Beredar sebuah tangkapan layar yang memperlihatkan narasi bahwa PT Pegadaian tengah melakukan lelang secara online terhadap beberapa barang. Terlihat dalam tangkapan layar, beberapa barang yang dilelang di antaranya adalah motor dan juga telepon genggam.
Lelang Online
(GFD-2020-4171) [SALAH] Lelang Online Oleh PT Pegadaian
Sumber: pesan singkatTanggal publish: 25/06/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Namun setelah melakukan penelusuran lebih lanjut, informasi tersebut diketahui adalah palsu alias hoaks. Melansir dari akun media sosial Instagram resmi milik PT Pegadaian, dinyatakan bahwa PT Pegadaian tidak pernah melakukan lelang barang secara online.
Berikut klarifikasi lengkap yang diberikan oleh PT Pegadaian:
“HALO SAHABAT!
PT PEGADAIAN (PERSERO) TIDAK MEMILIKI AKUN LELANG DAN TIDAK MELAKUKAN TRANSAKSI JUAL BELI MELALUI SOSIAL MEDIA ATAUPUN WEBSITE NON RESMI.
JADI JIKA ADA AKUN SOSIAL MEDIA / WEBSITE ATAUPUN NOMOR REKENING VIRTUAL ACCOUNT YANG MENGATASNAMAKAN PEGADAIAN TERKAIT DENGAN JUAL BELI LELANG SECARA ONLINE, ITU ADALAH MODUS PENIPUAN.
•
WASPADALAH AGAR TIDAK TEPERDAYA!!!”
Berikut klarifikasi lengkap yang diberikan oleh PT Pegadaian:
“HALO SAHABAT!
PT PEGADAIAN (PERSERO) TIDAK MEMILIKI AKUN LELANG DAN TIDAK MELAKUKAN TRANSAKSI JUAL BELI MELALUI SOSIAL MEDIA ATAUPUN WEBSITE NON RESMI.
JADI JIKA ADA AKUN SOSIAL MEDIA / WEBSITE ATAUPUN NOMOR REKENING VIRTUAL ACCOUNT YANG MENGATASNAMAKAN PEGADAIAN TERKAIT DENGAN JUAL BELI LELANG SECARA ONLINE, ITU ADALAH MODUS PENIPUAN.
•
WASPADALAH AGAR TIDAK TEPERDAYA!!!”
Kesimpulan
Narasi dalam pesan tersebut diketahui tidak benar. Melalui media sosial resminya, PT Pegadaian menegaskan tidak pernah melakukan lelang secara online.
Rujukan
(GFD-2020-4170) [SALAH] Keringanan Pembayaran PBB Kota Bengkulu
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 25/06/2020
Berita
Melalui pesan berantai Whatsapp, beredar sebuah narasi perihal adanya kebijakan keringanan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapenda) Kota Bengkulu. Menurut narasi yang beredar, bahwa masyarakat dapat memperoleh PBB gratis hingga 30 Juni 2020 untuk pembayaran dibawah Rp 500 ribu. Sedangkan pembayaran di atas Rp 500 ribu memperoleh keringanan sebesar 50 persen.
Keringanan Pembayaran PBB Kota Bengkulu
Keringanan Pembayaran PBB Kota Bengkulu
Hasil Cek Fakta
Menanggapi informasi yang beredar, Bapenda Kota Bengkulu pun angkat bicara. Melansir dari bengkulukota.go.id, Kepala Bapenda Kota Bengkulu Hadianto menegaskan informasi tersebut tidak benar alias hoaks. Hadianto menjelaskan bahwa pihaknya tidak pernah membuat narasi seperti halnya yang tersebar.
“Itu hoaks. Tidak benar itu. Karena kalau ada kebijakan seperti itu biasanya melalui surat resmi yang ditandatangani langsung oleh Walikota Bengkulu. Kalau Bapenda tidak punya kewenangan untuk itu. Sekali lagi, itu hoaks. Tolong sebarkan bahwa itu hoaks,” tegas Hadianto.
“Itu hoaks. Tidak benar itu. Karena kalau ada kebijakan seperti itu biasanya melalui surat resmi yang ditandatangani langsung oleh Walikota Bengkulu. Kalau Bapenda tidak punya kewenangan untuk itu. Sekali lagi, itu hoaks. Tolong sebarkan bahwa itu hoaks,” tegas Hadianto.
Kesimpulan
Informasi tersebut tidak benar. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bengkulu menegaskan pihaknya tidak pernah membuat informasi seperti yang tersebar di pesan berantai. Bapenda Kota Bengkulu menjelaskan jika pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk membuat atau mengambil kebijakan tersebut.
Rujukan
(GFD-2020-4169) [SALAH] “seorang pasien kanker melemparkan uang di seluruh koridor rumah sakit”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 25/06/2020
Berita
Beredar akun Dina Daniati Milagros (fb.com/dina.daniati.7583) mengunggah gambar dengan narasi sebagai berikut:
“KETIKA HARTA BUKANLAH SEGALANYA
Poto ini diambil di rumah sakit habrin(tiongkok),seorang pasien kanker membawa tas penuh uang meminta dokter menyelamatkan hidupnya dan dia punya banyak uang untuk membayarnya..
Tapi dokter bilang dia tidak bisa melakukan apapun karena kankernya sudah stadium akhir..
Dia begitu marah dan frustasi sehingga ia melemparkan uang di seluruh koridor rumah sakit. Sambil berteriak : ‘apa gunanya memiliki uang….!!! Apa gunanya memiliki uang !!!!
Uang tidak dapat membeli kesehatan,uang tidak dapat membeli waktu,uang tidak dapat membeli kehidupan. Sungguh pelajaran bagi kita untuk selau menjaga kesehatan ,beramal kebaikan demi bekal menuju akhirat dan berdoa,supaya umur kita bermanfaat bagi orang lain..
Meskipun pendek ataupun panjang..”
pasien kanker melemparkan uang
“KETIKA HARTA BUKANLAH SEGALANYA
Poto ini diambil di rumah sakit habrin(tiongkok),seorang pasien kanker membawa tas penuh uang meminta dokter menyelamatkan hidupnya dan dia punya banyak uang untuk membayarnya..
Tapi dokter bilang dia tidak bisa melakukan apapun karena kankernya sudah stadium akhir..
Dia begitu marah dan frustasi sehingga ia melemparkan uang di seluruh koridor rumah sakit. Sambil berteriak : ‘apa gunanya memiliki uang….!!! Apa gunanya memiliki uang !!!!
Uang tidak dapat membeli kesehatan,uang tidak dapat membeli waktu,uang tidak dapat membeli kehidupan. Sungguh pelajaran bagi kita untuk selau menjaga kesehatan ,beramal kebaikan demi bekal menuju akhirat dan berdoa,supaya umur kita bermanfaat bagi orang lain..
Meskipun pendek ataupun panjang..”
pasien kanker melemparkan uang
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran klaim Tim Cek Fakta Tempo, klaim bahwa ada pasien kanker melemparkan uang di seluruh koridor rumah sakit adalah klaim yang salah.
Tim CekFakta Tempo menelusuri foto-foto itu dengan reverse image tool Source, Google, Yandex, dan TinEye. Hasilnya, ditemukan bahwa peristiwa dalam foto-foto di atas memang terjadi di sebuah rumah sakit di Harbin, Cina. Namun, pemilik uang tersebut bukanlah pasien kanker. Foto-foto ini juga telah beredar di internet sejak 2014.
Salah satu situs yang pernah memuat foto-foto tersebut adalah situs News.qq.com, yakni pada 5 Juli 2014. Foto-foto itu terdapat dalam sebuah artikel yang ditulis dalam bahasa Tionghoa yang jika diterjemahkan berbunyi “Pria dengan jutaan uang tunai menghancurkan kekasihnya”.
Ada empat foto yang dimuat dalam artikel tersebut. Menurut artikel ini, yang mengutip keterangan dari seorang dokter di Rumah Sakit Universitas Kedokteran Harbin II, peristiwa itu terjadi pada 3 Juli 2014 di koridor ruang gawat darurat Rumah Sakit Universitas Kedokteran Harbin I.
Menurut pihak rumah sakit yang diwawancarai wartawan, peristiwa tersebut melibatkan seorang perawat wanita yang bertengkar dengan seorang pria karena masalah pribadi. Walaupun banyak uang yang berserakan di lantai, tidak ada insiden perebutan uang.
Peristiwa tersebut juga diberitakan oleh situs Shanghaiist.com dengan judul “Seorang pria melemparkan 1 juta RMB kepada mantan pacarnya dalam sebuah pertengkaran di rumah sakit”. RMB merupakan singkatan dari Renminbi atau Yuan, mata uang Cina.
Menurut artikel itu, pria yang sudah menikah tersebut melemparkan 1 juta RMB kepada mantan pacarnya, seorang perawat di Rumah Sakit Universitas Kedokteran Harbin, karena ia menerima sebuah mobil BMW baru dari pacarnya yang sekarang.
Seorang petugas rumah sakit mengatakan kepada wartawan bahwa keduanya bertengkar di luar ruang gawat darurat sebelum insiden pelemparan uang tersebut. Untungnya, penjaga keamanan dapat meredakan situasi itu, meskipun tidak diketahui apa yang terjadi pada uang tersebut.
Tim CekFakta Tempo menelusuri foto-foto itu dengan reverse image tool Source, Google, Yandex, dan TinEye. Hasilnya, ditemukan bahwa peristiwa dalam foto-foto di atas memang terjadi di sebuah rumah sakit di Harbin, Cina. Namun, pemilik uang tersebut bukanlah pasien kanker. Foto-foto ini juga telah beredar di internet sejak 2014.
Salah satu situs yang pernah memuat foto-foto tersebut adalah situs News.qq.com, yakni pada 5 Juli 2014. Foto-foto itu terdapat dalam sebuah artikel yang ditulis dalam bahasa Tionghoa yang jika diterjemahkan berbunyi “Pria dengan jutaan uang tunai menghancurkan kekasihnya”.
Ada empat foto yang dimuat dalam artikel tersebut. Menurut artikel ini, yang mengutip keterangan dari seorang dokter di Rumah Sakit Universitas Kedokteran Harbin II, peristiwa itu terjadi pada 3 Juli 2014 di koridor ruang gawat darurat Rumah Sakit Universitas Kedokteran Harbin I.
Menurut pihak rumah sakit yang diwawancarai wartawan, peristiwa tersebut melibatkan seorang perawat wanita yang bertengkar dengan seorang pria karena masalah pribadi. Walaupun banyak uang yang berserakan di lantai, tidak ada insiden perebutan uang.
Peristiwa tersebut juga diberitakan oleh situs Shanghaiist.com dengan judul “Seorang pria melemparkan 1 juta RMB kepada mantan pacarnya dalam sebuah pertengkaran di rumah sakit”. RMB merupakan singkatan dari Renminbi atau Yuan, mata uang Cina.
Menurut artikel itu, pria yang sudah menikah tersebut melemparkan 1 juta RMB kepada mantan pacarnya, seorang perawat di Rumah Sakit Universitas Kedokteran Harbin, karena ia menerima sebuah mobil BMW baru dari pacarnya yang sekarang.
Seorang petugas rumah sakit mengatakan kepada wartawan bahwa keduanya bertengkar di luar ruang gawat darurat sebelum insiden pelemparan uang tersebut. Untungnya, penjaga keamanan dapat meredakan situasi itu, meskipun tidak diketahui apa yang terjadi pada uang tersebut.
Kesimpulan
Bukan pasien kanker. Uang dalam foto itu dilemparkan oleh seorang pria yang bertengkar dengan mantan pacarnya, seorang perawat di rumah sakit di Harbin, Cina, pada 3 Juli 2014.
Rujukan
(GFD-2020-4168) [SALAH] Ribuan Ikan Mati Di Tepi Pantai Bali
Sumber: twitter.comTanggal publish: 25/06/2020
Berita
Sebuah akun twitter bernama @Canda_Bisnis2 mengunggah video berdurasi 1 menit 14 detik yang memperlihatkan fenomena ribuan ikan terdampar di pinggir pantai yang diklaim berlokasi di pantai Bali.
Ikan mati.
Ikan mati.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran, dilansir dari tempo.co melalui tool InVID yang kemudian ditelusuri menggunakan reverse image tool, ditemukan beberapa situs dan kanal YouTube yang menyebut peristiwa dalam video itu terjadi di pantai Acapulco, Meksiko. Ada pula yang menyebut video itu direkam di Venezuela pada awal April 2020.
Lewat petunjuk-petunjuk tersebut, Tempo melakukan pencarian lebih lanjut di YouTube dan Google memakai berbagai kata kunci dalam bahasa Spanyol. Hasilnya, di YouTube, video tersebut telah lebih dulu diunggah oleh beberapa kanal dengan konten berbahasa Spanyol yang memberi keterangan bahwa peristiwa itu terjadi di Venezuela.
Situs media Ululeo misalnya, mengunggah video tersebut di situs serta kanal YouTube-nya pada 6 April 2020. Situs ini memberikan judul pada video itu yang terjemahannya berbunyi “Ajaib: Ribuan ikan membanjiri pantai Venezuela (video)”.
Adapun dalam keterangannya, situs ini menulis bahwa terjadi fenomena yang mengesankan di pantai-pantai Venezuela di mana ribuan ikan terdampar sehingga dapat dikumpulkan secara massal.
Dari unggahan-unggahan ini, diketahui bahwa video yang dibagikan oleh akun @Canda_Bisnis2 diambil di Choroni, Aragua. Selain di Choroni, peristiwa terdamparnya ikan tersebut juga terjadi di Juan Griego, Coro, serta La Guaira.
Channel youtube Tetova News pada 25 April 2020. Kanal ini mengunggah video yang merupakan gabungan dari dua video di mana video pertamanya adalah video yang dibagikan oleh akun @Canda_Bisnis2. Tetova News menjelaskan bahwa peristiwa dalam video pertama terjadi di Choroni.
Sementara video kedua diambil di pantai Acapulco, Meksiko. Dalam video ini, terlihat bahwa jumlah ikan yang terdampar di pantai tidak sebanyak yang ada di Venezuela.
Dalam keterangannya, Tetova News juga menulis, “Menurut Direktur Promotor dan Administrator Pantai di Acapulco, Sabas Arturo de la Rosa Camacho, peristiwa itu tampaknya bukan terjadi karena kurangnya oksigen dalam air laut, melainkan bagian dari siklus hidup. Ikan kembung mendekati pantai untuk mencoba memakan ikan sarden kecil.”
Tempo membandingkan kembali video terdamparnya ikan tersebut yang diambil di Venezuela dan Meksiko. Di situs Noticieros Televisa, dimuat sebuah potongan video kejadian di Meksiko yang sama dengan yang diunggah oleh kanal Tetova News. Situs itu menulis bahwa peristiwa terdamparnya ikan di pantai Acapulco itu terjadi pada 20 April 2020.
Jika dilihat seksama video yang diunggah akun @Canda_Bisnis2 pada menit 0:54, terdapat gambar plat nomor mobil degan warna putih yang tentunya bukan plat Indonesia.
Lewat petunjuk-petunjuk tersebut, Tempo melakukan pencarian lebih lanjut di YouTube dan Google memakai berbagai kata kunci dalam bahasa Spanyol. Hasilnya, di YouTube, video tersebut telah lebih dulu diunggah oleh beberapa kanal dengan konten berbahasa Spanyol yang memberi keterangan bahwa peristiwa itu terjadi di Venezuela.
Situs media Ululeo misalnya, mengunggah video tersebut di situs serta kanal YouTube-nya pada 6 April 2020. Situs ini memberikan judul pada video itu yang terjemahannya berbunyi “Ajaib: Ribuan ikan membanjiri pantai Venezuela (video)”.
Adapun dalam keterangannya, situs ini menulis bahwa terjadi fenomena yang mengesankan di pantai-pantai Venezuela di mana ribuan ikan terdampar sehingga dapat dikumpulkan secara massal.
Dari unggahan-unggahan ini, diketahui bahwa video yang dibagikan oleh akun @Canda_Bisnis2 diambil di Choroni, Aragua. Selain di Choroni, peristiwa terdamparnya ikan tersebut juga terjadi di Juan Griego, Coro, serta La Guaira.
Channel youtube Tetova News pada 25 April 2020. Kanal ini mengunggah video yang merupakan gabungan dari dua video di mana video pertamanya adalah video yang dibagikan oleh akun @Canda_Bisnis2. Tetova News menjelaskan bahwa peristiwa dalam video pertama terjadi di Choroni.
Sementara video kedua diambil di pantai Acapulco, Meksiko. Dalam video ini, terlihat bahwa jumlah ikan yang terdampar di pantai tidak sebanyak yang ada di Venezuela.
Dalam keterangannya, Tetova News juga menulis, “Menurut Direktur Promotor dan Administrator Pantai di Acapulco, Sabas Arturo de la Rosa Camacho, peristiwa itu tampaknya bukan terjadi karena kurangnya oksigen dalam air laut, melainkan bagian dari siklus hidup. Ikan kembung mendekati pantai untuk mencoba memakan ikan sarden kecil.”
Tempo membandingkan kembali video terdamparnya ikan tersebut yang diambil di Venezuela dan Meksiko. Di situs Noticieros Televisa, dimuat sebuah potongan video kejadian di Meksiko yang sama dengan yang diunggah oleh kanal Tetova News. Situs itu menulis bahwa peristiwa terdamparnya ikan di pantai Acapulco itu terjadi pada 20 April 2020.
Jika dilihat seksama video yang diunggah akun @Canda_Bisnis2 pada menit 0:54, terdapat gambar plat nomor mobil degan warna putih yang tentunya bukan plat Indonesia.
Kesimpulan
Bukan di pantai Bali. fenomena ikan mati terdampar di pantai ini terjadi di Choroni, Aragua, Venezuela, pada awal April 2020.
Rujukan
Halaman: 5104/5612