• (GFD-2021-7224) [SALAH] Seorang Pria Tewas karena Makan Durian setelah Divaksin

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 12/07/2021

    Berita

    Narasi dalam foto:

    “Beritahu keluarga dan rakan-rakan untuk tidak makan durian sebelum atau selepas vaksinasi. Rakan saya di kebun diberi vaksin dan kembali dan makan durian pada keesokan harinya dan meninggal dunia. Lebih baik mengetahui dan berhati-hati. Hidup itu berharga, kerana kejahilan akan membunuhnya dan menyedihkan.

    Kematian slps amik vaksin makan durian. ☝️”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Hilarius Denny Albert mengunggah hasil tangkapan layar percakapan WhatsApp berisi foto dan pesan yang menginformasikan tewasnya seorang pria karena makan durian setelah divaksin. Unggahan yang diunggah pada 25 Juni 2021 itu telah dibagikan sebanyak 51 kali.

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi dalam percakapan WhatsApp tersebut tidak benar. Mengutip dari hmetro.my, pria asal Malaysia itu meninggal dunia karena serangan jantung saat menunggu makanan yang dipesannya di sebuah restoran.

    “Semasa menunggu makanan yang dipesannya, lelaki itu tiba-tiba terjatuh dari kerusi tempat duduknya dan tidak sedarkan diri. Pemilik restoran berkenaan menghubungi pihak Hospital Kuala Lumpur (HKL) sebelum lelaki terbabit disahkan meninggal dunia oleh Penolong Pegawai Perubatan HKL,” ujar Beh Eng Lai, Ketua Polisi Daerah Sentul Asisten Komisioner.

    Selain itu, pihak Kementerian Kesehatan Malaysia melalui akun Twitter resminya telah mengonfirmasi bahwa informasi yang beredar melalui WhatApp itu hoaks.

    Dari berbagai fakta di atas, unggahan akun Facebook Hilarius Denny Albert dikategorikan sebagai Konten yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Faktanya, pria asal Malaysia itu meninggal dunia karena serangan jantung saat menunggu pesanan makanannya di sebuah restoran.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7223) [SALAH] FDA Amerika Sebut Invermectin Dapat Digunakan Untuk Sembuhkan Covid-19

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 12/07/2021

    Berita

    “…FDA (BPOM AMERIKA) telah menyetujui penggunaan imvermectin untuk manusia sejak tahun 1981 dan WHO telah memasukkan invermectin kedalam daftar obat yang penting pada tahun yang sama.

    FDA mengakui bahwa invermectin dapat membunuh virus Covid-19 dalam tabung percobaan…”
    Ivermectim
    Invermectim
    Ivermectin apa bisa dipakai sebagai obat covid 19

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah gambar dengan narasi melalui media sosial Whatsapp yang menjelaskan bahwa obat Invermectin diklaim dapat menyembuhkan penyakit akibat virus Covid-19. Narasi tersebut juga menyebutkan bahwa Invermectin adalah obat yang sudah terbukti aman dan telah dikonfirmasi oleh badan pengawas obat-obatan di Amerika (FDA AMERIKA) sebagai obat yang dapat membunuh virus Covid-19.

    Namun setelah melakukan penelusuran, informasi mengenai sahnya Invermectin sebagai obat Covid-19 ternyata keliru. Pernyataan oleh badan pengawas obat-obatan Amerika Serikat (Food and Drug Administration/FDA) tentang obat ini mampu membunuh virus Covid-19 juga belum dikonfirmasi. Hoaks ini pun pernah tersebar pada tahun 2020.

    Melansir dari media CNBC Indonesia, Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa obat Ivermectin belum layak digunakan oleh masyarakat untuk mengobati Covid-19. Bahkan Badan Obat dan Makanan AS (FDA) menghimbau agar publik tidak menggunakan obat yang biasanya digunakan untuk mencegah parasit pada hewan itu.

    “Ivermectin sering digunakan di AS untuk mengobati atau mencegah parasit pada hewan. FDA telah menerima banyak laporan tentang pasien yang membutuhkan dukungan medis dan dirawat di rumah sakit setelah pengobatan sendiri dengan Ivermectin yang ditujukan untuk kuda. Inilah yang perlu Anda ketahui tentang Ivermectin,” ungkap FDA melalui artikel pada laman resmi www.fda.gov.

    Dokter Spesialis Paru, Erlang Soemadro menegaskan bahwa obat Invermectin belum terbukti dapat menyembuhkan Covid-19. Dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun meyatakan bahwa obat Invermectin hanya digunakan untuk keperluan uji klinis, bukan untuk pasien Covid-19 baik dalam tingkat keparahan apapun.

    Invermectin adalah obat keras yang biasa digunakan untuk menangani penyakit yang disebabkan parasit. Karena dapat menimbulkan efek samping yang beragam, masyarakat diminta berhati-hati dan tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat ini tanpa adanya resep dokter.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyebutkan bahwa Invermectin dapat digunakan untuk mengobati Covid-19 dan telah disetujui oleh FDA dan WHO adalah informasi hoaks kategori misleading content/ konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya hal tersebut keliru. Badan Pengawas Makanan dan Obat-Obatan Amerika (Food and Drug Administration/FDA) belum mengonfirmasi secara jelas tentang Invermectin sebagai obat pembunuh Covid-19.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7222) [SALAH] Menyebut Diri Pembantu Presiden, Menteri Agama Sungkem Ke Gibran

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 12/07/2021

    Berita

    “Beredar Foto Menteri Agama Sungkem ke Gibran: Saya Pembantu Bapaknya, Otomatis Anaknya Majikan Saya

    @RahmaAy86090311 Mental Jongosss”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar hasil tangkapan layar dari sebuah tampilan artikel dengan judul, “Beredar Foto Menteri Agama Sungkem ke Gibran: Saya Pembantu Bapaknya, Otomatis Anaknya Majikan Saya”. Akun Twitter bernama @RahmaAy86090311 membagikan gambar ini dengan menambahkan narasi “Mental Jongos”, yang kemudian mendapatkan beragam reaksi dari masyarakat.

    Namun setelah dilakukan penelusuran, ditemukan fakta yang menunjukkan bahwa gambar tersebut adalah tangkapan layar yang telah diedit. Melansir dari media yang terdapat dalam gambar, judul artikel tersebut bukan seperti apa yang telah beredar luas di masyarakat. Artikel dari KabarBesuki, yang merupakan bagian dari media PikiranRakyat.com, ternyata berjudul, “Beredar Foto Menteri Agama Sungkem ke Gibran, Netizen: Saya Pembantu Bapaknya, Otomatis Anaknya Majikan Saya”.

    Gambar Menteri Agama yang sungkem tersebut ternyata diambil pada bulan Maret 2021 silam. Kala itu keduanya bertemu di Balai Kota Solo. Adapun agenda pertemuan keduanya terjadi sehari menjelang peletakan batu pertama pembangunan miniatur Masjid Syeikh Zayed Grand Mosque Abu Dhabi Uni Emirat Arab (UEA).

    Tidak diketahui pasti mengenai alasan Menteri Agama saling melakukan sungkem kepada Gibran, namun ungkapan Menteri Agama yang menyatakan bahwa dirinya adalah pembantu Presiden adalah tidak benar. Ungkapan itu ternyata keluar dari salah satu pengguna media sosial Twitter.

    “Kata menteri agama…’saya ini kan pembantu bapaknya ya otomatis anaknya juga majikan saya, salahnya dimana?’,” ungkap akun bernama @Sapuinjalan.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa tangkapan layar dengan judul, “Beredar Foto Menteri Agama Sungkem ke Gibran: Saya Pembantu Bapaknya, Otomatis Anaknya Majikan Saya” adalah hoaks kategori manipulated content atau konten yang telah dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya cuplikan artikel tersebut ternyata diedit. Ungkapan pembantu presiden bukan pernyataan dari Menteri Agama Yaqut, namun keluar dari salah satu pengguna Twitter.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7221) [SALAH] Akun Whatsapp Sekda Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko “0812-3019-0426”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 12/07/2021

    Berita

    Beredar akun Whatsapp Sekda Kabupaten Jepara menggunakan foto Edy Sujatmiko, dengan nomor “0812-3019-0426”.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar akun Whatsapp Sekda Kabupaten Jepara menggunakan foto Edy Sujatmiko, dengan nomor “0812-3019-0426”.

    Berdasarkan hasil penelusuran, melansir dari akun Twitter resmi pemkab Jepara yang terverifikasi, pihak pemkab Jepara mengklarifikasi bahwa akun Whatsapp tersebut palsu.

    “Waspada, Akun WA Palsu Sekda Jepara Sekda Jepara Edy Sujatmiko berpesan, kepada siapapun yang dihubungi dengan foto dan nomor tersebut, apalagi meminta sesuatu, untuk diabaikan saja.” tulis akun Twitter resmi pemkab Jepara (@jeparakabgoid).

    Edy Sujatmiko juga berpesan kepada siapapun, apalagi memeinta sesuatu untuk diabaikan saja.

    Dengan demikian, akun Whatsapp Sekda Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Rahmah an nisaa (Uin Sunan Ampel Surabaya).

    Faktanya, pemkab Jepara mengklarifikasi melalui akun Twitter resmi @jeparakabgoid, bahwa akun Whatsapp tersebut palsu.

    Rujukan