Akun Facebook Azka Aulia Unafi (fb.com/azkaaulia.unafi) pada 23 Mei 2021 mengunggah foto seorang perempuan yang berpakaian biru dengan narasi sebagai berikut:
“Bertemu dengan Alyssa carson. Dia tidak bisa menikah,dan memiliki anak. Dia bersiap menjadi manusia pertama di mars dan dia tidak akan pernah kembali ke bumi”
(GFD-2021-7064) [SALAH] “Alyssa carson bersiap menjadi manusia pertama di mars dan dia tidak akan pernah kembali ke bumi”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 09/06/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, klaim bahwa Alyssa Carson bersiap menjadi manusia pertama di Mars dan dia tidak akan pernah kembali ke bumi sehingga dia tidak bisa menikah, dan memiliki anak adalah klaim yang menyesatkan.
Faktanya, NASA tidak merencanakan misi Mars yang astronotnya tidak akan kembali ke Bumi. Menurut penjelasan NASA, Alyssa Carson bukanlah astronot NASA. Ia juga tidak sedang dalam pelatihan astronot. Meski begitu, NASA memiliki beberapa kegiatan bagi publik yang mungkin saja Alyssa Carson terlibat di situ.
Dilansir Tempo, dalam Nasablueberry.com, tertulis bahwa pada usia 19 tahun, Alyssa Carson telah menghadiri Space Camp sebanyak tujuh kali, Space Academy tiga kali, Robotics Academy sekali, dan menjadi yang lulusan termuda Advanced Space Academy.
Pada 2012 dan 2013, ia melanjutkan pendidikannya di Space Camp Turkey dan Space Camp Canada, menjadi orang pertama yang menghadiri ketiga Space Camp NASA di dunia. Alyss Carson juga menjadi yang pertama yang menyelesaikan program Paspor NASA dan mengunjungi 14 Pusat Pengunjung NASA yang tersebar di sembilan negara bagian AS.
Pada Januari 2013, NASA mengundangnya untuk menjadi salah salah satu panelis dalam MER 10 di Washington DC guna membahas misi masa depan ke Mars secara langsung di NASA TV. Dia kemudian terpilih sebagai salah satu dari tujuh duta besar yang mewakili Mars One, sebuah misi untuk mendirikan koloni manusia di Mars pada 2030.
Namun, dilansir dari kantor berita Australian Associated Press (AAP), Brandi K. Dean, juru bicara NASA, mengatakan bahwa Alyssa Carson bukan astronot NASA. “Ada beberapa kegiatan yang kami tawarkan kepada pelajar atau publik, yang mungkin saja Alyssa ambil bagian. Namun, saya dapat mengkonfirmasi bahwa dia tidak sedang dalam pelatihan astronot.”
NASA pun tidak merencanakan misi Mars satu arah, di mana astronotnya tidak akan kembali ke Bumi. “Belum ada penugasan yang dibuat untuk misi masa depan awak NASA ke Mars saat ini. Meskipun begitu, kami benar-benar merencanakannya sebagai perjalanan pulang pergi ketika kami mulai mengirim astronot ke Mars,” katanya.
Dikutip dari Politifact, Sean Potter, salah satu staf media NASA, saat diwawancarai pada 19 Juli 2018, juga menegaskan bahwa NASA tidak memiliki hubungan resmi dengan Alyssa Carson.
Bert Carson, ayah Alyssa Carson, pun mengatakan beberapa klaim yang berhubungan dengan anaknya dan sempat viral itu tidak akurat, seperti dilansir dari Popular Mechanics. Belakangan dikabarkan bahwa proyek Mars One, yang menjadikan Alyssa Carson sebagai duta, telah dinyatakan bangkrut pada 2019.
NASA sendiri, dalam setiap operasi luar angkasanya, selalu mengumumkan daftar lengkap nama astronotnya, baik yang masih terlibat maupun yang terlibat sebelumnya. Sebelum menjadi astronot, setiap orang pun akan terlebih dulu menjalani beberapa program pelatihan pencalonan di Johnson Space Center. Saat ini, tidak ada calon astronot dalam pelatihan ini.
Faktanya, NASA tidak merencanakan misi Mars yang astronotnya tidak akan kembali ke Bumi. Menurut penjelasan NASA, Alyssa Carson bukanlah astronot NASA. Ia juga tidak sedang dalam pelatihan astronot. Meski begitu, NASA memiliki beberapa kegiatan bagi publik yang mungkin saja Alyssa Carson terlibat di situ.
Dilansir Tempo, dalam Nasablueberry.com, tertulis bahwa pada usia 19 tahun, Alyssa Carson telah menghadiri Space Camp sebanyak tujuh kali, Space Academy tiga kali, Robotics Academy sekali, dan menjadi yang lulusan termuda Advanced Space Academy.
Pada 2012 dan 2013, ia melanjutkan pendidikannya di Space Camp Turkey dan Space Camp Canada, menjadi orang pertama yang menghadiri ketiga Space Camp NASA di dunia. Alyss Carson juga menjadi yang pertama yang menyelesaikan program Paspor NASA dan mengunjungi 14 Pusat Pengunjung NASA yang tersebar di sembilan negara bagian AS.
Pada Januari 2013, NASA mengundangnya untuk menjadi salah salah satu panelis dalam MER 10 di Washington DC guna membahas misi masa depan ke Mars secara langsung di NASA TV. Dia kemudian terpilih sebagai salah satu dari tujuh duta besar yang mewakili Mars One, sebuah misi untuk mendirikan koloni manusia di Mars pada 2030.
Namun, dilansir dari kantor berita Australian Associated Press (AAP), Brandi K. Dean, juru bicara NASA, mengatakan bahwa Alyssa Carson bukan astronot NASA. “Ada beberapa kegiatan yang kami tawarkan kepada pelajar atau publik, yang mungkin saja Alyssa ambil bagian. Namun, saya dapat mengkonfirmasi bahwa dia tidak sedang dalam pelatihan astronot.”
NASA pun tidak merencanakan misi Mars satu arah, di mana astronotnya tidak akan kembali ke Bumi. “Belum ada penugasan yang dibuat untuk misi masa depan awak NASA ke Mars saat ini. Meskipun begitu, kami benar-benar merencanakannya sebagai perjalanan pulang pergi ketika kami mulai mengirim astronot ke Mars,” katanya.
Dikutip dari Politifact, Sean Potter, salah satu staf media NASA, saat diwawancarai pada 19 Juli 2018, juga menegaskan bahwa NASA tidak memiliki hubungan resmi dengan Alyssa Carson.
Bert Carson, ayah Alyssa Carson, pun mengatakan beberapa klaim yang berhubungan dengan anaknya dan sempat viral itu tidak akurat, seperti dilansir dari Popular Mechanics. Belakangan dikabarkan bahwa proyek Mars One, yang menjadikan Alyssa Carson sebagai duta, telah dinyatakan bangkrut pada 2019.
NASA sendiri, dalam setiap operasi luar angkasanya, selalu mengumumkan daftar lengkap nama astronotnya, baik yang masih terlibat maupun yang terlibat sebelumnya. Sebelum menjadi astronot, setiap orang pun akan terlebih dulu menjalani beberapa program pelatihan pencalonan di Johnson Space Center. Saat ini, tidak ada calon astronot dalam pelatihan ini.
Kesimpulan
NASA tidak merencanakan misi Mars yang astronotnya tidak akan kembali ke Bumi. Menurut penjelasan NASA, Alyssa Carson bukanlah astronot NASA. Ia juga tidak sedang dalam pelatihan astronot. Meski begitu, NASA memiliki beberapa kegiatan bagi publik yang mungkin saja Alyssa Carson terlibat di situ.
Rujukan
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1400/keliru-alyssa-carson-bakal-jadi-manusia-pertama-di-mars-dan-tak-akan-kembali-ke-bumi
- https://nasablueberry.com/about/
- https://www.aap.com.au/mars-astronaut-memes-boldly-go-beyond-whats-actually-happened/
- https://www.politifact.com/factchecks/2018/jul/20/blog-posting/nasa-prepping-17-year-old-become-first-human-mars/
- https://www.popularmechanics.com/space/moon-mars/a26286368/mars-one-is-dead/
- https://www.nasa.gov/astronauts/biographies/active
(GFD-2021-7063) [SALAH] Video “Cino lagi Cino lagi..kpnkah ini terjadi..? #AdiliPerampokDanaHaji”
Sumber: twitter.comTanggal publish: 09/06/2021
Berita
“Cino lagi Cino lagi..kpnkah ini terjadi..?
#TiongkokBikinJongkok
#AdiliPerampokDanaHaji”
#TiongkokBikinJongkok
#AdiliPerampokDanaHaji”
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter RAJO LANGIT (@RAJO_LANGIT007) mengunggah cuitan berupa video disertai dengan narasi yang menyebutkan adanya keterkaitan antara Tiongkok dan dana haji. Unggahan tersebut telah ditonton sebanyak 49rb kali dan mendapat atensi berupa 66 retweet, 201 suka, dan 43 balasan.
Berdasarkan hasil penelusuran, video unggahan tersebut sempat viral di tahun 2019 dengan klaim bahwa WNA China menyerbu Riau lewat bandara di Kota Pekanbaru. Mengutip dari Antaranews, Executive General Manager Bandara SSK II, Jaya Tahoma Sirait membantah isu serbuan WNA China di bandara Kota Pekanbaru itu.
“Mereka itu wisatawan yang habis menghadiri Bakar Tongkang. Kita sebagai operator bandara, semuanya tentu harus kita layani,” ujar Jaya.
Hoaks serupa terkait WNA China yang menyerbu Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, sebelumnya pernah dibahas dalam artikel Turn Back Hoax berjudul [SALAH] Ribuan Warga China Berdatangan Ke Indonesia Lewat Bandara Kota Pekanbaru pada 2 Juli 2019.
Dari berbagai fakta yang telah dipaparkan, unggahan akun Twitter RAJO LANGIT (@RAJO_LANGIT007) dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.
Berdasarkan hasil penelusuran, video unggahan tersebut sempat viral di tahun 2019 dengan klaim bahwa WNA China menyerbu Riau lewat bandara di Kota Pekanbaru. Mengutip dari Antaranews, Executive General Manager Bandara SSK II, Jaya Tahoma Sirait membantah isu serbuan WNA China di bandara Kota Pekanbaru itu.
“Mereka itu wisatawan yang habis menghadiri Bakar Tongkang. Kita sebagai operator bandara, semuanya tentu harus kita layani,” ujar Jaya.
Hoaks serupa terkait WNA China yang menyerbu Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, sebelumnya pernah dibahas dalam artikel Turn Back Hoax berjudul [SALAH] Ribuan Warga China Berdatangan Ke Indonesia Lewat Bandara Kota Pekanbaru pada 2 Juli 2019.
Dari berbagai fakta yang telah dipaparkan, unggahan akun Twitter RAJO LANGIT (@RAJO_LANGIT007) dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Faktanya, video tersebut terekam di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, setelah para wisatawan menghadiri acara Bakar Tongkang tahun 2019 dan tidak ada kaitannya dengan dana haji.
Faktanya, video tersebut terekam di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, setelah para wisatawan menghadiri acara Bakar Tongkang tahun 2019 dan tidak ada kaitannya dengan dana haji.
Rujukan
(GFD-2021-7062) [SALAH] Razia Masker di Seluruh Indonesia mengerahkan Lintas Sektor
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 08/06/2021
Berita
“PENGUMUMAN
DARI DITLANTAS POLDA METRO BESOK ADA RAZIA MASKER SERENTAK DI SELURUH WILAYAH INDONESIA, BAIK YANG DI KANTOR, TOKO, BENGKEL MOBIL/MOTOR/LAS DAN WARUNG-WARUNG WARTEG SEMUA.
AKAN MELIBATKAN LANGSUNG TURUN LAPANGAN DARI SEMUA LINTAS SEKTOR DARI KEJAKSAAN, POLISI, POM, DLL.
DAN KALAU ADA YANG TIDAK PAKAI MASKER LANGSUNG DI TINDAK BAYAR DITEMPAT RP. 250.000.- TOLONG DI INFOKAN KE KELUARGA, TETANGGA, DAN TEMAN SEMUA, JANGAN SAMPAI KENA DENDA.
DEMIKIAN ATAS PERHATIANNYA DISAMPAIKAN TERIMAKASIH.”
DARI DITLANTAS POLDA METRO BESOK ADA RAZIA MASKER SERENTAK DI SELURUH WILAYAH INDONESIA, BAIK YANG DI KANTOR, TOKO, BENGKEL MOBIL/MOTOR/LAS DAN WARUNG-WARUNG WARTEG SEMUA.
AKAN MELIBATKAN LANGSUNG TURUN LAPANGAN DARI SEMUA LINTAS SEKTOR DARI KEJAKSAAN, POLISI, POM, DLL.
DAN KALAU ADA YANG TIDAK PAKAI MASKER LANGSUNG DI TINDAK BAYAR DITEMPAT RP. 250.000.- TOLONG DI INFOKAN KE KELUARGA, TETANGGA, DAN TEMAN SEMUA, JANGAN SAMPAI KENA DENDA.
DEMIKIAN ATAS PERHATIANNYA DISAMPAIKAN TERIMAKASIH.”
Hasil Cek Fakta
Beredar pesan berantai lewat Whatsapp tentang informasi adanya razia masker serentak di Indonesia yang akan melibatkan dari semua lintas sektor baik dari Kejaksaan, Polisi, POM, dan lain-lain. Dalam razia tersebut jika tidak memakai masker akan ditindak bayar ditempat sebesar Rp 250.000.
Setelah ditelusuri melansir dari antaranews.com Polda Metro Jaya menginfomasikan bahwa pesan tersebut adalah tidak benar alias hoaks.
“Informasi tersebut tidak benar. Hoaks,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus saat dikonfirmasi oleh antaranews.
Pihak yang berwenang melaksanakan razia kepada masyarakat yang melanggar prokes tidak menggunakan masker adalah Satpol PP. TNI dan Polri hanya mendampingi tambah Yusri.
Informasi tentang razia masker di seluruh Indonesia yang melibatkan semua lintas sektor dan bagi pelanggar akan dikenakai denda sebesar Rp 250.000 merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Pada bulan Januari 2021 ditemukan informasi hoaks yang sama.
Dengan demikian informasi yang beredar di Whatsapp tentang razia masker serentak di Indonesia yang dilakukan lintas sektor dari Kejaksaan, Polisi dan lain-lain adalah hoaks sehingga masuk dalam kategori konten palsu.
Setelah ditelusuri melansir dari antaranews.com Polda Metro Jaya menginfomasikan bahwa pesan tersebut adalah tidak benar alias hoaks.
“Informasi tersebut tidak benar. Hoaks,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus saat dikonfirmasi oleh antaranews.
Pihak yang berwenang melaksanakan razia kepada masyarakat yang melanggar prokes tidak menggunakan masker adalah Satpol PP. TNI dan Polri hanya mendampingi tambah Yusri.
Informasi tentang razia masker di seluruh Indonesia yang melibatkan semua lintas sektor dan bagi pelanggar akan dikenakai denda sebesar Rp 250.000 merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Pada bulan Januari 2021 ditemukan informasi hoaks yang sama.
Dengan demikian informasi yang beredar di Whatsapp tentang razia masker serentak di Indonesia yang dilakukan lintas sektor dari Kejaksaan, Polisi dan lain-lain adalah hoaks sehingga masuk dalam kategori konten palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (Institut Agama Islam Negeri Surakarta).
Informasi tersebut tidak benar. Faktanya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus menjelaskan bahwa hal tersebut tidak benar dan pihak yang mempunyai kewenangan merazia adalah petugas Satpol PP sedangkan TNI dan Polri hanya mendampingi.
Informasi tersebut tidak benar. Faktanya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus menjelaskan bahwa hal tersebut tidak benar dan pihak yang mempunyai kewenangan merazia adalah petugas Satpol PP sedangkan TNI dan Polri hanya mendampingi.
Rujukan
(GFD-2021-7061) [SALAH] Foto “Miliarder Tiongkok, He Shihua memaksa pelatih untuk memainkannya di lapangan”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 08/06/2021
Berita
Akun Facebook AC Milan News Indonesia (fb.com/NewsMilanoIndonesia) pada 18 Mei 2021 mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan pria berbaju biru dengan narasi sebagai berikut:
“#COPAS Miliarder Tiongkok, He Shihua membeli klub divisi kedua Liga Tiongkok, Zibo Cuju. Dan dalam pertandingan beberapa hari yang lalu ia memaksa pelatih untuk memainkannya di lapangan jelang injury time dan ia memakai no. punggung 10. Selain itu dia juga minta pelatih untuk selalu memainkan anaknya yang memiliki berat 126kg di starting lineup. Ini terjadi di pertandingan resmi dan bukan uji coba. Zibo Cuju saat ini mendekam di dasar klasemen divisi dua Liga Tiongkok dengan hanya koleksi 1 poin dari 5 pertandingan. [TitanSport & TUDN] #Avilla”
“#COPAS Miliarder Tiongkok, He Shihua membeli klub divisi kedua Liga Tiongkok, Zibo Cuju. Dan dalam pertandingan beberapa hari yang lalu ia memaksa pelatih untuk memainkannya di lapangan jelang injury time dan ia memakai no. punggung 10. Selain itu dia juga minta pelatih untuk selalu memainkan anaknya yang memiliki berat 126kg di starting lineup. Ini terjadi di pertandingan resmi dan bukan uji coba. Zibo Cuju saat ini mendekam di dasar klasemen divisi dua Liga Tiongkok dengan hanya koleksi 1 poin dari 5 pertandingan. [TitanSport & TUDN] #Avilla”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya foto miliarder Tiongkok, He Shihua memaksa pelatih untuk memainkannya di lapangan merupakan konten yang salah.
Faktanya, bukan He Shihua. Pria di foto itu adalah investor klub Jilin Baijia bernama Xu Guangnan. Dia ikut bermain dalam pertandingan Liga 2 China pada September 2019.
Dilansir dari JawaPos yang mengutip artikel berjudul “The truth about Chinese football club owner’s 126kg son viral story” yang terbit di South China Morning Post (SCMP) pada 21 Mei 2021, Xu Guangnan ikut bermain dalam pertandingan Liga 2 China pada September 2019. Xu masuk pada babak kedua melawan klub Xian Daxing Chongde pada hari terakhir Liga 2 setelah tim tersebut dipastikan terdegradasi dan akhirnya bubar.
Artikel itu juga mengutip informasi dari akun Twitter titan_plus tentang penyebab sang investor terpaksa ikut merumput. Disebutkan bahwa saat itu beberapa pemainnya melayangkan protes lantaran manajemen menunggak pembayaran gaji.
Kemudian, SCMP juga menautkan akun Twitter titan_plus yang menyebut siapa sebenarnya He Shihua. Dia merupakan pemegang saham utama klub Zibo Cuju. Pria berusia 35 tahun itu juga pernah ikut bermain dengan nomor punggung 10 saat injury time melawan klub Sichuan Jiuniu. Jadi, Xu Guangnan dan He Shihua adalah orang yang berbeda. Mereka juga tidak memiliki hubungan anak dan bapak.
Faktanya, bukan He Shihua. Pria di foto itu adalah investor klub Jilin Baijia bernama Xu Guangnan. Dia ikut bermain dalam pertandingan Liga 2 China pada September 2019.
Dilansir dari JawaPos yang mengutip artikel berjudul “The truth about Chinese football club owner’s 126kg son viral story” yang terbit di South China Morning Post (SCMP) pada 21 Mei 2021, Xu Guangnan ikut bermain dalam pertandingan Liga 2 China pada September 2019. Xu masuk pada babak kedua melawan klub Xian Daxing Chongde pada hari terakhir Liga 2 setelah tim tersebut dipastikan terdegradasi dan akhirnya bubar.
Artikel itu juga mengutip informasi dari akun Twitter titan_plus tentang penyebab sang investor terpaksa ikut merumput. Disebutkan bahwa saat itu beberapa pemainnya melayangkan protes lantaran manajemen menunggak pembayaran gaji.
Kemudian, SCMP juga menautkan akun Twitter titan_plus yang menyebut siapa sebenarnya He Shihua. Dia merupakan pemegang saham utama klub Zibo Cuju. Pria berusia 35 tahun itu juga pernah ikut bermain dengan nomor punggung 10 saat injury time melawan klub Sichuan Jiuniu. Jadi, Xu Guangnan dan He Shihua adalah orang yang berbeda. Mereka juga tidak memiliki hubungan anak dan bapak.
Kesimpulan
BUKAN He Shihua. Pria di foto itu adalah investor klub Jilin Baijia bernama Xu Guangnan. Dia ikut bermain dalam pertandingan Liga 2 China pada September 2019.
Rujukan
Halaman: 5296/6482