Pihak Solida membantah bahwa apa yang terlihat pada video itu merupakan produksi dan pengemasan masker Solida. Faktanya, produksi masker Solida dilakukan di pabrik yang berstandar dan tanpa sentuhan tangan manusia.
Akun Siti Budiman (fb.com/siti.budiman.792) mengunggah foto dan video dengan narasi “Peringatan semua orang masker solida jangan dibeli bekas orang pakai”
Pada foto, tampak kotak produk Face Mask dengan merk Solida. Sementara video memperlihatkan pengemasan masker. Video berdurasi selama 1 menit 23 detik itu direkam oleh seseorang pria. Pria itu juga terdengar berbicara ketika video sedang berlangsung.
Secara lengkap, berikut transkrip dari suara yang terdengar dari video tersebut:
“Rabu, 19 Februari 2020. Waktu menunjukkan jam 12.30 WIB. Ini untuk orderan Ibu Mariana melalui mediator bapak dengan Bapak Yanto di Jakarta. Jadi kalau misalnya ini, posisi-posisi ini di gudang atau di pabriknya. Ini karyawan-karyawan yang sedang sortir atau memasukkan masker 3 ply dengan merek Solida. Ini barangnya asli. 3 ply bukan 2 ply. Jadi kalau mau booking atau order dipersilakan melalui mediator bapak Yanto dipersilakan. Ini bukan barang gaib ya. Barang-barang nyata bukan barang gaib”.
(GFD-2020-3622) [SALAH] Video “karyawan yang sedang menyortir atau memasukkan masker tiga ply dengan merek solida”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 28/02/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Pihak Solida membantah bahwa apa yang terlihat pada video itu merupakan produksi dan pengemasan masker Solida. Faktanya, produksi masker Solida dilakukan di pabrik yang berstandar dan tanpa sentuhan tangan manusia.
Tim CekFakta Medcom.id menghubungi Yosephine Anita selaku Humas Produsen Solida terkait video viral tersebut.Yosephine mengatakan, proses produksi masker Solida oleh pabrik di Bantul, Yogyakarta ini, telah memiliki sertifikasi Produksi Alat Kesehatan, CPAKB, memiliki NIE-AKD dari Kemenkes RI dan telah melakukan ekspor selama bertahun-tahun.
Berikut secara lengkap klarifikasi dari pihak Solida:
“Bersama ini kami menyatakan bahwa video viral produksi masker rumahan yang tidak berstandar, namun potongan masker SOLIDA yang diexpose di media sosial tersebut, adalah bukan produksi resmi masker SOLIDA.
Kami sangat menyayangkan video tersebut dibuat oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, karena produksi masker SOLIDA oleh pabrik di Bantul, Yogyakarta ini telah meliliki Sertifikasi Produksi Alat Kesehatan, CPAKB, memiliki NIE-AKD dari Kemenkes RI dan telah melakukan ekspor selama bertahun-tahun. Maka tidak mungkin masker SOLIDA diproduksi seperti yang terlihat pada video tersebut.
Oleh karena itu, SOLIDA telah melakukan klarifikasi melalui story Instagram akun @solida.proteksi dengan menunjukkan kondisi pabrik SOLIDA yang sebenarnya saat proses produksi.
Maka kami mengharapkan agar video viral tersebut tidak disebarluaskan agar tidak merugikan brand kami, dan tidak membuat panik masyarakat.
Terima kasih,
SOLIDA”.
Bantahan resmi juga disampaikan melalui akun media sosial Solida, @solida.proteksi
Melalui unggahan tersebut, Solida juga memberikan klarifikasi:
“PABRIK MASKER SOLIDA YANG SEBENARNYA Video ini merupakan pabrik resmi masker SOLIDA yang berlokasi di Yogyakarta. Sangat berbeda dengan video viral yang beredar di media sosial belakangan ini. . cc : @kemenkes_ri@kemendag fyi : @lambe_turah@undercover.id @ndorobeii#maskersolida” tulis postingan akun Solida Proteksi
Tim CekFakta Medcom.id menghubungi Yosephine Anita selaku Humas Produsen Solida terkait video viral tersebut.Yosephine mengatakan, proses produksi masker Solida oleh pabrik di Bantul, Yogyakarta ini, telah memiliki sertifikasi Produksi Alat Kesehatan, CPAKB, memiliki NIE-AKD dari Kemenkes RI dan telah melakukan ekspor selama bertahun-tahun.
Berikut secara lengkap klarifikasi dari pihak Solida:
“Bersama ini kami menyatakan bahwa video viral produksi masker rumahan yang tidak berstandar, namun potongan masker SOLIDA yang diexpose di media sosial tersebut, adalah bukan produksi resmi masker SOLIDA.
Kami sangat menyayangkan video tersebut dibuat oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, karena produksi masker SOLIDA oleh pabrik di Bantul, Yogyakarta ini telah meliliki Sertifikasi Produksi Alat Kesehatan, CPAKB, memiliki NIE-AKD dari Kemenkes RI dan telah melakukan ekspor selama bertahun-tahun. Maka tidak mungkin masker SOLIDA diproduksi seperti yang terlihat pada video tersebut.
Oleh karena itu, SOLIDA telah melakukan klarifikasi melalui story Instagram akun @solida.proteksi dengan menunjukkan kondisi pabrik SOLIDA yang sebenarnya saat proses produksi.
Maka kami mengharapkan agar video viral tersebut tidak disebarluaskan agar tidak merugikan brand kami, dan tidak membuat panik masyarakat.
Terima kasih,
SOLIDA”.
Bantahan resmi juga disampaikan melalui akun media sosial Solida, @solida.proteksi
Melalui unggahan tersebut, Solida juga memberikan klarifikasi:
“PABRIK MASKER SOLIDA YANG SEBENARNYA Video ini merupakan pabrik resmi masker SOLIDA yang berlokasi di Yogyakarta. Sangat berbeda dengan video viral yang beredar di media sosial belakangan ini. . cc : @kemenkes_ri@kemendag fyi : @lambe_turah@undercover.id @ndorobeii#maskersolida” tulis postingan akun Solida Proteksi
Rujukan
(GFD-2020-3621) [SALAH] Kemenag Menghapus Kurikulum Pendidikan Agama di Madrasah Kata Khilafah dan Jihad
Sumber: facebook.comTanggal publish: 27/02/2020
Berita
Beredar postingan yang mengedarkan artikel dari laman pesisirnews[dot]com dengan judul "Selamat Tinggal Sejarah Islam"Kemenag Menghapus Kurikulum Pendidikan Agama di Madrasah Kata Khilafah dan Jihad. Dalam artikelnya, membahas mengenai isu surat edaran dari Kementerian Agama (Kemenag) yang dikatakan akan menghapus perihal khilafah dan jihad dalam kurikulum agama di Madrasah. Berikut narasi postingannya:
Ntah apo la maksud pemerintah ko
Agama diutak atik seenak mereka aja ????
Ntah apo la maksud pemerintah ko
Agama diutak atik seenak mereka aja ????
Hasil Cek Fakta
Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa hal tersebut sudah mendapat tanggapan dari pihak Kemenag. Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengonfirmasi surat edaran tersebut. Dia menjelaskan Kemenag tak menghapus konten ajaran khilafah dan jihad, melainkan diperbaiki.
"Saya perlu menyampaikan bahwa konten khilafah dan jihad tidak dihapus sepenuhnya dalam buku yang akan diterbitkan. Makna khilafah dan jihad akan diberi perspektif yang lebih produktif dan kontekstual," kata Kamaruddin
Dia menerangkan pelajaran khilafah dan jihad tidak akan lagi diajarkan pada mata pelajaran Fikih. Dua konten itu akan masuk dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
Kamaruddin berkata materi khilafah dan jihad tidak dihapus karena merupakan bagian dari sejarah Islam. Namun perlu ada penyesuaian mengikuti perkembangan zaman.
"Khilafah misalnya adalah fakta sejarah yang pernah ada dalam pelataran sejarah peradaban Islam, tetapi tak cocok lagi untuk konteks negara bangsa Indonesia yang telah memiliki konstitusi (Pancasila dan UUD 45, NKRI dan Bhineka tunggal ika)," kata dia.
Senada dengan Kamarudin, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah pada Kemenag, Ahmad Umar menegaskan bahwa Kemenag tidak menghilangkan materi khilafah dan jihad dari kurikulum dan buku pelajaran.
Umar mengatakan, Kemenag bukan menghapus materi khilafah dan jihad dari pelajaran. Sebab materi khilafah dan jihad yang tercantum dalam KMA 165 Tahun 2014 itu dinyatakan tidak berlaku dan telah diperbaiki dalam KMA 183 Tahun 2019.
"Tentunya perbaikan itu meletakkan materi-materi itu (khilafah dan jihad) pada porsi dan konteks pembicaraan yang sesuai dan proporsional," kata Umar.
Ia menjelaskan, misalnya materi khilafah diletakkan pada materi sejarah kebudayaan Islam. Tetapi konteks pembicaraannya bukan sekedar khilafah, konteksnya tentang perkembangan peradaban pada zaman Daulah Utsmaniyah dan Abbasiyah.
Di sana dijelaskan diperjuangkan peradaban Islam termasuk sampai perjuangan kehidupan pada masa-masa Khulafaur Rasyidin. Selain itu, pengertian khilafah dalam kurikulum baru diperbaiki supaya tidak mengandung multi-tafsir
"Kata (pengertian) khilafah itu diperbaiki dengan perkembangan kehidupan peradaban manusia pada Daulah Utsmaniyah dan Abbasiyah, dan perkembangan dari zaman kepemimpinan Rasul sampai Khulafaur Rasyidin sampai ulama-ulama masa kini," jelasnya.
Kasubdit Kurikulum Kemenag, Ahmad Hidayat pun ikut angkat bicara. Ia menegaskan, kata khialafah sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Artinya tentang khilafah akan disampaikan dengan konteks bahasa Indonesia. Sementara, kata jihad masih ada dalam kurikulum dan buku pelajaran tapi sudah diberi penjelasannya.
"Bahwa jihad itu diwujudkan dalam konteks keseriusan dalam berjuang dalam konteks umumnya jihad juga kita perjelas bahwa jihad yang dimaksud itu perjuangan, bukan perang," ujarnya.
Ia menyampaikan, sejarah tentang jihad perang masih ada. Tapi cerita jihad dalam bentuk lain diperbanyak. Kesimpulannya jihad itu tidak hanya semata-mata perang. Materi jihad dalam mata pelajaran fikih masih ada, tapi dalam konteks pembicaraan inti nilainya yaitu berusaha bersungguh-sungguh di dalam menuntaskan semua aktivitas-aktivitas kehidupan.
Sedangkan di dalam sejarah kebudayaan Islam jihad Itu otomatis terbahas di dalam perkembangan-perkembangan kebudayaan peradaban Islam. "Jihad itu diwujudkan dalam bentuk bervariasi tidak hanya harus perang, tapi diwujudkan dalam bentuk perjuangan optimalisasi berpikir pada masa abad pertengahan," jelasnya.
"Saya perlu menyampaikan bahwa konten khilafah dan jihad tidak dihapus sepenuhnya dalam buku yang akan diterbitkan. Makna khilafah dan jihad akan diberi perspektif yang lebih produktif dan kontekstual," kata Kamaruddin
Dia menerangkan pelajaran khilafah dan jihad tidak akan lagi diajarkan pada mata pelajaran Fikih. Dua konten itu akan masuk dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
Kamaruddin berkata materi khilafah dan jihad tidak dihapus karena merupakan bagian dari sejarah Islam. Namun perlu ada penyesuaian mengikuti perkembangan zaman.
"Khilafah misalnya adalah fakta sejarah yang pernah ada dalam pelataran sejarah peradaban Islam, tetapi tak cocok lagi untuk konteks negara bangsa Indonesia yang telah memiliki konstitusi (Pancasila dan UUD 45, NKRI dan Bhineka tunggal ika)," kata dia.
Senada dengan Kamarudin, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah pada Kemenag, Ahmad Umar menegaskan bahwa Kemenag tidak menghilangkan materi khilafah dan jihad dari kurikulum dan buku pelajaran.
Umar mengatakan, Kemenag bukan menghapus materi khilafah dan jihad dari pelajaran. Sebab materi khilafah dan jihad yang tercantum dalam KMA 165 Tahun 2014 itu dinyatakan tidak berlaku dan telah diperbaiki dalam KMA 183 Tahun 2019.
"Tentunya perbaikan itu meletakkan materi-materi itu (khilafah dan jihad) pada porsi dan konteks pembicaraan yang sesuai dan proporsional," kata Umar.
Ia menjelaskan, misalnya materi khilafah diletakkan pada materi sejarah kebudayaan Islam. Tetapi konteks pembicaraannya bukan sekedar khilafah, konteksnya tentang perkembangan peradaban pada zaman Daulah Utsmaniyah dan Abbasiyah.
Di sana dijelaskan diperjuangkan peradaban Islam termasuk sampai perjuangan kehidupan pada masa-masa Khulafaur Rasyidin. Selain itu, pengertian khilafah dalam kurikulum baru diperbaiki supaya tidak mengandung multi-tafsir
"Kata (pengertian) khilafah itu diperbaiki dengan perkembangan kehidupan peradaban manusia pada Daulah Utsmaniyah dan Abbasiyah, dan perkembangan dari zaman kepemimpinan Rasul sampai Khulafaur Rasyidin sampai ulama-ulama masa kini," jelasnya.
Kasubdit Kurikulum Kemenag, Ahmad Hidayat pun ikut angkat bicara. Ia menegaskan, kata khialafah sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Artinya tentang khilafah akan disampaikan dengan konteks bahasa Indonesia. Sementara, kata jihad masih ada dalam kurikulum dan buku pelajaran tapi sudah diberi penjelasannya.
"Bahwa jihad itu diwujudkan dalam konteks keseriusan dalam berjuang dalam konteks umumnya jihad juga kita perjelas bahwa jihad yang dimaksud itu perjuangan, bukan perang," ujarnya.
Ia menyampaikan, sejarah tentang jihad perang masih ada. Tapi cerita jihad dalam bentuk lain diperbanyak. Kesimpulannya jihad itu tidak hanya semata-mata perang. Materi jihad dalam mata pelajaran fikih masih ada, tapi dalam konteks pembicaraan inti nilainya yaitu berusaha bersungguh-sungguh di dalam menuntaskan semua aktivitas-aktivitas kehidupan.
Sedangkan di dalam sejarah kebudayaan Islam jihad Itu otomatis terbahas di dalam perkembangan-perkembangan kebudayaan peradaban Islam. "Jihad itu diwujudkan dalam bentuk bervariasi tidak hanya harus perang, tapi diwujudkan dalam bentuk perjuangan optimalisasi berpikir pada masa abad pertengahan," jelasnya.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten yang tersebar di Facebook tersebut menyesatkan. Dengan demikian, konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1122135708118963/
- https://turnbackhoax.id/2020/02/27/salah-kemenag-menghapus-kurikulum-pendidikan-agama-di-madrasah-kata-khilafah-dan-jihad/
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/640/fakta-atau-hoaks-benarkah-kemenag-hapus-kata-khilafah-dan-jihad-dari-kurikulum-madrasah
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191208191551-20-455193/kemenag-revisi-konten-khilafah-dan-jihad-di-buku-madrasah
- https://www.republika.co.id/berita/q28ls4430/tak-dihapus-kemenag-revisi-materi-khilafah-dan-jihad
(GFD-2020-3620) [SALAH] Bendung Walahar Mau Meluap, Jati Luhur Mau Penuh
Sumber: facebook.comTanggal publish: 26/02/2020
Berita
Beredar postingan yang menyebutkan Bendung Walahar airnya meluap dan Bendung Jatiluhur sudah mulai penuh kapasitasnya. Pada postingan ada yang menyertakan bentuk video keadaan Bendung Walahar. Berikut kutipan narasinya:
Bendung walahar air nya mau meluap.
yg di Karawang siap siap
Sekarang mau di buka
infonya jati luhur udah mau penuh. udah gk menampung.
walahar dapat kiriman air dari bandung infonya
Mohon hati2 siaga,skitar karawang,,info dari BPBD karawang.
7 pintu air d curug sudah d buka karena air sudah meluap d skiratan purwakarta.. karawang siap siaga
Bendung walahar air nya mau meluap.
yg di Karawang siap siap
Sekarang mau di buka
infonya jati luhur udah mau penuh. udah gk menampung.
walahar dapat kiriman air dari bandung infonya
Mohon hati2 siaga,skitar karawang,,info dari BPBD karawang.
7 pintu air d curug sudah d buka karena air sudah meluap d skiratan purwakarta.. karawang siap siaga
Hasil Cek Fakta
Melalui hasil penelusuran, kabar tersebut dibantah oleh pihak Perusahaan Jasa Tirta II Jatiluhur. Menurut Sekretaris Perusahaan Jasa Tirta II Jatiluhur Nandang Munandar, informasi yang menyebutkan Bendung Walahar meluap dan kapasitas air Bendungan Jatiluhur penuh merupakan berita palsu atau hoaks.
“Sampai saat ini tampungan Bendungan Jatiluhur masih dalam batas aman,” kata Nandang.
Ia menyampaikan, banjir yang terjadi di sembilan kecamatan sekitar Karawang itu akibat besarnya aliran sungai lokal di bawah Bendungan Jatiluhur.
Menurut dia, Bendungan Jatiluhur tidak memiliki pintu yang dibuka-tutup untuk melepas banjir. Seluruh debit air dikeluarkan melalui pembangkit listrik (PLTA).
"Saat ini TMA (Tinggi Muka Air) Waduk Jatiluhur masih di bawah normal, yaitu + 96,60 mdpl (normal + 107,00 mdpl) atau 10,4 m di bawah normal," kata dia.
Dikatakannya, air keluar dari Bendungan Jatiluhur hanya 93 m3/detik, dimana debit banjir berasal dari Sungai Cikao tercatat sebesar 223,82 m3/detik.
Untuk puncak limpasan Cibeet 681 m3/detik menuju aliran ke wilayah Karawang yang berada di hilir/bawah Bendungan Jatiluhur.
"Sungai Cikao masuk ke dalam aliran Sungai Citarum (di Desa Cikao, Kecamatan Jatiluhur). Selanjutnya Sungai Citarum bertemu dengan Sungai Cibeet di wilayah Karawang," kata dia.
Nandang meminta kepada masyarakat tidak mudah percaya terhadap berita palsu atau hoaks yang diembuskan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
"Kami mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya terhadap berita palsu yang telah diembuskan orang-orang yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Ia juga menegaskan, berita Bendung Walahar yang meluap juga tidak benar. Bendung Walahar juga disebut masih dalam kategori aman.
Selain itu, Nandang mengajak masyarakat untuk mengakses laman www.jasatirta2.co.id untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. “Informasi lebih lanjut tentang kondisi Tinggi Muka Air (TMA) dapat diakses melalui www.jasatirta2.co.id,” tuturnya.
“Sampai saat ini tampungan Bendungan Jatiluhur masih dalam batas aman,” kata Nandang.
Ia menyampaikan, banjir yang terjadi di sembilan kecamatan sekitar Karawang itu akibat besarnya aliran sungai lokal di bawah Bendungan Jatiluhur.
Menurut dia, Bendungan Jatiluhur tidak memiliki pintu yang dibuka-tutup untuk melepas banjir. Seluruh debit air dikeluarkan melalui pembangkit listrik (PLTA).
"Saat ini TMA (Tinggi Muka Air) Waduk Jatiluhur masih di bawah normal, yaitu + 96,60 mdpl (normal + 107,00 mdpl) atau 10,4 m di bawah normal," kata dia.
Dikatakannya, air keluar dari Bendungan Jatiluhur hanya 93 m3/detik, dimana debit banjir berasal dari Sungai Cikao tercatat sebesar 223,82 m3/detik.
Untuk puncak limpasan Cibeet 681 m3/detik menuju aliran ke wilayah Karawang yang berada di hilir/bawah Bendungan Jatiluhur.
"Sungai Cikao masuk ke dalam aliran Sungai Citarum (di Desa Cikao, Kecamatan Jatiluhur). Selanjutnya Sungai Citarum bertemu dengan Sungai Cibeet di wilayah Karawang," kata dia.
Nandang meminta kepada masyarakat tidak mudah percaya terhadap berita palsu atau hoaks yang diembuskan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
"Kami mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya terhadap berita palsu yang telah diembuskan orang-orang yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Ia juga menegaskan, berita Bendung Walahar yang meluap juga tidak benar. Bendung Walahar juga disebut masih dalam kategori aman.
Selain itu, Nandang mengajak masyarakat untuk mengakses laman www.jasatirta2.co.id untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. “Informasi lebih lanjut tentang kondisi Tinggi Muka Air (TMA) dapat diakses melalui www.jasatirta2.co.id,” tuturnya.
Kesimpulan
Atas dasar itu, maka konten yang menyebutkan bahwa Bendung Walahar akan meluap dan Bendung Jatiluhur akan penuh tidak benar. Dengan demikian, konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1121395831526284/
- https://turnbackhoax.id/2020/02/26/salah-bendung-walahar-mau-meluap-jati-luhur-mau-penuh/
- https://www.antaranews.com/berita/1316598/pjt-ii-kabar-bendung-walahar-meluap-hoaks
- https://www.antaranews.com/berita/1318810/dua-bendungan-di-jawa-barat-penuh-dan-meluap-cek-faktanya
- https://regional.kompas.com/read/2020/02/24/21435051/tepis-hoaks-perum-jasa-tirta-ii-pastikan-bendungan-jatiluhur-aman
- https://republika.co.id/berita/q68ye5396/debit-bendungan-jatiluhur-penuh-pjt-ii-itu-hoaks
(GFD-2020-3615) [SALAH] “Bu Risma minta didoakan agar Surabaya tdk hancur”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 26/02/2020
Berita
Berkaitan dengan menyiapkan siaga bencana, BUKAN tentang premis pelintiran seperti yang diedarkan. Sampai saat ini gempa BELUM bisa diprediksi.
NARASI
“Ini dpt info dr group LPMK AAC :
Bu Risma minta utk didoakan agar kota Surabaya tdk hancur krn adanya patahan lempeng yg melewati Sukolilo sampe Cerme Gresik Dan patahan yg garis kedua dari Waru ke Krian, Mojokerto, Jombang, Nganjuk sampe Cepu.
Tim Ahli Gempa Dan juga dari ITS sdh melihat tanda2 pada jalan2 yg akan terjadi patahan dan terlihat semakin membesar.
Maaf video kurang full.”
NARASI
“Ini dpt info dr group LPMK AAC :
Bu Risma minta utk didoakan agar kota Surabaya tdk hancur krn adanya patahan lempeng yg melewati Sukolilo sampe Cerme Gresik Dan patahan yg garis kedua dari Waru ke Krian, Mojokerto, Jombang, Nganjuk sampe Cepu.
Tim Ahli Gempa Dan juga dari ITS sdh melihat tanda2 pada jalan2 yg akan terjadi patahan dan terlihat semakin membesar.
Maaf video kurang full.”
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Menyesatkan
Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu”.
* SUMBER membagikan video mengenai persiapan siaga bencana.
* SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan konteks video yang sebenarnya sehingga menimbulkan premis pelitiran.
(2) Beberapa artikel yang berkaitan,
* CNN Indonesia: “Walikota Surabaya, Tri Rismaharini melakukan segala cara untuk siaga bencana bagi kota Surabaya. Selain menyiapkan siaga bencana secara teknis, ternyata walikota Surabaya juga dapat masukan dari peramal, yang meramalkan bencana dan peristiwa yang akan terjadi di Indonesia pada 2020.”
Video di “VIDEO: Risma Tanggapi Masukan Peramal Tentang Bencana Alam” http://bit.ly/2HVQQ3U / http://bit.ly/2Vkr2GE (arsip cadangan).
–
* TEMPO.CO: “Menurut Widjo Kongko, memang terdapat sesar Surabaya yang menurut penelitian dimulai dari kawasan Keputih hingga Cerme. Namun mengenai potensi kehancuran seperti yang disebarkan lewat pesan tersebut, dia mengatakan bahwa perlu pemetaan lebih soal tingkat kerusakan.”
Selengkapnya di “Pakar Tsunami Widjo Kongko Bantah Sesar Surabaya Membesar” http://bit.ly/2SUCVBv / http://bit.ly/2Vkan6b (arsip cadangan).
======
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Menyesatkan
Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu”.
* SUMBER membagikan video mengenai persiapan siaga bencana.
* SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan konteks video yang sebenarnya sehingga menimbulkan premis pelitiran.
(2) Beberapa artikel yang berkaitan,
* CNN Indonesia: “Walikota Surabaya, Tri Rismaharini melakukan segala cara untuk siaga bencana bagi kota Surabaya. Selain menyiapkan siaga bencana secara teknis, ternyata walikota Surabaya juga dapat masukan dari peramal, yang meramalkan bencana dan peristiwa yang akan terjadi di Indonesia pada 2020.”
Video di “VIDEO: Risma Tanggapi Masukan Peramal Tentang Bencana Alam” http://bit.ly/2HVQQ3U / http://bit.ly/2Vkr2GE (arsip cadangan).
–
* TEMPO.CO: “Menurut Widjo Kongko, memang terdapat sesar Surabaya yang menurut penelitian dimulai dari kawasan Keputih hingga Cerme. Namun mengenai potensi kehancuran seperti yang disebarkan lewat pesan tersebut, dia mengatakan bahwa perlu pemetaan lebih soal tingkat kerusakan.”
Selengkapnya di “Pakar Tsunami Widjo Kongko Bantah Sesar Surabaya Membesar” http://bit.ly/2SUCVBv / http://bit.ly/2Vkan6b (arsip cadangan).
======
Rujukan
Halaman: 5232/5615