• (GFD-2020-3560) [SALAH] Air Rebusan Bawang Putih Menyembuhkan Virus Corona

    Sumber: www.whatsapp.com
    Tanggal publish: 28/01/2020

    Berita

    Dokter spesialis paru Faisal Yunus: “virus corona belum ada obatnya. tergantung daya tahan tubuh, tidak makan bawang putih pun bisa sembuh”.

    NARASI

    “Ini bawang puti yg besar ambil 8 biji, dikupas kulitnya ditaruh mangkok di tuang 7 gelas air mendidih selama 3 menit setelah itu di minum langsung 2 gelas ,ternyata pasien yg kena Virus Corona sembuh di hari kedua/setelah malam minum air bawang putih ini!!!!!”.

    sebuah informasi di media sosial berupa tata cara pengolahan bawang putih yang diklaim dapat menyembuhkan korban yang terinfeksi virus corona.
    ======

    Apakah virus corona akan mati jika kita sering mengkonsumsi bawang putih?
    Virus Corona dapat sembuh dgn sendirinya dengan semangkuk air bawang putih yang baru direbus. seorang Dokter muslim Tiongkok yang telah membuktikan keefektifannya. banyak pasien juga telah terbukti efektif, RESEP: Ambil delapan (8) siung bawang putih cincang, tambahkan tujuh (7) gelas air dan didihkan. Makan dan minum air matang dari bawang putih. Diperbaiki dan disembuhkan dalam semalam.

    Virus corona bisa sembuh dg semangkok air bawang

    Kabar baik!!! Virus Corona Wuhan dapat menyembuhkan dirinya sendiri * dengan semangkuk air bawang putih yang baru direbus. Dokter Tiongkok yang lama membuktikan keefektifannya. banyak pasien juga telah terbukti efektif, RESEP: Ambil delapan (8) siung bawang putih cincang, tambahkan tujuh (7) gelas air dan didihkan. Makan dan minum air matang dari bawang putih. Diperbaiki dan disembuhkan semalam ...tolong bagikan dengan semua kontak Anda dapat membantu menyelamatkan nyawa ..

    Kabar baik....Virus Corona dapat sembuh dgn sendirinya dengan semangkuk air bawang putih yang baru direbus. seorang Dokter muslim Tiongkok yang telah membuktikan keefektifannya. banyak pasien juga telah terbukti efektif, RESEP: Ambil delapan (8) siung bawang putih cincang, tambahkan tujuh (7) gelas air dan didihkan. Makan dan minum air matang dari bawang putih. Diperbaiki dan disembuhkan dalam semalam...tolong bagikan dengan semua kontak Anda agar dapat membantu menyelamatkan nyawa manusia.
    mari berbagi kebaikan, karena bagian dari iman, selain ber do'a dan jaga kebersihan
    BERBAGI ITU INDAH

    Kabar baik....Virus Corona dapat sembuh dgn sendirinya dengan semangkuk air bawang putih yang baru direbus. seorang Dokter muslim Tiongkok yang telah membuktikan keefektifannya. banyak pasien juga telah terbukti efektif, RESEP: Ambil delapan (8) siung bawang putih cincang, tambahkan tujuh (7) gelas air dan didihkan. Makan dan minum air matang dari bawang putih. Diperbaiki dan disembuhkan dalam semalam...tolong bagikan dengan semua kontak Anda agar dapat membantu menyelamatkan nyawa manusia.
    mari berbagi kebaikan, karena bagian dari iman, selain ber do'a dan jaga kebersihan
    BERBAGI ITU INDAH

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN


    (1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Menyesatkan

    Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu”.

    * SUMBER membagikan informasi dan atau klaim yang tidak jelas validitasnya, per post ini disusun BELUM ADA obat untuk Virus Corona.


    (2) Liputan6.com: “Belum Ada Obat untuk Infeksi Virus Corona

    Dokter spesialis paru Faisal Yunus, virus corona yang saat ini menyebar di dunia belum ada obatnya. Dia mengatakan, infeksi virus tergantung dari daya tahan tubuh seseorang.

    “Bila daya tahan baik, bisa sembuh sendiri,” kata Faisal ketika dihubungi lewat pesan teks oleh Health Liputan6.com pada Senin (27/1/2020).

    “Maka bila ada yang sembuh makan bawang putih, sembuhnya ini kemungkinan memang sembuh sendiri. Jadi bila tidak makan bawang putih pun dia bisa sembuh,” ujarnya.

    Selain itu, Faisal mengatakan bahwa penyembuhan setiap pasien yang sudah terkena pneumonia pun juga berbeda-beda. Hal itu tergantung dari daya tahan pasien serta virus itu sendiri.

    Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan dr. Wiendra Waworuntu dalam konferensi persnya pada Rabu pekan lalu mengatakan, belum ada vaksin maupun obat untuk virus corona strain baru ini.

    “Novel coronavirus belum ada. Jadi yang diobati adalah gejalanya bukan langsung kepada penyebabnya,” kata Wiendra di gedung Kemenkes, Jakarta.”

    Selengkapnya di http://bit.ly/38Lnb9g / http://archive.md/EK2x8 (arsip cadangan).

    ======

    Rujukan

  • (GFD-2020-3559) [SALAH] Video “cacing datang di kaleng”

    Sumber: www.whatsapp.com
    Tanggal publish: 28/01/2020

    Berita

    Video yang dibagikan adalah proses mengeluarkan larva yang berasal dari Lalat botfly, BUKAN dari kaleng.
    NARASI

    “Jangan minum langsung dari kaleng bir, soda, jus dan lain-lain terutama minuman manis, hindari dan gunakan cangkir. Spesies cacing ini datang sangat kecil di kaleng, menempel di bibir Anda dan menggali ke dalam kulit Anda dan berkembang menjadi apa yang Anda lihat. diperingatkan”.

    ======

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN


    (1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah

    Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

    * SUMBER membagikan video proses mengeluarkan larva yang berasal dari Lalat botfly.

    * SUMBER menambahkan narasi yang salah sehingga menimbulkan kesimpulan yang tidak sesuai dengan fakta video yang dibagikan.

    (2) Beberapa artikel yang berkaitan,



    * Queensland Museum: “Dermatobia hominis

    (foto)
    The Human Bot fly ( Dermatobia hominis ) adalah salah satu dari ratusan parasit yang menyerang manusia.

    Lalat Manusia Bot, juga dikenal sebagai torsalo atau berne, terjadi di Amerika Tengah dan Selatan (untungnya bagi kita di Australia).

    Kadang-kadang ada kasus turis yang kembali ke Australia dengan luka yang terangkat di tubuh mereka (seringkali pada lengan atau kaki) yang tidak sembuh. Ini bisa disebabkan oleh adanya ‘belatung’ atau larva lalat Bot yang tumbuh tepat di bawah kulit.”

    Google Translate, selengkapnya di http://bit.ly/3aGW40N / http://archive.md/O0J2s (arsip cadangan).




    * NCBI: “Dermatobia hominis , botfly, berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Tuan rumah biasanya adalah mamalia, seringkali kuda atau sapi. Myiasis furuncular kulit, infestasi manusia oleh botfly, jarang dilaporkan. Gejala infestasi termasuk lesi furunkularis yang terasa nyeri secara lokal, seringkali dengan pori yang terletak di pusat. Karena jarang terjadi, lesi ini sering salah didiagnosis sebagai selulitis, leishmaniasis, furunculosis, bisul stafilokokus, gigitan serangga atau kista sebasea – kondisi dengan presentasi serupa. Kasus saat ini menegaskan perlunya memikirkan ‘zebra’ ketika mendengar ‘ketukan kuku’ yang mungkin berasal dari tanah yang berbeda.”

    Google Translate, selengkapnya di http://bit.ly/30XMKRD / http://archive.md/7bb6e (arsip cadangan).


    (3) Sumber lain yang membagikan, YouTube: “ULAT DALAM BIBIR | PUAS HATI DAPAT TARIK KELUAR | Berne Worm on Lip

    34,207 views • Oct 26, 2019

    jedi

    Kredit Leo Reis – Para o pessoal da cidade que não sabe o que é BERNE…

    Berne worm
    Bot fly
    Dermatobia hominis
    Mango worm
    Benih lalat, telur lalat
    Ulat dalam badan manusia”.

    Video di http://bit.ly/3aN84Og / http://archive.md/fEXZp (arsip cadangan), PERINGATAN: untuk yang merasa jijik disarankan JANGAN menonton.

    ======

    Rujukan

  • (GFD-2020-3558) [SALAH] Korelasi Video Anak Disuapi Berudu Hidup dengan Virus Corona

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 28/01/2020

    Berita

    Video dari peristiwa yang viral pada tahun 2018, TIDAK TERKAIT dengan kondisi saat ini.

    NARASI

    “Flu babi muncul di Cina, dan flu burung menyebar dari Cina ke dunia, dan sekarang virus korona telah muncul, dan penyakit ini telah muncul di Cina.

    Masyarakat Cina adalah masyarakat yang korup secara mental. Kita harus menyelamatkan anak-anak ini.

    Tiongkok telah menjadi ancaman bagi kemanusiaan.

    #Corono”.

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN


    (1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah

    Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

    * SUMBER membagikan video mengenai anak yang disuapi Berudu hidup yang viral pada tahun 2018.

    * SUMBER menambahkan narasi yang tidak berkaitan sehingga menimbulkan kesimpulan yang salah.



    (2) THE STRAITS TIMES @ 4 April 2018: “Sebuah klip video di media sosial Tiongkok memperlihatkan seorang dewasa yang memberi makan anak kecil apa yang tampak seperti berudu dalam mangkuk berisi cairan mendorong seorang dokter anak Tiongkok untuk memperingatkan masyarakat tentang kemungkinan infeksi yang dapat timbul akibat melakukannya.”

    Google Translate, selengkapnya di http://bit.ly/37oRAd3 / http://archive.md/qqEMd (arsip cadangan).

    ======

    Rujukan

  • (GFD-2020-3557) [SALAH] “Kepanikan luar biasa orang2 china akibat #VirusCorona”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 28/01/2020

    Berita

    Deskripsi asli video: pekerja yang kembali untuk Festival Musim Semi, BUKAN seperti narasi/klaim yang ditulis oleh SUMBER.

    NARASI

    “China????????
    Kepanikan luar biasa orang2 china akibat #VirusCorona, lalu bagaimana kepanikan orang2 #Uyghur saat kalian teror dengan teror diluar batas prikemanusiaan??
    Ini hanya sedikit balasan dari Allah didunia ini akibat China memusuhi islam..”.

    ======

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN


    (1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah

    Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

    * SUMBER membagikan video mengenai pekerja yang kembali dari Guangdong ke Yulin untuk Festival Musim Semi.

    * SUMBER menambahkan narasi yang salah sehingga menimbulkan premis yang tidak sesuai dengan konteks sesungguhnya dari video.



    (2) Sumber video, k.sina.com.cn: “Orang Yulin yang bekerja di Guangdong telah kembali untuk Festival Musim Semi.”

    Google Translate, http://bit.ly/2tOFcV9 / http://archive.md/EVMJO (arsip cadangan).

    Rujukan