(GFD-2021-7338) [SALAH] Pembakaran Gereja Di Belawan
Sumber: facebook.comTanggal publish: 30/07/2021
Berita
Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang menampilkan seorang warga yang melakukan protes kepada pihak kepolisian terkait keributan yang terjadi di hadapannya. Dalam keterangan video disebutkan bahwa keributan tersebut terjadi akibat aksi pembakaran sebuah gereja yang ada di Belawan. Video ini pun telah mendapat beragam reaksi dari masyarakat serta telah disebarkan lebih dari 180 kali.
Hasil Cek Fakta
Namun setelah dilakukan penelusuran, klaim keributan akibat aksi pembakaran gereja di Belawan adalah hoaks. Pencarian Google dengan kata kunci “Pembakaran Gereja di Belawan” mengarahkan pembaca kepada artikel berjudul, “Polisi Sebut Tak Ada Bakar Gereja saat Tawuran di Belawan” yang dimuat situs cnnindonesia.com pada 22 Juli 2021.
Melansir dari artikel di atas pihak Kepolisian memastikan tak ada insiden pembakaran gereja dalam rentetan aksi tawuran yang terjadi di wilayah Medan Belawan, Sumatera Utara, pada Rabu 21 Juli 2021.
“Tidak ada gereja yang terbakar. Ada beberapa rumah yang sempat rusak, ada kios yang terbakar di pinggir jalan. Lemparan itu juga ada yang mengenai halaman gereja dan mengenai pintu gereja,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi saat dikonfirmasi, Kamis (22/7).
Dia memastikan bahwa aksi tawuran yang terjadi tak berkaitan dengan isu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). Menurutnya, tawuran tersebut memang kerap terjadi antarkelompok pemuda setempat meski telah sering dimediasi.
“Enggak ada urusannya itu. Itu tawuran pemuda yang sudah sering terjadi, dimediasi tapi terus berulang. Maka kemarin kami lakukan tindakan tegas, tangkap saja para provokatornya,” jelasnya lagi.
Gereja Pentakosta setempat yang digadang menjadi sasaran pembakaran oleh massa dengan menggunakan bom molotov juga telah diklarifikasi oleh pihak gereja.
M. J. Sinaga mewakili pihak gereja Pentakosta setempat, menyatakan bahwa tidak ada pembakaran gereja yang terjadi. Terdapat bom molotov yang terlempar ke halaman gereja, namun itu adalah lemparan salah sasaran yang sebenarnya diarahkan ke rumah warga.
“Bom molotov itu juga bukan bom molotov yang sengaja dilempar ke Gereja, melainkan sasarannya adalah rumah warga.”
Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyatakan bahwa terdapat gereja yang terbakar di Belawan akibat keributan pemuda adalah hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Melansir dari artikel di atas pihak Kepolisian memastikan tak ada insiden pembakaran gereja dalam rentetan aksi tawuran yang terjadi di wilayah Medan Belawan, Sumatera Utara, pada Rabu 21 Juli 2021.
“Tidak ada gereja yang terbakar. Ada beberapa rumah yang sempat rusak, ada kios yang terbakar di pinggir jalan. Lemparan itu juga ada yang mengenai halaman gereja dan mengenai pintu gereja,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi saat dikonfirmasi, Kamis (22/7).
Dia memastikan bahwa aksi tawuran yang terjadi tak berkaitan dengan isu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). Menurutnya, tawuran tersebut memang kerap terjadi antarkelompok pemuda setempat meski telah sering dimediasi.
“Enggak ada urusannya itu. Itu tawuran pemuda yang sudah sering terjadi, dimediasi tapi terus berulang. Maka kemarin kami lakukan tindakan tegas, tangkap saja para provokatornya,” jelasnya lagi.
Gereja Pentakosta setempat yang digadang menjadi sasaran pembakaran oleh massa dengan menggunakan bom molotov juga telah diklarifikasi oleh pihak gereja.
M. J. Sinaga mewakili pihak gereja Pentakosta setempat, menyatakan bahwa tidak ada pembakaran gereja yang terjadi. Terdapat bom molotov yang terlempar ke halaman gereja, namun itu adalah lemparan salah sasaran yang sebenarnya diarahkan ke rumah warga.
“Bom molotov itu juga bukan bom molotov yang sengaja dilempar ke Gereja, melainkan sasarannya adalah rumah warga.”
Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyatakan bahwa terdapat gereja yang terbakar di Belawan akibat keributan pemuda adalah hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Kepolisian setempat dan pihak gereja telah menyatakan bahwa tidak ada kejadian pembakaran gereja seperti halnya isu yang beredar. Keributan yang terjadi hanya tawuran pemuda yang biasa terjadi di sana.
Kepolisian setempat dan pihak gereja telah menyatakan bahwa tidak ada kejadian pembakaran gereja seperti halnya isu yang beredar. Keributan yang terjadi hanya tawuran pemuda yang biasa terjadi di sana.
Rujukan
(GFD-2021-7337) [SALAH] Terlalu Banyak Meminum Air Putih Mengakibatkan Kerusakan pada Kulit
Sumber: Instagram.comTanggal publish: 29/07/2021
Berita
Beredar sebuah narasi oleh akun Instagram instabeautytricks yang mengatakan bahwa terlalu banyak meminum air dapat mengakibatkan kerusakan pada kulit. Hal tersebut diklaim dikarenakan air dalam jumlah yang banyak dapat menghilangkan kandungan mineral yang penting bagi tubuh.
Hasil Cek Fakta
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Melansir dari situs Thipmedia, meminum air dalam jumlah yang banyak belum dapat dipastikan dapat merusak kulit atau membuat kulit kering, karena hal ini bergantung pada kadar air yang diminum dan daya serap pada masing-masing individu. Hal tersebut dilandasi oleh adanya tiga penelitian yang mengatakan bahwa meminum air dalam jumlah yang banyak dapat membuat aspek fisiologis kulit berubah. Namun, hal tersebut tergantung pada kadar air yang diminum serta daya serap air yang diserap oleh masing-masing orang. Dikarenakan takaran minum yang dibutuhkan oleh setiap orang dan daya serap air setiap orang berbeda-beda, maka dengan banyak meminum air putih belum bisa dikatakan dapat membuat kerusakan pada kulit dan membuat kulit kering.
Meminum air dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu singkat memang dapat membahayakan bagi tubuh. Melansir dari situs resmi Hellosehat, meminum air dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang singkat dapat membuat tubuh menjadi overhidrasi, yang dapat mengarahkan pada menurunnya fungsi kognitif seperti merasa kebingungan, kesulitan berpikir, bahkan disorientasi.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Instagram instabeautytricks tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Meminum air dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu singkat memang dapat membahayakan bagi tubuh. Melansir dari situs resmi Hellosehat, meminum air dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang singkat dapat membuat tubuh menjadi overhidrasi, yang dapat mengarahkan pada menurunnya fungsi kognitif seperti merasa kebingungan, kesulitan berpikir, bahkan disorientasi.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Instagram instabeautytricks tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila (Universitas Diponegoro)
Hal tersebut tidak benar. Melansir dari situs Thipmedia, meminum air dalam jumlah yang banyak belum dapat dipastikan dapat merusak kulit atau membuat kulit kering, karena hal ini bergantung pada kadar air yang diminum dan daya serap pada masing-masing individu.
Hal tersebut tidak benar. Melansir dari situs Thipmedia, meminum air dalam jumlah yang banyak belum dapat dipastikan dapat merusak kulit atau membuat kulit kering, karena hal ini bergantung pada kadar air yang diminum dan daya serap pada masing-masing individu.
Rujukan
(GFD-2021-7336) [SALAH] Daun Sungkai dapat Menangkal Covid-19
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/07/2021
Berita
Beredar sebuah narasi yang diunggah pada grup Facebook Anda Bertanya Sains Menjawab oleh akun Agus Musical’x yang menginformasikan bahwa daun sungkai dapat digunakan untuk menangkal Covid-19. Narasi tersebut juga menginformasikan tata cara untuk mengonsumsi rebusan daun sungkai.
Daum sungkai
Daun singkai
Daun Sungkai untuk covid
Daun sungkai sebagai obat covid
Apakah daun sungkai benar penangkal hoax
1. Daun sungkai apakah penangkal covid 19
Daum sungkai
Daun singkai
Daun Sungkai untuk covid
Daun sungkai sebagai obat covid
Apakah daun sungkai benar penangkal hoax
1. Daun sungkai apakah penangkal covid 19
Hasil Cek Fakta
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Melansir melalui laman berita Liputan6, Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Umum Persahabatan (RSUP) yakni dr. Erlinda Burhan mengatakan bahwa rebusan daun sungkai belum memiliki bukti ilmiah bahwa dapat menangkal dari Covid-19. Meskipun demikian, terdapat suatu penelitian untuk menemukan khasiat dari daun sungkai. Melansir dari laman berita Antara yang mengutip melalui laman mhomecare.id, daun muda sungkai memiliki potensi manfaat untuk menurunkan suhu tubuh dan sakit kepala.
Dengan demikian informasi yang diunggah pada grup Facebook Anda Bertanya Sains Menjawab oleh akun Agus Musical’x tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yanga menyesatkan.
Dengan demikian informasi yang diunggah pada grup Facebook Anda Bertanya Sains Menjawab oleh akun Agus Musical’x tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yanga menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila (Universitas Diponegoro)
Hal tersebut tidak benar. Melansir melalui laman berita Liputan6, penggunaan daun sungkai yang dapat menangkal Covid-19 belum terbukti secara ilmiah dan belum ada laporan pasien yang sembuh karena mengonsumsi daun sungkai.
Hal tersebut tidak benar. Melansir melalui laman berita Liputan6, penggunaan daun sungkai yang dapat menangkal Covid-19 belum terbukti secara ilmiah dan belum ada laporan pasien yang sembuh karena mengonsumsi daun sungkai.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4266807/cek-fakta-benarkah-daun-sungkai-bisa-menyembuhkan-virus-corona-covid-19
- https://sumut.antaranews.com/berita/295936/daun-sungkai-ampuh-obati-covid-19
- https://www.kominfo.go.id/content/detail/26828/hoaks-daun-sungkai-bisa-menyembuhkan-virus-corona/0/laporan_isu_hoaks
(GFD-2021-7335) [SALAH] BNPB Membuka Donasi Kaos Oblong bagi Tenaga Medis dan Relawan Satgas Covid 19
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/07/2021
Berita
Akun Facebook bernama Didit Widiyatmaja memposting sebuah infomasi tentang tenaga medis RSD Wisma Atlet membutuhkan donasi kaos oblong bekas. Dalam postingan tersebut juga dicantumkan email BNPB serta nomor telepon yang menandakan donasi tersebut dibuat oleh BNPB.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri pada akun website resmi BNPB ditemukan sebuah artikel berjudul “Hoaks: Donasi Kaos Oblong Bekas untuk Petugas Medis dan Relawan Satgas Covid-19”. Dalam artikel tersebut BNPB memastikan bahwa infomasi yang beredar tentang donasi kaos oblong bagi petugas medis dan relawan satgas Covid 19 adalah hoaks lama yang kembali beredar.
BNPB juga mengimbau kepada masyarakat bijak dalam menyikapi atau pun menyebarluaskan berita.
“Sehubungan dengan hal tersebut, BNPB mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi atau pun menyebarluaskan berita yang dapat memicu kepanikan atau pun ketidaknyamanan masyarakat. Pastikan kebenaran berita sebelum menyebarluaskan kembali melalui jejaring sosial atau pun media sosial, seperti melalui aplikasi whatsapp.” mengutip dari bnpb.go.id.
Pada trunbackhoax.id juga ditemukan artikel periksa fakta dengan judul “[SALAH] Donasi Kaos Oblong Bekas Untuk Tim Medis RSD Wisma Atlet” pada bulan April 2020 dimana hoaks tersebut juga mencatut BNPB .
Dengan demikian infomasi BNPB membuka donasi kaos oblong untuk tenaga medis dan relawan Satgas Covid 19 merupakan hoaks lama yang kembali beredar hal tersebut sudah dijelaskan oleh BNPB melalui website resminya sehingga masuk dalam kategori konten palsu.
BNPB juga mengimbau kepada masyarakat bijak dalam menyikapi atau pun menyebarluaskan berita.
“Sehubungan dengan hal tersebut, BNPB mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi atau pun menyebarluaskan berita yang dapat memicu kepanikan atau pun ketidaknyamanan masyarakat. Pastikan kebenaran berita sebelum menyebarluaskan kembali melalui jejaring sosial atau pun media sosial, seperti melalui aplikasi whatsapp.” mengutip dari bnpb.go.id.
Pada trunbackhoax.id juga ditemukan artikel periksa fakta dengan judul “[SALAH] Donasi Kaos Oblong Bekas Untuk Tim Medis RSD Wisma Atlet” pada bulan April 2020 dimana hoaks tersebut juga mencatut BNPB .
Dengan demikian infomasi BNPB membuka donasi kaos oblong untuk tenaga medis dan relawan Satgas Covid 19 merupakan hoaks lama yang kembali beredar hal tersebut sudah dijelaskan oleh BNPB melalui website resminya sehingga masuk dalam kategori konten palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (UIN Raden Mas Said Surakarta).
BNPB melalui website resminya menjelaskan bawa infomasi tersebut merupakan hoaks yang kembali beredar.
BNPB melalui website resminya menjelaskan bawa infomasi tersebut merupakan hoaks yang kembali beredar.
Rujukan
Halaman: 5105/6358