparan

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 25/02/2021

    Berita

    Fake environment activities @GretaThunberg

    #AskGretaWhy
    * Foto Greta Thunberg makan mewah di depan anak-anak miskin yang kelaparan

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan di Twitter oleh akun @joinmanishpande memperlihatkan aktivis lingkungan dari Swedia, Greta Thunberg sedang makan makanan mewah di depan anak-anak berkulit hitam yang sedang kelaparan. Pemandangan tersebut tampak di kaca jendela samping tempat Greta duduk.

    Akun @joinmanishpande menarasikan bahwa aktivitas penyelamatan lingkungan yang dilakukan Greta palsu. Postingan tersebut beredar disertai dengan hashtag #AskGretaWhy yang sempat trending di Twitter beberapa pekan lalu.

    Setelah dilakukan pencarian fakta, ditemukan bahwa gambar tersebut adalah HASIL EDITAN. Foto asli pernah diunggah oleh akun resmi Greta Thunberg di twitter (@GretaThunberg). Postingan yang diunggah pada 22 Januari 2019 tersebut memperlihatkan Greta sedang makan di dalam kereta dan tampak pemadangan di sebelahnya adalah hutan. Terbaca caption dalam postingannya, “Lunch in Denmark.”.

    Lebih lanjut, pencarian fakta dilakukan untuk mengetahui konteks asli dari foto anak-anak yang tampak malang tersebut. Setelah dilakukan pencarian gambar menggunakan Google, foto yang sama persis pernah dimuat dalam laman berita Reuters dengan judul “Bush war leaves Central African villages deserted”, tayang pada (30/08/2007).

    Keterangan pada gambar menjelaskan, 5 Anak yang sedang duduk tersebut ada di kamp pengungsian darurat yang terletak di dekat desa Bodouli, Republik Afrika Tengah pada 23 Agustus 2007. Diketahui bahwa penduduk diungsikan setelah adanya Perang Semak (Bush War) di Republik Afrika Tengah.

    Berdasarkan pencarian data yang terkumpul dapat disimpulkan postingan akun @joinmanishpande adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).

    FOTO EDITAN. Gambar asli di jendela kaca samping tempat Greta duduk adalah pemandangan hutan.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6424) [SALAH] “Rela hujan2an di tengah sawah rupanya pak de mau ketemu temannya !!!”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 25/02/2021

    Berita

    “Rela hujan2an di tengah sawah rupanya pak de mau ketemu temannya !!!”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Dini Afrina mengunggah foto yang memperlihatkan Presiden Joko Widodo berada di persawahan tengah berhadapan dengan orang-orangan sawah. Postingan tersebut telah mendapat18 reaksi, 4 komentar, dan 1 kali dibagikan oleh pengguna Facebook lain.

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut adalah hasil suntingan/editan dan foto serupa juga pernah dibahas sebelumnya dalam artikel Turnbackhoax.id pada Agustus 2020.

    Pada foto aslinya, Jokowi tengah berbicara dengan seorang petani. Foto tersebut diabadikan ketika Jokowi berkunjung ke Sumedang, Jawa Barat, 17 Maret 2016.

    Sementara itu, foto orang-orangan sawah serupa seperti pada foto yang diunggah oleh akun Facebook Dini Afrina ditemukan dalam artikel jtlw.com berjudul “农业科技界的“滴滴打车” tayang pada 10 Januari 2018.

    Dengan demikian, klaim gambar pada postingan akun Facebook Dini Afriani adalah hasil editan dan termasuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).

    Foto editan. Pada foto aslinya, Jokowi tengah berbicara dengan seorang petani. Foto tersebut diabadikan ketika Jokowi berkunjung ke Sumedang, Jawa Barat, 17 Maret 2016. Sementara itu, ditemukan foto serupa orang-orangan sawah dalam artikel jtlw.com berjudul “农业科技界的“滴滴打车” tayang pada 10 Januari 2018.

    Rujukan