“Ijin Menginfokan. Sudah ada Grup WA Dengan Nama (“To Firdaus we ascend/ke Syurga Kita Pergi”), Jika di-Invite/Diundang Jangan ikut Bergabung, WA ini Milik ISIS/Daesh.
Jika Bergabung Maka Anda Tidak Bisa Keluar Dari Grup. Agar Berhati-hati, Sebarkan Kepada Keluarga & Sahabat Anda.”
(GFD-2021-7056) [SALAH] Grup WhatsApp “To Firdaus We Ascend” atau “Ke Syurga Kita Pergi” Milik ISIS
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 07/06/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Telah beredar pesan berantai melalui WhatsApp yang menginformasikan adanya grup WhatsApp bernama “To Firdaus We Ascend” atau “Ke Syurga Kita Pergi” milik ISIS. Penerima pesan tersebut diminta untuk tidak bergabung ke dalam grup itu karena tidak akan bisa keluar dari grup jika telah bergabung.
Berdasarkan hasil penelusuran, pesan berantai itu telah beredar sejak tahun 2017. Mengutip dari detiknews, Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar mengatakan, masyarakat perlu berhati-hati terhadap konten bernuansa propaganda sebab jaringan terorisme kerap menggunakan media sosial untuk penyebaran propaganda.
“Jadi karena di informasi yang beredar di dunia maya ini ya tentu tidak semuanya informasi yang bermanfaat dan baik kepada masyarakat. Jadi perlu kita mewaspadai ajakan-ajakan untuk bergabung dalam suatu percakapan grup media sosial, karena memang hari ini propaganda pelaku jaringan terorisme itu mengandalkan sosial media dalam menyebarluaskan konten-kontennya,” tutur Boy.
Selain itu, WhatsApp juga memiliki fitur untuk penggunanya apabila ingin keluar dari grup atau menghapus grup WhatsApp kapanpun jika pengguna adalah admin grup tersebut.
Pesan berantai yang sama sebelumnya pernah dibahas pada artikel Turn Back Hoax tahun 2020 berjudul [SALAH] Pesan Grup WhatsApp “To Firdaus We Ascend” atau “Ke Surga Kita Pergi”.
Dari berbagai fakta di atas, pesan berantai melalui WhatsApp itu dikategorikan sebagai Konten Palsu.
Berdasarkan hasil penelusuran, pesan berantai itu telah beredar sejak tahun 2017. Mengutip dari detiknews, Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar mengatakan, masyarakat perlu berhati-hati terhadap konten bernuansa propaganda sebab jaringan terorisme kerap menggunakan media sosial untuk penyebaran propaganda.
“Jadi karena di informasi yang beredar di dunia maya ini ya tentu tidak semuanya informasi yang bermanfaat dan baik kepada masyarakat. Jadi perlu kita mewaspadai ajakan-ajakan untuk bergabung dalam suatu percakapan grup media sosial, karena memang hari ini propaganda pelaku jaringan terorisme itu mengandalkan sosial media dalam menyebarluaskan konten-kontennya,” tutur Boy.
Selain itu, WhatsApp juga memiliki fitur untuk penggunanya apabila ingin keluar dari grup atau menghapus grup WhatsApp kapanpun jika pengguna adalah admin grup tersebut.
Pesan berantai yang sama sebelumnya pernah dibahas pada artikel Turn Back Hoax tahun 2020 berjudul [SALAH] Pesan Grup WhatsApp “To Firdaus We Ascend” atau “Ke Surga Kita Pergi”.
Dari berbagai fakta di atas, pesan berantai melalui WhatsApp itu dikategorikan sebagai Konten Palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Faktanya, pesan berantai WhatsApp tersebut merupakan hoaks lama yang pernah beredar sejak tahun 2017.
Faktanya, pesan berantai WhatsApp tersebut merupakan hoaks lama yang pernah beredar sejak tahun 2017.
Rujukan
- https://www.facebook.com/IndoHoaxBuster/posts/hoax-wag-milik-isis-beredar-sebuah-broadcast-di-whatsaap-dengan-isi-sebagai-beri/1423419084390230/
- https://www.boomlive.in/fake-news-police-whatsapp-message-islamic-state-group-fake/
- https://news.detik.com/berita/d-5177794/to-firdaus-we-ascend-dalam-radar-badan-antiterorisme
- https://faq.whatsapp.com/android/chats/how-to-exit-and-delete-groups/?lang=id
- https://turnbackhoax.id/2020/12/18/salah-pesan-grup-whatsapp-to-firdaus-we-ascend-atau-ke-surga-kita-pergi/
(GFD-2021-7055) [SALAH] Lowongan Pekerjaan di PT. Freeport Indonesia
Sumber: facebook.comTanggal publish: 07/06/2021
Berita
“Lowongan Kerja PT Freeport Indonesia
Fresh Graduate Program (FGP) 2021-2022
Teknik Metalurgi
Fisika
Teknik Kimia
Teknik Sipil/Struktur
Teknik Kelistrikan
Elektronik/Teknik Kontrol
Teknik Mesin
Teknik Industri
Teknik Informatika
K3 (Kesehatan & Keselamatan Kerja)/Kesehatan Masyarakat
Geologi
Geofisika
Teknik Pertambangan
Teknik Otomasi (Automation)
Teknik Lingkungan
Biologi
Pertanian
Kehutanan
Akunting/Bisnis Akuntin
Ekonomi Akunting/Ekonomi Manajemen/Bisnis Administrasi
Info Selengkapnya www.disnakerja.com
Atau swipe-up di ig story 👆
Paling lambat: 7 Juni 2021″
Fresh Graduate Program (FGP) 2021-2022
Teknik Metalurgi
Fisika
Teknik Kimia
Teknik Sipil/Struktur
Teknik Kelistrikan
Elektronik/Teknik Kontrol
Teknik Mesin
Teknik Industri
Teknik Informatika
K3 (Kesehatan & Keselamatan Kerja)/Kesehatan Masyarakat
Geologi
Geofisika
Teknik Pertambangan
Teknik Otomasi (Automation)
Teknik Lingkungan
Biologi
Pertanian
Kehutanan
Akunting/Bisnis Akuntin
Ekonomi Akunting/Ekonomi Manajemen/Bisnis Administrasi
Info Selengkapnya www.disnakerja.com
Atau swipe-up di ig story 👆
Paling lambat: 7 Juni 2021″
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah informasi mengenai pembukaan lowongan kerja (loker) PT. Freeport Indonesia untuk tamatan SMA sampai Fresh Graduate. Informasi ini beredar luas di media sosial bahkan sampai pada laman-laman penyedia informasi loker.
Namun setelah melakukan penelusuran terkait loker dari PT. Freeport Indonesia (PTFI) ini, ditemukan fakta bahwa informasi loker tersebut ternyata hoaks. Melansir dari laman resminya pada 4 Juni 2021, PTFI ternyata tidak sedang membuka lowongan pekerjaan ataupun magang.
Kabar loker hoaks ini pun disampaikan pihak PTFI melalui media sosial resminya.
“Hati-hati dengan lowongan atau tawaran kerja palsu! PT Freeport Indonesia (PTFI) tidak mengiklankan lowongan kerja melalui media sosial. Media sosial resmi PTFI, Facebook: @IDFreeport, Twitter: @IDFreeport, LinkedIn: Freeport Indonesia, hanya berisi mengenai informasi perusahaan dan kegiatannya.
Lowongan kerja PTFI secara online hanya dapat diakses melalui situs perusahaan https://ptfi.co.id/career.”
Sebelumnya hoaks loker PTFI ini sempat beredar pada Januari 2021 lalu. Dengan isi narasi yang hampir mirip, info loker ini kemudian dimodifikasi lagi dengan tambahan beberapa jurusan dan kriteria pelamar.
Untuk diketahui pula bahwa perlu memeriksa dengan cermat mengenai website penyedia informasi loker agar mendapatkan info loker yang valid. Seperti tautan yang ada pada narasi hoaks, diketahui ternyata tidak ada kejelasan mengenai pemilik domainnya. Penelusuran domain melalui domainbigdata.com ditemukan fakta bahwa alamat domain yang didaftarkan bukan memakai alamat dari Indonesia, melainkan memakai alamat dari Negara Malasyia. Selain itu informasi pemilik domain pun disembunyikan sehingga patut berhati-hati dalam menerima informasi yang disediakan tautan seperti ini.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa info lowongan pekerjaan di PT. Freeport Indonesia (PTFI) yang tersebar di media sosial merupakan hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Namun setelah melakukan penelusuran terkait loker dari PT. Freeport Indonesia (PTFI) ini, ditemukan fakta bahwa informasi loker tersebut ternyata hoaks. Melansir dari laman resminya pada 4 Juni 2021, PTFI ternyata tidak sedang membuka lowongan pekerjaan ataupun magang.
Kabar loker hoaks ini pun disampaikan pihak PTFI melalui media sosial resminya.
“Hati-hati dengan lowongan atau tawaran kerja palsu! PT Freeport Indonesia (PTFI) tidak mengiklankan lowongan kerja melalui media sosial. Media sosial resmi PTFI, Facebook: @IDFreeport, Twitter: @IDFreeport, LinkedIn: Freeport Indonesia, hanya berisi mengenai informasi perusahaan dan kegiatannya.
Lowongan kerja PTFI secara online hanya dapat diakses melalui situs perusahaan https://ptfi.co.id/career.”
Sebelumnya hoaks loker PTFI ini sempat beredar pada Januari 2021 lalu. Dengan isi narasi yang hampir mirip, info loker ini kemudian dimodifikasi lagi dengan tambahan beberapa jurusan dan kriteria pelamar.
Untuk diketahui pula bahwa perlu memeriksa dengan cermat mengenai website penyedia informasi loker agar mendapatkan info loker yang valid. Seperti tautan yang ada pada narasi hoaks, diketahui ternyata tidak ada kejelasan mengenai pemilik domainnya. Penelusuran domain melalui domainbigdata.com ditemukan fakta bahwa alamat domain yang didaftarkan bukan memakai alamat dari Indonesia, melainkan memakai alamat dari Negara Malasyia. Selain itu informasi pemilik domain pun disembunyikan sehingga patut berhati-hati dalam menerima informasi yang disediakan tautan seperti ini.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa info lowongan pekerjaan di PT. Freeport Indonesia (PTFI) yang tersebar di media sosial merupakan hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya, PT. Freeport Indonesia (PTFI) tidak sedang membuka lowongan pekerjaan bagi tamatan SMA/SMK ataupun fresh graduate. Info mengenai lowongan pekerjaan PTFI hanya dapat diakses melalui laman resmi https://ptfi.co.id/career.
Faktanya, PT. Freeport Indonesia (PTFI) tidak sedang membuka lowongan pekerjaan bagi tamatan SMA/SMK ataupun fresh graduate. Info mengenai lowongan pekerjaan PTFI hanya dapat diakses melalui laman resmi https://ptfi.co.id/career.
Rujukan
(GFD-2021-7054) [SALAH] “Kapal cargo yang terdampar di Terusan Suez membawa muatan yang mengejutkan”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 07/06/2021
Berita
Akun Facebook Hakim Waluyo (fb.com/hakim.waluyo.31) pada 27 Mei 2021 mengunggah sebuah gambar yang memuat foto sebuah kapal dengan tulisan “Evergreen” di bodinya. Gambar itu pun diberi sejumlah teks dalam bahasa Inggris yaitu: “1200 kids rescued”, “1350 dead children found”, “6 Stories of Weapons (WMDs) Guns, bombs, Missiles found”, “30 years of Climate Change Weapons Seized (worth 40 Billion)”, “Nuke Warhead heading to Romania Seized”, “Ship was rigged withs Explosives”, “2 million viles of fake/deadly vaccines found”, “120 Billion Evergreen Cargo Seized”.
“Kapal cargo yang terdampar di Terusan Suez membawa muatan yang mengejutkan. 1
200 anak korban penculikan berhasil diselamatkan. Namun 1350 anak lainnya tak terselamatkan. Mereka dikurung dalam kontainer yang pengap, jauh dari nyaman dan sangat mengenaskan. Mereka diangkut bagaikan ternak sebagai bahan baku produk andrenochrome, yakni produk awet muda dan berbagai keperluan para elit yang disebut the beast (manusia buas). Kapal juga mengangkut senjata pengubah cuaca, senjata, bom dan rudal. Juga ditemukan vaksin palsu yang sangat mematikan, hulu ledak nuklir.
Semuanya sudah disita oleh aliansi militer global yang disebut white hats.
Operasi2 senyap telah lama dijalankan untuk mengakhiri dominasi kekuasaan para elit dan sementara itu para lawyer bekerja dalam pengadilan internasional untuk menegakkannya secara hukum. Para elit korup dan buas yang jaringannya tersebar di semua negara ditangkap dan diadili secara bertahap. Dengan ditangkapnya para elit itu dan disertai bukti2 kejahatan mereka, komando dari pusatpun hilang. Barisan di bawah mereka kehilangan pimpinan dan komando. Kemerdekaan bumi dari kekuasaan dan dominasi para elit sudah ada di depan mata. Cepat atau lambat semua informasi akan diungkap ke publik melalui media massa.”
“Kapal cargo yang terdampar di Terusan Suez membawa muatan yang mengejutkan. 1
200 anak korban penculikan berhasil diselamatkan. Namun 1350 anak lainnya tak terselamatkan. Mereka dikurung dalam kontainer yang pengap, jauh dari nyaman dan sangat mengenaskan. Mereka diangkut bagaikan ternak sebagai bahan baku produk andrenochrome, yakni produk awet muda dan berbagai keperluan para elit yang disebut the beast (manusia buas). Kapal juga mengangkut senjata pengubah cuaca, senjata, bom dan rudal. Juga ditemukan vaksin palsu yang sangat mematikan, hulu ledak nuklir.
Semuanya sudah disita oleh aliansi militer global yang disebut white hats.
Operasi2 senyap telah lama dijalankan untuk mengakhiri dominasi kekuasaan para elit dan sementara itu para lawyer bekerja dalam pengadilan internasional untuk menegakkannya secara hukum. Para elit korup dan buas yang jaringannya tersebar di semua negara ditangkap dan diadili secara bertahap. Dengan ditangkapnya para elit itu dan disertai bukti2 kejahatan mereka, komando dari pusatpun hilang. Barisan di bawah mereka kehilangan pimpinan dan komando. Kemerdekaan bumi dari kekuasaan dan dominasi para elit sudah ada di depan mata. Cepat atau lambat semua informasi akan diungkap ke publik melalui media massa.”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa kapal kargo yang terdampar di Terusan Suez, milik Evergreen, membawa ribuan korban penculikan anak, senjata pengubah cuaca, senjata, bom, rudal, vaksin palsu yang sangat mematikan, dan hulu ledak nuklir merupakan klaim yang menyesatkan.
Faktanya, PBB dan organisasi anti perdagangan manusia tidak menemukan adanya bukti bahwa kapal Ever Given yang terjebak di Terusan Suez berkaitan dengan penculikan anak atau perdagangan manusia. Evergreen juga telah membantah terlibat dalam aktivitas ilegal apa pun dengan memanfaatkan kapal kargo miliknya.
Dilansir dari Kompas, kapal kargo bertuliskan “Evergreen” diidentifikasi sebagai kapal kargo Ever Given yang terjebak di Terusan Suez pada 23 Maret 2021. Kapal ini terjebak selama seminggu, kemudian berhasil dievakuasi pada 29 Maret 2021.
Mengenai informasi penculikan atau perdagangan manusia, Bagian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pengiriman mengatakan bahwa informasi ini salah.
Melansir Reuters, Organisasi Maritim Internasional (IMO) tidak menemukan bukti untuk mengklaim informasi mengenai perdagangan manusia pada kapal Ever Given di Terusan Suez.
“Saya dapat mengonfirmasi bahwa IMO tidak memiliki pengetahuan tentang informasi apa pun yang akan mendukung klaim apa pun bahwa Ever Given terkait dengan perdagangan manusia,” demikian pernyataan PBB bagian keselamatan dan keamanan pengiriman, mengutip Reuters, 8 April 2021.
Sementara itu, Polaris, organisasi nirlaba anti-perdagangan manusia yang mengoperasikan Saluran Khusus Perdagangan Manusia Nasional AS yang juga bekerja sama dengan IMO, mengonfirmasi tidak menemukan adanya potensi perdagangan manusia.
“Saya dapat mengonfirmasi bahwa Perdagangan Manusia Nasional AS Hotline belum menerima laporan apa pun tentang potensi perdagangan (manusia) di Ever Given,” Ayan Ahmed, spesialis komunikasi Polaris.
Dilansir dari Tempo, seorang juru bicara Evergreen, kepada kantor berita Reuters, membantah dengan tegas klaim yang menyatakan bahwa terdapat bahan atau perangkat nuklir dalam kapal Ever Given. Dia juga membantah dan menyangkal terlibat dalam aktivitas ilegal apa pun. Reuters juga menemukan bahwa tidak ada kebenaran terkait klaim yang mengatakan kapal tersebut memuat ribuan anak-anak, dan juga mayat, yang diperdagangkan yang diselamatkan dari peti kemas dalam kapal itu. Kapten Angkatan Laut Bill Urban, juru bicara Komando Pusat AS, menyatakan bahwa tidak ada kebenaran dari rumor itu.
Dikutip dari The Wall Street Journal, saat kandas di Terusan Suez, kapal kargo itu sedang mengangkut sedikitnya 18 ribu kontainer. Dilansir dari Freight Waves, media transportasi dan bisnis di AS, berdasarkan manifes yang didapat, ada beberapa kategori produk yang diangkut dalam kapal kargo tersebut, yaitu produk elektronik, mesin dan suku cadang, barang rumah tangga, furniture, serta alas kaki.
Faktanya, PBB dan organisasi anti perdagangan manusia tidak menemukan adanya bukti bahwa kapal Ever Given yang terjebak di Terusan Suez berkaitan dengan penculikan anak atau perdagangan manusia. Evergreen juga telah membantah terlibat dalam aktivitas ilegal apa pun dengan memanfaatkan kapal kargo miliknya.
Dilansir dari Kompas, kapal kargo bertuliskan “Evergreen” diidentifikasi sebagai kapal kargo Ever Given yang terjebak di Terusan Suez pada 23 Maret 2021. Kapal ini terjebak selama seminggu, kemudian berhasil dievakuasi pada 29 Maret 2021.
Mengenai informasi penculikan atau perdagangan manusia, Bagian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pengiriman mengatakan bahwa informasi ini salah.
Melansir Reuters, Organisasi Maritim Internasional (IMO) tidak menemukan bukti untuk mengklaim informasi mengenai perdagangan manusia pada kapal Ever Given di Terusan Suez.
“Saya dapat mengonfirmasi bahwa IMO tidak memiliki pengetahuan tentang informasi apa pun yang akan mendukung klaim apa pun bahwa Ever Given terkait dengan perdagangan manusia,” demikian pernyataan PBB bagian keselamatan dan keamanan pengiriman, mengutip Reuters, 8 April 2021.
Sementara itu, Polaris, organisasi nirlaba anti-perdagangan manusia yang mengoperasikan Saluran Khusus Perdagangan Manusia Nasional AS yang juga bekerja sama dengan IMO, mengonfirmasi tidak menemukan adanya potensi perdagangan manusia.
“Saya dapat mengonfirmasi bahwa Perdagangan Manusia Nasional AS Hotline belum menerima laporan apa pun tentang potensi perdagangan (manusia) di Ever Given,” Ayan Ahmed, spesialis komunikasi Polaris.
Dilansir dari Tempo, seorang juru bicara Evergreen, kepada kantor berita Reuters, membantah dengan tegas klaim yang menyatakan bahwa terdapat bahan atau perangkat nuklir dalam kapal Ever Given. Dia juga membantah dan menyangkal terlibat dalam aktivitas ilegal apa pun. Reuters juga menemukan bahwa tidak ada kebenaran terkait klaim yang mengatakan kapal tersebut memuat ribuan anak-anak, dan juga mayat, yang diperdagangkan yang diselamatkan dari peti kemas dalam kapal itu. Kapten Angkatan Laut Bill Urban, juru bicara Komando Pusat AS, menyatakan bahwa tidak ada kebenaran dari rumor itu.
Dikutip dari The Wall Street Journal, saat kandas di Terusan Suez, kapal kargo itu sedang mengangkut sedikitnya 18 ribu kontainer. Dilansir dari Freight Waves, media transportasi dan bisnis di AS, berdasarkan manifes yang didapat, ada beberapa kategori produk yang diangkut dalam kapal kargo tersebut, yaitu produk elektronik, mesin dan suku cadang, barang rumah tangga, furniture, serta alas kaki.
Kesimpulan
PBB dan organisasi anti perdagangan manusia tidak menemukan adanya bukti bahwa kapal Ever Given yang terjebak di Terusan Suez berkaitan dengan penculikan anak atau perdagangan manusia. Evergreen juga telah membantah terlibat dalam aktivitas ilegal apa pun dengan memanfaatkan kapal kargo miliknya.
Rujukan
- https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/29/212000765/-hoaks-kapal-di-terusan-suez-mengangkut-korban-penculikan-dan-senjata
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1397/keliru-kapal-kargo-yang-terdampar-di-terusan-suez-angkut-ribuan-korban-penculikan-anak
- https://www.reuters.com/article/factcheck-suez-ship-trafficking/fact-check-suez-canal-blocking-ship-was-not-trafficking-people-or-raided-by-navy-seals-idUSL1N2M11MZ
- https://www.wsj.com/articles/evergreen-looks-at-moving-cargo-from-seized-suez-ship-11618591720
(GFD-2021-7053) [SALAH] Akun Telegram IDX Channel Menawarkan Investasi Saham dan Emas
Sumber: Telegram.comTanggal publish: 07/06/2021
Berita
akun Telegram IDX Channel dengan nama pengguna “IDX CHANNEL”
Hasil Cek Fakta
Beredar akun Telegram IDX Channel dengan nama pengguna “IDX CHANNEL”. Akun tersebut menawarkan investasi saham dan emas kepada para anggotanya.
Melansir dari situs resmi IDX Channel, pihak IDX Channel menegaskan bahwa mereka tidak pernah melayani atau menawarkan investasi berupa saham atau emas. Lebih lanjut, emas bukan merupakan komoditi yang diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia.
Akun Telegram yang mengatasnamakan IDX Channel juga pernah beredar pada Januari 2021 lalu, dengan nama pengguna “IDX Indonesia exchange stock”. Artikel terkait topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] Akun IDX di Telegram”.
Dengan demikian, akun Telegram yang mengatasnamakan IDX Channel tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.
Melansir dari situs resmi IDX Channel, pihak IDX Channel menegaskan bahwa mereka tidak pernah melayani atau menawarkan investasi berupa saham atau emas. Lebih lanjut, emas bukan merupakan komoditi yang diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia.
Akun Telegram yang mengatasnamakan IDX Channel juga pernah beredar pada Januari 2021 lalu, dengan nama pengguna “IDX Indonesia exchange stock”. Artikel terkait topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] Akun IDX di Telegram”.
Dengan demikian, akun Telegram yang mengatasnamakan IDX Channel tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
IDX Channel melalui situs resminya menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah melayani atau menawarkan investasi berupa saham atau emas.
IDX Channel melalui situs resminya menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah melayani atau menawarkan investasi berupa saham atau emas.
Rujukan
Halaman: 5298/6482