“Covid-19 berakhir
File Covid-19 di Inggris Segera berakhir…
Klasifikasi UK Povid berubah dari penyakit menular yang parah menjadi penyakit menular biasa… Permainan berakhir
https://www.gov.uk/guidance/high-consequence-infectious-diseases-hcid
Pemerintah Inggris menyatakan bahwa penyakit Corona adalah virus yang umum, dan hanya orang yang memiliki masalah lain yang takut akan penyakit itu.
Dan itu bisa dilawan dengan pil Parastamol
Sembuh covid19
(GFD-2021-6694) [SALAH] Pemerintah Inggris Menurunkan Status Covid-19 Karena Covid-19 Bisa Sembuh dengan Paracetamol
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 13/04/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Telah beredar sebuah narasi yang mengatakan bahwa Pemerintah Inggris menurunkan status Covid-19 pada grup Whatsapp. Narasi tersebut mengatakan bahwa Pemerintah Inggris pada awalnya menetapkan status Covid-19 sebagai penyakit menular yang parah menjadi penyakit menular biasa, karena Covid-19 dapat disembuhkan dengan paracetamol. Yang mana, klaim narasi tersebut juga mengatakan bahwa pandemi Covid-19 segera berakhir.
Setelah melakukan penelurusan, narasi tersebut tidaklah benar. Melansir dari laman Kompas, Pemerintah Inggris memang pernah menurunkan status Covid-19 dari penyakit menular konsekuensi tinggi (High Consequences Infectious Disease atau HCID). Namun, penurunan status tersebut dilakukan oleh Pemerintah Inggris pada Maret 2020 karena Covid-19 tidak lagi masuk ke dalam kategori HCID. Dikatakan demikian karena Pemerintah Inggris menganggap bahwa Covid-19 sudah dapat lebih dipahami dan telah banyak dilakukan uji klinis yang memadai di Inggris. Kondisi meningkatnya kesadaran klinis Masyarakat Inggris terhadap Covid-19 juga menjadi salah satu faktor penurunan status Covid-19 di Inggris.
Namun demikian, angka Covid-19 di Inggris saat ini masih tergolong tinggi. Melansir dari laman Liputan6, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) mengatakan bahwa Covid-19 merupakan ancaman kesehatan manusia yang serius. Tingginya kasus Covid-19 di Inggris juga diperkuat dengan masuknya Inggris ke dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus terbanyak di dunia. Melansir dari WHO, Inggris menempati posisi ke enam dengan total kasus terkonfirmasi sebanyak 4.368.049 dan total kematian sebanyak 127.080 per 11 April 2021.
Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa narasi yang beredar dalam grup Whatsapp tersebut tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Setelah melakukan penelurusan, narasi tersebut tidaklah benar. Melansir dari laman Kompas, Pemerintah Inggris memang pernah menurunkan status Covid-19 dari penyakit menular konsekuensi tinggi (High Consequences Infectious Disease atau HCID). Namun, penurunan status tersebut dilakukan oleh Pemerintah Inggris pada Maret 2020 karena Covid-19 tidak lagi masuk ke dalam kategori HCID. Dikatakan demikian karena Pemerintah Inggris menganggap bahwa Covid-19 sudah dapat lebih dipahami dan telah banyak dilakukan uji klinis yang memadai di Inggris. Kondisi meningkatnya kesadaran klinis Masyarakat Inggris terhadap Covid-19 juga menjadi salah satu faktor penurunan status Covid-19 di Inggris.
Namun demikian, angka Covid-19 di Inggris saat ini masih tergolong tinggi. Melansir dari laman Liputan6, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) mengatakan bahwa Covid-19 merupakan ancaman kesehatan manusia yang serius. Tingginya kasus Covid-19 di Inggris juga diperkuat dengan masuknya Inggris ke dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus terbanyak di dunia. Melansir dari WHO, Inggris menempati posisi ke enam dengan total kasus terkonfirmasi sebanyak 4.368.049 dan total kematian sebanyak 127.080 per 11 April 2021.
Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa narasi yang beredar dalam grup Whatsapp tersebut tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila Naura Marhaeni (Universitas Diponegoro)
Pemerintah Inggris tidak menurunkan status Covid-19 di Inggris menjadi penyakit menular biasa karena Covid-19 bisa sembuh dengan paracetamol, melainkan karena Covid-19 di Inggris tidak termasuk ke dalam kategori penyakit menular konsekuensi tinggi (HCID).
Pemerintah Inggris tidak menurunkan status Covid-19 di Inggris menjadi penyakit menular biasa karena Covid-19 bisa sembuh dengan paracetamol, melainkan karena Covid-19 di Inggris tidak termasuk ke dalam kategori penyakit menular konsekuensi tinggi (HCID).
Rujukan
- https://www.kompas.com/tren/read/2021/04/05/105500965/-klarifikasi-klaim-inggris-turunkan-status-covid-19-jadi-penyakit-biasa-dan?page=all
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4517569/cek-fakta-tidak-benar-inggris-turunkan-status-covid-19-sebab-bisa-disembuhkan-paracetamol-pandemi-berakhir
- https://covid19.who.int/table
(GFD-2021-6693) [SALAH] “Tol japek ganti nama Sheikh Mohammed bin Zayed?alias di jual”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 13/04/2021
Berita
“Mana suaranya yg bangga”in jalan toll😁”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Rendi mengunggah hasil tangkapan layar gambar jalan tol dan dalam gambar itu ada narasi yang mengklaim Tol Jakarta-Cikampek II (elevated) berganti nama menjadi Sheikh Mohammed bin Zayed itu alias dijual. Unggahan tersebut telah mendapat 2 reaksi dan 20 komentar dari pengguna Facebook lain.
Berdasarkan hasil penelusuran, Dilansir dari Jpnn.com, pemerintah melalui Kementerian Sekretaris Negara telah resmi menamai Tol Jakarta-Cikampek II (elevated) menjadi jalan layang Sheikh Mohammed Zayed (MBZ), Senin 12/4/2021.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menjelaskan bahwa alasan pengubahan nama jalan layang tersebut, yakni sebagai penghormatan kepada Uni Emirat Arab (UEA) yang telah menjalin hubungan diplomatik di bidang sosial dan budaya serta ekonomi selama 45 tahun dengan Indonesia.
“Perlu kami sampaikan juga sebelumnya nama jalan Presiden Joko Widodo juga telah dicanangkan di Abu Dhabi pada sebuah jalan yang strategis antara Abu Dhabi National Exhibition Center menuju ke arah kompleks kedutaan,” kata Pratikno saat peresmian pengubahan nama tersebut.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Hedy Rahadian mengatakan perubahan nama ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri PUPR nomor 417/KPTS/M/2021 tanggal 08 April 2021 yang menetapkan jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated menjadi Jalan Layang MBZ Sheikh Mohamed Bin Zayed. Ia berharap bahwa perubahan nama ruas ini menjadi MBZ dapat meningkatkan kerjasama dan hubungan diplomatik antara Indonesia dan UAE.
Dengan demikian, klaim alasan perubahan nama Tol Jakarta-Cikampek II (elevated) menjadi Sheikh Mohammed bin Zayed alias dijual adalah tidak benar dan termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
Berdasarkan hasil penelusuran, Dilansir dari Jpnn.com, pemerintah melalui Kementerian Sekretaris Negara telah resmi menamai Tol Jakarta-Cikampek II (elevated) menjadi jalan layang Sheikh Mohammed Zayed (MBZ), Senin 12/4/2021.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menjelaskan bahwa alasan pengubahan nama jalan layang tersebut, yakni sebagai penghormatan kepada Uni Emirat Arab (UEA) yang telah menjalin hubungan diplomatik di bidang sosial dan budaya serta ekonomi selama 45 tahun dengan Indonesia.
“Perlu kami sampaikan juga sebelumnya nama jalan Presiden Joko Widodo juga telah dicanangkan di Abu Dhabi pada sebuah jalan yang strategis antara Abu Dhabi National Exhibition Center menuju ke arah kompleks kedutaan,” kata Pratikno saat peresmian pengubahan nama tersebut.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Hedy Rahadian mengatakan perubahan nama ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri PUPR nomor 417/KPTS/M/2021 tanggal 08 April 2021 yang menetapkan jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated menjadi Jalan Layang MBZ Sheikh Mohamed Bin Zayed. Ia berharap bahwa perubahan nama ruas ini menjadi MBZ dapat meningkatkan kerjasama dan hubungan diplomatik antara Indonesia dan UAE.
Dengan demikian, klaim alasan perubahan nama Tol Jakarta-Cikampek II (elevated) menjadi Sheikh Mohammed bin Zayed alias dijual adalah tidak benar dan termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).
Bukan dijual. Menteri Sekretaris Negara Pratikno menjelaskan bahwa alasan pengubahan nama jalan layang tersebut, yakni sebagai penghormatan kepada Uni Emirat Arab (UEA) yang telah menjalin hubungan diplomatik di bidang sosial dan budaya serta ekonomi selama 45 tahun dengan Indonesia.
Bukan dijual. Menteri Sekretaris Negara Pratikno menjelaskan bahwa alasan pengubahan nama jalan layang tersebut, yakni sebagai penghormatan kepada Uni Emirat Arab (UEA) yang telah menjalin hubungan diplomatik di bidang sosial dan budaya serta ekonomi selama 45 tahun dengan Indonesia.
Rujukan
(GFD-2021-6692) [SALAH] “mantan anggota x fpi. deklarasi. bersumpah akan bunuh diri masal apa bila HRS tidak di bebaskan”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 12/04/2021
Berita
“Ciek..ciek .yg punya surga ampai segitunya!!!
Fanatik bole gila jangan!!!!sejak kapan Rizieq bs masukin ente ke surga????jgnkan masuk surga nyium baunya surga aja kagak!!!!ingat matinya jgn ngajak2 org lain Makai bom!!! cukup diri ente aja kalau mau mati!!!!!!!
#duniakadrunduniaTAWA”
Fanatik bole gila jangan!!!!sejak kapan Rizieq bs masukin ente ke surga????jgnkan masuk surga nyium baunya surga aja kagak!!!!ingat matinya jgn ngajak2 org lain Makai bom!!! cukup diri ente aja kalau mau mati!!!!!!!
#duniakadrunduniaTAWA”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Ini Emak Tong mengunggah gambar aksi demo yang dilakukan mantan anggota FPI. Dalam gambar terdapat narasi yang mengklaim demo tersebut dilakukan mantan anggota FPI untuk mendeklarasikan atau bersumpah akan bunuh diri masal bila Habib Rizieq Shihab tidak dibebaskan.
Kurang lebih 200 orang bersumpah membela Rizieq Shihab sampai mati. Unggahan itu telah mendapat 36 reaksi, 66 komentar dan 1 kali dibagikan oleh pengguna Facebook lain.
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim gambar tersebut adalah tidak benar. Ditemukan gambar serupa dalam artikel Jpnn.com berjudul “FPI Geruduk Kantor Tempo” diunggah pada 16 maret 2018.
Gambar itu diabadikan ketika massa FPI berdemo di Kantor Tempo, Jakarta Timur, Jakarta pada 16 Maret 2018. Aksi demo tersebut dimaksudkan untuk memprotes karikatur yang dianggap menghina Ketua DPP FPI, Rizieq Shihab.
Dengan demikian, klaim gambar aksi demo mantan anggota FPI seperti pada unggahan akun Facebook Ini Emak Tong adalah tidak benar dan termasuk dalam kategori konten yang salah.
Kurang lebih 200 orang bersumpah membela Rizieq Shihab sampai mati. Unggahan itu telah mendapat 36 reaksi, 66 komentar dan 1 kali dibagikan oleh pengguna Facebook lain.
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim gambar tersebut adalah tidak benar. Ditemukan gambar serupa dalam artikel Jpnn.com berjudul “FPI Geruduk Kantor Tempo” diunggah pada 16 maret 2018.
Gambar itu diabadikan ketika massa FPI berdemo di Kantor Tempo, Jakarta Timur, Jakarta pada 16 Maret 2018. Aksi demo tersebut dimaksudkan untuk memprotes karikatur yang dianggap menghina Ketua DPP FPI, Rizieq Shihab.
Dengan demikian, klaim gambar aksi demo mantan anggota FPI seperti pada unggahan akun Facebook Ini Emak Tong adalah tidak benar dan termasuk dalam kategori konten yang salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).
Faktanya, gambar itu diabadikan ketika massa FPI berdemo di Kantor Tempo, Jakarta Timur, Jakarta pada 16 Maret 2018. Aksi demo tersebut dimaksudkan untuk memprotes karikatur yang dianggap menghina Ketua DPP FPI, Rizieq Shihab.
Faktanya, gambar itu diabadikan ketika massa FPI berdemo di Kantor Tempo, Jakarta Timur, Jakarta pada 16 Maret 2018. Aksi demo tersebut dimaksudkan untuk memprotes karikatur yang dianggap menghina Ketua DPP FPI, Rizieq Shihab.
Rujukan
(GFD-2021-6691) [SALAH] “dari rekaman CCTV terlihat perempuan pelaku penyerangan di Mabes Polri tidak membawa senjata apapun”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 12/04/2021
Berita
Akun Facebook Chee Bie (fb.com/chee.bie.5) pada 1 April 2021 mengunggah postingan berisi klaim sebagai berikut:
“*DIKIRA TERORIS, POLISI TEMBAK MATI SEORANG PEREMPUAN DI MABES POLRI*
Seorang perempuan tewas tergeletak di salah satu kawasan Mabes Polri, Rabu (31/3/2021) sore. Perempuan itu ditembak karena dikira merupakan teroris.
Dari rekaman video CCTV yang beredar, terlihat perempuan itu sedang kebingungan seperti mencari jalan untuk keluar. Namun kemudian perempuan yang membawa map berwarna kuning itu tiba-tiba ditembak mati.
Namun anehnya, banyak media yang langsung memvonis bahwa korban penembakan ini adalah “terduga teroris”. Bahkan memberi judul “Teroris serang Mabes Polri”.
Padahal dari rekaman CCTV terlihat perempuan ini tidak membawa senjata apapun, dan memang selama ini siapapun tamu yang akan memasuki Mabes Polri akan diperiksa secara ketat jadi tidak mungkin bisa membawa senjata api, senjata tajam, bom dan sebagainya.
Copas.”
“*DIKIRA TERORIS, POLISI TEMBAK MATI SEORANG PEREMPUAN DI MABES POLRI*
Seorang perempuan tewas tergeletak di salah satu kawasan Mabes Polri, Rabu (31/3/2021) sore. Perempuan itu ditembak karena dikira merupakan teroris.
Dari rekaman video CCTV yang beredar, terlihat perempuan itu sedang kebingungan seperti mencari jalan untuk keluar. Namun kemudian perempuan yang membawa map berwarna kuning itu tiba-tiba ditembak mati.
Namun anehnya, banyak media yang langsung memvonis bahwa korban penembakan ini adalah “terduga teroris”. Bahkan memberi judul “Teroris serang Mabes Polri”.
Padahal dari rekaman CCTV terlihat perempuan ini tidak membawa senjata apapun, dan memang selama ini siapapun tamu yang akan memasuki Mabes Polri akan diperiksa secara ketat jadi tidak mungkin bisa membawa senjata api, senjata tajam, bom dan sebagainya.
Copas.”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa perempuan pelaku penyerangan di Mabes Polri tidak membawa senjata apapun adalah klaim yang menyesatkan.
Faktanya, pelaku yang melakukan penyerangan di Mabes Polri pada 31 Maret 2021 lalu membawa senjata air gun kaliber 4,5 mm. Perempuan berusia 25 tahun itu bahkan sempat mengeluarkan tembakan sebanyak 6 kali ke arah petugas.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menjelaskan bahwa pelaku penyerangan di Mabes Polri itu merupakan terduga teroris. Bukan sebatas ”dikira teroris” seperti yang disebut sumber klaim. Menurut Listyo, pelaku penyerangan itu bernama Zakiah Aini. Dia beraksi sendiri dan bisa dijuluki lone wolf. ”Dari hasil profiling, yang bersangkutan adalah tersangka pelaku lone wolf yang berideologi radikal ISIS,” ungkapnya.
Hal itu dibuktikan melalui posting-an Zakiah Aini di media sosial. Sebelum penyerangan berlangsung, kurang dari 21 jam, Zakiah sempat mengunggah gambar ISIS di akun Instagram miliknya. ”Di dalamnya ada bendera ISIS dan ada tulisan terkait masalah bagaimana perjuangan jihad,” paparnya.
Faktanya, pelaku yang melakukan penyerangan di Mabes Polri pada 31 Maret 2021 lalu membawa senjata air gun kaliber 4,5 mm. Perempuan berusia 25 tahun itu bahkan sempat mengeluarkan tembakan sebanyak 6 kali ke arah petugas.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menjelaskan bahwa pelaku penyerangan di Mabes Polri itu merupakan terduga teroris. Bukan sebatas ”dikira teroris” seperti yang disebut sumber klaim. Menurut Listyo, pelaku penyerangan itu bernama Zakiah Aini. Dia beraksi sendiri dan bisa dijuluki lone wolf. ”Dari hasil profiling, yang bersangkutan adalah tersangka pelaku lone wolf yang berideologi radikal ISIS,” ungkapnya.
Hal itu dibuktikan melalui posting-an Zakiah Aini di media sosial. Sebelum penyerangan berlangsung, kurang dari 21 jam, Zakiah sempat mengunggah gambar ISIS di akun Instagram miliknya. ”Di dalamnya ada bendera ISIS dan ada tulisan terkait masalah bagaimana perjuangan jihad,” paparnya.
Kesimpulan
Faktanya, perempuan yang melakukan penyerangan di Mabes Polri pada 31 Maret 2021 lalu membawa senjata air gun kaliber 4,5 mm. Perempuan berusia 25 tahun itu bahkan sempat mengeluarkan tembakan sebanyak 6 kali ke arah petugas.
Rujukan
Halaman: 5365/6461