• (GFD-2020-3564) [SALAH] Surat Pemberitahuan Pengangkatan PNS Tanpa Tes Untuk Honorer

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/01/2020

    Berita

    Beredar informasi yang menyebutkan bahwa tenaga honorer guru dan administrasi tidak perlu mengikuti tes untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dalam informasi yang beredar di sertakan gambar cuplikan surat yang diklaim berasal dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB). Berikut kutipan narasinya:

    INFORMASI.Untuk tenaga honorer Guru Dan tenaga administrasi. Sekarang sudah ada kebijakan yang diberikan pemerintah.Menindak Lanjuti Rekomend Dari Mempan RB ke BKN PUSAT. Bagi honorer umur 35 tahun keatas.untuk diankat menjadi PNS.Tanpa TES. berdasarkan kouta kekosongan di daerahnya Masing-Masing.Dan memenuhi Persyrtan yang telah ditentukan. Lebih Jelasnya. Silahkan konpirmasi lansung Dengan Drs MUH.IQBAL.BAGIAN PENGADAAN DAN KEPANGKATAN PNS BKN Pusat. NO WA:0819-5338-8478.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa informasi yang beredar tersebut tidak benar. Sebab, pihak Kemen PANRB sudah membantah mengeluarkan surat untuk pengangkatan honorer menjadi PNS tanpa tes.
    Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian PANRB Andi Rahadian menegaskan bahwa pengumuman tersebut tidak benar. “Pengumuman tersebut tidak berasal dari Kementerian PANRB dan sudah dipastikan palsu. Untuk pengangkatan CPNS juga harus melalui tahapan seleksi CPNS,” tegasnya.

    Andi pun mengimbau agar masyarakat berhati-hati terhadap informasi yang beredar. Ia meminta masyarakat untuk lebih selektif dalam menerima informasi dan melakukan konfirmasi kebenaran surat/informasi kepada Kementerian PANRB.

    Kesimpulan

    Atas dasar hal tersebut, maka informasi pengangkatan honorer menjadi PNS tanpa tes merupakan informasi yang tidak benar. Dengan demikian, konten tersebut masuk ke dalam kategori Fabricated Content atau Konten Palsu. Sebab, pihak Kemen PANRB tidak pernah mengeluarkan surat semacam itu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3563) [SALAH] “Mayat orang Cina bergelimpangan di jalan kota Wuhan”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 29/01/2020

    Berita

    BUKAN mayat dan BUKAN di Wuhan. Foto orang-orang yang berbaring di Frankfurt (Jerman) pada 24 Maret 2014, bagian dari proyek seni mengenang korban kamp konsentrasi Nazi “Katzbach”.

    NARASI

    (1) “Keterangan Foto Mayat mayat orang Cina bergelimpangan di jalan jalan kota Wuhan Cina foto di ambil dari Satelit
    Azab Untuk China Komunis …”

    Salinan selengkapnya di (3) bagian REFERENSI.



    (2) “Di Wuhan Kiriman WA”.

    ======

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN


    (1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah

    Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

    * SUMBER membagikan foto orang-orang yang berbaring di Frankfurt (Jerman) pada 24 Maret 2014, bagian dari proyek seni mengenang korban kamp konsentrasi Nazi “Katzbach”.

    * SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan konteks foto yang sesungguhnya sehingga menimbulkan kesimpulan yang salah.



    (2) Sumber foto, REUTERS: “TANGGAL: 24 Maret 2014

    Orang-orang berbaring di zona pejalan kaki sebagai bagian dari proyek seni untuk mengenang 528 korban kamp konsentrasi Katzbach Nazi, di Frankfurt, 24 Maret 2014. Para tahanan di kamp konsentrasi Katzbach, bagian dari bekas pabrik industri Adler , dipaksa melakukan mars kematian ke kamp konsentrasi Buchenwald dan Dachau pada 24 Maret 1945. Sekitar 528 korban Katzbach dimakamkan di pemakaman pusat Frankfurt. REUTERS / Kai Pfaffenbach (JERMAN – Tag: SOCIETY ANNIVERSARY ANNIVERSARY TPX GAMBAR OF THE HARI ENTERTAINMENT)”.

    Google Translate Chrome extension, https://reut.rs/2S0vtTG / http://archive.md/HJDP8 (arsip cadangan).

    Rujukan

  • (GFD-2020-3562) [SALAH] “Diduga Terjangkit Virus Corona, Satu Pasien RS Doris Sylvanus Diisolasi”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 29/01/2020

    Berita

    Kegiatan SIMULASI, BUKAN benar-benar terduga terjangkit. Per post ini disusun media yang artikelnya dibagikan sudah merevisi judulnya.

    NARASI

    “Diduga Terjangkit Virus Corona, Satu Pasien RS Doris Sylvanus Diisolasi”.

    ======

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN


    (1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah

    Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

    * SUMBER membagikan artikel mengenai SIMULASI penanganan pasien terduga terjangkit Virus Corona.


    (2) Artikel yang dibagikan yang semula berjudul “Diduga Terjangkit Virus Corona, Satu Pasien RS Doris Sylvanus Diisolasi” per post ini disusun sudah direvisi menjadi “Simulasi Virus Corona, Satu Pasien RS Doris Sylvanus Diisolasi”.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3561) [SALAH] Kangkung Mematikan, Pemuda di Solo Meninggal Karena Lintah dalam Kangkung

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 28/01/2020

    Berita

    Beredar informasi yang menyebutkan bahwa seorang pemuda bernama Rifai dari Solo menjadi korban kangkung dengan lintah di dalamnya. Informasi itu beredar di Whatsapp dan Facebook. Berikut kutipan narasinya:

    KANGKUNG YANG MEMATIKAN
    (Hati2 memasak kangkung).

    Diharuskan bila Anda memasak Kangkung, harap belah Batangnya !!
    Beberapa hari yang lalu, di Klinik yg terkenal di Yogya, semua Dokter kebingungan karena ada seorang Pemuda asal SOLO bernama Rifai yang menderita sakit Perut. Pemuda itu dbawa ke Klinik oleh Ortunya setelah 2 hari menderita DIARE. Sudah bermacam Obat sakit perut yg diberikan kepada Pemuda itu, namun DIARE tidak kunjung sembuh.
    Kemudian Ortu pemuda tersebut ditanya oleh Dokter, "Makanan apa yg di makan oleh pemuda tsb selama 2 hari ini?" Ortu anak itu kebingungan, krn sejak anaknya DIARE, pemuda tsb tak mau makan, dia hanya minum susu putih, itu pun muntah.
    Setelah diperiksa, ternyata sebelum menderita DIARE, Pemuda itu makan Kangkung Tumis di Restoran bersama Ortunya. Dokter segera melakukan Rongent, ternyata dlm Usus Rifai telah berkembang Biak LINTAH dgn Anaknya yg Kecil2.
    Dokter menyerah dan Menyatakan tdk sanggup mengambil tindakan Medis apapun. Akhirnya pemuda malang itu pun MENINGGAL DUNIA. Setelah diteliti, ternyata Lintah berada di Dlm Batang Kangkung yg Besar.
    Memang, utk penggemar Kangkung Tumis yg paling enak adalah BATANGNYA.
    Lintah yg berada di dalam Batang Kangkung itu Tdk akan Mati walau dimasak selama 20 Menit, apalagi utk Kangkung Tumis yg proses memasaknya Tdk terlalu Lama agar menghasilkan rasa Kangkung yg sedap. Lintah hanya akan MATI jika DIBAKAR !!!.
    Dalam usus Pemuda tadi, Lintah hanya butuh waktu 1-2 Hari utk berkembang Biak. Jika ada Keluarga/Teman² yg mengalami Hal serupa, lakukan Tindakan dgn memberi minum "Air Rendaman Tembakau". (bisa diambil dari Rokok Kretek) dan biasanya Lintah "Akan keluar & dlm keadaan Mati".
    Informasikan kpd Keluarga, Teman & Sahabat.
    Ini kisah Nyata di Yogyakarta !
    INGAT !!! MEMASAK KANGKUNG HARUS DIBELAH DULU BATANGNYA SEBELUM DIMASAK !!
    dr.H. Ismuhadi, MPH

    Mohon disebarkan sebanyak2 nya, sayangi Keluarga & Orang2 yang kita Cintai.
    Semoga bermanfaat...????????????????

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa narasi yang beredar merupakan hoaks lama bersemi kembali (HLBK). Sempat beredar sekitar tahun 2015 dan sudah pernah dibantah oleh dokter penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

    Pada pemberitaan detik.com tanggal 28 Oktober 2015, Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, dari Divisi Gastroenterologi, Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan belum pernah mendapati kasus semacam itu. Selama ini parasit yang ditemukan di dalam pencernaan manusia adalah cacing.

    "Kalau lintah sepertinya nggak bisa ya. Kena asam lambung pasti mati. Parasit di tubuh manusia memang ada. Umumnya telur cacing yang masuk ke tubuh, bermanifestasi di usus halus," terang dr Ari dalam artikel berjudul “Benarkah Lintah dalam Kangkung yang Termakan Bisa Bersemayam di Usus?”

    Adapun, melalui hasil penulusuran, diketahui bahwa narasi ceritanya berasal dari laman healthblog[dot]yinteing[dot]com. Hanya saja, dari narasi dalam laman tersebut, nama lokasi dan korban diganti.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hal itu, maka dapat dikatakan bahwa konten tersebut tidak benar. Dengan demikian, konten tersebut masuk ke dalam kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.

    Rujukan