(GFD-2021-7592) [SALAH] Gangguan Jaringan Massal, Internet Indonesia Ternyata Di-hack
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 23/09/2021
Berita
Minggu 19 September kemarin, pengguna internet di Indonesia banyak mengeluhkan masalah terkait lambatnya jaringan sampai hilangnya sinyal sehingga tidak dapat mengakses internet dan beberapa situs lainnya. Hal ini memunculkan spekulasi masyarakat yang menduga telah terjadi masalah pada pusat operator internet yang mereka gunakan. Namun berbeda dengan salah satu akun Tiktok yang menyebutkan bahwa masalah jaringan, hingga hilangnya sinyal internet di Indonesia disebabkan karena operator layanan telekomunikasi di Indonesia telah di-hack.
Hasil Cek Fakta
Setelah menelusuri masalah jaringan/sinyal internet Indonesia yang hampir secara bersamaan terjadi, diketahui bahwa hal ini disebabkan oleh jaringan kabel fiber optic Jakarta-Singapura yang putus. Melansir dari artikel CNBCIndonesia, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Jamalul Izza mengatakan sistem kabel yang terdampak adalah sistem Jakarta-Bangka-Bintan-Singapura (B2JS) milik PT Ketrosden Triasmitra.
Karena putusnya jaringan fiber optik ini, hampir semua traffic internasional mengalami gangguan. Dampaknya juga cukup luas karena sebagian besar penyelenggara telekomunikasi menggunakan sistem kabel ini. Namun Jamalul menyatakan bahwa masing-masing penyedia layanan sudah mulai melakukan reroute ke rute kabel lain sebagai alternatif penyelesaian masalah.
Masalah gangguan sinyal Telkomsel dan Indihome pun diketahui terjadi akibat adanya masalah teknis. SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza mengungkapkan gangguan yang terjadi pada Indihome dan Telkomsel terjadi akibat adanya problem sistem komunikasi kabel laut Jawa, Sumatera, dan Kalimantan ruas Batam Pontianak sekitar pukul 17.33 WIB.
Jadi dapat disimpulkan bahwa gangguan jaringan/sinyal yang terjadi di hampir seluruh Indonesia dikarenakan adanya aktivitas hacking adalah informasi hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Karena putusnya jaringan fiber optik ini, hampir semua traffic internasional mengalami gangguan. Dampaknya juga cukup luas karena sebagian besar penyelenggara telekomunikasi menggunakan sistem kabel ini. Namun Jamalul menyatakan bahwa masing-masing penyedia layanan sudah mulai melakukan reroute ke rute kabel lain sebagai alternatif penyelesaian masalah.
Masalah gangguan sinyal Telkomsel dan Indihome pun diketahui terjadi akibat adanya masalah teknis. SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza mengungkapkan gangguan yang terjadi pada Indihome dan Telkomsel terjadi akibat adanya problem sistem komunikasi kabel laut Jawa, Sumatera, dan Kalimantan ruas Batam Pontianak sekitar pukul 17.33 WIB.
Jadi dapat disimpulkan bahwa gangguan jaringan/sinyal yang terjadi di hampir seluruh Indonesia dikarenakan adanya aktivitas hacking adalah informasi hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya gangguan jaringan/sinyal yang terjadi bukan karena adanya aktivitas hacking, melainkan terjadi masalah teknis pada sistem komunikasi kabel.
Faktanya gangguan jaringan/sinyal yang terjadi bukan karena adanya aktivitas hacking, melainkan terjadi masalah teknis pada sistem komunikasi kabel.
Rujukan
(GFD-2021-7591) [SALAH] Video Umat Nasrani Diikat di Afganistan
Sumber: facebook.comTanggal publish: 22/09/2021
Berita
Akun Facebook dengan nama pengguna “Classic Bae” (https://www.facebook.com/clara.nwachukwu.31) mengunggah sebuah video yang menunjukkan beberapa orang diikat di dalam plastik. Unggahan tersebut juga disertai dengan narasi yang menyatakan bahwa orang-orang dalam video tersebut adalah umat Nasrani di Afganistan.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut bukan merupakan video umat Nasrani yang diikat di Afganistan, melainkan video aksi protes warga Kolombia terhadap pemerintah pada bulan Mei 2021 lalu. Video serupa telah diunggah oleh laman Facebook “Lo Que La Prensa Corrupta No Transmite” pada 28 Mei 2021.
Video serupa juga pernah beredar dengan narasi yang menyatakan bahwa video tersebut merupakan video penanganan Covid-19 di Indonesia. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] Video “pengurusan Covid di Indon” yang diunggah pada 24 Juli 2021 lalu.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Classic Bae” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.
Video serupa juga pernah beredar dengan narasi yang menyatakan bahwa video tersebut merupakan video penanganan Covid-19 di Indonesia. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] Video “pengurusan Covid di Indon” yang diunggah pada 24 Juli 2021 lalu.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Classic Bae” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Bukan video di Afganistan. Video tersebut merupakan video aksi protes warga Kolombia terhadap pemerintah pada bulan Mei 2021 lalu.
Bukan video di Afganistan. Video tersebut merupakan video aksi protes warga Kolombia terhadap pemerintah pada bulan Mei 2021 lalu.
Rujukan
(GFD-2021-7590) [SALAH] “7 September 2021 suku Dayak usir Rencana bangun ibu kota negara pindah ke Kalimantan”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 22/09/2021
Berita
Akun Facebook Wahyuni (fb.com/100069149205026) pada 10 September 2021 mengunggah sebuah gambar dengan narasi “Alhamsulillah” yang kemudia diubah menjadi “Alhamdulillah Suku dayak udah mulai bergerak” lalu “Alhamdulillah Suku dayak udah mulai bergerak mengusir Warga asing!!”
Di gambar yang ia unggah terdapat narasi: “Nyahok Rencana China bangun ibu kota dapat PERLAWANAN”, ”Hari ini 7 September 2021 suku Dayak usir Rencana bangun ibu kota negara pindah ke Kalimantan. rencana kodok gagal total krn seluruh Kalimantan akan di jaga Suku dayak usir ASENG 2!!!!”, “Semua konsep jokowi ditentang rakyat”
Ibu kota pindah ke kalimantan
Di gambar yang ia unggah terdapat narasi: “Nyahok Rencana China bangun ibu kota dapat PERLAWANAN”, ”Hari ini 7 September 2021 suku Dayak usir Rencana bangun ibu kota negara pindah ke Kalimantan. rencana kodok gagal total krn seluruh Kalimantan akan di jaga Suku dayak usir ASENG 2!!!!”, “Semua konsep jokowi ditentang rakyat”
Ibu kota pindah ke kalimantan
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa pada 7 September 2021 suku Dayak mengusir rencana pembangunan ibu kota negara yang akan dipindah ke Kalimantan merupakan klaim yang menyesatkan.
Faktanya, bukan usir rencana pembangunan Ibu Kota Negara ke Kalimantan. Foto yang ada di gambar tersebut sebenarnya adalah warga yang mengusir tenaga kerja asing pada September 2020 terkait sengketa penambangan emas di Desa Nanga Kelampai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Dikutip dari Liputan6, dari hasil penelusuran yang dilakukan dengan memasukkan kata kunci “suku dayak usir rencana pembangunan ibu kota negara”, tidak ditemukan informasi valid mengenai kabar tersebut.
Sementara itu dikutip dari JawaPos, foto yang disertakan di gambar tersebut itu identik dengan video berita berjudul “Ratusan Warga di Kalimantan Barat Usir Tenaga Kerja Asing – iNews Pagi 19/09”.
Dilansir dari Okezone, karena diduga melanggar kesepakatan untuk tidak beroperasi sementara waktu, perusahaan tambang emas milik asing di Desa Nanga Kelampai Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat, diserbu ratusan warga pada Jumat, 18 September 2020 lalu.
Sebelumnya warga mendesak perusahaan berhenti beroperasi karena mereka merasa tak pernah mendapatkan hak atas pengeloaan tanah oleh perusahaan asal China tersebut.
Pantauan di lokasi, massa membawa kayu serta besi ketika beraksi. Massa semakin mengamuk karena managemen perusahaan tak bisa ditemui. Mereka pun mengusir tenaga kerja asing (TKA) dari lokasi.
Faktanya, bukan usir rencana pembangunan Ibu Kota Negara ke Kalimantan. Foto yang ada di gambar tersebut sebenarnya adalah warga yang mengusir tenaga kerja asing pada September 2020 terkait sengketa penambangan emas di Desa Nanga Kelampai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Dikutip dari Liputan6, dari hasil penelusuran yang dilakukan dengan memasukkan kata kunci “suku dayak usir rencana pembangunan ibu kota negara”, tidak ditemukan informasi valid mengenai kabar tersebut.
Sementara itu dikutip dari JawaPos, foto yang disertakan di gambar tersebut itu identik dengan video berita berjudul “Ratusan Warga di Kalimantan Barat Usir Tenaga Kerja Asing – iNews Pagi 19/09”.
Dilansir dari Okezone, karena diduga melanggar kesepakatan untuk tidak beroperasi sementara waktu, perusahaan tambang emas milik asing di Desa Nanga Kelampai Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat, diserbu ratusan warga pada Jumat, 18 September 2020 lalu.
Sebelumnya warga mendesak perusahaan berhenti beroperasi karena mereka merasa tak pernah mendapatkan hak atas pengeloaan tanah oleh perusahaan asal China tersebut.
Pantauan di lokasi, massa membawa kayu serta besi ketika beraksi. Massa semakin mengamuk karena managemen perusahaan tak bisa ditemui. Mereka pun mengusir tenaga kerja asing (TKA) dari lokasi.
Kesimpulan
BUKAN usir rencana pembangunan Ibu Kota Negara ke Kalimantan. Foto yang ada di gambar tersebut sebenarnya adalah warga yang mengusir tenaga kerja asing pada September 2020 terkait sengketa penambangan emas di Desa Nanga Kelampai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4655676/cek-fakta-hoaks-kabar-suku-dayak-usir-rencana-bangun-ibu-kota-negara-di-kalimantan
- https://www.jawapos.com/hoax-atau-bukan/15/09/2021/hoax-warga-dayak-gagalkan-pemindahan-ibu-kota-negara
- https://www.youtube.com/watch?v=Um4NQ8ukQW4
- https://news.okezone.com/read/2020/09/20/340/2280710/ratusan-warga-usir-tka-dari-tempat-penambangan-emas-di-ketapang
(GFD-2021-7589) [SALAH] Mengonsumsi Labu Kuning Dapat Menyembuhkan Covid-19
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 22/09/2021
Berita
Beredar pesan berantai melalui WhatsApp yang menyatakan bahwa konsumsi labu kuning dapat menyembuhkan penyakit Covid-19. Dalam pesan tersebut juga dipaparkan pengalaman beberapa orang yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah mengonsumsi labu kuning secara rutin.
Hasil Cek Fakta
Melansir dari detikHealth, Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt menegaskan bahwa belum ada penelitian yang berhasil membuktikan bahwa konsumsi labu kuning dapat menyembuhkan penyakit Covid-19. Prof. Zullies juga menjelaskan bahwa meskipun labu kuning memang memiliki banyak antioksidan dan vitamin yang bermanfaat bagi kesehatan, manfaat tersebut tidak secara khusus ditujukan untuk menyembuhkan Covid-19.
Lebih lanjut, melansir dari Halodoc, beberapa manfaat labu kuning bagi kesehatan yang telah terbukti secara klinis antara lain untuk mencegah penyakit kronis, meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan mata, menurunkan resiko kanker, dan menyehatkan jantung.
Narasi serupa juga pernah beredar pada bulan Juli 2021. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] Labu Kuning Kukus Dapat Sembuhkan Covid-19” yang diunggah pada 19 Juli 2021.
Dengan demikian, pesan berantai yang beredar melalui WhatsApp tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Lebih lanjut, melansir dari Halodoc, beberapa manfaat labu kuning bagi kesehatan yang telah terbukti secara klinis antara lain untuk mencegah penyakit kronis, meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan mata, menurunkan resiko kanker, dan menyehatkan jantung.
Narasi serupa juga pernah beredar pada bulan Juli 2021. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] Labu Kuning Kukus Dapat Sembuhkan Covid-19” yang diunggah pada 19 Juli 2021.
Dengan demikian, pesan berantai yang beredar melalui WhatsApp tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Faktanya, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa mengonsumsi labu kuning dapat menyembuhkan Covid-19.
Faktanya, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa mengonsumsi labu kuning dapat menyembuhkan Covid-19.
Rujukan
Halaman: 5063/6379