• (GFD-2021-6266) [SALAH] Tanzania Terbebas dari Covid-19

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 05/02/2021

    Berita

    Beberapa netizen mengklaim kalau negara Tanzania sudah terbebas dari covid-19. Salah satu akun Facebook yang membagikan klaim itu adalah Eriera Eriera pada Janauri 2021.

    Begini narasinya:

    "Masya allah.. Tanzznia luar basa. Ternyata negara mereka bebas dari covid-19

    berkat Doa & kecerdasan nya... Masya allah.."

    Selain narasi, pengguna akun Faceboo Eriera Eriera juga mengunggah video tentang pidato Preziden Tanzania. Dalam video itu, Presiden Tanzania mengatakan:

    "Kita ambil sampel dari kambing. Kita ambil sample dari domba. Kita ambil sampel dari pepaya. Kita ambil sampel dari oli mobil.

    Kiya bawa sample-sample itu ke laboratorium tanpa sepengetahuan mereka. Bahkan, sample itu kita beri nama. Misalnya sample dari oli mobil itu kita beri nama Jabi Hanza, 30 thn, pria.

    Hasilnya negatif

    Ketika kami berikan sample dari pepaya, kita kasih nama Elizabath Ane, 26 tahun, wanita.

    Hasilnya, pepaya itu positif terinfeksi corona."
    Benarkah negara tanzania bebas covid 19
    Benarkah negara tanzia bebas covid

    Hasil Cek Fakta

    Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menggunakan Google Search dengan kata kunci: 'Tanzania covid-19'. Hasilnya ada banyak pemberitaan yang membahas soal kasus covid-19 di Tanzania.

    Salah satunya, ada di kanal Cek Fakta Liputan6.com dalam artikel berjudul: "Cek Fakta: Benarkah Buah Pepaya dan Kambing di Tanzania Positif Covid-19? Simak Penelusurannya". Artikel itu sudah dipublikasikan pada 17 November 2020.

    Dalam artikel ini, Cek Fakta Liputan6.com mengambil penjelasan dari situs Aljazeera dengan artikel berjudul: "Tanzania president questions coronavirus kits after animal test".

    Dalam artikel yang dipublikasikan pada Mei 2020 itu, Magufuli curiga karena alat tes virus corona covid-19 yang diimpor mengalami kecacatan. Aljazeera tidak menyebutkan alat tes covid-19 yang diimpor Tanzania dipesan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atau bukan.

    Karena alat tesnya cacat, Magufuli membentuk tim beranggotakan 10 orang pada 4 Mei 2020. Tim ini pun mengambil sampel secara acak, non-manusia. Sampel yang mereka ambil adalah pepaya, kambing, dan domba. Magufuli pun mengklaim kalau pepaya dan kambing dinyatakan positif covid-19 dari hasil penelitian itu.

    "Ada sesuatu yang terjadi. Saya katakan sebelumnya, kita tidak boleh menerima setiap bantuan yang dimaksudkan untuk kebaikan bangsa ini," katanya.

    Namun sayangnya, Aljazeera menyebut Magufuli tidak terbuka dalam metode penelitian yang dilakukan pihak Tanzania.

    Karena tidak percaya dengan alat tes covid-19 yang mereka impor, Magufuli memilih pengobatan herbal yang disebut covid organics. Obat herbal ini disiapkan Malagasy Institute for Applied Research, terbuat dari Artemisia, tanaman yang dibudidayakan di pulau Madagaskar di Samudra Hindia.

    "Saya sudah menulis surat kepada Presiden Madagaskan dan kami segera mengirimkan pesawat untuk mengambil obat tersebut sehingga Tanzania bisa mendapat keuntungan dari sana," ucapnya.

    Kemudian, hasil penelusuran Google juga mengarahkan ke situs Xinhua dengan judul artikel yang sudah dipublikasikan pada 24 Mei 2020: "Tanzania's laboratory for testing COVID-19 faulty: minister".

    Disebutkan dalam situs itu, investigasi yang dilakukan Tanzania memperlihatkan beberapa kekurangan, termasuk mesin yang rusak untuk menguji sampel covid-19. Manajemen laboratorium kesehatan nasional yang bertempat di National Institute of Medical Research (NIMR) yang berkantor pusat di ibu kota komersial Dar es Salaam tidak memperbaiki mesin yang rusak.

    Kekurangan lain yang diidentifikasi oleh tim penyelidikan antara lain adalah kurangnya pengawasan teknis untuk pengujian sampel covid-19, buruknya kualitas hasil tes covid-19, dan jeleknya penyimpanan sampel yang diuji untuk tes covid-19. Tim juga mengungkap laboratorium yang didirikan pada 1968 itu kekurangan tenaga profesional di bidang bioteknologi dan biologi molekuler.

    Hal ini dipaparkan oleh Ummy Mwalimu, Menteri Kesehatan, Bina Lingkungan, Gender, Lansia dan Anak di Tanzania. Mwalimu adalah orang yang membentuk tim pemeriksa atas suruhan Magufuli. Kelompok ini dipimpin Eligius Lyamuya dari Universitas Kesehatan dan Ilmu Pengetahuan Sekutu Muhimbili.

    Mwalimu juga orang yang memberhentikan direktur laboratorium kesehatan nasional Tanzania, Nyambura Moremi, dan manajer jaminan di laboratorium itu, Jacob Lusekelo karena hasil tes covid-19 yang diteliti malah dipertanyakan oleh dunia.

    Sementara itu, menurut data Facebook, klaim dengan foto ini pertama kali muncul di Indonesia dan diunggah akun atas nama M Ulum ke grup Dimensi Pengetahuan pada 15 November 2020. Sekarang, postingan M Ulum sudah dinyatakan informasi palsu oleh Facebook.

    Sebelum dilabeli sebagai informasi palsu, postingan M Ulum ini sudah dilihat 43,7 ribu kali hanya dalam waktu 24 jam.

    Kemudian, Cek Fakta Liputan6.com juga memeriksa situs Worldo Meters mengenai kasus covid-19 di Tanzania. Tercatat, hingga 5 Februari 2021, sudah ada 503 kasus covid-19 di Tanzania, 21 di antaranya meninggal dunia.

    Kasus covid-19 pertama di Tanzania terjadi pada 17 Maret 2020. Sejak saat itu, kasus covid-19 di Tanzania terus bertambah.

    Kesimpulan

    Klaim Tanzania bebas dari covid-19 merupakan tidak benar. Dan klaim Presiden Tanzania, John Magufuli menyebut covid-19 cuma teori konspirasi karena kambing dan buah pepaya bisa terpapar penyakit ini bisa disimpulkan tidak terbukti.

    Faktanya, mesin untuk menguji sampel covid-19 di Tanzania sudah rusak. Manajemen laboratorium kesehatan nasional yang bertempat di National Institute of Medical Research (NIMR) yang berkantor pusat di ibu kota komersial Dar es Salaam tidak memperbaiki mesin yang rusak. Klaim ini juga sudah ada sejak tahun 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6265) [SALAH] Video Dua Orang Psikopat Memaksa Seorang Pria Memakan Sup Berisi Daging dan Usus Istrinya Sendiri Dari Deep Web

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 05/02/2021

    Berita

    Akun Instagram @kpop.yuks mengunggah konten video seorang pria disensor wajahnya tengah memakan sup yang diklaim dibuat dari daging dan usus istrinya sendiri. Terlihat dalam video, pria itu dihampiri dua sosok karakter yang diklaim sebagai psikopat. Selain itu, di konten tersebut juga disematkan foto seorang perempuan. Video itu dikatakan berjudul “Blank Room Soup” yang berasal dari deep web.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, video itu pertama kali diunggah di kanal Youtube Renaissancemen pada 26 November 2005 dengan judul “Freaky Soup Guy”. Adapun, diketahui pula bahwa kedua karakter dalam video itu merupakan karakter hasil desain Raymond Persi, animator yang pernah menangani serial The Simpsons dan sejumlah film animasi Disney, dan Paul Pistore pada tahun 2002 dengan nama RayRay.

    Kedua karakter itu merupakan karakter pertunjukkan hiburan yang juga tayang di sejumlah kanal Youtube, seperti RayRayVision dan Raymond Persi. Sehingga, karakter RayRay tersebut bukan berasal dari deep web.

    Adapun, foto perempuan yang disematkan pada konten merupakan foto Isabella Guzman. Dilansir dari detik.com, gadis asal negara bagian Colorado, Amerika Serikat itu menghadapi dakwaan pembunuhan tingkat pertama. Guzman dituduh menikam ibunya 79 kali di wajah dan leher di kamar mandi rumah mereka.

    Gadis bernama lengkap Isabella Yun-Mi Guzman (18) itu ditahan tanpa jaminan di Penjara Arapahoe pada 28 Agustus 2013 karena menikam ibunya, Yun-Mi Hoy (47) hingga tewas. Dengan demikian, foto perempuan dan video tersebut tidak terkait satu dengan lainnya.

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten yang dibagikan di Instagram masuk ke dalam kategori Konten yang Salah.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6264) [SALAH] Foto Satelit Retakan Bawah Laut Akibat Gempa Sulbar

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 05/02/2021

    Berita

    Akun facebook bernama Firman Syah Rezeck mengunggah postingan berupa foto satelit google maps wilayah Tanjung Tapalang, Sulawesi Barat dengan tambahan narasi klaim bahwa dalam foto tersebut terdapat retakan laut akibat gempa di Sulawesi Barat.

    Retakan gempa sulawesi foro satellite

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, dilansir dari CekFakta Tempo, garis-garis berwarna biru tua itu memang terlihat dalam foto satelit wilayah Tanjung Tapalang, Sulawesi Barat, di Google Maps. Namun, garis-garis tersebut bukan retakan bawah laut yang diakibatkan oleh gempa.

    Tempo kemudian meminta penjelasan dari Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono. Menurut dia, garis-garis biru tua itu memang penampakan dasar laut, tapi bukan karena dampak gempa Sulawesi Barat pada 15 Januari 2021. “Memang strukturnya demikian,” kata Daryono pada 4 Februari 2021.

    Menurut Daryono, struktur dasar laut memiliki batuan atau material yang lemah sehingga mudah tergerus air atau terdeformasi. Struktur ini sama dengan struktur yang ada di darat, yang terjadi secara alamiah. “Itu memang alamiah, karena material dasar laut sebenarnya mirip seperti di darat juga. Ada yang keras, ada yang lemah, ada yang gampang erosi, ada yang tidak.”

    Dia pun meminta masyarakat untuk tidak khawatir dengan hal tersebut. “Tidak apa-apa, tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” ujar Daryono.

    Tampilan struktur bawah laut di wilayah Sulbar terlihat lebih jelas di Google Earth. Google Earth adalah program pemetaan dan penandaan geografis unik yang menggunakan citra komposit untuk membentuk peta bumi yang komprehensif dan interaktif dengan menggabungkan lebih dari satu miliar citra satelit dan udara.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6263) [SALAH] “Semua Fraksi Sepakat Copot Anies”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 05/02/2021

    Berita

    Akun Facebook bernama Farida Noor membagikan sebuah postingan di grup bernama “Jokowi yang terbaik”, disertai dengan link menuju akun YouTube “SKEMA POLITIK”. Postingannya tersebut dimaksudkan untuk memberitahukan publik bahwa semua fraksi DPRD DKI Jakarta sepakat untuk mencopot Anies Baswedan. Ia juga memberikan link sebuah video yang berjudul “Semua Fraksi Sepakat Copot Anies, Jokowi Beri Restu!? ~ Berita Terbaru”, untuk menguatkan klaimnya.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran fakta dengan pemutaran video berdurasi 11 menit 40 detik, diketahui narasi dalam video tidak menyebutkan sama sekali bahwa semua fraksi sepakat untuk mencopot Anies.

    Di menit pertama hingga 00:06:16 berisi cuplikan-cuplikan siaran Presiden Jokowi bersama rapat kabinet untuk mendesak seluruh jajarannya agar tidak lengah dalam penanganan pandemi COVID-19, di beberapa cuplikan terlihat Presiden Jokowi akan memberikan sanksi tegas bagi Menteri, Pejabat dan Birokrat yang tidak serius dalam menangani pandemi.

    Setelah itu, narasi pada menit ke- 00:06:27 hingga 00:09:16, ditemukan sama persis dalam artikel berita dari netralnews.com yang berjudul “Heboh DPC Gerindra Minta Gubernur Anies Mundur, AA: pendukung Kini Sadar Memang Tak Berkualitas”.

    Kemudian narasi pada menit 00:09:17 hingga akhir ditemukan sama persis dalam artikel berita dari rmoldkijakarta.id yang berjudul “Minta Anies Mundur, Pemuda Muhammadiyah DKI Desak Ketua DPC Gerindra Jaktim Dipecat”.

    Meski begitu, dalam kedua artikel tersebut, sama sekali tidak menyebutkan bahwa semua fraksi sepakat mencopot Anies. Adapun narasi yang diungkapkan seputar Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Jakarta Timur Ali Lubis yang meminta Gubernur Anies Baswedan untuk mundur, hal ini karena dianggapnya bahwa Gubernur DKI Jakarta tersebut tak mampu mengendalikan penyebaran Covid-19 di Jakarta.

    Dilansir dari kompas.com, cuitan soal pencopotan Anies berasal dari akun Twitter Ali Lubis,

    “Anies Baswedan nyerah lawan COVID-19? Jika seperti itu maka sebaiknya mundur saja dari Jabatan Gubernur”.

    Cuitan tersebut kemudian menimbulkan kisruh di internal Partai Gerindra sebagai partai pengusung Anies Baswedan pada Pilgub DKI Jakarta yang lalu.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa, klaim akun Farida Noor adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan