• (GFD-2021-6690) [SALAH] Aplikasi ‘FlixOnline’ Menawarkan Akses Netflix Gratis Selama 2 Bulan

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 12/04/2021

    Berita

    iklan aplikasi ‘FlixOnline’

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah iklan aplikasi ‘FlixOnline’ melalui pesan WhatsApp. Iklan tersebut menyatakan bahwa aplikasi tersebut akan memberikan akses Netflix gratis selama dua bulan kepada pengguna. Pengguna hanya perlu mengunduh aplikasi tersebut dan menyambungkannya dengan akun Netflix.

    Berdasarkan hasil penelusuran, aplikasi tersebut adalah palsu. Berdasarkan hasil riset perusahaan software keamanan Check Point, aplikasi ‘FlixOnline’ berisi malware yang berpotensi mencuri data pribadi pengguna serta memantau pesan-pesan di WhatsApp. Dalam hasil riset yang dipublikasikan di situs resminya, pihak Check Point menyatakan bahwa setelah mengunduh aplikasi ‘FlixOnline’ di Play Store, pengguna akan diminta untuk menyambungkan aplikasi tersebut dengan akun Netflix pengguna.

    Setelah pengguna menyambungkan aplikasi, malware yang dimuat oleh ‘FlixOnline’ akan bekerja untuk mencuri data pribadi pengguna, mengakses pesan WhatsApp, bahkan menyebarkan malware ke gawai lain dengan cara mengirimkan pesan WhatsApp berisi tautan aplikasi tersebut ke orang lain tanpa sepengetahuan pengguna. Pihak Check Point sudah menghubungi Play Store dan kini aplikasi ‘FlixOnline’ telah dihapus. Namun, tercatat sudah ada 500 orang yang mengunduh aplikasi tersebut.

    Dengan demikian, aplikasi ‘FlixOnline’ tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro)

    Aplikasi tersebut adalah palsu. Berdasarkan hasil riset perusahaan software keamanan Check Point, aplikasi ‘FlixOnline’ berisi malware yang berpotensi mencuri data pribadi pengguna serta memantau pesan-pesan di WhatsApp.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6689) [SALAH] “TMII sekarang diambil si Megawati madam bansos,trus dijual ke Cina”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 12/04/2021

    Berita

    Akun Facebook Dina Mariana (fb.com/100065166220453) pada 10 April 2021 mengunggah gambar tangkapan layar artikel berita Kompas yang berjudul “Ambil Alih Pengelolaan TMII, Pemerintah Bakal Serahkan ke Pihak Lain” ke grup PENDUKUNG SETIA PRABOWO – SANDI (PSPS) dengan narasi sebagai berikut:

    “Sudah pak Harto difitnah memiliki TMII,padahal sekarang diambil si Megawati madam bansos,trus dijual ke Cina astagfirullah.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom, klaim bahwa Taman Mini Indonesia Indah (TMII) diambil oleh Megawati dan dijual ke Cina merupakan klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, bukan diambil Megawati dan dijual ke Cina. Selain tidak ada informasi resmi dan valid mengenai hal itu, pada 2021, pengelolaan TMII diambil alih oleh Kemsetneg dan TMII rencananya akan dikelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    Dilansir dari Medcom, sejak 1977, TMII sebenarnya merupakan aset negara berdasarkan Keppres 51 tahun 1977. Kemudian Kementerian Sekretariat Negara (Kemsetneg) memberikan hak kelola kepada Yayasan Harapan Kita yang didirikan istri Presiden ke-2 RI Soeharto, Tien Soeharto. Kemudian pada 2021, Kemsetneg mengambilalih pengelolaan TMII berdasarkan rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pengambilalihan ini tertuang dalam Perpres 19 tahun 2021 tentang TMII.

    Menteri Sekretaris Negara Pratikno menegaskan TMII merupakan aset negara. Layaknya Gelora Bung Karno dan Kemayoran. Pemerintah akan terus mengembangkan TMII sebagai cultural theme park berstandar internasional.

    “Jadi perlu saya tegaskan ini adalah baik GBK, Kemayoran, maupun TMII adalah aset milik negara yang tercatat di Kemensetneg sejak dahulu jadi tidak ada perubahan dalam hal ini. Yang ada adalah pengelolaannya,” kata Pratikno seperti dilansir Detik, Rabu 7 April 2021.

    Dilansir Kompas, pengelolaan TMII kini dipegang oleh tim transisi Kemsetneg. Kemsetneg berharap dalam tiga bulan ke depan, ada mitra yang siap mengelola TMII.

    “Diharapkan di tiga bulan ini juga sudah ada pihak mitra atau pihak ketiga yang ditunjuk tim transisi Kemensetneg, tentang siapanya nanti, tim sedang berproses,” kata Sekretaris Kemsetneg Setya Utama seperti dilansir Kompas, 7 April 2021.

    Kepala Staf Presiden Moeldoko menjelaskan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) disiapkan menjadi salah satu opsi pengelola TMII. Pernyataan itu untuk menepis isu muncul yayasan baru milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai pengelola.

    “Salah satu opsi yang akan mengelola di antaranya yang telah disiapkan BUMN bidang parisiwata,” kata Moeldoko seperti dilansir Medcom, Jumat 9 April 2021.

    Kesimpulan

    ukan diambil Megawati dan dijual ke Cina. Selain tidak ada informasi resmi dan valid mengenai hal itu, pada 2021, pengelolaan TMII diambil alih oleh Kemsetneg dan TMII rencananya akan dikelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    Rujukan

  • (GFD-2021-6688) [SALAH] Rayakan Pembukaan Toko ke-1000, Alfamart Bagikan Berbagai Hadiah Gratis

    Sumber: Blog
    Tanggal publish: 11/04/2021

    Berita

    “Celebrating the opening of the 1,000th store
    More than 100 computers and mobile devices, and 50 cash prizes

    All you have to do is open the correct gift box.
    You have 3 tries, good luck!”

    Hasil Cek Fakta

    Telah beredar kembali tautan yang mengatasnamakan Alfamart yang membagikan berbagai hadiah gratis seperti 100 unit komputer dan ponsel serta 50 uang tunai dalam rangka perayaan pembukaan toko Alfamart ke-1000. Setelah tautan tersebut dibuka, calon penerima hadiah diminta untuk mengikuti petunjuk yang ada pada laman undian berhadiah tersebut.

    Berdasarkan hasil penelusuran, tautan tersebut merupakan hoaks lama yang telah dimodifikasi dengan klaim yang berbeda. Melalui akun Twitter resmi Alfamart (@alfamart), pihaknya mengklarifikasi bahwa situs berhadiah tersebut bukan situs resmi milik Alfamart. Masyarakat juga diminta untuk waspada terhadap pihak yang mengatasnamakan Alfamart dengan mengiming-imingi pemberian hadiah. Informasi resmi terkait program berhadiah dapat diakses melalui situs dan media sosial resmi Alfamart, yakni Twitter dan Facebook.

    Informasi serupa terkait pembagian hadiah yang dilakukan Alfamart sebelumnya pernah dibahas dalam artikel Turn Back Hoax berjudul [SALAH] Tautan Alfamart Bagikan Gift Card Senilai Rp800.000.

    Dari berbagai fakta di atas, tautan berhadiah yang mengatasnamakan Alfamart itu dapat dikategorikan sebagai konten tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Faktanya, Alfamart membantah adanya pembagian hadiah melalui situs tersebut. Semua yang berkaitan dengan program hadiah Alfamart hanya dapat diakses melalui situs dan media sosial resmi Alfamart.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6687) [SALAH] Judul Berita Reqnews “Xanana Gusmao Membantu Korban Bencana di NTT”

    Sumber: Laman Berita
    Tanggal publish: 11/04/2021

    Berita

    Pada tanggal 9 April 2021 laman berita Reqnews memuat narasi Xanana Gusmao membantu korban bencana. Judul yang disematkan dalam narasi tersebut mengatakan bahwa Xanana Gusmao membantu korban bencana NTT.
    NARASI:
    “Aksi Xanana Gusmao Bantu Korban Bencana NTT Viral, Ini yang dilakukannya.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, judul tersebut tidak sesuai dengan isi narasi dalam laman berita tersebut. Isi narasi berita tersebut menunjukkan bahwa Xanana Gusmao membantu korban banjir di Dili, Timor Leste. Hal ini kemudian diperkuat dengan narasi berita yang dimuat dalam Liputan6 dan Tribun Jateng yang sama-sama mengatakan bahwa Xanana Gusmao membantu korban banjir di Dili, bukan di NTT.

    Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa judul berita Reqnews tidak sesuai dengan isi narasi berita dan masuk ke dalam kategori false connection atau koneksi yang salah.

    Kesimpulan

    Judul tersebut tidak sesuai dengan narasi berita yang disampaikan dalam laman berita Reqnews. Mantan Presiden Timor Leste, Xanana Gusmao memanglah membantu korban banjir. Namun, tindakan tersebut TIDAK dilakukan di NTT, melainkan di Dili, Timor Leste.

    Rujukan