(GFD-2020-4044) [SALAH] Rekrutmen Kerja PT Waskita Karya
Sumber: instagram.comTanggal publish: 03/06/2020
Berita
NARASI: Sehubungan dengan Recruitment calon karyawan PT Waskita Karya (Persero) Tbk Tahun 2020. Maka kami beritahukan bahwa dengan ini saudara(i) lulus seleksi administrasi, kualifikasi dan wajib mengikuti rangkaian seleksi tes selanjutnya dengan tahap akhir sesuai dengan jadwal
Hasil Cek Fakta
Informasi palsu seputar rekrutmen atau lowongan kerja kembali muncul. Beredar sebuah undangan yang mengatasnamakan PT Waskita Karya dengan klaim sebagai tahap wawancara lanjutan untuk menjadi pegawai Waskita Karya pada tanggal 3-4 Juni 2020. Untuk lebih meyakinkan penerima, surat undangan turut dilengkapi berbagai syarat ketentuan dan daftar nama peserta calon pegawai yang diundang.
Guna meluruskan informasi yang beredar di masyarakat, pihak terkait akhirnya angkat bicara. PT Waskita Karya melalui akun Instagram resmi miliknya dengan tegas menyatakan bahwa surat undangan tersebut adalah tidak benar alias hoaks. PT Waskita menjelaskan bahwa pihaknya tidak pernah menerbitkan surat undangan seperti halnya yang beredar.
Berikut klarifikasi lengkap dari PT Waskita Karya:
“Halo Insan dan Mitra Waskita! Kali ini beredar lagi berita HOAX yang beredar terkait undangan tahap interview rekruitment untuk menjadi pegawai Waskita Karya pada tanggal 3-4 Juni 2020 di atas.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk, tidak pernah mengeluarkan undangan dan panggilan tersebut. Setiap lowongan pekerjaan secara resmi kami umumkan melalui website resmi waskita karya di kolom karir (waskita.co.id/en/pages/humancapital/careeropportunities).
Kami juga tidak pernah bekerja sama dengan travel agent manapun, serta tidak dipungut biaya.
Selalu waspada dan berhati-hati dalam menerima segala bentuk informasi ya, Insan dan Mitra Waskita.”
Guna meluruskan informasi yang beredar di masyarakat, pihak terkait akhirnya angkat bicara. PT Waskita Karya melalui akun Instagram resmi miliknya dengan tegas menyatakan bahwa surat undangan tersebut adalah tidak benar alias hoaks. PT Waskita menjelaskan bahwa pihaknya tidak pernah menerbitkan surat undangan seperti halnya yang beredar.
Berikut klarifikasi lengkap dari PT Waskita Karya:
“Halo Insan dan Mitra Waskita! Kali ini beredar lagi berita HOAX yang beredar terkait undangan tahap interview rekruitment untuk menjadi pegawai Waskita Karya pada tanggal 3-4 Juni 2020 di atas.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk, tidak pernah mengeluarkan undangan dan panggilan tersebut. Setiap lowongan pekerjaan secara resmi kami umumkan melalui website resmi waskita karya di kolom karir (waskita.co.id/en/pages/humancapital/careeropportunities).
Kami juga tidak pernah bekerja sama dengan travel agent manapun, serta tidak dipungut biaya.
Selalu waspada dan berhati-hati dalam menerima segala bentuk informasi ya, Insan dan Mitra Waskita.”
Kesimpulan
Informasi rekrutmen kerja tersebut diketahui tidak benar atau hoaks. Hal itu diklarifikasi langsung oleh PT Waskita Karya melalui akun Instagram resmi miliknya. PT Waskita menyampaikan bahwa pihaknya tidak pernah menerbitkan undangan seperti halnya yang beredar.
Rujukan
(GFD-2020-4043) [SALAH] Foto “AS negara paling rasis”
Sumber: twitter.comTanggal publish: 03/06/2020
Berita
“Fakta membuktikan
AS adalah negara paling rasis
Di dunia.
Anak2ini sdh dibiasakan dg rasis.”
AS adalah negara paling rasis
Di dunia.
Anak2ini sdh dibiasakan dg rasis.”
Hasil Cek Fakta
BUKAN peristiwa di Amerika. Lokasi kejadian: Sekolah “Laerskool Schweizer-Reneke”, kota Schweizer-Reneke (Provinsi North West, Afrika Selatan).
Rujukan
(GFD-2020-4042) [SALAH] Video “selasa 2 Juni 2020 Aksi mahasiswa di jakarta tuntut Jokowi turun dari presiden”
Sumber: youtube.comTanggal publish: 03/06/2020
Berita
Beredar video aksi unjuk rasa mahasiswa dengan narasi sebagai berikut:
Akun Marta Cpr Sikumbang (fb.com/idamarimar.idamarimar) membagikan video dari kanal Youtube Suara Mambruk yang diberi judul “selasa 2 Juni 2020 Aksi mahasiswa tuntut Jokowi turun dari presiden”.
Akun Marta Cpr Sikumbang (fb.com/idamarimar.idamarimar) membagikan video dari kanal Youtube Suara Mambruk yang diberi judul “selasa 2 Juni 2020 Aksi mahasiswa tuntut Jokowi turun dari presiden”.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom, klaim bahwa ada aksi unjuk rasa mahasiswa yang menuntut Presiden Joko Widodo mundur pada Selasa, 2 Juni 2020 di Jakarta adalah klaim yang salah.
Faktanya, aksi unjuk rasa di video yang diunggah oleh sumber klaim bukan terjadi pada 2 Juni 2020 dan bukan terjadi di Jakarta. Aksi unjuk rasa di video itu terjadi pada September 2019 dan lokasi unjuk rasa adalah Palembang, Sumatera Selatan.
Video itu diambil di seberang Bank BCA dan Plasa Telkom Palembang, Jalan Kapten A. Rivai , Palembang.
Video yang sama sudah beredar pada September 2019. Di antaranya seperti video berjudul “MAHASISWA KOMPAK BERNYANYI” yang diunggah channel Youtube SINGA MAROTA IBRA pada Rabu 25 September 2019.
Seperti diketahui, pada akhir September 2019 terjadi gelombang demonstrasi mahasiswa di berbagai wilayah. Di antaranya Palembang, Makassar dan Jakarta.
“Sama dengan tuntutan di berbagai daerah, para mahasiswa Palembang ini menolak revisi UU KPK, RUU KHUP, RUU Agraria, RUU Ketenagakerjaan, dan kriminalisasi aktivis,” tulis Tirto.id dalam laporannya pada Selasa 24 September 2019.
Faktanya, aksi unjuk rasa di video yang diunggah oleh sumber klaim bukan terjadi pada 2 Juni 2020 dan bukan terjadi di Jakarta. Aksi unjuk rasa di video itu terjadi pada September 2019 dan lokasi unjuk rasa adalah Palembang, Sumatera Selatan.
Video itu diambil di seberang Bank BCA dan Plasa Telkom Palembang, Jalan Kapten A. Rivai , Palembang.
Video yang sama sudah beredar pada September 2019. Di antaranya seperti video berjudul “MAHASISWA KOMPAK BERNYANYI” yang diunggah channel Youtube SINGA MAROTA IBRA pada Rabu 25 September 2019.
Seperti diketahui, pada akhir September 2019 terjadi gelombang demonstrasi mahasiswa di berbagai wilayah. Di antaranya Palembang, Makassar dan Jakarta.
“Sama dengan tuntutan di berbagai daerah, para mahasiswa Palembang ini menolak revisi UU KPK, RUU KHUP, RUU Agraria, RUU Ketenagakerjaan, dan kriminalisasi aktivis,” tulis Tirto.id dalam laporannya pada Selasa 24 September 2019.
Kesimpulan
Bukan Juni 2020 dan bukan di Jakarta. Aksi unjuk rasa di video itu terjadi pada September 2019 dan lokasi unjuk rasa adalah Palembang, Sumatera Selatan.
Rujukan
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/5b2X2MvK-viral-video-mahasiswa-unjuk-rasa-tuntut-jokowi-mundur-di-tengah-pandemi
- https://www.youtube.com/watch?v=h_ruSZolOlY
- https://www.google.com/maps/@-2.978583,104.7489387,3a,75y,318.37h,81.93t/data=!3m6!1e1!3m4!1satcLWT_aIZ9Zh4vY-aFsBw!2e0!7i16384!8i8192
- https://tirto.id/gelombang-demo-mahasiswa-dari-palembang-semarang-solo-dan-medan-eiDY
(GFD-2020-4041) [SALAH] “Jgn lewat tenggiri gg 12.. ada 12 org yg kena sekeluarga”
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 02/06/2020
Berita
NARASI: “Jgn lewat tenggiri gg 12.. ada 12 org yg kena sekeluarga”
Hasil Cek Fakta
Masih mengutip pemberitaan milik selasar.co, Kabid Kedaruratan dan Kebencanaan BPBD Samarinda Irfan menyatakan pesan tersebut tidak benar.
“Nggak ada itu pak, Cuma hoaks dari mulut ke mulut. Ini sterilisasi rumah PDP yang kita jemput dari RS Dirgahayu ke RSUD I.A Moeis,” pungkas Irfan.
Senada dengan Irfan, klarifikasi juga dituturkan oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda Ismed Kusasih. Ismed menjelaskan bahwa kegiatan penyemprotan disinfektan pada foto yang beredar tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan adanya pasien positif Covid-19. Rumah-rumah yang disterilkan merupakan tempat tinggal pasien yang dirujuk ke RSUD IA MOEIS. Ismed juga menegaskan bahwa hingga saat ini anggota keluarga yang bersangkutan tidak dalam isolasi apalagi sampai dinyatakan positif Covid-19.
“Karena pasien PDP ini tinggal di tiga tempat, termasuk salah satunya tempat yang disebutkan di pesan itu. Rapid tesnya reaktif, moga-moga swabnya negatif,” jelas Ismed.
“Nggak ada itu pak, Cuma hoaks dari mulut ke mulut. Ini sterilisasi rumah PDP yang kita jemput dari RS Dirgahayu ke RSUD I.A Moeis,” pungkas Irfan.
Senada dengan Irfan, klarifikasi juga dituturkan oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda Ismed Kusasih. Ismed menjelaskan bahwa kegiatan penyemprotan disinfektan pada foto yang beredar tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan adanya pasien positif Covid-19. Rumah-rumah yang disterilkan merupakan tempat tinggal pasien yang dirujuk ke RSUD IA MOEIS. Ismed juga menegaskan bahwa hingga saat ini anggota keluarga yang bersangkutan tidak dalam isolasi apalagi sampai dinyatakan positif Covid-19.
“Karena pasien PDP ini tinggal di tiga tempat, termasuk salah satunya tempat yang disebutkan di pesan itu. Rapid tesnya reaktif, moga-moga swabnya negatif,” jelas Ismed.
Rujukan
Halaman: 5130/5613