Akun Facebook bernama Suherman menyebarkan informasi simpang-siur terkait isu yang berhubungan dengan China, yang sedang ramai dibicarakan di media sosial.
Dalam status Facebooknya, Suherman menuliskan status yang berisi “Di Cina anak-anak kecil ber KTP Bandung. Jadi Indonesia Hebat bisa buatkan KTP mereka. Slogan Pemerintahan skrng Koalisi Indonesia Hebat (KIH)” yang disertai gambar. Gambar yang dibagikan adalah potret sebuah surat kabar terbitan China.
(GFD-2018-73) [DISINFORMASI] Koran dari China yang Memuat Foto Anak di China yang Ber-KTP Bandung
Sumber: facebook.comTanggal publish: 04/05/2018
Berita
Hasil Cek Fakta
Foto surat kabar yang diunggah akun Suherman bukanlah koran China, melainkan koran berbahasa Korea. Dalam koran itu disebutkan adanya pembagian kartu identitas anak di Bandung. Bukan anak-anak di China yang mendapat KTP Bandung.
Rujukan
(GFD-2018-72) [HOAKS]: Info Penerimaan Pegawai Non PNS Pada Ditjen Kesmas Kementrian Kesehatan
Sumber: instagram.comTanggal publish: 04/05/2018
Berita
Belum lama ini beredar info lowongan pekerjaan yang diposting oleh akun instagram lowongan kesehatan mengenai info penerimaan pegawai non PNS pada Direktorat Jendral Kementrian Kesehatan. namun melalui laman web resmi Ditjen Kesmas menyebut informasi tersebut adalah HOAKS.
Hasil Cek Fakta
Belum lama ini beredar info yang menyebutkan bahwa Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat Kementrian kesehatan. Info itu tersebar lewat akun instagram @lowongankesehatan.
Dalam postingannya itu, akun tersebut memposting gambar dimana di kop surat tertera nama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dan mengatasnamakan panitia rekrutmen.
Didalam surat postingan tersebut juga terdapat beberapa kualifikasi yang dapat dipilih pelamar sesuai dengan bidangnya.
Menanggapi infromasi itu, Ditjen Kesmas memalui akun twitter resminya menegaskan bahwa info penerimaan pegawai non PNS pada ditjen kesmas @kemenkesRI melalui akun instagram @lowongankesehatan adalah palsu.
“Ditjen Kesmas @KemenkesRI tidak pernah mengeluarkan info penerimaan pegawai non PNS, seperti yg diunggah pada akun instagram @lowongankesehatan ini adalah penipuan https://www.instagram.com/p/BiJaUhOAVX5/ “ pungkas kementrian tersebut di twitternya.
Selain itu, dalam laman web resminya, mereka juga menghimbau beredarnya informasi tersebut.
“Hati-Hati dengan Penipuan Pengumuman Rekrutmen Calon Pegawai Tidak Tetap Non PNS Ditjen Kesmas, Kementerian Kesehatan sebagaiman beredar melalui media sosial. Sampai saat ini kami tidak sedang melakukan perekrutan pegawai tersebut “.
Dalam postingannya itu, akun tersebut memposting gambar dimana di kop surat tertera nama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dan mengatasnamakan panitia rekrutmen.
Didalam surat postingan tersebut juga terdapat beberapa kualifikasi yang dapat dipilih pelamar sesuai dengan bidangnya.
Menanggapi infromasi itu, Ditjen Kesmas memalui akun twitter resminya menegaskan bahwa info penerimaan pegawai non PNS pada ditjen kesmas @kemenkesRI melalui akun instagram @lowongankesehatan adalah palsu.
“Ditjen Kesmas @KemenkesRI tidak pernah mengeluarkan info penerimaan pegawai non PNS, seperti yg diunggah pada akun instagram @lowongankesehatan ini adalah penipuan https://www.instagram.com/p/BiJaUhOAVX5/ “ pungkas kementrian tersebut di twitternya.
Selain itu, dalam laman web resminya, mereka juga menghimbau beredarnya informasi tersebut.
“Hati-Hati dengan Penipuan Pengumuman Rekrutmen Calon Pegawai Tidak Tetap Non PNS Ditjen Kesmas, Kementerian Kesehatan sebagaiman beredar melalui media sosial. Sampai saat ini kami tidak sedang melakukan perekrutan pegawai tersebut “.
Rujukan
(GFD-2018-71) [DISINFORMASI]: Pesan Singkat Penangkapan Seorang Ibu yang Merupakan Pengedar Narkoba di Sekolah
Sumber: facebook.comTanggal publish: 04/05/2018
Berita
Kejadian nyata Seny Resto, Kemang kemarin sore..
.
Slmt pagi ibu2 terkasih..
Sekedar sharing aja…
Kmrn sore resto saya kedatangan seorg ibu dg 1 balita.
Baru saja dia memesan mie ayam baso dan duduk di meja, tiba2 didatangi 3 lelaki yg lsg menggeledah tas ibu itu…
Ternyata 3 lelaki itu intel narkoba. Dan ibu itu adalah pengedar narkoba..
.
Slmt pagi ibu2 terkasih..
Sekedar sharing aja…
Kmrn sore resto saya kedatangan seorg ibu dg 1 balita.
Baru saja dia memesan mie ayam baso dan duduk di meja, tiba2 didatangi 3 lelaki yg lsg menggeledah tas ibu itu…
Ternyata 3 lelaki itu intel narkoba. Dan ibu itu adalah pengedar narkoba..
Hasil Cek Fakta
Beredar informasi melalui aplikasi pesan singkat mengenai peredaran narkoba dengan sasaran utama siswa sekolah. Pesan tersebut menyebut, seorang ibu yang ditangkap di sebuah resto di kawasan, Kemang Pratama, Bekasi, merupakan pengedar narkobanya.
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Suwondo Nainggolan saat dikonfirmasi mengatakan, cerita yang telah tersebar tersebut hoaks.
“Tidak ada cerita itu. Tapi memang kemarin kami melakukan penangkapan yang mirip seperti cerita itu dan foto yang tersebar memang foto penyidik kami. Tapi runutan ceritanya tidak benar,” ujar Suwondo, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (2/5/2018).
Suwondo menjelaskan, pihaknya memang melakukan penangkapan seorang pengedar narkoba jenis sabu, Senin (30/4/2018) sekitar pukul 15.00 WIB, di depan Bank BCA Perum Kemang Pratama, Bojong Rawa Lumbu, Bekasi.
“Tersangka bernama Heriyanto. Dia ditangkap saat sedang mengambil uang di mesin ATM di dekat sekolah” tambahnya.
Di TKP itu, tersangka bersama istri dan anaknya yang masih balita dan mengendarai mobil. Di dalam mobil itu, tersangka menyimpan narkoba di beberapa bungkus kopi,” kata Suwondo.
Suwondo mengatakan, saat melakukan penangkapan polisi juga mengamankan istri korban karena berada di lokasi yang sama saat suaminya ditangkap.
“Tapi istrinya ini tidak tahu aktivitas peredaran narkoba suaminya. Setelah dites urine, dia juga negatif narkoba. Kasian kalau fotonya tersebar dan dianggap pengedar narkoba,” lanjut Suwondo.
Tidak hanya di mobil, setelah dilakukan pengembangan, polisi juga menemukan barang bukti narkoba di rumah Heriyanto, di kawasan Kalapa Nunggal, Bogor, Jawa Barat.
“Jadi tolong diluruskan. Ibu itu bukan pengedar, tapi suaminya. Dan saya harap masyarakat juga jangan lagi menyebarkan foto ibu itu sebagai pelengkap cerita yang tidak benar tersebut,” ujar Suwondo.
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Suwondo Nainggolan saat dikonfirmasi mengatakan, cerita yang telah tersebar tersebut hoaks.
“Tidak ada cerita itu. Tapi memang kemarin kami melakukan penangkapan yang mirip seperti cerita itu dan foto yang tersebar memang foto penyidik kami. Tapi runutan ceritanya tidak benar,” ujar Suwondo, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (2/5/2018).
Suwondo menjelaskan, pihaknya memang melakukan penangkapan seorang pengedar narkoba jenis sabu, Senin (30/4/2018) sekitar pukul 15.00 WIB, di depan Bank BCA Perum Kemang Pratama, Bojong Rawa Lumbu, Bekasi.
“Tersangka bernama Heriyanto. Dia ditangkap saat sedang mengambil uang di mesin ATM di dekat sekolah” tambahnya.
Di TKP itu, tersangka bersama istri dan anaknya yang masih balita dan mengendarai mobil. Di dalam mobil itu, tersangka menyimpan narkoba di beberapa bungkus kopi,” kata Suwondo.
Suwondo mengatakan, saat melakukan penangkapan polisi juga mengamankan istri korban karena berada di lokasi yang sama saat suaminya ditangkap.
“Tapi istrinya ini tidak tahu aktivitas peredaran narkoba suaminya. Setelah dites urine, dia juga negatif narkoba. Kasian kalau fotonya tersebar dan dianggap pengedar narkoba,” lanjut Suwondo.
Tidak hanya di mobil, setelah dilakukan pengembangan, polisi juga menemukan barang bukti narkoba di rumah Heriyanto, di kawasan Kalapa Nunggal, Bogor, Jawa Barat.
“Jadi tolong diluruskan. Ibu itu bukan pengedar, tapi suaminya. Dan saya harap masyarakat juga jangan lagi menyebarkan foto ibu itu sebagai pelengkap cerita yang tidak benar tersebut,” ujar Suwondo.
Rujukan
(GFD-2018-70) [HOAKS] FACEBOOK AKAN DITUTUP PADA 24 APRIL 2018
Sumber: facebook.comTanggal publish: 20/04/2018
Berita
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara dalam berbagai kesempatan tidak pernah menyinggung akan memblokir Facebook. Ia justru mengatakan bahwa Kominfo tak segan memblokir Facebook namun tetap harus sesuai dengan prosedur yang ada. Itupun dengan pertimbangan jika ditemukan bukti bahwa Facebook digunakan sebagai sarana menghasut atau adu domba.
Hasil Cek Fakta
Tidak benar jika Facebook akan ditutup pada tanggal 24 April 2018. Peluang pemblokiran Facebook sendiri memang bisa semakin besar apabila penyidik di Indonesia menemukan unsur dugaan pidana dalam kebocoran data. Dengan pertimbangan, kadar potensi permasalahan yang dapat timbul dari adanya kebocoran data tersebut.
Rujukan
Halaman: 5349/5360