• (GFD-2021-7228) [SALAH] Video “Mesjid ditutup sementara, KATEDRAL BUKA UNTUK IBADAH MINGGU. rezim kurang ajar”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 13/07/2021

    Berita

    Akun Twitter Opposite6805 (twitter.com/Oppomeneh5) pada 4 Juli 2021 mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:

    “#PenindasRakyatHarusTumbang Mesjid ditutup sementara, KATEDRAL BUKA UNTUK IBADAH MINGGU. rezim kurang ajar”

    Di video yang yang memperlihatkan pengendara mobil merekam situasi di depan Gereja Katedral Jakarta. Dalam video itu, si pengemudi mobil menyebut tidak ada spanduk penutupan gereja.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Gereja Katedral Jakarta tetap buka untuk ibadah Minggu sementara masjid ditutup saat penerapan PPKM Darurat merupakan konten yang menyesatkan.

    Faktanya, Gereja Katedral Jakarta sudah meniadakan kegiatan ibadah tatap muka sejak Sabtu-Minggu (26-27 Juni 2021) berdasarkan surat yang diterbitkan Tim Gugus Kendali Covid KAJ pada 23 Juni 2021 lalu. Bahkan, pengumuman ditiadakannya ibadah tatap muka ini sudah diunggah di akun Instagram @katedraljakarta sejak tanggal 25 Juni 2021.

    Selain itu, dilansir dari Liputan6, informasi tersebut disampaikan juga oleh Pastor Kepala Gereja Katedral Jakarta, Rm. Hani Rudi Hartoko SJ. Berikut pernyataannya:

    “Pada tanggal 23 Juni, Tim Gugus Kendali Covid KAJ telah menerbitkan surat yang memutuskan bahwa kegiatan ibadah atau peribadatan secara tatap muka untuk sementara dihentikan dan digantikan dengan misa/ibadah secara online dengan beribadah dari rumah masing-masing. Oleh karena itu, Katedral Jakarta mulai Sabtu, Minggu, 26, 27, Juni yang lalu telah melaksanakan surat keputusan tersebut. Yaitu meniadakan Misa Harian, Misa Mingguan secara tatap muka dan kita melaksanakan secara online atau live streaming dan umat mengikuti dari rumah masing-masing.

    Ketika ditetapkan PPKM berdasarkan instruksi Mendagri no. 15/2021 untuk tanggal 3-20 Juli 2021, kami (pihak) Katederal sudah melaksanakan seminggu sebelumnya meniadakan kegiatan tatap muka. Satu hal yang masih kami lakukan yaitu sesuai yang diatur oleh ketentuan Mendagri tersebut yaitu pelaksanaan pemberkatan perkawinan.

    Bagi calon yang memutuskan untuk menunda (pemberkatan perkawinan) kami juga mengapresiasi dan mendukung. Tetapi bagi mereka yang tetap akan melaksanakan supaya diatur mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Yaitu jumlah hanya 30 orang, mengikuti seluruh protokol kesehatan dengan cermat. Dan kami juga menuntut setiap peserta sudah vaksin dan telah melakukan test SWAB antigen untuk memastikan kondisi kesehatan masing-masing peserta. Itulah cara kami juga mendukung upaya pemerintahan untuk memutus mata rantai penyebaran (Covid-19 yang makin mengkhawatirkan belakangan ini.

    Inilah komitmen kami Gereja Katedral ikut mendukung upaya itu untuk kebaikan bersama. Maka kami mengimbau umat dan juga masyarakat untuk tetap patuh, disiplin diri mengikuti ketentuan tersebut. Beribadah dari rumah, bekerja dari rumah, dan melakukan aktivitas dari rumah masing-masing. Dan itulah cara kita menjamin kesehatan kebaikan bersama.

    Kesimpulan

    Faktanya, Gereja Katedral Jakarta sudah meniadakan kegiatan ibadah tatap muka sejak Sabtu-Minggu (26-27 Juni 2021) berdasarkan surat yang diterbitkan Tim Gugus Kendali Covid KAJ pada 23 Juni 2021 lalu. Bahkan, pengumuman ditiadakannya ibadah tatap muka ini sudah diunggah di akun Instagram @katedraljakarta sejak tanggal 25 Juni 2021.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7227) [SALAH] Video Akting Plandemi Jenazah Pasien Covid-19 dapat Bergerak

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 13/07/2021

    Berita

    “WASPADA TERHADAP SERANGAN AKTING PLANDEMI – part 5
    Mayat korban kopit nya kok bisa gerak gerak ?”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar informasi dari akun Facebook James Bowie berupa sebuah video yang diklaim adalah jenazah pasien Covid-19 yang dapat bergerak. Postingan tersebut disukai sebanyak 156 kali, dikomentari 47 kali, dan disebarkan kembali 87 kali.

    Berdasarkan artikel periksa fakta medcom.id, video tersebut sebenarnya adalah aksi teatrikal dalam demonstrasi oleh mahasiswa Universitas Al Azhar Kairo Mesir untuk menekan kebijakan rektor. Video serupa juga ditemukan pada channel Youtube Koran Al-Badeel pada 28 Oktober 2013, terlihat beberapa orang terbungkus kain putih sebagai bagian dari aksi mahasiswa. Pada bagian deskripsi video tersebut terdapat kutipan dalam bahasa Arab yang jika diterjemahkan seperti ini:

    “Sejumlah mahasiswa yang tidak mampu bertempat tinggal di kota-kota universitas, yang memperoleh nilai bagus, mulai menyiapkan pengeras suara dan menempatkannya di depan gedung Kepresidenan Universitas Al-Azhar, untuk mengadakan kegiatan protes, untuk menekan rektor universitas untuk mengakomodasi aspirasi mereka.
    Mahasiswa Ikhwanul Muslimin juga memotong jalan kamp permanen di Universitas Al-Azhar, di tengah kerumunan pengendara, menyebabkan kemacetan lalu lintas di kedua sisi.
    Para mahasiswa meneriakkan slogan-slogan menentang tentara dan polisi. Sejumlah anggota Ikhwanul Muslimin yang memprotes di Universitas Al-Azhar mencoba menyerbu gedung administrasi universitas dengan mencoba menyerbu klinik komprehensif universitas, sementara mahasiswa lain menyalakan lilin dan kembang api di udara.”

    Melihat dari penjelasan tersebut, video jenazah pasien Covid-19 dapat bergerak adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).

    Informasi yang salah. Video tersebut adalah aksi protes mahasiswa Universitas Al Azhar Kairo, Mesir pada 28 Oktober 2013.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7226) [SALAH] Relawan Siaga Meluncurkan Program Pengisian Oksigen Gratis

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 12/07/2021

    Berita

    “INFO OKSIGEN “

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook bernama Nazaruddin memposting sebuah gambar yang di dalamnya terdapat logo dari Relawan Siaga. Informasi pada gambar tersebut adalah Relawan Siaga yang bisa menjemput dan mengisikan tabung oksigen gratis untuk pasien Covid-19 serta disebutkan juga syarat dan ketentuan pada gambar tersebut.

    Setelah ditelusuri pada akun Instagram resmi Relawan Siaga yaitu @relawan_siaga telah mengklarifikasi pada salah satu postingan yang diunggah pada 10 Juli 2021. Dalam postingan tersebut membenarkan bahwa DPP Relawan Siaga sedang mempersiapkan perihal “Satgas Oksigen” untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, tapi saat ini masih dalam tahapan persiapan di internal dan belum diluncurkan secara resmi kepada publik sehingga belum melakukan aksi di lapangan.

    Pihak Relawan Siaga juga mohon kepasa pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang ikut menyebarkan Foto /Gambar / Screen Shoot / Screen Capture tentang “Satgas Oksigen” untuk berhenti membagikan hal tersebut karena DPP Relawan Siaga belum secara resmi meluncurkan gerakan tersebut.

    Pada postingan tersebut juga memberitahu jika saat ini ada oknum yang melakukan pengambilan tabung oksigen, pihak Relawan Siaga memastikan hal tersebut bukan dari Relawan Siaga, untuk itu mohon untuk tidak dilayani.

    Lebih lanjut pihak Relawan Siaga menjelaskan jika proses persiapan sudah final, DPP Relawan Siaga akan selalu siap membantu masyarakat yang saat ini memerlukan dukungan oksigen atau obat-obatan lainnya. Untuk kedepannya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah agar rencana tersebut segera terlaksana.

    Jika ada hal penting lainnya terkait hal tersebut, DPP Relawan Siaga akan menyampaikan secara resmi melalui akun Instagram resmi DPP Relawan Siaga (@Relawan_Siaga)

    Dengan demikian postingan yang diunggah oleh Nazaruddin tidak benar. Pihak Relawan Siaga mengklarifikasi perihal “Satgas Oksigen” saat ini masih dalam tahapan persiapan di internal dan belum diluncurkan secara resmi kepada publik sehingga belum melakukan aksi di lapangan sehingga masuk dalam kategori konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (UIN Raden Mas Said Surakarta).

    Infomasi tersebut salah. Pihak Relawan Siaga mengklarifikasi perihal “Satgas Oksigen” saat ini masih dalam tahapan persiapan di internal dan belum diluncurkan secara resmi kepada publik sehingga belum melakukan aksi di lapangan

    Rujukan

  • (GFD-2021-7225) [SALAH] Racikan Air Kelapa Muda, Jeruk Nipis, Garam, dan Madu dapat Membunuh Virus Covid-19

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 12/07/2021

    Berita

    “Tolong Infokan kpd Saudara2, Sahabat kita yg terjangkit Covid.19 atau yg akan Rapid test dan Swab.
    Ini obat Herbal yg Manjur sekaligus Anugerah dari Allah, yg mudah didapat dan tersedia di Lingkungan kita utk Membunuh VIRUS &
    COVID. 19.

    Bahan2nya Sbb :
    🥥 Air KELAPA MUDA (1 buah)
    🍈 Air JERUK NIPIS (1 buah)
    🥄 GARAM 1/2
    Sendok Teh
    🥃 MADU 2 Sendok”“Semuanya diaduk dan Minum Airnya.
    1 jam kemudian Virusnya dijamin akan hilang dan Hasil test RAPID/SWAB kembali Normal dan dinyatakan Negatif.
    Mudah-mudahan Semuanya dalam Keadaan Sehat Walafiat.
    Noot :
    Agar Infokan kpd Sahabat & keluarga.
    Semoga Bermanfaat
    Sudah di uji coba Kepada Pasien an. Bapak BERTUS TNI-AD Tugas di KODAM Brawijaya
    Swab pertama : Hasilnya dinyatakan POSITIF Covid.19
    Sehari Kemudian Minum Ramuan ini dan ditest Swab kembali…..Hasilnya Dinyatakan NEGATIF*🙏🙏🤝
    VIRALKAN : Agar INDONESIA NORMAL KEMBALI.
    Target : 200 Juta Penduduk INDONESIA Baca dan Minum-Minuman HERBAL Ini Agar Tidak Takut Lagi Hadapi COVID. 19
    Sbg MOMOK Seluruh BANGSA di Dunia.
    Kirimkan ke semua GROUP & WA demiu kemaslahatan Umat Dan Keselamatan
    Bangsa Indonesia
    Khususnya .-“

    Air kelapa dan jeruk obat covid
    Air kelapa untuk corona
    Air kelapa campur madu dan jeruk nipis berguna untuk anti virus
    Garam kelapa covid
    Air kelapa, garam, jeruk

    Hasil Cek Fakta

    Telah beredar pesan berantai melalui WhatsApp yang memaparkan informasi terkait campuran air kelapa, perasan jeruk nipis, garam, dan madu dapat dikonsumsi sebagai obat herbal pembunuh virus Covid-19. Setelah 1 jam mengkonsumsi campuran bahan-bahan tersebut, virus dalam tubuh akan hilang dan tes swab akan menunjukkan hasil negatif.

    Berdasarkan hasil penelusuran, campuran air kelapa, garam, madu, dan perasan jeruk nipis tidak benar dapat membunuh virus Covid-19. Mengutip dari Kompas, Guru Besar pada Departemen Penyakit Dalam FKUI, Ari Fahrial Syam, mengonfirmasi bahwa klaim campuran bahan-bahan tersebut belum terbukti secara medis dapat membunuh virus Covid-19 dan bisa menimbulkan efek samping bagi orang-orang yang memiliki masalah lambung.

    “Kalau orang ada masalah dengan maag, itu bisa jadi problem. Jeruk nipis asam sama garam asin, maag-nya bisa kambuh. Saya terus terang saja juga ada pasien-pasien dapat jeruk nipis, jadi maag-nya kambuh,” papar Ari.

    Selain itu, mengutip dari Jawa Pos, Guru Besar Biologi Molekuler dari Universitas Airlangga (Unair), Chairul Anwar Nidom menegaskan, sampai saat ini belum ada obat yang efektif untuk virus Covid-19 sehingga informasi yang beredar melalui WhatsApp itu tidak benar.

    “Sampai detik ini tidak ada obat atau vaksin yang betul-betul efektif, karena virusnya sangat cerdik. Karena kalau ada bahan yang membahayakan dirinya maka virus akan melakukan mutasi,” tegas Nidom.

    Informasi yang sama terkait campuran air kelapa, perasan jeruk nipis, madu, dan garam sebelumnya pernah dibahas dalam artikel Turn Back Hoax berjudul [SALAH] Campuran Air Kelapa Muda, Jeruk Nipis dan Garam dapat Menyembuhkan Covid-19 dan
    [SALAH] Konsumsi Campuran Air Kelapa, Jeruk Nipis, Garam dan Madu Dapat Menyembuhkan Covid-19.

    Dari berbagai fakta di atas, pesan yang beredar melalui WhatsApp itu dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Faktanya, informasi tersebut adalah hoaks lama yang kembali beredar dan telah dikonfirmasi oleh para ahli.

    Rujukan