• (GFD-2020-5883) [SALAH] Akun WhatsApp Wakil Walikota Malang Meminta Transfer Sejumlah Dana

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 22/12/2020

    Berita

    “Ini saya Ir. H. Sofyan edi jarwoko pak. Saya selaku wakil walikota malang
    Ini saya mau menyampaikan. Bahwa saya dan juga jajaran para staf saya ada sedikit rejeki yang akan kami berikan ke masjid besar raya donomulyo dan anak yatim. Semoga bpk dan beserta pengurus masjin lain nya bersedia menerima dan membantu kami menyalurkan nya ke anak yatim pak
    Ini staf saya sudah berangkat ke mesin atm nya pak. Nanti dana yang akan di kirimkan sebesar rp. 15.500.000
    Itu nanti tolong bpk bagikan buat masjid besar raya 4jt,buat anak yatim 4jt,dan buat keluarga almarhum ibu resty 7jt. Dan itu yang 500rb tanda terima kasih kami kepada bpk yahya yang sudah mau mewakilkan kami menyerahkan ke keluarga almarhum ya pak”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar akun WhatsApp yang mengatasnamakan Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko. Akun tersebut menggunakan foto profil Edi dan melakukan komunikasi dengan salah satu pengurus Masjid Besar Raya Donomulyo dengan modus donasi. Pada mulanya, akun tersebut menyatakan keinginannya untuk memberikan dana bantuan sejumlah Rp15.500.000 dengan rincian Rp4 juta untuk pembangunan masjid, Rp4 juta untuk anak yatim, Rp7 juta untuk dana berobat seseorang yang sedang sakit, serta Rp500 ribu sebagai tanda terima kasih. Akun tersebut juga mengirimkan alamat dan nomor rekening seseorang yang sedang sakit dan meminta agar dana berobat sebesar Rp7 juta segera ditransfer ke nomor rekening tersebut.

    Pemerintah Kota Malang melalui akun Instagram resminya, pemkotmalang, telah menegaskan bahwa akun WhatsApp tersebut bukan merupakan milik Wakil Walikota Malang. Melansir dari Tribun Jatim, Edi juga menyatakan bahwa akun WhatsApp yang mengatasnamakan dirinya merupakan penipuan. Edi meminta masyarakat agar lebih berhati-hati dan waspada.

    Dengan demikian, akun WhatsApp yang mengatasnamakan Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Informasi yang salah. Pemerintah Kota Malang melalui akun Instagram resminya, pemkotmalang, telah menegaskan bahwa akun WhatsApp tersebut bukan milik Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5882) [SALAH] “Paus Fransiskus Mengatakan Vaksin Covid Sekarang Akan Diperlukan Untuk Masuk Surga”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 22/12/2020

    Berita

    Akun Yoez Rusnika (fb.com/rusnika.yus) mengunggah sebuah gambar tangkapan layar sebuah artikel yang berjudul “Pope Francis Says Covid Vaccine Will Now Be Required To Enter Heaven” dengan narasi sebagai berikut:

    “Selain digunakan sebagai tiket masuk pertunjukkan, pesawat dan kegiatan sosial lainnya, vaksin juga bisa dipakai sebagai tiket masuk surga .. OMG”

    Akun tersebut juga mencantumkan tautan artikel dari situs Cnmnewz[dot]com yang memuat judul serupa dengan judul artikel dalam gambar. Menurut situs ini, informasi tersebut berasal dari situs The Babylon Bee.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, klaim bahwa Paus Fransiskus menyebut vaksin Covid-19 sekarang akan diperlukan untuk tiket masuk surga adalah klaim yang salah.

    Faktanya, tidak ditemukan pemberitaan dari media kredibel maupun Kantor Pers Takhta Suci Vatikan bahwa Paus Fransiskus pernah menyatakan hal tersebut. Klaim ini sendiri berasal dari artikel yang ditulis oleh situs The Babylon Bee, yang merupakan situs satire.

    Dilansir dari Tempo.co, Tim CekFakta Tempo mula-mula memeriksa situs yang memuat artikel dalam gambar tangkapan layar tersebut, yakni The Babylon Bee. Hasilnya, ditemukan informasi bahwa situs tersebut merupakan situs satire yang kerap menulis hal-hal tentang Kristen, politik, dan kehidupan sehari-hari.

    Di halaman “About Us” The Babylon Bee, mereka menyatakan, “The Babylon Bee adalah situs satire terbaik di dunia, sama sekali tidak salah dalam semua klaim kebenarannya. The Babylon Bee diciptakan oleh ex nihilo pada hari ke-8 dalam pekan penciptaan, tepat 6 ribu tahun yang lalu. Jika Anda ingin mengeluh tentang sesuatu di situs kami, sampaikan kepada Tuhan.”

    Selain artikel di The Babylon Bee, tidak ditemukan berita di media kredibel yang memuat pernyataan yang diklaim berasal Paus Fransiskus bahwa “vaksin Covid-19 adalah tiket masuk surga”. The Babylon Bee mengklaim pernyataan itu disampaikan dalam sebuah pengumuman resmi pada akhir November 2020. Namun, sepanjang November 2020, Kantor Pers Takhta Suci Vatikan tidak pernah mengeluarkan siaran pers tentang pernyataan itu.

    Situs pemeriksa fakta Check Your Fact, yang telah memverifikasi klaim itu, juga menyatakan bahwa ini bukan pertama kalinya pengguna media sosial menganggap artikel dari The Babylon Bee itu sebagai fakta. Sama seperti sebelumnya, menurut Check Your Fact, beberapa pengguna media sosial pun menganggap artikel satire terkait Paus Fransiskus itu benar adanya.

    Kesimpulan

    Tidak ditemukan pemberitaan dari media kredibel maupun Kantor Pers Takhta Suci Vatikan bahwa Paus Fransiskus pernah menyatakan hal tersebut. Klaim ini sendiri berasal dari artikel yang ditulis oleh situs The Babylon Bee, yang merupakan situs satire.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5881) [SALAH] Video Jarum Suntik Menghilang Saat Proses Vaksinasi Covid-19

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 21/12/2020

    Berita

    “Disappearing needles!! There soo desperate, come on!!”

    Terjemahan Narasi:
    “Jarum yang menghilang!! Sangat putus asa, ayolah!!”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar video proses vaksinasi Covid-19 di media sosial dengan narasi yang menyebutkan jarum menghilang setelah disuntikan ke tubuh pasien.

    Dari hasil penelusuran, diketahui informasi tersebut tidak benar. Jarum pada suntikan tidak menghilang, tapi otomatis ditarik menggunakan suntikan khusus yang disebut “Safety Syringe” (Alat Suntik Pengaman). Alat suntik pengaman merupakan alat suntik dengan mekanisme keamanan tambahan untuk mengurangi risiko cedera pada petugas kesehatan dan orang lain akibat tertusuk jarum yang tidak disengaja.

    Alat suntik pengaman telah digunakan secara luas selama lebih dari satu dekade dan hingga kini terdapat banyak model untuk jarum suntik jenis ini. Menggunakan alat suntik pengaman tidak berdampak pada jumlah vaksin yang didapat seseorang dan tidak berbeda dengan menerima vaksin melalui jarum suntik tradisional.

    Dilansir dari bbc.com, klip video datang dari laporan yang disiarkan di BBC TV 16 Desember 2020, dibagikan oleh juru kampanye anti-vaksin. Mereka mengklaim jarum suntik palsu dengan “jarum yang menghilang” digunakan sebagai upaya pihak berwenang untuk mempromosikan vaksin yang sebenarnya tidak ada.

    Dari penelusuran di atas diketahui jarum suntik tidak menghilang saat proses vaksinasi, melainkan alat yang digunakan berupa suntikan dengan pengaman tambahan yang dapat menarik kembali jarum setelah digunakan. Sehingga status tersebut masuk kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Rizqi Abdul Azis (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia).

    Jarum suntik tidak hilang. Alat suntik yang digunakan bernama “Safety Syringe” yang dapat menarik kembali jarum setelah digunakan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5880) [SALAH] “Penemuan hewan baru bermata 4 di South Sudan, menjadi salah satu keindahan di Afrika”

    Sumber: instagram.com
    Tanggal publish: 21/12/2020

    Berita

    Akun Instagram Ringkasdunia (instagram.com/ringkasdunia) mengunggah sebuah gambar dengan narasi “Empat mata”

    Gambar itu terdiri dari dua foto yang memperlihatkan seekor kambing hitam bermata empat dan narasi “Penemuan hewan baru bermata 4 di South Sudan, menjadi salah satu keindahan di Afrika”.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Periksa Fakta AFP, klaim adanya foto penemuan hewan baru bermata empat di South Sudan, Afrika adalah klaim yang salah.

    Faktanya, bukan hewan. Foto itu menunjukkan boneka makhluk mitos kuno dari Basque yang dibuat oleh seniman asal Spanyol.

    Dilansir dari AFP, foto pertama di unggahan menyesatkan adalah versi cermin dari foto Fuego Fatuo Art. Pencarian gambar terbalik dan kata kunci di Google menemukan foto yang diunggah pada tanggal 25 Oktober 2019, di akun Instagram Fuego Fatuo Art, milik seniman asal Spanyol Alvaro Herranz.

    Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, status unggahan itu berbunyi: “[EN] Akerbeltz sekarang tersedia untuk preorder di www.fuegofatuo.etsy.com! Tautan di bio!”

    Akerbeltz, yang menyerupai kambing atau anak kambing jantan berwarna hitam, adalah mahluk dalam mitologi Basque, di Spanyol bagian utara.

    Foto kedua di unggahan menyesatkan juga merupakan versi cermin dari foto Fuego Fatuo Art yang tertanggal 12 Oktober 2019.

    Keterangan foto itu berbunyi: “Izinkan saya memperkenalkan bayi kecil Akerbeltz ini. Akerbeltz adalah makhluk mitos dari mitologi Basque di Spanyol bagian utara. Awalnya dianggap sebagai pelindung alam dan hewan, hubungannya dengan penyihir dan grup penyihir dari zaman kuno membuat agama Kristen menganggap mereka makhluk jahat yang berhubungan dengan iblis. Simbolisme mana pun yang Anda pilih untuk percaya, tampaknya makhluk yang baik untuk musim seram tahun ini. Bagaimana menurut Anda?”

    Fuego Fatuo Art juga mempublikasikan video review boneka makhluk tersebut di kanal YouTubenya. Di menit ke-2:30, Herranz, sang seniman, menjelaskan dia menambahkan sepasang tanduk dan mata ekstra karena dia ingin membuat hewan itu “menjadi lebih fantastis”.

    Kesimpulan

    BUKAN hewan. Foto itu menunjukkan boneka makhluk mitos kuno dari Basque yang dibuat oleh seniman asal Spanyol.

    Rujukan