Beredar video dari akun Tiktok “alongsigli” pada Minggu (4/5/2025) yang menampilkan kepulan asap dan orang berlarian di jalan raya dengan narasi:
Update terbaru
kebakaran hutan terbesar Israel
Api mengancam di seluruh kawasan rumah
bangunan lebih 37,000 penduduk diarah berpindah
Minggu 4 Mei 2025
Sejak diunggah Minggu (4/5/2025), video itu telah ditonton lebih dari 171 ribu kali, disukai lebih dari 7 ribu kali, dibagikan ulang lebih dari 800 kali dan menuai lebih dari seribu komentar per Kamis (15/5/2025).
(GFD-2025-27032) [SALAH] 37 Ribu Warga Israel Mengungsi karena Kebakaran
Sumber: tiktok.comTanggal publish: 19/05/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel Cek Fakta tempo.co.
Tempo menelusuri kebenaran klaim menggunakan mesin pencari Google dan penelusuran lokasi dengan Google. Hasilnya, ditemukan beberapa video dan pemberitaan yang membantah klaim tersebut.
Video asap yang menerpa jalan, dekat sebuah bangunan berwarna merah dan putih yang terlihat dalam video pertama, bukanlah kejadian di Israel, tetapi terjadi di Jalan Kamphaeng Phet, Bangkok, Thailand.
Detail lokasinya serupa dengan yang ditunjukkan pada Google Maps edisi November 2025. Bangunan merah dan putih tersebut adalah Bangsue Junction Shopping Center yang terletak di daerah Chatuchak, Bangkok.
Di tampilan Google Maps terlihat sebuah bangunan berwarna putih di sisi kanan. Dengan memanfaatkan Google Street View, bangunan tersebut terlihat masih dalam tahap pembangunan. Bagian bawahnya tertutup dengan penutup berwarna biru.
Bangunan itu merupakan kantor auditor pemerintah Thailand yang masih dalam proses pembangunan, tetapi roboh saat gempa berkekuatan 7,7 magnitudo yang berpusat di Myanmar pada Jumat (28/3/2025). Kejadian tersebut diberitakan oleh media berbahasa Thailand, pptvhd36.com.
Ketika bangunan itu runtuh, debu dan material lainnya menyebar di udara serta tanah di sekitarnya. Sisa-sisa reruntuhan gedung itu terlihat seperti asap kebakaran di pusat kota.
Sesuai dengan video yang beredar di media sosial, asap debu itu tampak dari area depan Bangsue Junction Shopping Center. Hal ini juga yang membuat dalam video yang beredar, gedung putih tersebut sudah tidak nampak, karena telah runtuh.
Sementara itu, video yang menunjukkan orang-orang berkumpul di jalan juga bukan terjadi di Israel, tetapi adalah rekaman efek gempa di Myanmar. Konten tersebut serupa dengan gambar yang diposting oleh akun Instagram Greatkhasmirnews.
Tempo menelusuri kebenaran klaim menggunakan mesin pencari Google dan penelusuran lokasi dengan Google. Hasilnya, ditemukan beberapa video dan pemberitaan yang membantah klaim tersebut.
Video asap yang menerpa jalan, dekat sebuah bangunan berwarna merah dan putih yang terlihat dalam video pertama, bukanlah kejadian di Israel, tetapi terjadi di Jalan Kamphaeng Phet, Bangkok, Thailand.
Detail lokasinya serupa dengan yang ditunjukkan pada Google Maps edisi November 2025. Bangunan merah dan putih tersebut adalah Bangsue Junction Shopping Center yang terletak di daerah Chatuchak, Bangkok.
Di tampilan Google Maps terlihat sebuah bangunan berwarna putih di sisi kanan. Dengan memanfaatkan Google Street View, bangunan tersebut terlihat masih dalam tahap pembangunan. Bagian bawahnya tertutup dengan penutup berwarna biru.
Bangunan itu merupakan kantor auditor pemerintah Thailand yang masih dalam proses pembangunan, tetapi roboh saat gempa berkekuatan 7,7 magnitudo yang berpusat di Myanmar pada Jumat (28/3/2025). Kejadian tersebut diberitakan oleh media berbahasa Thailand, pptvhd36.com.
Ketika bangunan itu runtuh, debu dan material lainnya menyebar di udara serta tanah di sekitarnya. Sisa-sisa reruntuhan gedung itu terlihat seperti asap kebakaran di pusat kota.
Sesuai dengan video yang beredar di media sosial, asap debu itu tampak dari area depan Bangsue Junction Shopping Center. Hal ini juga yang membuat dalam video yang beredar, gedung putih tersebut sudah tidak nampak, karena telah runtuh.
Sementara itu, video yang menunjukkan orang-orang berkumpul di jalan juga bukan terjadi di Israel, tetapi adalah rekaman efek gempa di Myanmar. Konten tersebut serupa dengan gambar yang diposting oleh akun Instagram Greatkhasmirnews.
Kesimpulan
Faktanya, video tersebut diambil dari peristiwa lain yang tidak berkaitan dengan kebakaran di Israel.
Rujukan
(GFD-2025-27031) [HOAKS] Video Bill Gates Emosi Saat Diwawancara di Televisi
Sumber:Tanggal publish: 17/05/2025
Berita
KOMPAS.com - Beredar video pendiri Microsoft sekaligus filantropis Bill Gates menjawab rangkaian pertanyaan dalam sebuah wawancara eksklusif.
Awalnya topik wawancara membahas soal teknologi, kemudian Gates mulai emosi ketika ditanyai mengenai pengembangan obat. Ia lantas meminta wawancara dihentikan.
Video itu beredar pada Mei 2025, ketika masyarakat menyoroti kunjungan Bill Gates ke Indonesia terkait bantuan dan uji khasiat vaksin TBC.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif.
Video Bill Gates emosi saat diwawancara disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Video serupa juga ditemukan di Instagram, seperti diunggah oleh akun ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (15/5/2025):
Reporter TV menguak secara mendalam tentang Bill Gates. Bill Gates emosi, dan akhiri wawancara TV ini
Awalnya topik wawancara membahas soal teknologi, kemudian Gates mulai emosi ketika ditanyai mengenai pengembangan obat. Ia lantas meminta wawancara dihentikan.
Video itu beredar pada Mei 2025, ketika masyarakat menyoroti kunjungan Bill Gates ke Indonesia terkait bantuan dan uji khasiat vaksin TBC.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif.
Video Bill Gates emosi saat diwawancara disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Video serupa juga ditemukan di Instagram, seperti diunggah oleh akun ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (15/5/2025):
Reporter TV menguak secara mendalam tentang Bill Gates. Bill Gates emosi, dan akhiri wawancara TV ini
Hasil Cek Fakta
Video yang beredar bersumber dari video wawancara Bill Gates bersama jurnalis Sarah Ferguson.
Video lengkapnya dapat dilihat di kanal YouTube ABC News Australia, pada 21 Januari 2023.
Wawancara tersebut membahas soal investasi dalam teknologi ramah lingkungan, yang diharapkan dapat mengatasi krisis iklim.
Bill Gates juga berbagi pandangannya soal perusahaan di balik chatbot terbaru yang dan tantangan di masa depan.
Wawancara itu juga membahas kegiatan filantropis Bill Gates untuk menanggulangi kemiskinan, penyakit, kematian bayi, bahkan Covid-19.
Tidak ada bagian dalam wawancara menampilkan Bill Gates emosi atau meminta menghentikan tanya jawab.
Apabila dicermati, pada pertengahan klip yang beredar di media sosial, suara Bill Gates terdengar berbeda.
Gerak mulut dan wajah juga tidak selaras dengan ucapannya.
Video wawancaranya tampak disunting dengan menambahkan audio yang berbeda dari versi aslinya.
Pemeriksa fakta Associated Press menghubungi ahli digital forensik Universitas California Berkeley, Hany Farid.
Farid memastikan klip yang beredar di media sosial merupakan rekayasa.
"Selain memiliki akses ke video asli sebagai titik perbandingan, sinkronisasi bibir dalam video palsu tersebut dilakukan dengan sangat buruk. Sepertinya audionya dihasilkan oleh AI," ujarnya.
Video lengkapnya dapat dilihat di kanal YouTube ABC News Australia, pada 21 Januari 2023.
Wawancara tersebut membahas soal investasi dalam teknologi ramah lingkungan, yang diharapkan dapat mengatasi krisis iklim.
Bill Gates juga berbagi pandangannya soal perusahaan di balik chatbot terbaru yang dan tantangan di masa depan.
Wawancara itu juga membahas kegiatan filantropis Bill Gates untuk menanggulangi kemiskinan, penyakit, kematian bayi, bahkan Covid-19.
Tidak ada bagian dalam wawancara menampilkan Bill Gates emosi atau meminta menghentikan tanya jawab.
Apabila dicermati, pada pertengahan klip yang beredar di media sosial, suara Bill Gates terdengar berbeda.
Gerak mulut dan wajah juga tidak selaras dengan ucapannya.
Video wawancaranya tampak disunting dengan menambahkan audio yang berbeda dari versi aslinya.
Pemeriksa fakta Associated Press menghubungi ahli digital forensik Universitas California Berkeley, Hany Farid.
Farid memastikan klip yang beredar di media sosial merupakan rekayasa.
"Selain memiliki akses ke video asli sebagai titik perbandingan, sinkronisasi bibir dalam video palsu tersebut dilakukan dengan sangat buruk. Sepertinya audionya dihasilkan oleh AI," ujarnya.
Kesimpulan
Video Bill Gates emosi saat diwawancara merupakan konten manipulatif.
Video aslinya bersumber dari wawancara ABC News Australia pada 2023, lantas disunting dan disebarkan dengan narasi menyesatkan.
Dalam video aslinya, tidak ada bagian yang menampilkan Gates emosi dan meminta menghentikan tanya jawab.
Video aslinya bersumber dari wawancara ABC News Australia pada 2023, lantas disunting dan disebarkan dengan narasi menyesatkan.
Dalam video aslinya, tidak ada bagian yang menampilkan Gates emosi dan meminta menghentikan tanya jawab.
Rujukan
- https://www.facebook.com/peter.huang.378537/videos/1020204790202426
- https://www.facebook.com/jaya.Melok/videos/9480825885373804
- https://www.facebook.com/bintang.sahala/videos/693103023654021/
- https://www.facebook.com/siregar.yarpin/videos/2867390506786567/
- https://www.instagram.com/hk_pro78._/reel/DJlm-TVyAB5/
- https://www.instagram.com/jonisoepardi/reel/DJnrMHtp3KU/
- https://www.instagram.com/bayongwong/reel/DJoeM9CzKQy/
- https://www.instagram.com/3uk4n514p4_2/reel/DJlvU5rTeOE/
- https://www.youtube.com/watch?v=nDyzcqAaJ2s
- https://apnews.com/article/fact-check-bill-gates-interview-661059591134
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27030) [KLARIFIKASI] Foto Roy Suryo Pakai Rompi Tahanan pada 2022, Bukan 2025
Sumber:Tanggal publish: 17/05/2025
Berita
KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial menampilkan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo memakai rompi tahanan.
Dengan demikian, muncul kesan bahwa Roy Suryo saat ini sedang terjerat kasus hukum. Sebagai konteks, nama Roy Suryo memang dalam perbincangan terkait tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Namun, setelah ditelusuri unggahan itu perlu diluruskan karena informasinya keliru.
Unggahan yang menampilkan Roy Suryo mengenakan rompi tahanan dibagikan akun Facebook ini pada 30 April 2025.
Berikut keterangan teks yang disampaikan:
Selamat Siang Indonesia
Selamat siang semuanya..
Kecuali Roy Suro 'selamat kembali'
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook foto Roy Suryo mengenakan rompi tahanan yang diklaim pada 2025Penelusuran Kompas.com
Penelusuran menggunakan Google Lens menemukan foto itu identik dengan yang ada di laman Kompas.com ini.
Foto itu adalah momen Roy Suryo meninggalkan Kantor Kejaksaan Negeri Jakarta Barat menuju Rutan Salemba pada 29 September 2022.
Saat itu, Roy Suryo divonis 9 bulan penjara dalam kasus meme stupa Candi Borobudur yang diubah mirip Jokowi.
Roy Suryo dinyatakan bersalah telah menyebarkan informasi yang mengarah pada kebencian atau permusuhan individu berdasarkan suku, ras, agama, dan antar-golongan (SARA).
Diberitakan Kompas.comsebelumnya, pada 30 April 2025 Jokowi mendatangi Mapolda Metro Jaya untuk melaporkan sejumlah pihak terkait tuduhan ijazah palsu.
Salah satu terlapor yang diadukan Jokowi adalah Roy Suryo. Namun hingga kini tidak ada informasi valid Roy Suryo ditahan.
Unggahan itu tidak memberikan konteks peristiwa yang utuh sehingga berpotensi menjadi gangguan informasi.
Dengan demikian, muncul kesan bahwa Roy Suryo saat ini sedang terjerat kasus hukum. Sebagai konteks, nama Roy Suryo memang dalam perbincangan terkait tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Namun, setelah ditelusuri unggahan itu perlu diluruskan karena informasinya keliru.
Unggahan yang menampilkan Roy Suryo mengenakan rompi tahanan dibagikan akun Facebook ini pada 30 April 2025.
Berikut keterangan teks yang disampaikan:
Selamat Siang Indonesia
Selamat siang semuanya..
Kecuali Roy Suro 'selamat kembali'
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook foto Roy Suryo mengenakan rompi tahanan yang diklaim pada 2025Penelusuran Kompas.com
Penelusuran menggunakan Google Lens menemukan foto itu identik dengan yang ada di laman Kompas.com ini.
Foto itu adalah momen Roy Suryo meninggalkan Kantor Kejaksaan Negeri Jakarta Barat menuju Rutan Salemba pada 29 September 2022.
Saat itu, Roy Suryo divonis 9 bulan penjara dalam kasus meme stupa Candi Borobudur yang diubah mirip Jokowi.
Roy Suryo dinyatakan bersalah telah menyebarkan informasi yang mengarah pada kebencian atau permusuhan individu berdasarkan suku, ras, agama, dan antar-golongan (SARA).
Diberitakan Kompas.comsebelumnya, pada 30 April 2025 Jokowi mendatangi Mapolda Metro Jaya untuk melaporkan sejumlah pihak terkait tuduhan ijazah palsu.
Salah satu terlapor yang diadukan Jokowi adalah Roy Suryo. Namun hingga kini tidak ada informasi valid Roy Suryo ditahan.
Unggahan itu tidak memberikan konteks peristiwa yang utuh sehingga berpotensi menjadi gangguan informasi.
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Foto yang menampilkan Roy Suryo memakai rompi tahanan dibagikan dengan narasi keliru.
Adapun foto itu diambil pada 2022 ketika Roy Suryo divonis 9 bulan penjara dalam kasus meme stupa Candi Borobudur yang diubah mirip Jokowi. Hingga artikel itu dibuat, tidak ada informasi valid Roy Suryo ditahan aparat pada 2025.
Adapun foto itu diambil pada 2022 ketika Roy Suryo divonis 9 bulan penjara dalam kasus meme stupa Candi Borobudur yang diubah mirip Jokowi. Hingga artikel itu dibuat, tidak ada informasi valid Roy Suryo ditahan aparat pada 2025.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/r/1Asj5VwzS6/
- https://www.kompas.com/tren/read/2022/12/29/180000065/kasus-roy-suryo--bermula-dari-meme-stupa-hingga-divonis-9-bulan-penjara
- https://megapolitan.kompas.com/read/2025/05/15/12123351/roy-suryo-dan-dokter-tifa-diperiksa-terkait-tudingan-ijazah-palsu-jokowi
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27029) [HOAKS] TBC Disebarkan Lewat Langit Menggunakan Pesawat
Sumber:Tanggal publish: 17/05/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar narasi yang mengeklaim penyakit tuberkulosis atau TBC disebarkan lewat langit menggunakan pesawat.
Narasi itu beredar setelah pemerintah mengumumkan kerja sama dengan Gates Foundation milik Bill Gates untuk menggelar uji klinis vaksin TBC.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi yang mengeklaim TBC disebarkan lewat langit menggunakan pesawat dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Jumat (16/5/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
Selalu Perhatikan Langit Kita...
Chemtrail / racun di Sebar , gak lama batuk2 , pilek , meriang , klo dlu di Vonis c19 , skrg bakal di vonis TBC ...Ada gejala gak ada gejala Kalian di Vonis TB.
Ingat dlu 99% yg Meninggal di COVID kan , semua Wa…
Screenshot Hoaks, TBC disebarkan lewat langit menggunakan pesawat
Narasi itu beredar setelah pemerintah mengumumkan kerja sama dengan Gates Foundation milik Bill Gates untuk menggelar uji klinis vaksin TBC.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi yang mengeklaim TBC disebarkan lewat langit menggunakan pesawat dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Jumat (16/5/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
Selalu Perhatikan Langit Kita...
Chemtrail / racun di Sebar , gak lama batuk2 , pilek , meriang , klo dlu di Vonis c19 , skrg bakal di vonis TBC ...Ada gejala gak ada gejala Kalian di Vonis TB.
Ingat dlu 99% yg Meninggal di COVID kan , semua Wa…
Screenshot Hoaks, TBC disebarkan lewat langit menggunakan pesawat
Hasil Cek Fakta
Narasi tersebut menyebutkan tentang chemtrail, teori konspirasi yang mengeklaim pesawat digunakan untuk menyebarkan bahan kimia beracun.
Teori chemtrail telah dibantah akademisi dan pakar penerbangan. Kemunculan jejak putih di langit setelah pesawat melintas adalah fenomena biasa yang disebut contrail, bukan chemtrail.
Diberitakan Kompas.com, 14 Juli 2021, Kepala Dinas Penerbangan TNI Angkatan Udara (Kadispen AU) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan, jejak atau asap putih seperti awan yang terlihat di langit setelah pesawat terbang melintas adalah hal yang biasa.
"Ini merupakan hasil dari pengembunan udara dengan kadar air tinggi yang bergesekan dengan mesin pesawat. Ada juga yang menyebutnya dengan vapor trails tapi jika bentuknya mulai berpendar atau melebar seperti awan biasa juga disebut dengan aviaticus cloud," ujar Indan.
Penjelasan serupa juga diungkapkan oleh pengamat penerbangan yang juga mantan KSAU, Cheppy Hakim.
Cheppy mengatakan, fenomena ekor pesawat yang meninggalkan jejak asap terjadi karena adanya proses kondensasi.
"Intinya karena di atas itu temperaturnya dingin, exhaust knalpotnya itu panas, maka terjadilah proses kondensasi yang terlihat seperti asap putih itu," kata Cheppy.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Penularan TBC dapat berasal dari percikan droplet saat berbicara, batuk atau bersin. TBC utamanya menyerang organ paru, namun juga dapat menyerang organ tubuh lain seperti selaput otak, kulit, tulang, dan kelenjar getah bening.
Teori chemtrail telah dibantah akademisi dan pakar penerbangan. Kemunculan jejak putih di langit setelah pesawat melintas adalah fenomena biasa yang disebut contrail, bukan chemtrail.
Diberitakan Kompas.com, 14 Juli 2021, Kepala Dinas Penerbangan TNI Angkatan Udara (Kadispen AU) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan, jejak atau asap putih seperti awan yang terlihat di langit setelah pesawat terbang melintas adalah hal yang biasa.
"Ini merupakan hasil dari pengembunan udara dengan kadar air tinggi yang bergesekan dengan mesin pesawat. Ada juga yang menyebutnya dengan vapor trails tapi jika bentuknya mulai berpendar atau melebar seperti awan biasa juga disebut dengan aviaticus cloud," ujar Indan.
Penjelasan serupa juga diungkapkan oleh pengamat penerbangan yang juga mantan KSAU, Cheppy Hakim.
Cheppy mengatakan, fenomena ekor pesawat yang meninggalkan jejak asap terjadi karena adanya proses kondensasi.
"Intinya karena di atas itu temperaturnya dingin, exhaust knalpotnya itu panas, maka terjadilah proses kondensasi yang terlihat seperti asap putih itu," kata Cheppy.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Penularan TBC dapat berasal dari percikan droplet saat berbicara, batuk atau bersin. TBC utamanya menyerang organ paru, namun juga dapat menyerang organ tubuh lain seperti selaput otak, kulit, tulang, dan kelenjar getah bening.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim TBC disebarkan lewat langit menggunakan pesawat adalah hoaks.
Teori chemtrail telah dibantah akademisi dan pakar penerbangan. Kemunculan jejak putih di langit setelah pesawat melintas adalah fenomena biasa yang disebut contrail, bukan chemtrail.
Teori chemtrail telah dibantah akademisi dan pakar penerbangan. Kemunculan jejak putih di langit setelah pesawat melintas adalah fenomena biasa yang disebut contrail, bukan chemtrail.
Rujukan
- https://www.facebook.com/watch/?v=1405415673802230
- https://www.facebook.com/61566920406136/videos/1334737314287168/
- https://www.facebook.com/nur.izzati.pencinta.palestini/videos/626389197103236/
- https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/14/120300365/ramai-video-sebut-chemtrail-sebar-bahan-kimia-dari-pesawat-ini-faktanya?page=all#page4
- https://ayosehat.kemkes.go.id/ayo-kenali-gejala-tuberkulosis-yang-perlu-diwaspadai-mulai-dari-batuk-hingga-berat-badan-menurun
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 507/6624