Beredar melalui media aplikasi pesan Whatsapp informasi mengenai persebaran virus HIV AIDS melalui kegiatan periksa gula darah dan sampel darah. Dikatakan dalam narasi, virus tersebut terdapat pada jarum yang digunakan pada kegiatan tersebut. Dikatakan pula, informasi itu berasal dari Pangdam XI Udayana.
Berikut kutipan narasinya:
Perhatian jgn cek2 darah yg di sebut gratis atau tempat abal2 hati2 modus ini terjadi... Waspadai para guru /kep sek serta emak2 jangan tergiur degan gratisan cek gule darah
Ini WA dari Pangdam IX Udayana
Assalamualaikum. Agar di waspaidai ... Dan segera melaporkan jika ada mengaku dari fakultas kedokteran ingin mengukur gula darah atau pengambilan sample darah ... Gratis ... Segera tolak dan laporkan
Waspada Dokter Palsu
Harap kesediaan anda untuk bantu menangkap mereka dengan cepat jika Anda menemui orang-orang yang berkunjung di depan pintu Anda dan mereka mengatakan mereka berasal dari Fakultas Kedokteran untuk bantu mengukur gula darah secara gratis. Segera informasikan kepada polisi karena orang-orang itu adalah Orang yg ingin menghancurkan Indonesia. Mereka berkunjung Dari rumah ke rumah untuk menyebarkan virus AIDS melalui alat suntik yang mereka bawa. Kabar ini berkembang setelah warga pasuruan, jawa timur banyak yang terinfeksi virus AIDS setelah mendapat cek gula darah gratis yang mengaku dari Fakultas kedokteran.
Hal yang serupa pun terjadi di daerah jogya yang ada beberapa orang yang diduga terinfeksi AIDS setelah melakukan suntik darah untuk tes gula darah yang sama dilakukan oleh yang mengaku berasal dari Fakultas Kedokteran.
Laporan warga kepada kantor kepolisianpun makin marak, Masyarakat diminta untuk lebih waspada dan segera melapor kepada aparat polisi bila ada hal yang sama terjadi agar dapat ditangkap beserta barang bukti ...
Dan ini sdh terjadi di SDN PATAS Gerokgak Buleleng tgl 1 Agust 2018 jam 09.00. Tetapi para guru curiga karena dia memaksa utk mengambil darah, dg alasan mengecek darah murid2.
Jangan lupa segera minta KTP mereka dan laporkan secepatnya, agar tidak timbul korban lebih banyak lagi pada anak2 kita dan org d sekitar ...
NB:
Bantu share... ????
INFO DARI PANGDAM IX UDAYANA BALI
Harap kesedian anda untuk bantu menangkap mereka dengan cepat jika Anda menemui orang-orang yang berkunjung di depan pintu Anda dan mereka mengatakan, mereka berasal dari Fakultas Kedokteran untuk Bantu Mengukur Gula darah secara GRATIS,Segera Informasikan kepada POLISI karena ORANG-ORANG itu adalah Orang yg ingin MENGHANCURKAN INDONESIA. Mereka Berkunjung Dari Rumah ke Rumah untuk Menyebarkan VIRUS AIDS melalui Alat Suntik yang Mereka bawa,Kabar ini Berkembang setelah Warga Pasuruan, Jawa Timur banyak yang terinfeksi Virus AIDS setelah mendapat Cek Gula Darah Gratis dr Org yang mengaku dari Fakultas Kedokteran.
Hal yang serupa pun terjadi di daerah Jogya . Ada beberapa Orang yang di duga Terinfeksi AIDS setelah melakukan Suntik Cek Gula darah untuk Tes Gula darah yang sama di lakukan oleh Orangyang mengaku berasal dari Fakultas Kedokteran.
Laporan Warga kepada Kantor ke Polisian pun makin Marak,Masyarakat di minta untuk lebih WASPADA dan segera MELAPOR kepada APARAT POLISI bila ada hal yang SAMA terjadi di Daerah Anda, agar Dapat segera di TANGKAP beserta Barang Buktinya ...
Dan ini sdh terjadi di SDN PATAS Gerokgak Buleleng . Tetapi Para Guru Curiga karena Mrk Memaksa utk Mengambil Darah, dgn Alasan Mengecek Darah Murid2.
Jangan LUPA segera minta KTP Mereka dan Laporkan secepatnya,Agar tidak timbul Korban lebih banyak lagi pada Anak2,Saudara,Sahabat,Org2 di sekitar Kita ...
NB:
Bantu share...waspada🙏🙏🙏🙏
(GFD-2019-2791) [SALAH] Pesan Dari Pangdam IX Udayana Tentang Cek Gula Darah Dengan Jarum Bervirus AIDS
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 08/07/2019
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi yang beredar itu sudah beberapa kali muncul sejak tahun 2017 dengan beberapa modifikasi narasi. Isu tersebut sudah pernah diperiksa faktanya beberapa kali. Berikut beberapa link periksa fakta perihal isu jarum bervirus HIV AIDS tersebut:
Periksa Fakta pada 17 Mei 2018:
https://turnbackhoax.id/2018/05/17/salah-tes-gula-darah-untuk-menyebarkan-aids-di-medan/
Periksa Fakta pada 11 Januari 2018:
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/583661611966378/
Periksa Fakta pada 18 September 2017:
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/529736177358922/
https://turnbackhoax.id/2017/09/18/hoax-waspada-dokter-palsu-pki-tularkan-hiv-aids-lewat-jarum-suntik/
Narasi-narasi yang dimunculkan kurang lebih tidak berbeda. Bilapun ada perbedaan hanya sebatas pada klaim pelaku penyebaran virusnya, modus penyebaran virusnya, dan pada narasi kali ini ialah tahun kejadiannya, yakni dikatakan terjadi pada tahun 2018.
Lalu, berdasarkan penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa isu jarum suntik dengan virus HIV AIDS ini sebenarnya sudah pernah muncul di beberapa negara, seperti India, Kanada, Australia, dan Amerika Serikat. Hasil penelusuran fakta yang dilakukan, bisa dikatakan isu tersebut muncul dan tersebar awalnya melalui pesan berantai melalui email atau surat elektronik (surel).
Hal itu diketahui dari penjelasan Brett M. Christensen, pemeriksa fakta laman hoax-slayer.net. Dalam artikel periksa faktanya pada tanggal 10 Februari 2017, Christensen menjelaskan bahwa isu jarum suntik bervirus HIV AIDS menyebar di Amerika Serikat pada tahun 2000.
Di tahun itu, isu jarum bervirus HIV AIDS menyebar melalui surel dengan beberapa klaim. Mulai jarum di pom bensin hingga di telepon umum. Berikut kutipan penjelasan Christensen:
[…] Detailed Analysis:
This is by no means a new hoax, but one that regularly resurfaces. The example above is an Australian version and involves HIV needles on theatre seats. Around October 2003, another version of the hoax was finding its way into Canadian inboxes. This version claims that hypodermic needles have been attached to gas pump handles and that people have tested HIV positive as a result of being pricked by the needles. The Canadian version is very similar to the original US version,reproduced below, which began hitting inboxes in 2000.
An even earlier version of the hoax claimed that drug users were disposing of needles in the coin slots of payphones, thereby infecting innocent phone users.
Occasionally, syringes are found in places where they could cause injury to unsuspecting members of the public, including a case where an insulin needle was left in a pay phone coin return. However, there is no evidence that the callous and deliberate terror campaign outlined in these hoax emails has ever occurred.
The Center for Disease Control has information about these hoaxes on its website. […]
Terjemahan:
[…] Analisis terperinci:
Ini adalah hoaks baru, tetapi yang secara teratur muncul kembali. Contoh di atas adalah versi Australia dan melibatkan jarum HIV di kursi teater. Sekitar Oktober 2003, versi lain dari hoaks itu menyebar di kotak masuk surel Kanada. Dikatakan, jarum hipodermik telah melekat pada pompa gas dan ada korban yang telah dites akhirnya mengidap HIV-positif akibat tertusuk jarum tersebut. Versi Kanada sangat mirip dengan versi Amerika Serikat, yang mulai masuk ke kotak masuk surel pada tahun 2000.
Versi sebelumnya dari hoaks tersebut mengklaim bahwa para pengguna narkoba membuang kebutuhan akan slot koin telepon umum, sehingga menginfeksi pengguna telepon yang tidak sengaja menggunakannya.
Kadang-kadang, jarum suntik ditemukan di tempat-tempat yang dapat menyebabkan cedera pada anggota masyarakat, termasuk insulin di mana jarum dibiarkan dalam pengembalian koin telepon umum. Namun, tidak ada laporan dan aduan terkait di email tipuan ini.
Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat telah menuliskan informasi tentang hoaks ini di situs webnya. […]
Di tahun 2017-2018, isu yang menyebar mengenai jarum bervirus HIV AIDS ini dikaitkan dengan isu ISIS. Isu tersebut pun sudah diperiksa faktanya oleh berbagai pemeriksa fakta, khususnya di wilayah India. Berikut kutipan pembahasannya dalam laman hoax-slayers.net pada tanggal 18 Agustus 2017:
[…] Messages circulating via WhatsApp and social media websites are warning people to watch out for fake doctors who are going door to door offering to measure your blood sugar levels for free.
Supposedly, the fake doctors are actually ISIS members who will infect you with the AIDS virus via an injection that they will claim is insulin. According to the messages, the bogus doctors are claiming to be from ‘the Faculty of Medicine”.
However, the claims in the messages are utter nonsense. There are no credible reports that support the claims in any way whatsoever. Of course, if ISIS operatives were really conducting such attacks, there would be official warnings and the story would be extensively covered by mainstream news outlets around the world.
Moreover, the tactic described in the message is just silly. Even if a fake doctor claimed that there was a problem with your sugar levels, most people would not allow themselves to be injected on the spot. […]
Terjemahan:
[…] Pesan berantai beredar melalui WhatsApp dan media sosial memperingatkan orang-orang untuk berhati-hati terhadap dokter-dokter palsu yang menawarkan untuk mengukur kadar gula darah Anda secara gratis dari pintu ke pintu.
Berdasarkan narasi yang beredar, dikatakan bahwa dokter palsu sebenarnya adalah anggota ISIS yang akan menginfeksi Anda dengan virus AIDS melalui suntikan yang mereka klaim adalah insulin. Menurut pesan berantai itu, dokter palsu mengklaim berasal dari ‘Fakultas Kedokteran.’
Namun, klaim dalam pesan tersebut benar-benar omong kosong. Tidak ada laporan yang dapat dipercaya yang mendukung klaim dengan cara apa pun. Tentu saja, jika para agen ISIS benar-benar melakukan serangan seperti itu, akan ada peringatan resmi dan kisah itu akan diliput secara luas oleh outlet berita arus utama di seluruh dunia.
Apalagi taktik yang dijelaskan dalam pesan itu konyol. Bahkan jika seorang dokter palsu mengklaim bahwa ada masalah dengan kadar gula Anda, kebanyakan orang tidak akan membiarkan diri mereka disuntikkan di tempat. […]
Sedangkan, di Indonesia, disebutkan bahwa penyebaran jarum bervirus HIV AIDS itu dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI), padahal partai tersebut sudah dilarang keberadaannya sejak lama di Indonesia. Isu tersebut pun sudah dibantah dan terbukti tidak benar.
Periksa Fakta pada 17 Mei 2018:
https://turnbackhoax.id/2018/05/17/salah-tes-gula-darah-untuk-menyebarkan-aids-di-medan/
Periksa Fakta pada 11 Januari 2018:
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/583661611966378/
Periksa Fakta pada 18 September 2017:
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/529736177358922/
https://turnbackhoax.id/2017/09/18/hoax-waspada-dokter-palsu-pki-tularkan-hiv-aids-lewat-jarum-suntik/
Narasi-narasi yang dimunculkan kurang lebih tidak berbeda. Bilapun ada perbedaan hanya sebatas pada klaim pelaku penyebaran virusnya, modus penyebaran virusnya, dan pada narasi kali ini ialah tahun kejadiannya, yakni dikatakan terjadi pada tahun 2018.
Lalu, berdasarkan penelusuran lebih lanjut, diketahui bahwa isu jarum suntik dengan virus HIV AIDS ini sebenarnya sudah pernah muncul di beberapa negara, seperti India, Kanada, Australia, dan Amerika Serikat. Hasil penelusuran fakta yang dilakukan, bisa dikatakan isu tersebut muncul dan tersebar awalnya melalui pesan berantai melalui email atau surat elektronik (surel).
Hal itu diketahui dari penjelasan Brett M. Christensen, pemeriksa fakta laman hoax-slayer.net. Dalam artikel periksa faktanya pada tanggal 10 Februari 2017, Christensen menjelaskan bahwa isu jarum suntik bervirus HIV AIDS menyebar di Amerika Serikat pada tahun 2000.
Di tahun itu, isu jarum bervirus HIV AIDS menyebar melalui surel dengan beberapa klaim. Mulai jarum di pom bensin hingga di telepon umum. Berikut kutipan penjelasan Christensen:
[…] Detailed Analysis:
This is by no means a new hoax, but one that regularly resurfaces. The example above is an Australian version and involves HIV needles on theatre seats. Around October 2003, another version of the hoax was finding its way into Canadian inboxes. This version claims that hypodermic needles have been attached to gas pump handles and that people have tested HIV positive as a result of being pricked by the needles. The Canadian version is very similar to the original US version,reproduced below, which began hitting inboxes in 2000.
An even earlier version of the hoax claimed that drug users were disposing of needles in the coin slots of payphones, thereby infecting innocent phone users.
Occasionally, syringes are found in places where they could cause injury to unsuspecting members of the public, including a case where an insulin needle was left in a pay phone coin return. However, there is no evidence that the callous and deliberate terror campaign outlined in these hoax emails has ever occurred.
The Center for Disease Control has information about these hoaxes on its website. […]
Terjemahan:
[…] Analisis terperinci:
Ini adalah hoaks baru, tetapi yang secara teratur muncul kembali. Contoh di atas adalah versi Australia dan melibatkan jarum HIV di kursi teater. Sekitar Oktober 2003, versi lain dari hoaks itu menyebar di kotak masuk surel Kanada. Dikatakan, jarum hipodermik telah melekat pada pompa gas dan ada korban yang telah dites akhirnya mengidap HIV-positif akibat tertusuk jarum tersebut. Versi Kanada sangat mirip dengan versi Amerika Serikat, yang mulai masuk ke kotak masuk surel pada tahun 2000.
Versi sebelumnya dari hoaks tersebut mengklaim bahwa para pengguna narkoba membuang kebutuhan akan slot koin telepon umum, sehingga menginfeksi pengguna telepon yang tidak sengaja menggunakannya.
Kadang-kadang, jarum suntik ditemukan di tempat-tempat yang dapat menyebabkan cedera pada anggota masyarakat, termasuk insulin di mana jarum dibiarkan dalam pengembalian koin telepon umum. Namun, tidak ada laporan dan aduan terkait di email tipuan ini.
Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat telah menuliskan informasi tentang hoaks ini di situs webnya. […]
Di tahun 2017-2018, isu yang menyebar mengenai jarum bervirus HIV AIDS ini dikaitkan dengan isu ISIS. Isu tersebut pun sudah diperiksa faktanya oleh berbagai pemeriksa fakta, khususnya di wilayah India. Berikut kutipan pembahasannya dalam laman hoax-slayers.net pada tanggal 18 Agustus 2017:
[…] Messages circulating via WhatsApp and social media websites are warning people to watch out for fake doctors who are going door to door offering to measure your blood sugar levels for free.
Supposedly, the fake doctors are actually ISIS members who will infect you with the AIDS virus via an injection that they will claim is insulin. According to the messages, the bogus doctors are claiming to be from ‘the Faculty of Medicine”.
However, the claims in the messages are utter nonsense. There are no credible reports that support the claims in any way whatsoever. Of course, if ISIS operatives were really conducting such attacks, there would be official warnings and the story would be extensively covered by mainstream news outlets around the world.
Moreover, the tactic described in the message is just silly. Even if a fake doctor claimed that there was a problem with your sugar levels, most people would not allow themselves to be injected on the spot. […]
Terjemahan:
[…] Pesan berantai beredar melalui WhatsApp dan media sosial memperingatkan orang-orang untuk berhati-hati terhadap dokter-dokter palsu yang menawarkan untuk mengukur kadar gula darah Anda secara gratis dari pintu ke pintu.
Berdasarkan narasi yang beredar, dikatakan bahwa dokter palsu sebenarnya adalah anggota ISIS yang akan menginfeksi Anda dengan virus AIDS melalui suntikan yang mereka klaim adalah insulin. Menurut pesan berantai itu, dokter palsu mengklaim berasal dari ‘Fakultas Kedokteran.’
Namun, klaim dalam pesan tersebut benar-benar omong kosong. Tidak ada laporan yang dapat dipercaya yang mendukung klaim dengan cara apa pun. Tentu saja, jika para agen ISIS benar-benar melakukan serangan seperti itu, akan ada peringatan resmi dan kisah itu akan diliput secara luas oleh outlet berita arus utama di seluruh dunia.
Apalagi taktik yang dijelaskan dalam pesan itu konyol. Bahkan jika seorang dokter palsu mengklaim bahwa ada masalah dengan kadar gula Anda, kebanyakan orang tidak akan membiarkan diri mereka disuntikkan di tempat. […]
Sedangkan, di Indonesia, disebutkan bahwa penyebaran jarum bervirus HIV AIDS itu dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI), padahal partai tersebut sudah dilarang keberadaannya sejak lama di Indonesia. Isu tersebut pun sudah dibantah dan terbukti tidak benar.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran tersebut, pesan berantai yang menyebutkan adanya cek gula darah dengan jarum bervirus HIV AIDS yang terjadi di tahun 2018 tidaklah benar. Dengan demikian, pesan berantai itu termasuk fabricated content.
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/930603893938813/
- https://turnbackhoax.id/2019/07/08/salah-pesan-dari-pangdam-ix-udayana-tentang-cek-gula-darah-dengan-jarum-bervirus-aids/
- https://www.hoax-slayer.net/hiv-needle-hoax/
- https://www.seeker.com/aids-infected-needles-urban-legend-1765873368.html
- https://www.hoax-slayer.net/9687-2/
- https://turnbackhoax.id/2018/05/17/salah-tes-gula-darah-untuk-menyebarkan-aids-di-medan/
- https://turnbackhoax.id/2017/09/18/hoax-waspada-dokter-palsu-pki-tularkan-hiv-aids-lewat-jarum-suntik/
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/583661611966378/
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/529736177358922/
(GFD-2019-2789) [SALAH] “Kompak Resign, Forum Honorer K2 dan PNS Pendukung Prabowo Pilih Jadi Anggota FPI”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 06/07/2019
Berita
“Kompak resign, Forum Honorer K2 dan PNS pendukung Prabowo pilih jadi anggota FPI.”
Hasil Cek Fakta
Tangkapan layar yang dibagikan adalah hasil suntingan, pencarian ke situs berita menghasilkan artikel dengan tampilan yang berbeda. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Rujukan
(GFD-2019-2788) [SALAH] “CNN internasional bilang”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 06/07/2019
Berita
“The President of Indonesian, Mr. Jokowi does not made Conversation with the other leaders, because He can’t Speaks English Well”.
Hasil Cek Fakta
Tangkapan layar yang dibagikan adalah hasil suntingan. Selain tata bahasa yang berantakan, logo “CNN International” tidak sesuai dengan logo yang resmi digunakan oleh CNN. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Rujukan
(GFD-2019-2787) [SALAH] “Jokowi Dikatakan Seperti Anak Kecil dan Bodoh oleh Media Luar”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 05/07/2019
Berita
“JOKOWI DIKATAKAN SEPERTI ANAK KECIL DAN BODOH OLEH MEDIA LUAR
INDONESIA KEHILANGAN KEHORMATAN?”.
INDONESIA KEHILANGAN KEHORMATAN?”.
Hasil Cek Fakta
Daur ulang pelintiran tahun 2017. Tangkapan layar yang dibagikan adalah hasil suntingan, judul artikel yang asli tanpa “The stupid president of indonesia” dan “like a child”. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Rujukan
Halaman: 5299/5562