• (GFD-2021-6421) [SALAH] Bantuan Uang Rp80 Juta dari Dinas KUKM Babel Melalui Telepon

    Sumber: Telepon
    Tanggal publish: 25/02/2021

    Berita

    Dinas KUKM menghubungi pelaku UMKM melalui sambungan telepon

    Hasil Cek Fakta

    Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (KUKM) menghibahkan uang sebesar Rp80 juta kepada beberapa pelaku UMKM melalui sambungan telepon. Dalam telepon tersebut, penelepon menyebutkan nama Kabid pemberdayaan dan pengembangan Koperasi, Arpandi dan sekretaris Dinas Nurul Huda.

    Setelah dikonfirmasi kepada Kadis Koperasi dan UKM Provinsi Kep Babel Hj Elfiyena, dikatakan bahwa telepon itu adalah penipuan, sebelumnya pernah terjadi modus serupa yang menyasar pelaku UMKM dan tertipu puluhan juta.

    “Saya ditanya oleh pelaku UMKM, apakah benar dinas memberikan bantuan, saya bilang tidak ada, dan itu penipuan, pelaku UMKM harus hati-hati dan waspada, jangan mudah percaya, ” tegas Elfiyena.

    Ketika mendapat telepon, pelaku UMKM sudah curiga, karena penelepon salah menyebutkan panggilan dari Sekretaris Dinas yaitu Ibu Nurul Huda.

    “Yang curiganya, dia (penelepon) menyebutkan sekdis itu bapak Nurul Huda, padahal Nurul Huda itu perempuan, kemudian kalau secara logika, Kabid Koperasi kok ngurusin UMKM, ya harusnya kan bidang UMKM, kalau Koperasi urusannya mengenai koperasi bukan UMKM, dari situ banyak pelaku UMKM yang curiga dan bertanya mengklarifikasi benar tidak ada bantuan ini, ” ungkap Elfiyena.

    Ia menyebutkan, untuk saat ini, DKUKM tidak memberikan bantuan dalam bentuk tunai kepada pelaku UMKM, beberapa bantuan yang diberikan, umumnya berupa alat bantu usaha, dan pelatihan serta hal lainnya.

    Sehingga, klaim mengenai bantuan uang Rp80 juta kepada dari Dinas KUKM Babel melalui sambungan telepon termasuk hoaks dengan kategori konten palsu.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Aisyah Adilah (Anggota Komisariat MAFINDO Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Jakarta)

    Kadis Koperasi dan UKM Provinsi Kep Babel Hj Elfiyena, mengatakan bahwa telepon itu adalah penipuan, sebelumnya pernah terjadi modus serupa yang menyasar pelaku UMKM.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6420) [SALAH] Gambar Tangkapan Layar artikel detik.com berjudul “Esemka Tidak Ikut Pameran Otomotif Karena Habis Terjual, Pembeli Terbanyak dari Kalangan Dukun”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 25/02/2021

    Berita

    “Esemka Tidak Ikut Pameran Otomotif Karena Habis Terjual, Pembeli Terbanyak dari Kalangan Dukun”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar di Facebook akun Aden Dimas Maldini XI memposting gambar tangkapan layar salah satu artikel detik.com dengan judul “Esemka Tidak Ikut Pameran Otomotif Karena Habis Terjual, Pembeli Terbanyak dari Kalangan Dukun”. Postingan tersebut diunggah pada 17 Februari 2021.

    Setelah ditelusuri, gambar di dalam tangkapan layar postingan Facebook sama dengan gambar pada artikel yang dimuat oleh detik.com dengan judul “Tidak Ada Nama Esemka di Pameran Otomotif Indonesia Pertama Tahun Ini”. Selain hal tersebut tanggal dan waktu artikel detik.com sama dengan postingan Facebook yaitu Rabu, 12 Februari 2020 pukul 17:39.

    Dengan demikian, gambar tangkapan layar Aden Dimas Maldini XI merupakan suntingan dari artikel asli detik.com dengan judul “Tidak Ada Nama Esemka di Pameran Otomotif Indonesia Pertama Tahun Ini” sehingga masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (Institut Agama Islam Negeri Surakarta).

    Gambar tangkapan layar tersebut merupakan suntingan. Faktanya, artikel asli pada detik.com berjudul “Tidak Ada Nama Esemka di Pameran Otomotif Indonesia Pertama Tahun Ini”.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6419) [SALAH] Foto Muslim Burma di Myanmar Dikelilingi Aparat Berseragam Militer

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 24/02/2021

    Berita

    “Ya Allah, bantulah Muslim Burma [Myanmar]. Ucapkan Amin dan bagikan postingan ini. Semoga Allah membalas mu”.

    *tulisan dalam gambar
    “Hanya satu menit untuk Muslim Burma. Ya Allah, bantulah Muslim Burma. Tulis Amin dan bagikan ”.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan di Facebook oleh akun bernama Rashad Mehmood dengan Bahasa Urdu dan memperlihatkan sekelompok laki-laki sedang ditahan oleh aparat berseragam militer. Rashad kemudian mengklaim bahwa orang-orang yang ditahan tersebut adalah Muslim Burma, di Myamar. Narasi yang disertakan berbunyi “Ya Allah, bantulah Muslim Burma [Myanmar]. Ucapkan Amin dan bagikan postingan ini. Semoga Allah membalas mu”.

    Diketahui bahwa postingan tersebut beredar setelah peristiwa tindakan keras Militer pada tahun 2017 kepada etnis Rohingnya di Myanmar yang membuat 750.000 penduduk melarikan diri ke Bangladesh. Postingan serupa beredar kembali di Facebook menyusul adanya peristiwa kudeta di Myanmar oleh Militer pada Februari 2021.

    Setelah dilakukan penelusuran fakta, diketahui bahwa foto tersebut bukan Muslim Burma, namun para demonstran di Thailand yang sempat bentrok dengan aparat kepolisian setempat dan kemudian ditangkap. Melansir dari AFP yang pernah mengunggah berita ini, foto para demonstran di Thailand Selatan tersebut telah beredar sejak tahun 2004. Adapun keterangan foto yang dilampirkan berbunyi:

    “THAILAND OUT Beberapa dari 300 demonstran yang ditangkap oleh polisi dan tentara berbaring di trotoar di kantor polisi Tak Bai di Narathiwat, Thailand, 25 Oktober 2004. Lusinan orang terluka dalam bentrokan antara pasukan keamanan Thailand dan ratusan pengunjuk rasa yang mencoba menyerbu sebuah kantor polisi di selatan Thailand yang mayoritas penduduknya bermasalah”, kata para pejabat pada hari Senin.
    FOTO AFP
    STR / AFP

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa, klaim Rashad Mehmood bahwa foto dalam postingannya adalah Muslim Burma di Thailand adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).

    Bukan Muslim Burma di Myanmar. Foto tersebut sebenarnya adalah para demonstran di Thailand Selatan yang ditangkap oleh kepolisian setempat karena membuat kerusuhan, kejadian tersebut berlangsung di tahun 2004.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6418) [SALAH] Bantuan 37 Juta Rupiah dari BPJS Kesehatan

    Sumber: SMS
    Tanggal publish: 24/02/2021

    Berita

    “PEMBERITAHUAN kpd bpk/ibu anda menerima dana bantuan dri kantor BPJS PUSAT Dengan kode (C3LC1U5K) Cek kode di: bit. ly/programbantuan2021.”
    bantuan bpjs 37 juta

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah pesan melalui nomor telepon seluler yang mengklaim tentang keluarnya dana bantuan BPJS Kesehatan dari pemerintah pusat. Pesan ini menyertakan sebuah kode yang nantinya akan dimasukkan ke dalam kolom yang telah disediakan di dalam website. Melihat isi dari tautan yang tersebar, terdapat narasi yang menyatakan bahwa program bantuan BPJS Kesehatan akan digantikan dengan pemberian uang sebesar 37 juta rupiah.

    Namun, setelah dilakukan penelusuran, klaim bantuan 37 juta rupiah dari pemerintah melalui BPJS Kesehatan adalah hoaks. Melalui akun Instagram resmi BPJS Kesehatan RI, dapat dilihat laman website pada tautan yang tersebar di SMS, dicap dengan hoaks.

    Dalam klarifikasinya, BPJS Kesehatan menyebutkan bahwa berita tersebut adalah tidak benar. Masyarakat kemudian dihimbau agar berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan. Dalam unggahan tersebut juga pihak BPJS Kesehatan menegaskan bahwa website resmi BPJS Kesehatan hanya pada www.bpjs-kesehatan.go.id, dan portal berita resmi yaitu www.jamkesnews.com.

    Sebelumya ditahun 2019, hoaks yang sama juga pernah tersebar melalui SMS. Melansir dari website Kominfo, Kepala BPJS Kesehatan cabang Padang Sistri Sembodo di Padang, menjelaskan bahwa pihak BPJS Kesehatan tidak pernah mengeluarkan program bertajuk bantuan BPJS Kesehatan dengan memberikan uang bantuan senilai 47 juta rupiah kepada masyarakat.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa pesan SMS yang mengklaim BPJS Kesehatan dan pemerintah pusat memberikan dana bantuan senilai 37 juta rupiah kepada masyarakat adalah hoaks kategori fabricated content atau konten palsu. Masyarakat diimbau untuk berhati-hati dan tetap waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan RI.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya klaim tersebut salah. Pihak BPJS Kesehatan menyatakan tidak pernah mengeluarkan program bantuan seperti yang terdapat dalam pesan.

    Rujukan