Beredar unggahan di sosial media Facebook yang menyatakan bahwa telah terdapat obat Covid-19 yang dihasilkan melalui kondensasi asap batok kelapa. Unggahan milik akun Facebook Eko Susianto ini juga disertai dengan video berita yang menayangkan proses pembuatan batok kelapa menjadi obat Covid-19.
ASAP BATOK KELAPA MERUPAKAN OBAT COVID-19
(GFD-2021-6083) [SALAH] Obat Covid-19 dari Asap Batok Kelapa
Sumber: facebook.comTanggal publish: 13/01/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Namun, klaim bahwa hasil kondensasi asap batok kelapa yang dapat digunakan sebagai obat Covid-19 adalah keliru. Melansir dari laman covid-19.go.id, dijelaskan bahwa sampai saat ini, belum ada obat khusus yang disarankan untuk mencegah atau mengobati penyakit yang disebabkan virus corona baru (COVID-19). Obat-obat herbal yang beredar di masyarakat hanya obat-obatan yang digunakan untuk meredakan, bukan sebagai obat yang secara langsung dapat menyembuhkan. Mereka yang terinfeksi virus harus menerima perawatan yang tepat untuk meredakan dan mengobati gejala, dan mereka yang sakit serius harus dibawa ke rumah sakit.
Hal ini pun didukung oleh pendapat ahli, yaitu dr. Samuel P. K. Sembiring. Melalui wawancara dengan media liputan6.com, dr. Samuel menjelaskan bahwa sampai saat ini obat dari Covid-19 belum ditemukan. Dia menjelaskan jika terdapat klaim yang menyatakan bahwa ada pasien yang sembuh karena meminum atau mengonsumsi sesuatu, hal itu terjadi semata-mata karena daya tahan tubuh pasien.
“Covid-19 ini kan self limiting disease, atau bisa sembuh sendiri. Jadi covid-19 bisa sembuh sendiri berkat daya tahan tubuh kita bukan karena obat-obatan herbal yang dikonsumsi,” katanya menambahkan.
Dr. Samuel juga meminta masyarakat untuk waspada dan dapat membedakan apa yang diberi izin sebagai obat dengan apa yang diberi izin sebagai bahan makanan/minuman. Dirinya menegaskan bahwa untuk pengobatan bagi pasien Covid-19 saat ini hanyalah terapi suportif sesuai dengan gejala pasien saja, yang jelas, menjalankan protokol kesehatan merupakan cara terbaik untuk mencegah Covid-19.
Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menyatakan bahwa hasil kondensasi asap batok kelapa sebagai obat Covid-19 adalah hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Hal ini pun didukung oleh pendapat ahli, yaitu dr. Samuel P. K. Sembiring. Melalui wawancara dengan media liputan6.com, dr. Samuel menjelaskan bahwa sampai saat ini obat dari Covid-19 belum ditemukan. Dia menjelaskan jika terdapat klaim yang menyatakan bahwa ada pasien yang sembuh karena meminum atau mengonsumsi sesuatu, hal itu terjadi semata-mata karena daya tahan tubuh pasien.
“Covid-19 ini kan self limiting disease, atau bisa sembuh sendiri. Jadi covid-19 bisa sembuh sendiri berkat daya tahan tubuh kita bukan karena obat-obatan herbal yang dikonsumsi,” katanya menambahkan.
Dr. Samuel juga meminta masyarakat untuk waspada dan dapat membedakan apa yang diberi izin sebagai obat dengan apa yang diberi izin sebagai bahan makanan/minuman. Dirinya menegaskan bahwa untuk pengobatan bagi pasien Covid-19 saat ini hanyalah terapi suportif sesuai dengan gejala pasien saja, yang jelas, menjalankan protokol kesehatan merupakan cara terbaik untuk mencegah Covid-19.
Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menyatakan bahwa hasil kondensasi asap batok kelapa sebagai obat Covid-19 adalah hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Rujukan
(GFD-2021-6082) [SALAH] “Aceh Kembali Meminta Kemerdekaan Setelah Sholat Jumat di Masjid Raya Banda Aceh”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 13/01/2021
Berita
“Tentu negara ini ke depan akan berpisah semua dari NKRI👏👏”
(link video menuju YouTube dengan thumbnail “ACEH KEMBALI MEMINTA KEMERDEKAAN SETELAH SHOLAT JUMAAT DI MASJID RAYA BANDA ACEH JUM 4 DESEMBER”)
judul video: ACEH KEMBALI MEMINTA KEMERDEKAAN SETELAH SHOLAT JUMAAT DI MASJID RAYA BANDA ACEH
(link video menuju YouTube dengan thumbnail “ACEH KEMBALI MEMINTA KEMERDEKAAN SETELAH SHOLAT JUMAAT DI MASJID RAYA BANDA ACEH JUM 4 DESEMBER”)
judul video: ACEH KEMBALI MEMINTA KEMERDEKAAN SETELAH SHOLAT JUMAAT DI MASJID RAYA BANDA ACEH
Hasil Cek Fakta
Beredar postingan oleh akun Facebook bernama “Imbalo Helgha” dalam grup “BERITA PAPUA MERDEKA”. Postingan yang mendapat likes sebanyak 35 kali tersebut mentautkan sebuah link video menuju YouTube yang diklaim bahwa Aceh kembali meminta kemerdekaan. Terlihat suasana di dalam video memperlihatkan bendera GAM yang dikibarkan di depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Terdengar dengan samar orasi dari beberapa orang yang hadir serta teriakan “merdeka”.
Setelah dilakukan penelusuran fakta, diketahui bahwa peristiwa dalam video tersebut adalah peringatan HUT GAM ke-44 yang diselenggarakan pada 4 Desember 2020, di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.
Dilansir dari inews.id, bendera bulan bintang sempat dikibarkan selama lebih dari 15 menit di depan Masjid Raya, hal ini sama seperti peletakkan bendera GAM pada video yang diposting oleh Imbalo Helgha (lihat pada durasi ke- 00:01:54 dan 00:03:10). Selain itu salah satu peserta juga melakukan orasi dan massa mantan kombatan sesekali meneriakkan “merdeka, merdeka” (lihat pada durasi ke- 00:06:08).
Dicatut dalam kompas.tv massa mantan kombatan GAM tampak mengibarkan bendera bulan bintang dan berikrar, mereka juga sempat berfoto bersama. Pasukan TNI dan Polri yang berjaga berdialog meminta kepada massa agar tidak mengibarkan bendera GAM dan sempat terlibat cekcok, bagian ini dapat dilihat di video pada durasi ke- 00:11:33 hingga 00:18:00.
Meski begitu, peserta yang mengikuti milad GAM pada 4 Desember 2020, di depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, tidak mewacanakan atau meminta memisahkan diri dari NKRI.
Dikutip dari inews.id, Dandim 0101/BS Letkol Inf Abdul Razak Rangkuti menyatakan, bahwa massa mengikuti acara milad ke-44 hanya ingin menyampaikan aspirasinya. Massa juga berikrar bahwa bendera bulan bintang bukanlah bendera separtis, Dandim langsung mengatakan bahwa tidak ada bendera lain yang dikibarkan selain bendera merah putih. Kemudian massa menuruti permintaan Letkol dan bersedia menurunkan bendera tersebut setelah beberapa menit.
“Mereka menyepakati untuk menurunkan bendera bulan bintang. Kita melihat mereka menurunkan benderanya. Mereka hanya menyampaikan aspirasi saja dan mengakui masih dalam naungan NKRI,” ungkap Letkol Inf Abdul Razak.
Diketahui bahwa para peserta ingin menyampaikan aspirasi terkait perjanjian MoU (Memorandum of Understanding) Helsinki serta meminta agar pemerintah pusat, dan pemerintah Aceh untuk memperjuangkan Aceh agar lebih maju.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa, postingan akun Imbalo Helgha yang mengklaim rakyat Aceh ingin membubarkan diri dari NKRI adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.
Setelah dilakukan penelusuran fakta, diketahui bahwa peristiwa dalam video tersebut adalah peringatan HUT GAM ke-44 yang diselenggarakan pada 4 Desember 2020, di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.
Dilansir dari inews.id, bendera bulan bintang sempat dikibarkan selama lebih dari 15 menit di depan Masjid Raya, hal ini sama seperti peletakkan bendera GAM pada video yang diposting oleh Imbalo Helgha (lihat pada durasi ke- 00:01:54 dan 00:03:10). Selain itu salah satu peserta juga melakukan orasi dan massa mantan kombatan sesekali meneriakkan “merdeka, merdeka” (lihat pada durasi ke- 00:06:08).
Dicatut dalam kompas.tv massa mantan kombatan GAM tampak mengibarkan bendera bulan bintang dan berikrar, mereka juga sempat berfoto bersama. Pasukan TNI dan Polri yang berjaga berdialog meminta kepada massa agar tidak mengibarkan bendera GAM dan sempat terlibat cekcok, bagian ini dapat dilihat di video pada durasi ke- 00:11:33 hingga 00:18:00.
Meski begitu, peserta yang mengikuti milad GAM pada 4 Desember 2020, di depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, tidak mewacanakan atau meminta memisahkan diri dari NKRI.
Dikutip dari inews.id, Dandim 0101/BS Letkol Inf Abdul Razak Rangkuti menyatakan, bahwa massa mengikuti acara milad ke-44 hanya ingin menyampaikan aspirasinya. Massa juga berikrar bahwa bendera bulan bintang bukanlah bendera separtis, Dandim langsung mengatakan bahwa tidak ada bendera lain yang dikibarkan selain bendera merah putih. Kemudian massa menuruti permintaan Letkol dan bersedia menurunkan bendera tersebut setelah beberapa menit.
“Mereka menyepakati untuk menurunkan bendera bulan bintang. Kita melihat mereka menurunkan benderanya. Mereka hanya menyampaikan aspirasi saja dan mengakui masih dalam naungan NKRI,” ungkap Letkol Inf Abdul Razak.
Diketahui bahwa para peserta ingin menyampaikan aspirasi terkait perjanjian MoU (Memorandum of Understanding) Helsinki serta meminta agar pemerintah pusat, dan pemerintah Aceh untuk memperjuangkan Aceh agar lebih maju.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa, postingan akun Imbalo Helgha yang mengklaim rakyat Aceh ingin membubarkan diri dari NKRI adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).
Klaim yang salah. Peristiwa dalam video tersebut adalah peringatan milad GAM (Gerakan Aceh Merdeka) ke-44 di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, 4 Desember 2020. Tidak ada wacana sama sekali bahwa Aceh meminta kemerdekaan, para peserta milad hanya menyampaikan aspirasinya terkait perjanjian MoU (Memorandum of Understanding) Helsinki.
Klaim yang salah. Peristiwa dalam video tersebut adalah peringatan milad GAM (Gerakan Aceh Merdeka) ke-44 di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, 4 Desember 2020. Tidak ada wacana sama sekali bahwa Aceh meminta kemerdekaan, para peserta milad hanya menyampaikan aspirasinya terkait perjanjian MoU (Memorandum of Understanding) Helsinki.
Rujukan
(GFD-2021-6081) [SALAH] Paus Fransiskus Ditangkap Atas Tuduhan Perdagangan Manusia, Pornografi Anak, dan Penipuan
Sumber: twitter.comTanggal publish: 13/01/2021
Berita
(diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)
“Paus Fransiskus ditangkap”
“Paus Fransiskus ditangkap”
Hasil Cek Fakta
Pengguna Twitter Universaltweet4 mengunggah sebuah video hasil tangkapan layar (10/1) yang menunjukkan sebuah artikel berita dari situs conservativebeaver.com bahwa Paus Fransiskus telah ditangkap pada tanggal 9 Januari 2021 waktu setempat atas tuduhan perdagangan manusia, pornografi anak, serta penipuan. Unggahan tersebut juga disertai dengan keterangan yang menegaskan bahwa Paus Fransiskus telah ditangkap.
Melansir dari Politifact, Perwakilan Takhta Suci Vatikan untuk PBB, Rev. Fr. Roger Landry, membantah kabar tersebut. Paus sendiri sempat mengadakan siaran langsung melalui kanal YouTube resmi Vatikan pada tanggal 10 Januari 2021 waktu setempat. Lebih lanjut, Paus Fransiskus melalui akun Twitter resminya, Pontifex, sempat mengunggah twit mengenai insiden yang terjadi di Gedung Capitol, Amerika Serikat, beberapa jam setelah berita penangkapan tersebut beredar. Pihak Vatikan juga telah merilis jadwal Paus Fransiskus untuk tanggal 11 Januari 2021.
Informasi dengan topik serupa juga dimuat dalam situs Politifact dengan judul artikel “No, Pope Francis Has Not Been Arrested” dan mengkategorikannya sebagai ‘pants on fire’.
Dengan demikian, informasi yang diunggah oleh pengguna Twitter Universaltweet4 tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.
Melansir dari Politifact, Perwakilan Takhta Suci Vatikan untuk PBB, Rev. Fr. Roger Landry, membantah kabar tersebut. Paus sendiri sempat mengadakan siaran langsung melalui kanal YouTube resmi Vatikan pada tanggal 10 Januari 2021 waktu setempat. Lebih lanjut, Paus Fransiskus melalui akun Twitter resminya, Pontifex, sempat mengunggah twit mengenai insiden yang terjadi di Gedung Capitol, Amerika Serikat, beberapa jam setelah berita penangkapan tersebut beredar. Pihak Vatikan juga telah merilis jadwal Paus Fransiskus untuk tanggal 11 Januari 2021.
Informasi dengan topik serupa juga dimuat dalam situs Politifact dengan judul artikel “No, Pope Francis Has Not Been Arrested” dan mengkategorikannya sebagai ‘pants on fire’.
Dengan demikian, informasi yang diunggah oleh pengguna Twitter Universaltweet4 tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Perwakilan Takhta Suci Vatikan untuk PBB, Rev. Fr. Roger Landry, membantah kabar tersebut. Paus Fransiskus sendiri sempat mengadakan siaran langsung melalui kanal YouTube resmi Vatikan serta mengunggah twit mengenai insiden yang terjadi di Gedung Capitol, Amerika Serikat, beberapa saat setelah kabar penangkapan tersebut beredar.
Perwakilan Takhta Suci Vatikan untuk PBB, Rev. Fr. Roger Landry, membantah kabar tersebut. Paus Fransiskus sendiri sempat mengadakan siaran langsung melalui kanal YouTube resmi Vatikan serta mengunggah twit mengenai insiden yang terjadi di Gedung Capitol, Amerika Serikat, beberapa saat setelah kabar penangkapan tersebut beredar.
Rujukan
(GFD-2021-6080) [SALAH] Kicauan Barack Obama Sindir Donald Trump
Sumber: FacebookTanggal publish: 13/01/2021
Berita
Warga Facebook berbondong-bondong mengunggah tangkapan layar dari mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Dari tangkapan layar, terlihat kalau Barack Obama membuat kicauan itu di Twitter pada 9 Januari 2021.
Dalam kicauannya, Barack Obama mengaku senang bisa memiliki akun Twitter. Sebab, dengan media sosial yang satu ini, dia bisa berinteraksi dengan jutaan orang di seluruh dunia.
Begini narasi Barack Obama dalam tangkapan layar:
"Sungguh, saya suka memiliki akun Twitter. Ini membuat saya terhubung dengan jutaan orang, untuk mengungkapkan perasaan dan pandangan saya, mengetahui bahwa semua media besar dan pemimpin dunia membaca kata-kata ini, bahwa kata-kata itu direkam untuk anak cucu. Betapa hebatnya itu?"
Tangkapan layar itu pun ramai dibicarakan oleh netizen. Bahkan, ada yang menyebut kalau kicauan itu seperti meledek Donald Trump yang akunnya sudah menghilang dari Twitter.
Dalam kicauannya, Barack Obama mengaku senang bisa memiliki akun Twitter. Sebab, dengan media sosial yang satu ini, dia bisa berinteraksi dengan jutaan orang di seluruh dunia.
Begini narasi Barack Obama dalam tangkapan layar:
"Sungguh, saya suka memiliki akun Twitter. Ini membuat saya terhubung dengan jutaan orang, untuk mengungkapkan perasaan dan pandangan saya, mengetahui bahwa semua media besar dan pemimpin dunia membaca kata-kata ini, bahwa kata-kata itu direkam untuk anak cucu. Betapa hebatnya itu?"
Tangkapan layar itu pun ramai dibicarakan oleh netizen. Bahkan, ada yang menyebut kalau kicauan itu seperti meledek Donald Trump yang akunnya sudah menghilang dari Twitter.
Hasil Cek Fakta
Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com memeriksa akun Twitter Barack Obama. Namun, Cek Fakta Liputan6.com tidak menemukan kicauan seperti diklaim warga Facebook yang disebut sebagai postingan Barack Obama pada 9 Januari 2021.
Kicauan Barack Obama pada 9 Januari 2021, yakni membahas soal kekerasan polisi terhadap pendemo yang terjadi di Capitol Hill, Washington DC. Dia mengunggah sebuah artikel dari media fivethirtyeight.com. Kicauan itu mendapat 5,9 ribu komentar, 41 ribu dibagikan ulang, dan 150,3 ribu like.
Selanjutnya, Cek Fakta Liputan6.com menggunakan mesin pencari dengan kata kunci: "tweet Obama". Hasil penelusuran mengarahkan ke situs USA Today dengan artikel berjudul: "Fact check: Barack Obama tweet about Donald Trump's Twitter ban is fake".
Dalam artikel tersebut, USA Today menyebut tangkapan layar yang diklaim sebagai kicauan Barack Obama di Twitter sebagai twit palsu. USA Today juga tidak menemukan kicauan Obama yang mengolok-olok akun Donald Trump yang dibekukan Twitter.
Akun Twitter Donald Trump dibekukan Twitter pada tiga hari lalu. Bahasan soal ini bisa dilihat di artikel Liputan6.com dengan judul: "Twitter Akhirnya Bekukan Akun Donald Trump secara Permanen".
Artikel ini menyebut Twitter akhirnya membekukan akun Donald Trump secara permanen setelah melakukan peninjauan terhadap twit-twit yang diterbitkan di akun @realDonaldTrump.
"Kami telah menangguhkan akun Donald Trump secara permanen karena risiko hasutan lebih lanjut untuk melakukan kekerasan," tutur perusahaan lewat akun Twitter Safety (@TwitterSafety), Sabtu (9/1/2021) pukul 6.21 WIB.
Kicauan Barack Obama pada 9 Januari 2021, yakni membahas soal kekerasan polisi terhadap pendemo yang terjadi di Capitol Hill, Washington DC. Dia mengunggah sebuah artikel dari media fivethirtyeight.com. Kicauan itu mendapat 5,9 ribu komentar, 41 ribu dibagikan ulang, dan 150,3 ribu like.
Selanjutnya, Cek Fakta Liputan6.com menggunakan mesin pencari dengan kata kunci: "tweet Obama". Hasil penelusuran mengarahkan ke situs USA Today dengan artikel berjudul: "Fact check: Barack Obama tweet about Donald Trump's Twitter ban is fake".
Dalam artikel tersebut, USA Today menyebut tangkapan layar yang diklaim sebagai kicauan Barack Obama di Twitter sebagai twit palsu. USA Today juga tidak menemukan kicauan Obama yang mengolok-olok akun Donald Trump yang dibekukan Twitter.
Akun Twitter Donald Trump dibekukan Twitter pada tiga hari lalu. Bahasan soal ini bisa dilihat di artikel Liputan6.com dengan judul: "Twitter Akhirnya Bekukan Akun Donald Trump secara Permanen".
Artikel ini menyebut Twitter akhirnya membekukan akun Donald Trump secara permanen setelah melakukan peninjauan terhadap twit-twit yang diterbitkan di akun @realDonaldTrump.
"Kami telah menangguhkan akun Donald Trump secara permanen karena risiko hasutan lebih lanjut untuk melakukan kekerasan," tutur perusahaan lewat akun Twitter Safety (@TwitterSafety), Sabtu (9/1/2021) pukul 6.21 WIB.
Kesimpulan
Tangkapan layar yang diklaim kicauan asli dari Barack Obama yang bernada meledek untuk Donald Trump adalah hoaks. Faktanya, tidak ada kicauan Obama seperti yang diklaim netizen.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4455117/cek-fakta-hoaks-kicauan-barack-obama-di-twitter-dengan-klaim-sindir-donald-trump
- https://twitter.com/barackobama?lang=id
- https://www.usatoday.com/story/news/factcheck/2021/01/11/fact-check-barack-obama-tweet-donald-trumps-twitter-ban-fake/6614803002/
- https://www.liputan6.com/tekno/read/4452726/twitter-akhirnya-bekukan-akun-donald-trump-secara-permanen?source=search
Halaman: 5352/6303