(GFD-2021-6777) [SALAH] Seorang Pria Ditembak Mati di Masjidil Haram karena Menyerukan Slogan Anti Pemerintah
Sumber: facebook.comTanggal publish: 22/04/2021
Berita
Pengguna Facebook dengan nama pengguna Shahril Hassan mengunggah sebuah video (2/4) yang menunjukkan seorang pria berjalan di sepanjang lantai satu Masjidil Haram sambil menyerukan ungkapan dalam Bahasa Arab. Pria tersebut juga mengacungkan senjata tajam sambil berjalan. Unggahan video tersebut disertai dengan narasi yang menyatakan bahwa pria tersebut ditembak mati oleh Polisi Militer di Masjidil Haram karena menyerukan slogan anti pemerintah.
Hasil Cek Fakta
Melansir dari agensi pers resmi pemerintah, Saudi Press Agency, Juru Bicara Kepolisian Mekkah menyatakan bahwa pria tersebut tidak ditembak mati karena menyerukan slogan anti pemerintah, melainkan hanya ditangkap oleh pihak keamanan Masjidil Haram karena membawa senjata tajam serta menyerukan slogan dukungan untuk organisasi teroris. Pria tersebut masih hidup dan telah diproses secara hukum oleh pihak berwajib. Lebih lanjut, Saudi Press Agency juga menyatakan bahwa insiden tersebut terjadi pada 30 Maret 2021 selepas ibadah shalat Asar.
Video serupa juga pernah diunggah oleh portal berita Mesir, Huda TV pada 2 April 2021 dini hari, beberapa jam sebelum pengguna Facebook dengan nama pengguna Shahril Hassan mengunggah video dengan narasi yang menyatakan bahwa pria tersebut ditembak mati.
Artikel dengan topik serupa juga telah dimuat dalam situs AFP dengan judul artikel “False claim circulates alongside video of man detained at Mecca’s Grand Mosque”.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh pengguna Facebook dengan nama pengguna Shahril Hassan tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.
Video serupa juga pernah diunggah oleh portal berita Mesir, Huda TV pada 2 April 2021 dini hari, beberapa jam sebelum pengguna Facebook dengan nama pengguna Shahril Hassan mengunggah video dengan narasi yang menyatakan bahwa pria tersebut ditembak mati.
Artikel dengan topik serupa juga telah dimuat dalam situs AFP dengan judul artikel “False claim circulates alongside video of man detained at Mecca’s Grand Mosque”.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh pengguna Facebook dengan nama pengguna Shahril Hassan tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.
Rujukan
(GFD-2021-6776) [SALAH] Toyota Bagikan 1000 Jam Tangan Pintar dan Smartphones dalam Rangka Perayaan Ulang Tahun Toyota yang Ke-100
Sumber: Pesan BerantaiTanggal publish: 22/04/2021
Berita
Beberapa waktu lalu, sempat beredar pesan berantai yang menyertakan sebuah link dengan mengatasnamakan Toyota terkait pemberian hadiah dalam rangka memperingati perayaan ulang tahun Toyota yang ke-100.
Narasi :
“100th anniversary celebration. Lots of exquisite gifts, as well as more than 1000 units of smart watches and mobile devices. All you have to do is open the correct gift box. You have 3 tries, good luck!”
Toyota motor 80 th anniversary
Narasi :
“100th anniversary celebration. Lots of exquisite gifts, as well as more than 1000 units of smart watches and mobile devices. All you have to do is open the correct gift box. You have 3 tries, good luck!”
Toyota motor 80 th anniversary
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran terhadap kebenaran pesan berantai tersebut, ditemukanlah sebuah fakta bahwa informasi mengenai pemberian hadiah dari Toyota ialah informasi palsu.
Dilansir dari cnnindonesia.com Direktur Marketing Toyota Astra Motor menyatakan bahwa terdapat kejanggalan pada isi tautan yang beredar lewat pesan berantai tersebut. Sebab dalam tautan yang telah beredar, dinyatakan bahwa pembagian hadiah dilakukan dalam rangka perayaan ulang tahun Toyota yang ke-100 tahun, namun faktanya Toyota baru menginjak usia 50 tahun.
Selain itu, dilansir dari m.liputan6.com Interactive Communication Dept. Head Toyota Astra Motor mengimbau kepada masyarakat untuk waspada serta jangan mudah mengakses tautan atau link yang tidak jelas dengan mengatasnamakan Toyota, sebab informasi resmi terkait Toyota akan secara langsung disampaikan melalui website resmi serta berbagai akun media sosial Toyota yang sudah terverifikasi.
Berdasar pada seluruh referensi, informasi terkait Toyota bagikan 1000 jam tangan pintar dan smartphone dalam rangka perayaan ulang tahun ke-100 adalah hoaks dengan kategori fabricated content atau konten palsu.
Dilansir dari cnnindonesia.com Direktur Marketing Toyota Astra Motor menyatakan bahwa terdapat kejanggalan pada isi tautan yang beredar lewat pesan berantai tersebut. Sebab dalam tautan yang telah beredar, dinyatakan bahwa pembagian hadiah dilakukan dalam rangka perayaan ulang tahun Toyota yang ke-100 tahun, namun faktanya Toyota baru menginjak usia 50 tahun.
Selain itu, dilansir dari m.liputan6.com Interactive Communication Dept. Head Toyota Astra Motor mengimbau kepada masyarakat untuk waspada serta jangan mudah mengakses tautan atau link yang tidak jelas dengan mengatasnamakan Toyota, sebab informasi resmi terkait Toyota akan secara langsung disampaikan melalui website resmi serta berbagai akun media sosial Toyota yang sudah terverifikasi.
Berdasar pada seluruh referensi, informasi terkait Toyota bagikan 1000 jam tangan pintar dan smartphone dalam rangka perayaan ulang tahun ke-100 adalah hoaks dengan kategori fabricated content atau konten palsu.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta)
Informasi terkait pesan berantai tersebut adalah informasi palsu. Faktanya, melansir dari m.liputan6.com Interactive Communication Dept. Head Toyota Astra Motor menyatakan bahwa pesan berantai yang mengatasnamakan Toyota itu ialah HOAX.
Informasi terkait pesan berantai tersebut adalah informasi palsu. Faktanya, melansir dari m.liputan6.com Interactive Communication Dept. Head Toyota Astra Motor menyatakan bahwa pesan berantai yang mengatasnamakan Toyota itu ialah HOAX.
Rujukan
(GFD-2021-6775) [SALAH] Istri Pelaku Penganiayaan Perawat RS Siloam Merupakan Owner Perusahaan Kecantikan PT Immortal Cosmedika Indonesia
Sumber: facebook.comTanggal publish: 22/04/2021
Berita
Semua berawal dari peristiwa penganiayaan seorang perawat wanita di RS Siloam beberapa waktu lalu yang dilakukan oleh seorang laki-laki yang mengklaim dirinya sebagai anggota kepolisian. Atas dasar tersebut, maka pihak kepolisian melakukan penelusuran atas identitas pelaku dan keluarga pelaku penganiayaan tersebut.
Hingga akhirnya, ramai beredar sebuah akun FB bernama “Mel Melisa” yang merupakan istri dari pelaku penganiayaan seorang perawat wanita di RS Siloam beberapa waktu lalu yang mengklaim bahwa pemilik akun “Mel Melisa” tersebut ialah owner dari perusahaan kecantikan PT Immortal Cosmedika Indonesia.
Hingga akhirnya, ramai beredar sebuah akun FB bernama “Mel Melisa” yang merupakan istri dari pelaku penganiayaan seorang perawat wanita di RS Siloam beberapa waktu lalu yang mengklaim bahwa pemilik akun “Mel Melisa” tersebut ialah owner dari perusahaan kecantikan PT Immortal Cosmedika Indonesia.
Hasil Cek Fakta
Namun, dilansir dari kumparan.com kuasa hukum perusahaan kecantikan tersebut dengan tegas membantah klaim yang diajukan oleh pemilik akun FB Mel Melisa, bahkan perusahaan kecantikan itu pun tidak akan segan-segan untuk melakukan upaya hukum, baik berupa tuntutan pidana ataupun gugatan perdata kepada pihak yang bersangkutan.
Bahkan melalui akun instragram Immortal.id.official Perusahaan kecantikan tersebut secara resmi menyampaikan klarifikasi bahwa klaim pemilik akun FB “Mel Melisa” sebagai owner perusahaan ialah klaim yang salah.
Dari berbagai fakta yang telah dijabarkan, maka informasi yang menyatakan bahwa pemilik akun FB “Mel Melisa” yang mengklaim sebagai owner perusahaan kecantikan PT Immortal Cosmedika Indonesia dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu.
Bahkan melalui akun instragram Immortal.id.official Perusahaan kecantikan tersebut secara resmi menyampaikan klarifikasi bahwa klaim pemilik akun FB “Mel Melisa” sebagai owner perusahaan ialah klaim yang salah.
Dari berbagai fakta yang telah dijabarkan, maka informasi yang menyatakan bahwa pemilik akun FB “Mel Melisa” yang mengklaim sebagai owner perusahaan kecantikan PT Immortal Cosmedika Indonesia dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta)
Faktanya informasi tersebut ialah hoax atau informasi palsu. Melansir dari kumparan.com Kuasa hukum PT Immortal Cosmedika Indonesia menyatakan bahwa pengakuan dan pernyataan pemilik akun Facebook Mel Melisa sebagai owner PT Immortal Cosmedika Indonesia adalah tidak benar. Hal tersebut dianggap sebagai pencemaran nama baik perusahaan.
Faktanya informasi tersebut ialah hoax atau informasi palsu. Melansir dari kumparan.com Kuasa hukum PT Immortal Cosmedika Indonesia menyatakan bahwa pengakuan dan pernyataan pemilik akun Facebook Mel Melisa sebagai owner PT Immortal Cosmedika Indonesia adalah tidak benar. Hal tersebut dianggap sebagai pencemaran nama baik perusahaan.
Rujukan
- https://m.kumparan.com/berita-bisnis/pt-immortal-cosmedika-diklaim-milik-istri-penganiaya-perawat-manajemen-bantah-1va5JxBZYKw/full
- https://www.kompas.tv/article/165732/istri-jason-tjakrawinata-terancam-digugat-usai-mengaku-owner-perusahaan-kosmetik
- https://www.instagram.com/p/CNwn4zQHa0d/?igshid=1x7x5696p8bpo
(GFD-2021-6774) [SALAH] Pancasila dan Bahasa Indonesia Dihapus dari Kurikulum Pendidikan Tinggi
Sumber: facebook.comTanggal publish: 22/04/2021
Berita
Beredar postingan di Facebook oleh akun bernama “Jhon Marthenus Bay” di grup INDONESIA BERSUARA. John menarasikan bahwa Pancasila dan Bahasa Indonesia dihilangkan. Narasi yang sama juga disebarkan oleh akun bernama Jaman E dengan ditambahkan hasil screenshoot memperlihatkan laman berita TEMPO.CO dengan judul “Pancasila dan Bahasa Indonesia Hilang dari Kurikulum, Kemendikbud: Revisi PP”.
Hasil Cek Fakta
Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, klaim bahwa pendidikan Pancasila dan Bahasa Indonesia dihilangkan dari kurikulum tidak benar. Klaim ini beredar menyusul adanya polemik di masyarakat beberapa waktu silam, menyoal (Peraturan Pemerintah) PP yang diteken Presiden 30 Maret 2021 lalu, yang dalam isinya tidak menyebut Pancasila dan Bahasa Indonesia sebagai mata kuliah wajib.
Masyarakat pun berasumsi bahwa kedua mata kuliah tersebut dihilangkan. Menteri Pendidikan Nadiem Makarim kemudian melakukan klarifikasi bahwa, Pancasila dan Bahasa Indonesia tetap dan akan selalu menjadi mata kuliah wajib, karena UU PP 57/2021 disusun dengan merujuk pada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-undang Nomor 12 tahun 2012, kedua UU tersebut telah mencantumkan Pancasila dan Bahasa Indonesia sebagai mata kuliah wajib.
PP yang diteken Presiden 30 Maret 2021 silam memang tidak mencatumkan Pancasila dan Bahasa Indonesia secara eksplisit, maka dari itu agar tidak menimbulkan kesalahan presepsi, Menteri Pendidikan akan merevisi ulang PP SNP terkait substansi kurikulum wajib.
“Kami senang dan mengapresiasi masukan dari masyarakat. Untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman lebih jauh, kami akan mengajukan revisi PP SNP terkait substansi kurikulum wajib,” ujar Nadiem, pada Jumat, 16 April 2021.
Adapun postingan dari Jaman E yang menyertakan screenshoot judul “Pancasila dan Bahasa Indonesia Hilang dari Kurikulum, Kemendikbud: Revisi PP”, diketahui bahwa isi berita tersebut adalah klarifikasi Menteri Pendidikan Nadiem Makarim bahwa Pancasila dan Bahasa Indonesia tidak akan dihapuskan dari kurikulum Pendidikan Tinggi.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim Pancasila dan Bahasa Indonesia Dihapus dari Kurikulum Pendidikan Tinggi adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.
Masyarakat pun berasumsi bahwa kedua mata kuliah tersebut dihilangkan. Menteri Pendidikan Nadiem Makarim kemudian melakukan klarifikasi bahwa, Pancasila dan Bahasa Indonesia tetap dan akan selalu menjadi mata kuliah wajib, karena UU PP 57/2021 disusun dengan merujuk pada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-undang Nomor 12 tahun 2012, kedua UU tersebut telah mencantumkan Pancasila dan Bahasa Indonesia sebagai mata kuliah wajib.
PP yang diteken Presiden 30 Maret 2021 silam memang tidak mencatumkan Pancasila dan Bahasa Indonesia secara eksplisit, maka dari itu agar tidak menimbulkan kesalahan presepsi, Menteri Pendidikan akan merevisi ulang PP SNP terkait substansi kurikulum wajib.
“Kami senang dan mengapresiasi masukan dari masyarakat. Untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman lebih jauh, kami akan mengajukan revisi PP SNP terkait substansi kurikulum wajib,” ujar Nadiem, pada Jumat, 16 April 2021.
Adapun postingan dari Jaman E yang menyertakan screenshoot judul “Pancasila dan Bahasa Indonesia Hilang dari Kurikulum, Kemendikbud: Revisi PP”, diketahui bahwa isi berita tersebut adalah klarifikasi Menteri Pendidikan Nadiem Makarim bahwa Pancasila dan Bahasa Indonesia tidak akan dihapuskan dari kurikulum Pendidikan Tinggi.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim Pancasila dan Bahasa Indonesia Dihapus dari Kurikulum Pendidikan Tinggi adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).
Informasi Palsu. Menteri Pendidikan Nadiem Makarim mengklarifikasi bahwa Pancasila dan Bahasa Indonesia tidak akan dihapuskan dalam kurikulum Pendidikan Tinggi.
Informasi Palsu. Menteri Pendidikan Nadiem Makarim mengklarifikasi bahwa Pancasila dan Bahasa Indonesia tidak akan dihapuskan dalam kurikulum Pendidikan Tinggi.
Rujukan
Halaman: 5354/6469