Video ini tidak terkait dengan prediksi tsunami pada malam tahun baru 2020. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa informasi perihal gempa dan tsunami yang akan terjadi di akhir tahun ini hoaks.
Akun Richard Arther Philip Moorrees (fb.com/richardarther.philipmoorrees) membagikan tautan video berjudul “Terjadi Tsunami Malam Tahun Baru 31 Desember 2019 Seluruh Indonesia” yang berasal dari kanal youtube Yosep Ambarita dengan narasi:
“Semogaa Tuhan lindungi ktong samuaa”
(GFD-2020-3486) [SALAH] Video “Terjadi Tsunami Malam Tahun Baru 31 Desember 2019 Seluruh Indonesia”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 02/01/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Dikutip dari laman Kompas.com, Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa informasi perihal gempa dan tsunami yang akan terjadi di akhir tahun ini hoaks. Dwikorita meminta masyarakat untuk selalu memantau informasi dari sumber resmi untuk mengantisipasi persebaran hoaks tersebut.
“Hoaks yang saat ini sudah beredar itu soal kejadian tsunami dan gempa bumi yang akan terjadi di akhir tahun,” kata Dwikorita pada 30 Desember 2019. “Jadi, yang kami mohon adalah, setiap menerima berita apapun, soal gempa dan tsunami, cek saja di BMKG. Kalau enggak ada di info BMKG, artinya itu bohong.”
Berdasarkan penelusuran Tempo, siaran berita dari iNews yang mengawali video tersebut ditayangkan pada 6 Maret 2018. Berita itu berisi himbauan dari BMKG kepada masyarakat DKI Jakarta untuk mempersiapkan mitigasi bencana dalam menghadapi potensi gempa yang berkekuatan hingga 8,7 Skala Richter.
Himbauan dari BMKG itu merupakan respons terhadap isu yang beredar kala itu bahwa akan terjadi gempa besar di Jakarta serta Pulau Jawa. Namun, menurut berita tersebut, BMKG menyatakan bahwa gempa yang bersumber dari zona Sunda Megathrust tersebut belum bisa diprediksi kapan dan berapa kekuatannya.
Dengan belum adanya teknologi yang bisa memprediksi gempa dan tsunami, cara terbaik yang bisa dilakukan dalam menghadapi potensi gempa adalah menyiapkan mitigasi. BMKG memberikan contoh bahwa masyarakat Kobe, Jepang, yang banyak selamat dari gempa pada 1995 karena memiliki mitigasi bencana yang baik.
Sementara itu, video bencana alam dalam video unggahan akun Richard Arther Philip Moorrees, yakni yang terlihat sejak menit 2:38 hingga akhir, diambil dari sejumlah adegan di film Deep Impact pada 1998. Cuplikan video tersebut memotong bagian film pada menit 1:43:28. Potongan video ini tidak terkait dengan prediksi tsunami pada malam tahun baru 2020.
Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, informasi bahwa akan terjadi tsunami di seluruh Indonesia pada malam tahun baru 2020 adalah informasi yang keliru. Video yang digunakan untuk menyebarkan informasi itu merupakan gabungan video yang tidak relevan dikaitkan dengan prediksi tsunami pada malam tahun baru 2020. Hingga kini pun, belum ada teknologi yang bisa memprediksi gempa dan tsunami.
Dikutip dari laman Kompas.com, Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa informasi perihal gempa dan tsunami yang akan terjadi di akhir tahun ini hoaks. Dwikorita meminta masyarakat untuk selalu memantau informasi dari sumber resmi untuk mengantisipasi persebaran hoaks tersebut.
“Hoaks yang saat ini sudah beredar itu soal kejadian tsunami dan gempa bumi yang akan terjadi di akhir tahun,” kata Dwikorita pada 30 Desember 2019. “Jadi, yang kami mohon adalah, setiap menerima berita apapun, soal gempa dan tsunami, cek saja di BMKG. Kalau enggak ada di info BMKG, artinya itu bohong.”
Berdasarkan penelusuran Tempo, siaran berita dari iNews yang mengawali video tersebut ditayangkan pada 6 Maret 2018. Berita itu berisi himbauan dari BMKG kepada masyarakat DKI Jakarta untuk mempersiapkan mitigasi bencana dalam menghadapi potensi gempa yang berkekuatan hingga 8,7 Skala Richter.
Himbauan dari BMKG itu merupakan respons terhadap isu yang beredar kala itu bahwa akan terjadi gempa besar di Jakarta serta Pulau Jawa. Namun, menurut berita tersebut, BMKG menyatakan bahwa gempa yang bersumber dari zona Sunda Megathrust tersebut belum bisa diprediksi kapan dan berapa kekuatannya.
Dengan belum adanya teknologi yang bisa memprediksi gempa dan tsunami, cara terbaik yang bisa dilakukan dalam menghadapi potensi gempa adalah menyiapkan mitigasi. BMKG memberikan contoh bahwa masyarakat Kobe, Jepang, yang banyak selamat dari gempa pada 1995 karena memiliki mitigasi bencana yang baik.
Sementara itu, video bencana alam dalam video unggahan akun Richard Arther Philip Moorrees, yakni yang terlihat sejak menit 2:38 hingga akhir, diambil dari sejumlah adegan di film Deep Impact pada 1998. Cuplikan video tersebut memotong bagian film pada menit 1:43:28. Potongan video ini tidak terkait dengan prediksi tsunami pada malam tahun baru 2020.
Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, informasi bahwa akan terjadi tsunami di seluruh Indonesia pada malam tahun baru 2020 adalah informasi yang keliru. Video yang digunakan untuk menyebarkan informasi itu merupakan gabungan video yang tidak relevan dikaitkan dengan prediksi tsunami pada malam tahun baru 2020. Hingga kini pun, belum ada teknologi yang bisa memprediksi gempa dan tsunami.
Rujukan
(GFD-2020-3485) [SALAH] Judul artikel “Nama Muhammad dan Ali Dilarang Terbang, Kebijakan Imigrasi Bukti Diskriminasi Umat Islam”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 02/01/2020
Berita
Berita tahun 2015 dan sudah diklarifikasi oleh Dirjen Imigrasi Kemenkumham pada saat itu yang membantah mempersulit warga yang memiliki nama Ali dan Muhammad saat daftar autogate di Bandara Soekarno Hatta. Sistem itu tidak didesain untuk menolak nama tertentu.
=============================================
Kategori : Konten Tiruan
=============================================
Akun Inka Putri Badriyah (fb.com/inka.putribadriyah.5) menunggah gambar tangkapan layar dari artikel yang berjudul “Nama Muhammad dan Ali Dilarang Terbang, Kebijakan Imigrasi Bukti Diskriminasi Umat Islam” yang dimuat disitus kicaunews[dot]com dengan tambahan narasi :
“Makin Gila Kebijakan Pemerintah +62”
“Kebijakan baru Imigrasi Indonesia terhadap diskriminasi nama Muhammad dan Ali tidak boleh terbang di Bandara Soekarno Hatta menuai kecaman Anggota Komisi III DPR RI, Aboebakar Alhabsyi. Ia mengatakan, diskriminasi yang terjadi di bandara pada peraturan keimigrasian di layanan autogate Bandara Soekarno Hatta melukai umat Islam.”
=============================================
Kategori : Konten Tiruan
=============================================
Akun Inka Putri Badriyah (fb.com/inka.putribadriyah.5) menunggah gambar tangkapan layar dari artikel yang berjudul “Nama Muhammad dan Ali Dilarang Terbang, Kebijakan Imigrasi Bukti Diskriminasi Umat Islam” yang dimuat disitus kicaunews[dot]com dengan tambahan narasi :
“Makin Gila Kebijakan Pemerintah +62”
“Kebijakan baru Imigrasi Indonesia terhadap diskriminasi nama Muhammad dan Ali tidak boleh terbang di Bandara Soekarno Hatta menuai kecaman Anggota Komisi III DPR RI, Aboebakar Alhabsyi. Ia mengatakan, diskriminasi yang terjadi di bandara pada peraturan keimigrasian di layanan autogate Bandara Soekarno Hatta melukai umat Islam.”
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, faktanya berita tersebut adalah berita tahun 2015, dan bukan berita aktual yang terjadi pada tahun 2019 ini.
Maret 2015, Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) membantah mempersulit apalagi melarang warga yang memiliki nama Ali dan Muhammad saat daftar autogate di Bandara Soekarno Hatta.
Juru bicara Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Yan Wely Wiguna menyatakan sistem tidak didesain untuk melakukan penolakan terhadap nama tertentu.
“Yang terjadi adalah, sistem akan menampilkan hasil verifikasi data yang terindikasi memiliki tingkat kemiripan serta kesesuaian terhadap data pencegahan dan penangkalan,” kata Yan, seperti dimuat dalam situs resmi kementerian, Jumat (20/3/2015).
Kepala Biro Humas Ditjen Imigrasi Kemenkumham Heriyanto menyebutkan, semua orang tidak akan dipersulit sepanjang mereka telah membawa kelengkapan dokumen yang berlaku dan sah secara hukum.
Mengenai kasus yang terjadi di Bandara Soekarno Hatta beberapa waktu lalu, Heriyanto menjelaskan itu merupakan prosedur standar untuk pemeriksaan.
“Nah dalam registrasi itu ada nama-nama yang threshold-nya tinggi. Nah itu jadi agak sabar lah mengalami keterlambatan. Tapi nama siapapun bisa. Asal namanya tidak masuk dalam daftar pencarian,” jelas Heriyanto, Kamis (19/3).
Sedangkan nama-nama yang masuk dalam daftar pencarian, lanjut Heriyanto, berasal dari pusat data keimigrasian. Pusat data ini pun bersumber dari berbagai instansi yang berkepentingan, termasuk Kepolisian, Kementrian Keuangan, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Berikut penjelasan lengkap Imigrasi:
1. Autogate merupakan perangkat yang dirancang untuk melaksanakan perekaman data perlintasan di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) bagi WNI pemegang paspor RI elektronik dan paspor RI non elektronik;
2. Untuk dapat menggunakan fasilitas autogate, pemegang paspor RI non elektronik harus melakukan proses pendaftaran di TPI yang dalam pelaksanaannya akan dibantu dan dipandu oleh Petugas Imigrasi. Saat ini Direktorat Jenderal Imigrasi sedang mengembangkan sistem yang memungkinkan pemegang paspor RI non elektronik menggunakan fasilitas autogate tanpa harus melakukan proses pendaftaran;
3. Dalam proses pendaftaran di autogate, akan dilakukan proses verifikasi data pemegang paspor secara realtime ke pusat data keimigrasian terhadap :
a. Data kepemilikan paspor;
b. Data pencegahan dan penangkalan; dan
c. Data keimigrasian lainnya;
4. Proses verifikasi data membutuhkan waktu, khususnya untuk nama yang oleh sistem ditemukan adanya kemiripan atau kesesuaian (memenuhi tingkat kemiripan yang telah ditentukan) dengan data pencegahan dan penangkalan maupun data-data keimigrasian yang telah di-input sebelumnya;
5. Sistem dalam autogate tidak didesain untuk mengakomodir secara khusus melakukan penolakan terhadap nama-nama yang mengandung kata ‘Muhammad’ atau ‘Muhamad’ maupun ‘Ali’ dan nama yang lain. Yang terjadi adalah sistem akan
menampilkan hasil proses verifikasi data yang terindikasi memiliki tingkat kemiripan dan/atau kesesuaian sangat tinggi terhadap data pencegahan dan penangkalan maupun data-data keimigrasian yang telah di-input sebelumnya.
Berdasarkan hasil penelusuran, faktanya berita tersebut adalah berita tahun 2015, dan bukan berita aktual yang terjadi pada tahun 2019 ini.
Maret 2015, Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) membantah mempersulit apalagi melarang warga yang memiliki nama Ali dan Muhammad saat daftar autogate di Bandara Soekarno Hatta.
Juru bicara Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Yan Wely Wiguna menyatakan sistem tidak didesain untuk melakukan penolakan terhadap nama tertentu.
“Yang terjadi adalah, sistem akan menampilkan hasil verifikasi data yang terindikasi memiliki tingkat kemiripan serta kesesuaian terhadap data pencegahan dan penangkalan,” kata Yan, seperti dimuat dalam situs resmi kementerian, Jumat (20/3/2015).
Kepala Biro Humas Ditjen Imigrasi Kemenkumham Heriyanto menyebutkan, semua orang tidak akan dipersulit sepanjang mereka telah membawa kelengkapan dokumen yang berlaku dan sah secara hukum.
Mengenai kasus yang terjadi di Bandara Soekarno Hatta beberapa waktu lalu, Heriyanto menjelaskan itu merupakan prosedur standar untuk pemeriksaan.
“Nah dalam registrasi itu ada nama-nama yang threshold-nya tinggi. Nah itu jadi agak sabar lah mengalami keterlambatan. Tapi nama siapapun bisa. Asal namanya tidak masuk dalam daftar pencarian,” jelas Heriyanto, Kamis (19/3).
Sedangkan nama-nama yang masuk dalam daftar pencarian, lanjut Heriyanto, berasal dari pusat data keimigrasian. Pusat data ini pun bersumber dari berbagai instansi yang berkepentingan, termasuk Kepolisian, Kementrian Keuangan, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Berikut penjelasan lengkap Imigrasi:
1. Autogate merupakan perangkat yang dirancang untuk melaksanakan perekaman data perlintasan di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) bagi WNI pemegang paspor RI elektronik dan paspor RI non elektronik;
2. Untuk dapat menggunakan fasilitas autogate, pemegang paspor RI non elektronik harus melakukan proses pendaftaran di TPI yang dalam pelaksanaannya akan dibantu dan dipandu oleh Petugas Imigrasi. Saat ini Direktorat Jenderal Imigrasi sedang mengembangkan sistem yang memungkinkan pemegang paspor RI non elektronik menggunakan fasilitas autogate tanpa harus melakukan proses pendaftaran;
3. Dalam proses pendaftaran di autogate, akan dilakukan proses verifikasi data pemegang paspor secara realtime ke pusat data keimigrasian terhadap :
a. Data kepemilikan paspor;
b. Data pencegahan dan penangkalan; dan
c. Data keimigrasian lainnya;
4. Proses verifikasi data membutuhkan waktu, khususnya untuk nama yang oleh sistem ditemukan adanya kemiripan atau kesesuaian (memenuhi tingkat kemiripan yang telah ditentukan) dengan data pencegahan dan penangkalan maupun data-data keimigrasian yang telah di-input sebelumnya;
5. Sistem dalam autogate tidak didesain untuk mengakomodir secara khusus melakukan penolakan terhadap nama-nama yang mengandung kata ‘Muhammad’ atau ‘Muhamad’ maupun ‘Ali’ dan nama yang lain. Yang terjadi adalah sistem akan
menampilkan hasil proses verifikasi data yang terindikasi memiliki tingkat kemiripan dan/atau kesesuaian sangat tinggi terhadap data pencegahan dan penangkalan maupun data-data keimigrasian yang telah di-input sebelumnya.
Rujukan
(GFD-2020-3484) [SALAH] Deddy Corbuzier Berikan Mobil untuk Shinta Nuriyah
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 02/01/2020
Berita
Video yang diunggah akun Facebook Killi yang menyatakan bahwa Deddy Corbuzier memberikan mobil kepada Istri dari Presiden Keempat, Gus Dur yakni Shinta Nuriyah Wahid adalah tidak benar adanya. Anak dari Gus Dur dan Shinta Nuriyah pun telah memberikan klarifikasinya.
“Twips, informasi yang beredar soal hadiah mobil utk #ibusinta dari om @corbuzier adalah informasi yang salah ya. Tolong berhenti sampai di twips saja. Bahkan kalau bisa bantu #sekedarmengingatkan, kami senang sekali…,” cuit akun Twitter Alissa Wahid atau @AliisaWahid, Minggu (22/11).
“Salah info, itu mobil milik ibu sendiri, bukan hadiah dari Deddy Corbuzier,” kata Anak Pertama dari Gus Dur, Yenny Wahid, Minggu (22/12).
ARASI:
“Allahumma sholli ‘ala syayyidina Muhammad. Jantung berdetak keras. Bersyukur terasa terenyuh. Mualaf Deddy Corbuzier memberi hadiah mobil kepada Nyai Sinta Nuriyah Wahid. Terenyuh karena 2 hal. Pertama, hadiah diberikan dalam momentum Hari Ibu, 22 Desember 2019. Kedua, mobil yang dihadiahkan kompatibel bagi kondisi Nyai Sinta Nuriyah Wahid. Semoga Allah SWT ridlo terhadap Nyai Sinta Nuriyah Wahid dan Deddy Corbuzier. Semoga bang Deddy Corbuzier jadi mualaf yang taat Islam, sukses ya bang Deddy Allahumma sholli ‘ala syayyidina Muhammad.
KETUA
TTD
DEWO
#SALAM NUSANTARA
#KETUA PEMUDA INDONESIA TIMUR,” posting akun Facebook Killi, Senin (23/12).
“Twips, informasi yang beredar soal hadiah mobil utk #ibusinta dari om @corbuzier adalah informasi yang salah ya. Tolong berhenti sampai di twips saja. Bahkan kalau bisa bantu #sekedarmengingatkan, kami senang sekali…,” cuit akun Twitter Alissa Wahid atau @AliisaWahid, Minggu (22/11).
“Salah info, itu mobil milik ibu sendiri, bukan hadiah dari Deddy Corbuzier,” kata Anak Pertama dari Gus Dur, Yenny Wahid, Minggu (22/12).
ARASI:
“Allahumma sholli ‘ala syayyidina Muhammad. Jantung berdetak keras. Bersyukur terasa terenyuh. Mualaf Deddy Corbuzier memberi hadiah mobil kepada Nyai Sinta Nuriyah Wahid. Terenyuh karena 2 hal. Pertama, hadiah diberikan dalam momentum Hari Ibu, 22 Desember 2019. Kedua, mobil yang dihadiahkan kompatibel bagi kondisi Nyai Sinta Nuriyah Wahid. Semoga Allah SWT ridlo terhadap Nyai Sinta Nuriyah Wahid dan Deddy Corbuzier. Semoga bang Deddy Corbuzier jadi mualaf yang taat Islam, sukses ya bang Deddy Allahumma sholli ‘ala syayyidina Muhammad.
KETUA
TTD
DEWO
#SALAM NUSANTARA
#KETUA PEMUDA INDONESIA TIMUR,” posting akun Facebook Killi, Senin (23/12).
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN:
Akun Facebook bernama Killi mengunggah satu video yang menampilkan Istri dari Presiden Keempat, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yakni Shinta Nuriyah Wahid tengah menaiki sebuah mobil yang ditemani oleh seorang pesulap ternama yakni Deddy Corbuzier.
Berikut narasi lengkapnya:
“Allahumma sholli ‘ala syayyidina Muhammad. Jantung berdetak keras. Bersyukur terasa terenyuh. Mualaf Deddy Corbuzier memberi hadiah mobil kepada Nyai Sinta Nuriyah Wahid. Terenyuh karena 2 hal. Pertama, hadiah diberikan dalam momentum Hari Ibu, 22 Desember 2019. Kedua, mobil yang dihadiahkan kompatibel bagi kondisi Nyai Sinta Nuriyah Wahid. Semoga Allah SWT ridlo terhadap Nyai Sinta Nuriyah Wahid dan Deddy Corbuzier. Semoga bang Deddy Corbuzier jadi mualaf yang taat Islam, sukses ya bang Deddy Allahumma sholli ‘ala syayyidina Muhammad.
KETUA
TTD
DEWO
#SALAM NUSANTARA
#KETUA PEMUDA INDONESIA TIMUR,” posting akun Facebook Killi, Senin (23/12).
Menanggapi postingan tersebut, Putri Sulung dari Gus Dur yakni Alissa Wahid menyatakan postingan yang mengatakan Ibu Shinta menerima hadiah mobil dari Deddy Corbuzier adalah tidak benar.
“Twips, informasi yang beredar soal hadiah mobil utk #ibusinta dari om @corbuzier adalah informasi yang salah ya. Tolong berhenti sampai di twips saja. Bahkan kalau bisa bantu #sekedarmengingatkan, kami senang sekali…,” cuit akun Twitter Alissa Wahid atau @AliisaWahid, Minggu (22/11).
Nu.or.id juga membuat artikel yang memberikan klarifikasi terkait kasus di atas. Disebutkan dalam artikel tersebut, bahwa video dengan keterangan Deddy Corbuzier memberikan mobil untuk Shinta Nuriyah adalah hoaks.
Pihak keluarga pun menyampaikan klarifikasinya bahwa itu mobil milik Bu Sinta sendiri yang sudah dimilikinya sejak lama. “Salah info, itu mobil milik ibu sendiri, bukan hadiah dari Deddy Corbuzier,” kata Anak Pertama dari Gus Dur, Yenny Wahid, Minggu (22/12).
Diketahui juga dari media daring okezone.com dan akun Instagram Deddy Corbuzier yakni @mastercorbuzier, video tersebut adalah podcast yang dibuat Deddy Corbuzier pada Jumat (20/12).
Akun Facebook bernama Killi mengunggah satu video yang menampilkan Istri dari Presiden Keempat, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yakni Shinta Nuriyah Wahid tengah menaiki sebuah mobil yang ditemani oleh seorang pesulap ternama yakni Deddy Corbuzier.
Berikut narasi lengkapnya:
“Allahumma sholli ‘ala syayyidina Muhammad. Jantung berdetak keras. Bersyukur terasa terenyuh. Mualaf Deddy Corbuzier memberi hadiah mobil kepada Nyai Sinta Nuriyah Wahid. Terenyuh karena 2 hal. Pertama, hadiah diberikan dalam momentum Hari Ibu, 22 Desember 2019. Kedua, mobil yang dihadiahkan kompatibel bagi kondisi Nyai Sinta Nuriyah Wahid. Semoga Allah SWT ridlo terhadap Nyai Sinta Nuriyah Wahid dan Deddy Corbuzier. Semoga bang Deddy Corbuzier jadi mualaf yang taat Islam, sukses ya bang Deddy Allahumma sholli ‘ala syayyidina Muhammad.
KETUA
TTD
DEWO
#SALAM NUSANTARA
#KETUA PEMUDA INDONESIA TIMUR,” posting akun Facebook Killi, Senin (23/12).
Menanggapi postingan tersebut, Putri Sulung dari Gus Dur yakni Alissa Wahid menyatakan postingan yang mengatakan Ibu Shinta menerima hadiah mobil dari Deddy Corbuzier adalah tidak benar.
“Twips, informasi yang beredar soal hadiah mobil utk #ibusinta dari om @corbuzier adalah informasi yang salah ya. Tolong berhenti sampai di twips saja. Bahkan kalau bisa bantu #sekedarmengingatkan, kami senang sekali…,” cuit akun Twitter Alissa Wahid atau @AliisaWahid, Minggu (22/11).
Nu.or.id juga membuat artikel yang memberikan klarifikasi terkait kasus di atas. Disebutkan dalam artikel tersebut, bahwa video dengan keterangan Deddy Corbuzier memberikan mobil untuk Shinta Nuriyah adalah hoaks.
Pihak keluarga pun menyampaikan klarifikasinya bahwa itu mobil milik Bu Sinta sendiri yang sudah dimilikinya sejak lama. “Salah info, itu mobil milik ibu sendiri, bukan hadiah dari Deddy Corbuzier,” kata Anak Pertama dari Gus Dur, Yenny Wahid, Minggu (22/12).
Diketahui juga dari media daring okezone.com dan akun Instagram Deddy Corbuzier yakni @mastercorbuzier, video tersebut adalah podcast yang dibuat Deddy Corbuzier pada Jumat (20/12).
Rujukan
(GFD-2020-3483) [SALAH] Video “Sindiran Pedas Sultan Brunei Darusalam Kepada Presiden Jokowi
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 02/01/2020
Berita
Bukan sindiran kepada Presiden Jokowi Widodo. Pidato Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah di video yang sudah dipotong dan dibubuhi dengan judul serta keterangan yang keliru itu faktanya ditujukan kepada para menteri di Brunei.
Akun Alfazy Khan Alfazy (fb.com/jafar.far) mengirimkan tautan video youtube ke grup Grup Fans Ust Abdul Somad Lc, MA (fb.com/groups/460330708072269).
Video itu berjudul “Sindiran Pedas Sultan Brunei Darussalam kepada Presiden Jokowi”. Video yang berisi potongan rekaman pidato Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah, itu berasal dari kanal Abang AgunqS di YouTube.
Akun Alfazy Khan Alfazy (fb.com/jafar.far) mengirimkan tautan video youtube ke grup Grup Fans Ust Abdul Somad Lc, MA (fb.com/groups/460330708072269).
Video itu berjudul “Sindiran Pedas Sultan Brunei Darussalam kepada Presiden Jokowi”. Video yang berisi potongan rekaman pidato Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah, itu berasal dari kanal Abang AgunqS di YouTube.
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo yang menelusuri kolom komentar di tautan video itu, faktanya pidato Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah di video yang sudah dipotong dan dibubuhi dengan judul serta keterangan yang keliru itu bukan ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.
Komentar teratas, yang ditulis oleh akun Meriati Han, menyatakan bahwa pidato Sultan Brunei Darussalam itu bukan ditujukan kepada Presiden Jokowi, melainkan kepada menteri-menteri di Brunei.
Akun Meriati Han menulis, “Tolong jgn gunakan titah Sultan kami sebagai agenda politik saudara. Saya Dari Brunei Darussalam dan tahu ini adalah titah Sultan kepada Menteri kabinet di Brunei Darussalam. Bukan untuk Presiden anda Jokowi. Anda sudah membohongi Rakyat Indonesia dan sudah membuat fitnah terhadap Sultan kami.”
Berbekal informasi itu, Tempo menelusuri video utuh pidato Sultan Brunei Darussalam tersebut. Hasilnya, ditemukan video yang identik, yakni yang diunggah oleh RTB News, kanal berita milik stasiun televisi di Brunei yang dibiayai oleh pemerintah setempat, RTB.
Video itu diunggah pada 7 Februari 2018. Video yang berdurasi sekitar 43 menit tersebut diberi judul “Berita Perdana 07 Februari 2018”. Dalam video ini, cuplikan yang dibagikan oleh kanal Abang AgunqS terdapat pada menit 15:50 hingga menit 16:52.
Namun, cuplikan yang diunggah oleh kanal Abang AgunqS tidak memuat secara utuh pidato Sultan Brunei. Sebelum menyinggung tentang “pemimpin mabuk kuasa”, Sultan Brunei terlebih dahulu menekankan pentingnya ideologi negara Brunei, yakni Melayu Islam Beraja (MIB).
Berikut pernyataan lengkapnya:
“MIB ialah pakaian Brunei. Kita memakainya sejak lebih 600 tahun lagi. Jadi, mengapa di dalam zaman yang dinamakan zaman modern ini ia mahu dipertikaikan? Yakinlah, barang siapa yang mempertikaikan MIB, mereka itu bukan purih Brunei atau tidak berjiwa Brunei. Untuk menjadi pemimpin, keperluan untuk menguatkan amalan konsep MIB sangatlah mustahab. Jangan sekali-kali coba menganut ideology atau sistem lain dari ideology dan sistem MIB. Kalau mahu jadi pemimpin yang baik, maka peganglah kuat-kuat prinsip ini. Dan juga jangan jadi pemimpin mabuk kuasa, melakukan apa saja untuk kepentingan diri sendiri lebih daripada kepentingan untuk negara. Di antara tanda-tanda pemimpin mabuk kuasa itu ialah licik, mengatur rancangan atau strategi bagi kepentingan sendiri, seperti mengamalkan kronisme dan nepotisme untuk mengukuhkan kedudukan dan kuasa. Beta yakin perbuatan seperti ini tidak mendatangkan sebarang kebaikan melainkan keburukan belaka kepada negara. Dan tidaklah boleh dibiarkan terus berlaku. Brunei mesti tetap Brunei. Inveronment-nya yang cantik mesti dikekalkan. Inveronment Brunei ialah kebajikan. Kita tidak akan membiarkannya dicemari oleh apa jua bentuk keburukan, termasuk ketidakjujuran dan kepalsuan. Brunei mesti bersih daripada semua gejala negatif.”
Koran lokal Brunei Darussalam, Pelita Brunei, juga menurunkan pernyataan Sultan Brunei tersebut sebagai berita utamanya. Berita yang berisi pidato Sultan Brunei tentang “pemimpin mabuk kuasa” itu terdapat dalam berita yang berjudul “Mempertikaikan MIB, bukan purih Brunei”.
Dalam berita yang dipublikasikan pada 10 Februari 2018 itu dijelaskan bahwa bahwa pidato Sultan Brunei tersebut disampaikan dalam Persidangan Khas Menteri-menteri Kabinet. Sidang itu berlangsung di Istana Nurul Iman, kediaman resmi Sultan Brunei, pada 7 Februari 2018.
Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo yang menelusuri kolom komentar di tautan video itu, faktanya pidato Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah di video yang sudah dipotong dan dibubuhi dengan judul serta keterangan yang keliru itu bukan ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.
Komentar teratas, yang ditulis oleh akun Meriati Han, menyatakan bahwa pidato Sultan Brunei Darussalam itu bukan ditujukan kepada Presiden Jokowi, melainkan kepada menteri-menteri di Brunei.
Akun Meriati Han menulis, “Tolong jgn gunakan titah Sultan kami sebagai agenda politik saudara. Saya Dari Brunei Darussalam dan tahu ini adalah titah Sultan kepada Menteri kabinet di Brunei Darussalam. Bukan untuk Presiden anda Jokowi. Anda sudah membohongi Rakyat Indonesia dan sudah membuat fitnah terhadap Sultan kami.”
Berbekal informasi itu, Tempo menelusuri video utuh pidato Sultan Brunei Darussalam tersebut. Hasilnya, ditemukan video yang identik, yakni yang diunggah oleh RTB News, kanal berita milik stasiun televisi di Brunei yang dibiayai oleh pemerintah setempat, RTB.
Video itu diunggah pada 7 Februari 2018. Video yang berdurasi sekitar 43 menit tersebut diberi judul “Berita Perdana 07 Februari 2018”. Dalam video ini, cuplikan yang dibagikan oleh kanal Abang AgunqS terdapat pada menit 15:50 hingga menit 16:52.
Namun, cuplikan yang diunggah oleh kanal Abang AgunqS tidak memuat secara utuh pidato Sultan Brunei. Sebelum menyinggung tentang “pemimpin mabuk kuasa”, Sultan Brunei terlebih dahulu menekankan pentingnya ideologi negara Brunei, yakni Melayu Islam Beraja (MIB).
Berikut pernyataan lengkapnya:
“MIB ialah pakaian Brunei. Kita memakainya sejak lebih 600 tahun lagi. Jadi, mengapa di dalam zaman yang dinamakan zaman modern ini ia mahu dipertikaikan? Yakinlah, barang siapa yang mempertikaikan MIB, mereka itu bukan purih Brunei atau tidak berjiwa Brunei. Untuk menjadi pemimpin, keperluan untuk menguatkan amalan konsep MIB sangatlah mustahab. Jangan sekali-kali coba menganut ideology atau sistem lain dari ideology dan sistem MIB. Kalau mahu jadi pemimpin yang baik, maka peganglah kuat-kuat prinsip ini. Dan juga jangan jadi pemimpin mabuk kuasa, melakukan apa saja untuk kepentingan diri sendiri lebih daripada kepentingan untuk negara. Di antara tanda-tanda pemimpin mabuk kuasa itu ialah licik, mengatur rancangan atau strategi bagi kepentingan sendiri, seperti mengamalkan kronisme dan nepotisme untuk mengukuhkan kedudukan dan kuasa. Beta yakin perbuatan seperti ini tidak mendatangkan sebarang kebaikan melainkan keburukan belaka kepada negara. Dan tidaklah boleh dibiarkan terus berlaku. Brunei mesti tetap Brunei. Inveronment-nya yang cantik mesti dikekalkan. Inveronment Brunei ialah kebajikan. Kita tidak akan membiarkannya dicemari oleh apa jua bentuk keburukan, termasuk ketidakjujuran dan kepalsuan. Brunei mesti bersih daripada semua gejala negatif.”
Koran lokal Brunei Darussalam, Pelita Brunei, juga menurunkan pernyataan Sultan Brunei tersebut sebagai berita utamanya. Berita yang berisi pidato Sultan Brunei tentang “pemimpin mabuk kuasa” itu terdapat dalam berita yang berjudul “Mempertikaikan MIB, bukan purih Brunei”.
Dalam berita yang dipublikasikan pada 10 Februari 2018 itu dijelaskan bahwa bahwa pidato Sultan Brunei tersebut disampaikan dalam Persidangan Khas Menteri-menteri Kabinet. Sidang itu berlangsung di Istana Nurul Iman, kediaman resmi Sultan Brunei, pada 7 Februari 2018.
Rujukan
Halaman: 5265/5619