• (GFD-2020-3630) [SALAH] Tisu Basah Bisa Jadi Alternatif Menyiasati Kelangkaan Masker

    Sumber: instagram.com
    Tanggal publish: 04/03/2020

    Berita

    Beredar postingan video yang memperlihatkan penggunaan tisu basah sebagai bahan pengganti masker. Dalam narasi disebutkan, video tersebut bisa menjadi alternatif menyiasati kelangkaan masker terkait virus Corona.

    Hasil Cek Fakta

    Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa penggunaan tisu basah menjadi peranti pengganti masker merupakan hal yang keliru dan tidak dianjurkan. Kepala Bagian Pelayanan Masyarakat Biro Komunikasi Kemenkes RI Busroni, menjelaskan bahwa penggunaan tisu basah justru akan mempermudah partikel-partikel di udara menempel pada bagian kulit yang dengan tidak sengaja bisa terhirup.

    “Tisu basah didesain bukan untuk masker, tapi didesain untuk membasahi bagian tubuh yang rentan terkontaminasi. Itu kan ada alkoholnya, lengket terhadap partikel-partikel yang berterbangan di udara, malah bisa terhirup sama kita. Dianjurkan menggunakan masker bedah biasa,” jelas Busroni.

    Senada dengan Busroni, Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI Achmad Yurianto, pun angkat bicara. Ia mengatakan, Tisu basah dianggap kurang efektif untuk dijadikan masker karena malah akan membuat debu nempel semua di lapisan tisunya. "Tisu basah kena debu malah nempel semua debunya di tisu, kan itu basah luar dalam," terangnya.

    Yuri menegaskan, kalau memang masyarakat sekadar membutuhkan benda yang bisa menutupi debu, tisu basah memang bisa, tapi bukan digunakan untuk jadi masker. "Kalau sekadar bisa, ya, memang bisa. Kertas juga bisa," tandas Yuri.

    Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Indriati Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Chrisrianto Edy Nugroho juga memberikan pandangannya. Ia menyatakan bahwa tisu basah tidak direkomendasikan untuk menjadi barang subtitusi dari masker.

    “Untuk tisu basah (dijadikan masker) belum ada penelitiannya, jadi tidak direkomendasikan,” ujarnya.

    Chrisrianto menyebut yang direkomendasikan adalah masker yang sesuai dengan standar kesehatan.

    "Yang direkomendasikan hanya masker bedah dan masker N95," ujarnya.

    Chrisrianto juga mengungkapkan penggunaan masker harus diperhatikan dengan benar. Hal ini untuk memaksimalkan fungsi masker sebagai penyaring udara. "Masker bedah pemakaiannya yang benar, yang berwarna hijau atau biru posisinya di luar, yang putih di dalam," ujarnya.

    Lipatan masker juga harus diperhatikan. "Lipatan luar mengarah ke bawah," ungkapnya.

    Pandangan serupa juga disampaikan oleh dr Erni Juwita SpPD, Ahli Penyakit Tropik dan Infeksi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Ia secara tegas menjawab bahwa masker dari tisu basah tersebut adalah cara yang tidak benar untuk dilakukan. “Tisu basah? Kotor dong, logikanya ya konteksnya kan itu basah maka akan mudah menyerap apapun. Termasuk debu dan kotoran," katanya.

    Gunakan tisu basah sesuai fungsinya, sebagai tisu untuk bersihkan tangan atau benda-benda lain. "Enggak bener itu (kalau bisa jadi masker),” seru dr.Erni,

    Dokter Erni lebih lanjut menjelaskan, tisu basah yang sudah dalam keadaan basa, malah akan tambah meningkatkan risiko iritasi saat diberi hand sanitizer, yang mengandung kandungan alkohol.

    “Lebih basah ya lebih nempel, hati-hati loh ini basah. Alkohol itu kan menguap, digunakan tidak tepat bikin kuman nempel. Menghirup alkohol kan berbahaya, bisa iritasi di hidung nanti,” tambahnya.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hal tersebut, maka konten tersebut dapat dikatakan menyesatkan. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3629) [SALAH] Foto Muslim New Delhi Yang Dibantai Akibat UU Kewarganegaraan India

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 03/03/2020

    Berita

    BUKAN korban pembantaian. Foto gerakan protes mengenakan kain kafan, oleh para penentang UU Kewarganegaraan India di Aurangabad.

    =====

    NARASI:

    Innaalilaahi wa’inaailaihi rooji’uun …????

    Akibat Pengesahan Undang² anti Muslim di India,
    saudara² muslim kita di Mesjid di Delhi dibantai oleh ekstrimis Hindu, disiram air keras, diperkosa, Al Qur’an serta Mesjidnya dibakar, HAM dimana…?? Ketika Muslim terbunuh semua diam, Muslim yang paling banyak diteror tapi label terörist diberikan kepada Muslim..!!

    Allahul Musta’an ????

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN: Akun Facebook @ItaMuraya membagikan dua buah foto yang menunjukkan sejumlah pria tengah terbaring dan diblut dengan kain kafan. Foto tersebut diunggah oleh akun @ItaMuraya sejak Kamis, 27 Februari 2020 dan telah dibagikan sebanyak 802 pengguna Facebook lainnya.

    Unggahan @ItaMuraya sendiri beredar di tengah meletusnya bentrokan antara kelompok pro dan kontra terkait dengan pemberlakuan amandemen Citizenship Amendment Act (CAA) atau Undang-Undang Kewarganegaraan India oleh pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi pada 12 Desember 2019 lalu.

    Berdasarkan dari hasil penelusuran yang dilakukan, melalui Google Reverse Image, dua foto serupa berhasil ditemukan namun dengan narasi yang berbeda. Salah satu akun yang mnegunggah foto serupa adalah akun milik seorang politikus Peace Party India @MohammadIrfan. Akun @MohammadIrfan membagikan foto tersebut pada 24 Februari 2020. Dengan narasi berbahasa Hindi yang apabila diterjemahkan kedalam bahas Indonesia yang berarti “Gerakan unik dengan masuk ke dalam kain kafan di Aurangabad”.

    Narasi yang diberikan oleh akun @MohammadIrfan sendiri dilengkapi dengan tagar #Reject_CAA_NRC_NPR, adalah tagar popular yang digunakan oleh kelompok yang menentang UU Kewarganegaraan India. Narasi serupa juga dibagikan oleh akun Twitter, salah satunya adalah akun @tabishkhanss. Dalam unggahannya akun @tabishkhanss juga memberikan narasi yang sama yakni “Gerakan unuk dengan mengenakan kafan di Aurangabad” beserta tagar #Reject_CAA_NRC_NPR.

    Aurangabad sendiri merupakan sebuah kota di India yang terletak di sisi barat tepatnya di negara bagian Maharashtra. Sejak Desember 2019, warga Aurangabad sendiri kerap melakukan protes terhadap UU Kewarganegaraan India. Melansir dari Indiatimes.com, Gerakan tersebut dipelopori oleh India Majlis E Ittehadul Muslimeen (MIM) yang menolak UU Kewarganegaraan India karena dianggap mendiskirminasi kaum muslim.

    Berdasarkan dari hasil pemeriksaan fakta yang dilakukan, unggahan akun Facebook @ItaMuraya mengarah kepada narasi yang menyesatkan atau mengacu kepada Missleading Content. Pasalnya kedua foto tersebut bukanlah foto kaum muslim di New Delhi yang menjadi korban pembantaian oleh ekstremis Hindu, melainkan foto gerakan protes dengan mengenakan kain kafan oleh para penentang UU Kewarganegaraan India di Aurangabad pada 24 Februari 2020.

    ===

    Rujukan

  • (GFD-2020-3628) [SALAH] 1000 Tiket Pesawat Gratis Untuk WNI Pulang Ke Tanah Air Dari PT Angkasa Pura 1 Karena Virus Corona

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 03/03/2020

    Berita

    Beredar informasi bahwa PT Angkasa Pura (AP) 1 memberikan 1000 tiket gratis untuk Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri untuk pulang ke Indonesia. Dalam narasi disebutkan, program itu merupakan instruksi dari Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. Berikut kutipan narasinya:

    “Mentri luar negeri ibu retno marsudi, memberitahukan kepada seluruh warga wni yang ada di luar negeri, agar kiranya untuk berhari" akibat virus korona yang ada di china, president jokowi, memerintahkan kepada ibu retno marsudi, menteri luar negeri, untuk memulangkan wni yang ingin mau pulang sebanyak 1000 tiket gratis.

    Buruan secepat mungkin untuk melaporkan diri anda, di PT. Angkasa pura, di nomor hp yg tertera di bawah, karna stok tiketnya terbatas cuma 1000 lembar, siapa cepat dia akan pulang dengan gratis.

    PT. Angkasa pura1 (persero) bekerjasama untuk memulangkan wni yg ingin mau pulang ke tanah air, sebanyak 1000 orang di luar negeri secara grstis.

    PT. Angkasa pura 1 (persero) mengeluarkan dana corporate soaial responsility, yang di setujui rapat anggota dewan pusat( DPR) pusat

    Negara yg di tujuh antara lain: china, hongkong, macau, taiwan, japan, korea, singapura, malaysia, bruney darussalam, saudi arabia, dll.

    Silahkan laporkan data di kalian: sesuai paspor dan KTP anda: tlp kantor PT. Angkasa pura bagian pengurusan tiket, Bpk H. Suryanto 082237033117”

    Hasil Cek Fakta

    Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa informasi tersebut tidak benar. Pihak AP1 sudah memberikan bantahannya melalui akun media sosial milik perusahaan tersebut. Berikut kutipan bantahan dari pihak AP1:

    Di Facebook AP1:

    […] ⚠ WASPADA HOAX ⚠

    Waspada Hoax yang menginformasikan bahwa Angkasa Pura I menyediakan sebanyak 1.000 tiket gratis untuk WNI dari luar negeri akibat Virus Korona.

    Angkasa Pura I sebagai operator bandara tidak pernah melakukan penjualan tiket pesawat udara kepada penumpang atau bekerjasama dengan biro/agen perjalanan.

    Di mohon kepada seluruh Warga Negara Indonesia atau masyarakat agar selalu berhati-hati dan tidak mengirimkan data diri dan mentransfer sejumlah uang kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

    Terima kasih […]

    Di Twitter AP1 (@AP_Airports):

    […] ⚠ WASPADA HOAX ⚠

    Informasi pada gambar di bawah mohon dibaca dengan cermat ya, #SahabatAP1.

    Harap selalu berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi dari media sosial. […]

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten informasi tentang 1000 tiket gratis untuk WNI pulang merupakan informasi yang tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3627) [SALAH] Tes Sederhana Untuk Mengenal Virus Corona Hanya Dalam Sepuluh Detik

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 03/03/2020

    Berita

    Beredar informasi mengenai tes sederhana untuk mengenal virus Corona dalam waktu sepuluh detik. Dalam informasi yang beredar melalui Whatsapp itu disebutkan tes sederhana itu berasal dari dokter Jepang. Berikut kutipan narasinya:

    “Segera mendesak:

    Tes sederhana untuk mengenal Virus Corona hanya dalam sepuluh detik tanpa urusan ke Dokter atau Laboratorium, yang belum diketahui siapa pun!

    Awalnya Corona mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi hingga 28 hari setelah gejala COVID 19 muncul.

    Dokter Jepang menawarkan tes sederhana yang bisa kita lakukan setiap pagi! Ambil napas dalam-dalam dan tahan napas selama lebih dari 10 detik! Jika Anda berhasil mengeluarkan napas tanpa batuk, tidak nyaman, lelah, dan kaku di dada, ini membukti kan bahwa tidak ada Fibrosis di paru-paru dan itu sebenarnya menunjukkan bahwa tidak ada virus!

    Anda juga perlu memastikan mulut dan tenggorokan Anda lembab dan tidak kering! Minumlah secangkir air setidaknya sekali setiap 15 menit karena meskipun Virus masuk ke mulut Anda, cairan yang Anda makan secara teratur dapat ditransfer ke perut, dan keasaman lambung akan membunuh virus!

    Tolong jangan menjadi penonton dan kirimkan ke semua kontak dan grup Anda!, Tks.”
    "Apa benar test bebas corona dengan tarik napas 10 detik"
    "Apa benar test bebas corona dengan tarik napas 10 detik"

    DR. Berlian Siagian
    Test Bebas Corona Setiap Pagi: Murah, Sederhana, dan Praktis!

    Awalnya infeksi virus Corona mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi. Gejala klinis baru terlihat antara 7 - 28 hari setelah infeksi.

    Test yang murah, sederhana, dan praktis untuk mengenal infeksi virus Corona hanya dalam 30 detik tanpa kunjungan ke dokter atau pemeriksaan laboratorium sangat kita perlukan.

    Anda dapat melakukannya sendiri!

    Perhatikan cara berikut ini:

    Ambil napas dalam-dalam dan tahan napas selama lebih dari 10 detik! Jika setelah menahan nafas anda berhasil mengeluarkan napas pelan2 tanpa batuk, rasa tidak nyaman, lelah, dan kaku di dada, ini membuktikan bahwa tidak ada fibrosis di paru-paru anda, dan itu sebenarnya menunjukkan bahwa tidak ada virus apapun didalam paru2 anda!

    Anda juga perlu memastikan mulut dan tenggorokan anda lembab dan tidak kering! Minumlah beberapa teguk air hangat setidaknya sekali setiap 30 menit.

    Seandainya ada virus Corona telah masuk kedalam mulut anda, air hangat yang anda minum secara teratur dapat masuk kedalam perut, dimana keasaman lambung akan langsung membunuh virus Corona!

    Mari jangan menjadi penonton dan sampaikan ke semua teman, kenalan, saudara yang anda kenal.

    Tidak perlu minta ijin untuk membagikan status ini.

    apakah benar tes sederhana covid 10 detik?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut sudah dibantah oleh pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Daeng M Faqih mengatakan, informasi tersebut tidak benar dan tidak berdasar. "Iya (tidak benar), tidak ada dasar," kata Faqih.

    Menurut Faqih, tes deteksi virus corona yang ada di Indonesia dan sudah diakreditasi oleh WHO adalah tes PCR Litbangkes.

    "Yang ada di Indonesia dan sudah diakreditasi WHO adalah Litbangkes tes PCR," jelasnya.

    Seperti diketahui, tes PCR telah dilakukan Litbangkes sejak 1 Februari 2020 lalu. Hasil dari tes tersebut dapat diketahui dalam waktu kurang dari 12 jam sejak sampel diterima.

    Terkait adanya dua kasus pertama virus corona dikonfirmasi di Indonesia, Faqih menyebutkan bahwa PB IDI akan mengirimkan seruan ke semua dokter, IDI cabang, dan IDI wilayah.

    Di antara imbauan IDI adalah mengaktifkan satuan tugas kesiapsiagaan IDI.

    IDI juga akan melakukan rapat koordinasi dengan seluruh elemen dokter di daerah masing-masing.

    "Segera melakukan rapat koordinasi dengan seluruh elemen dokter di daerah masing-masing baik yang bekerja di rumah sakit, puskesmas, klinik swasta maupun praktek pribadi," kata Faqih.

    "Senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan, menjaga daya tahan tubuh, istirahat cukup, asupan gizi yang baik dan selalu memakai alat pelindung diri saat memberikan pelayanan terhadap pasien," sambungnya.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hal tersebut maka informasi yang beredar tidak benar. Oleh sebab itu, konten informasi tersebut masuk ke dalam Fabricated Content atau Konten Palsu.

    Rujukan