• (GFD-2021-7307) [SALAH] Video Penangkapan Setelah Shalat Idul Adha di Bekasi

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 24/07/2021

    Berita

    Facebook:
    “Hanya krn mau melaksanakan sholat idul adha. Mereka ditangkap dan ikat dengan rantai. Tanpa secara tidak langsung. Pemerintah melarang uamtbislam beribadah. Sudah sprt di uighur cina dan Burma.😥😥😥😥,”.

    Whatsapp:
    “Nasib saudara2 kita di Bekasi Gara2 Mau sholat I’d Mereka di tangkap di rantai Dan di kerangkeng SAATNYA RAKYAT MELAWAN..”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar di media sosial ungggahan video berdurasi 10 detik dengan klaim penangkapan sekumpulan orang saat hendak melaksanakan salat Idul Adha. Akun Facebook Mhd Idris Sardi turut membagikan video tersebut dengn narasi pemerintah melarang umat islam beribadah seperti uighur di China dan Burma. Video serupa juga beredar di media sosial Whatsapp dengan klaim narasi ditangkap saat hendak salat Idul Adha di Bekasi.

    Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut bukan berlokasi di Bekasi, melainkan di Selangor, Malaysia. Melansir dari malaysiagazette.com, ditemukan tangkapan layar video serupa. Dalam artikel dijelaskan bahwa 30 warga asing ditangkap oleh pihak berwenang setelah mengadakan jamuan makan Hari Raya Idul Adha di sebuah rumah di Taman Selayang Utama, Batu Caves, Malaysia. Ketua polisis Daerah Gombak, Asisten Komisioner Zainal Mohamed Mohamed mengatakan penangkapan dilakukan setelah pihaknya merima informasi dari publik. Mereka ditahan dan dibawa ke IPD Gombak, untuk keterangan lebih lanjut.

    Lebih lanjut Zainal menambahkan, 30 warga asing yang ditangkap karena tidak mematuhi SOP dengan berkumpul, tidak menjalani praktik pemasyarakatan, memiliki PLKS yang sudah kadaluwarsa dan tidak memiliki surat perjalanan yang sah. Perempuan yang turut berada di rumah tersebut dikenai denda sebesar RM 4.000 sesuai peraturan 16, Peraturan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, (PPN) 2021.

    Dengan demikian, video penangkapan sekumpulan orang saat hendak melaksanakan salat Idul Adha di Bekasi dapat dikategorikan sebagai Konten yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Rahmah an nisaa (UIN Sunan Ampel Surabaya).

    BUKAN di Bekasi, faktanya video tersebut merupakan sekumpulan warga asing setelah mengadakan jamuan makan Hari Raya Idul Adha di sebuah rumah di Taman Selayang Utama, Batu Caves, Malaysia.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7305) [SALAH] Foto Suasana Demo Anti-Vaksin di Prancis

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 23/07/2021

    Berita

    Beredar informasi dari akun Twitter @TheFlatEartherr berupa sebuah foto yang diklaim berhubungan dengan demo anti-vaksin dan kartu Kesehatan di Prancis. Postingan ini disukai sebanyak 563 kali, dikomentari 28 kali, dan diretweet 185 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelurusan, foto yang serupa ditemukan pada beberapa website dengan keterangan bahwa foto tersebut diambil diatas Arch of Triumph (Arc de Triomphe) pada 15 Juli 2018 dengan perkiraan sekitar 90 ribu fans merayakan kemenangan Perancis atas Kroasia dalam Piala Dunia 2018 Rusia. Aksi protes anti-vaksin di Perancis memprotes vaksinasi wajib bagi tenaga Kesehatan dan kartu kesehatan sebagai syarat warga masuk restoran atau tempat-tempat lain.

    Melihat dari penjelasan tersebut foto suasana demo anti-vaksin di Perancis adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Salah/False Context.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).
    Informasi yang salah. Foto tersebut diambil pada 15 Juli 2018 pada saat perayaan kemenangan Perancis dalam Piala Dunia Rusia.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7304) [SALAH] Kuburan Mobil Listrik di Prancis

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 23/07/2021

    Berita

    Beredar di media sosial ungggahan foto dengan klaim kuburan mobil listrik di Prancis. Akun Facebook DL Theune membagikan postingan tersebut pada 7 Juli 2021, dan mendapat suka sebanyak 2 pengguna, serta 1.046 kali dibagikan. Unggahan serupa juga dibagikan ulang oleh akun Instagram @redneckit dan mendapat 24.740 suka pada 12 Juli 2021. Dalam foto terlihat banyak mobil berserakan terparkir tak rapi, terkesan usang dan ditinggalkan, bahkan dikelilingi ilalang dan rumput yang tumbuh.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan sebuah tempat parkiran perusahaan rental mobil listrik bernama Microcity di Hangzhou, China, bukan di Prancis. Manager Zahejiang Zuozhongyou Electric Car Service Limited, Lou Gaofeng menegaskan bahwa mobil-mobil dalam foto tersebut adalah milik Microcity, dilansir dari factcheck.afp.com.

    Usaha rental mobil listrik tersebut telah berdiri pada tahun 2013, namun karena persaingan yang ketat dan munculnya aplikasi rental mobil yang menawarkan harga lebih murah, perusahaan rental Microcity akhirnya bangkrut pada 2019. Lebih dari 3 ribu unit mobil yang telah terparkir di sepanjang sungai Qiantang, Huangzhou, China.

    Dengan demikian, foto tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Rahmah an nisaa (Uin Sunan Ampel Surabaya).

    BUKAN di Prancis. Faktanya, foto tersebut merupakan sebuah tempat parkiran perusahaan rental mobil listrik bernama Microcity di Hangzhou, China.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7303) [SALAH] Bantuan Subsidi Pulsa 250 ribu dan Kuota 75GB oleh Kemendikbud RI dengan Batas Akhir Agustus 2021

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 23/07/2021

    Berita

    Beredar sebuah pesan tentang bantuan pulsa senilai Rp250 ribu dan kuota sebanyak 75GB melalui media sosial Whatsapp. Narasi ini memuat informasi yang menyebutkan bahwa bantuan ini diberikan kepada para guru, dosen, siswa, dan mahasiswa untuk membantu proses pembelajaran jarak jauh yang dapat diklaim sebelum batas akhir pada 16 Agustus 2021.

    Subsidi75GB
    Subsidi 50Gb kemendikbud RI
    ``Subsidi Pulsa 250rb & Kuota 75GB Kemendikbud RI``

    Subsidi pulsa 250rb & kuota 75gb kemendikbud ri

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran, pesan berantai bantuan pulsa dan kuota dari Kemendikbud adalah hoaks. Melansir dari akun Instagram resmi Kemendikbud, mengunggah sebuah postingan yang berisi informasi atas hoaks bantuan pulsa dan kuota yang banyak beredar. Dalam postingannya ditegaskan bahwa penyaluran bantuan pemerintah paket kuota data internet tahun 2021 dari Kemendikbudristek berakhir pada bulan Mei 2021.

    “Sudah Diverifikasi

    SahabatDikbud, saat ini banyak beredar informasi “hoaks” (hoax) dan berpotensi “pengelabuan” (phising) mengenai bantuan kuota data internet dari Kemendikbudristek. ?✋

    Sesuai Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor 4 Tahun 2021, Penyaluran Paket Kuota Data Internet 2021 dari Kemendikbudristek berakhir pada bulan Mei 2021.
    Laman resmi untuk informasi bantuan kuota data internet pemerintah adalah
    https://kuota-belajar.kemdikbud.go.id.
    Berikut contoh-contoh pesan hoaks yang dikirim secara berantai beberapa waktu lalu.
    Jangan sampai terpancing untuk mengakses dan menyebarluaskan pesan hoaks, ya, #SahabatDikbud! Mari kita lindungi diri dan orang lain dengan selalu mengecek silang informasi pada laman resmi! ?

    MerdekaBelajar

    KuotaBelajar

    UnggahUlang @pustekkom_kemdikbud”, tulis akun Instagram @kemdikbud.ri.

    Hoaks mengenai bantuan pulsa dan kuota seringkali muncul setiap bulannya. Hoaks ini merupakan hoaks yang berulang dan berpotensi phising. Artikel serupa sering dibahas dalam laman turnbackhoax.id. Di tahun 2020 saja telah beredar sebanyak 14 kali, sedangkan di tahun 2021 sampai bulan Juli ini telah beredar sebanyak 10 kali.

    Jadi dapat disimpulkan, narasi yang berisi informasi bantuan kuota dan pulsa dengan batas akhir Agustus 2021 adalah adalah hoaks kategori fabricated content atau konten palsu.

    Kesimpulan

    hasil periksa fakta Rahmah an nisaa (UIN Sunan Ampel Surabaya).

    Faktanya, ini adalah hoaks berulang yang kembali beredar. Bantuan data internet 2021 dari Kemendikbudristek berakhir pada Mei 2021 dan belum ada informasi terkait penyaluran kembali

    Rujukan