• (GFD-2020-4499) [SALAH] Foto Pangeran Saudi Disandingkan dengan Pangeran Diponorogo

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/07/2020

    Berita

    “Gambar kiri : Pangeran Saudi, gagah, berwajah tampan dan juga sangat berwibawa..
    Gambar kanan : Pangeran Diponorogo, pantesan wajahe koyok reog..
    😭😭😭,” tulis akun Facebook Boen Syafi’i atau @leo.bunthedzz dengan melampirkan dua foto pria bersorban, Selasa (21/7).

    Hasil Cek Fakta


    Akun Facebook Boen Syafi’i atau @leo.bunthedzz mengunggah foto dua orang pria bersorban disertai dengan narasi sebagai berikut:

    “Gambar kiri : Pangeran Saudi, gagah, berwajah tampan dan juga sangat berwibawa..
    Gambar kanan : Pangeran Diponorogo, pantesan wajahe koyok reog..
    ???.”

    Setelah menelusuri melalui mesin pencari, faktanya unggahan akun Facebook Boen Syafi’i adalah salah atau keliru.

    Foto pertama atau yang di atas yang diklaim sebagai pangeran Saudi adalah salah. Diketahui foto asli pria bersorban tersebut bukanlah pangeran Saudi melainkan pemuda yang berasal dari Abu Dhabi bernama Omar Borkan Al Gala dengan profesi fotografer fashion, sekaligus aktor dan penyair Uni Emirat Arab yang pernah diusir dari Arab Saudi karena terlalu ganteng.

    Foto Omar Borkan yang mengenakan sorban dengan motif kotak berwarna merah dan baju berwarna kuning dapat dilihat pada Instagram Omar Borkan yang diunggah pada 15 Mei 2013 dengan keterangan “Good morning , #omarborkan #omarborkanalgala,” tulisnya.

    Sementara foto kedua atau yang ada di bawah dengan klaim sebagai pahlawan Diponorogo juga salah. Aslinya foto tersebut adalah tokoh Front Pembela Islam (FPI), Novel Bamukmin. Foto Novel tersebut pernah ditayangkan pada minews.id dalam artikel yang berjudul “Benarkah Habib Novel yang Culik dan Ancam Bunuh Ninoy? Ini Profilnya” pada 7 Oktober 2019.

    Dengan begitu, berdasarkan kategori Misinformasi dan Disinformasi dari First Draft, unggahan akun Facebook Boen Syafi’I dapat disebut sebagai konten yang salah dengan definisi ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah.

    Kesimpulan

    Bukan foto pangeran Saudi dan pangeran Diponorogo. Foto pertama atau yang di atas adalah foto pemuda dari Abu Dhabi bernama Omar Borkan Al Gala yang pernah diberitakan diusir dari Arab Saudi karena terlalu ganteng. Sementara foto kedua atau yang di bawah adalah foto tokoh FPI, Novel Bamukmin.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4498) [SALAH] Akhirnya Bocor Juga Bapaknya Jokowi Yang Asli

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/07/2020

    Berita

    “Akhirnya Bocor juga
    A.1
    Bpk-nya Jokowi yg asli.
    Mirip Banget..!!!

    Klw Cebong Ngebantah, Gua Gampar muka jelek-nya satu-satu.!!!”
    Jokowi anak pki

    Hasil Cek Fakta

    Akun facebook bernama Ko Hong Guan mengunggah sebuah foto dengan narasi yang mengklaim bahwa orang dalam foto tersebut merupakan sosok Widjiatno, ayah dari Presiden Jokowi. dlam foto juga terdapat keterangan “Underbow Pki 1965”.

    Berdasarkan penelusuran, klaim tersebut adalah salah. Faktanya, pria dalam foto tersebut bukanlah Wdjiatno, ayah jokowi. Pria tersebut adalah jendral Wang Zhen yang merupakan figur politik Tiongkok dan salah satu dari Delapan Tetua Partai Komunis Tiongkok.

    Wang Zhen lahir di Kabupaten Liuyang, Hunan, Tiongkok, 11 April 1908 – meninggal di Guangzhou, 12 Maret 1993 pada umur 84 tahun. Ia adalah orang dekat Presiden Tiongkok berkuasa Li Xiannian pada masa jabatan tahun 1982 hingga 1985.

    Selain itu terdapat juga manipulasi dengan menambahkan logo palu arit di kerah baju pada foto yang diunggah akun Ko Hong Guan.

    Sementara itu, dilansir dari detik.com, Wijiatno Notomiharjo yang merupakan Ayah Presiden Jokowi wafat pada tahun 2000 karena menderita penyakit hernia. Tidak ditemukan catatan bahwa dirinya pernah bergabung di militer atau Partai Komunis Indonesia (PKI). latar belakang Wijiatno adalah seorang pengusaha kayu.

    Saat tragedi 1965, tetangga-tetangga Notomiharjo di kampung sebelah, Kampung Cinderejo, diciduk tentara karena terkait dengan PKI. Namun, keluarga Notomiharjo tidak ikut diciduk karena tidak ada bukti keterlibatan dengan PKI maupun organisasi sayapnya.

    Sujiatmi juga mengenang ketika kampungnya diobrak-abrik tentara. Hati Sujiatmi ciut melihat banyak tetangganya dibawa tentara. Keluarganya sendiri tidak ikut diciduk karena tak ada bukti keterlibatan dengan PKI maupun organisasi sayapnya.

    “Tetangga sebelah kiri rumah saya dibawa ke Nusakambangan,” tulis kesaksian Sujiatmi dalam buku (Saya Sujiatmi, Ibunda Jokowi, Kisah Perempuan Pengajar Kesederhanaan) karya Kristin Salmah dan Fransisca Ria Susanti.

    Kesimpulan

    Bukan ayah Jokowi. Orang dalam foto tersebut adalah Jendral Wang Zhen, seorang figur politik Tiongkok dan salah satu dari Delapan Tetua Partai Komunis Tiongkok. Ia adalah orang dekat Presiden Tiongkok berkuasa Li Xiannian pada masa jabatan tahun 1982 hingga 1985.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4497) [SALAH] Rekrutmen Pegawai di Puskesmas Wates

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 29/07/2020

    Berita

    INFO LOWONGAN KERJA

    PUSKESMAS WATES

    Dibutuhkan Segera Dalam Posisi

    Tenaga Kesehatan
    (D3 Keperawatan)

    Asisten Farmasi
    (Perempuan ijazah SMK Sederajat)

    Staff Laboratorium Vaksin
    (Perempuan SMK Sederajat)

    Hasil Cek Fakta

    Melalui pesan berantai Whatsapp, marak beredar informasi seputar dibukanya lowongan pekerjaan di puskesmas Wates. Menurut narasi yang beredar, saat ini puskesmas Wates tengah membutuhkan pekerja dengan posisi di antaranya sebagai staff laboratorium, staff kantor dan asisten farmasi. Namun pasca ditelusuri lebih lanjut, diketahui bahwa informasi tersebut adalah palsu.

    Melansir dari akun Instagram puskesmas Wates @puskesmas_wates, dinyatakan bahwa hingga saat ini puskesmas Wates belum membuka lowongan pekerjaan. Lanjut diimbau untuk masyarakat yang menerima informasi tersebut, agar senantiasa berhati-hati dan melakukan pengecekan informasi ke sumber-sumber terkait.

    Kesimpulan

    Informasi tersebut adalah palsu. Puskesmas Wates menyatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum membuka lowongan pekerjaan seperti halnya yang beredar.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4496) [SALAH] Foto Petinggi Kepolisian Mengizinkan Demo Neo PKI

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 29/07/2020

    Berita

    Akun Twitter @iduliana (Àdindà Êlizàbéth Ràhmàdàni) mengunggah sebuah foto dengan narasi “Demo Neo PKI hari ini udah dapat ijin dari Buntelan kentut maaf ralat Dari Petinggi Kepolisian Tinggal tunggu gendering perang ditabuh aja” pada 27 Juli 2020. Unggahan tersebut telah mendapatkan respon sebanyak 655 suka, 227 retweet, serta 114 komentar.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Demo Neo PKI hari ini udah dapat ijin dari Buntelan kentut maaf ralat Dari Petinggi Kepolisian
    Tinggal tunggu gendering perang ditabuh aja”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan foto yang diambil saat kelompok organisasi bernama Gerakan Jaga Indonesia bertemu dengan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pil Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada 26 November 2018. Sekretaris Jenderal Gerakan Jaga Indonesia, Boedi Djarot mengatakan organisasinya meminta Polda Metro Jaya melarang Reuni Akbar 212 yang akan digelar pada 2 Desember 2018.

    “Kami minta agar kepolisian mencegah aksi reuni 212. Aksi itu kami nilai sebagai gerakan HTI [Hizbut Tahrir Indonesia] yang sedang berdakwah tentang negara khilafah,” kata Boedi di Polda Metro Jaya.

    Menurutnya, dengan adanya pelaksanaan Reuni Alumni 212 ini justru semakin memperlihatkan bagaimana ideologi khilafah terus berjalan dan semakin masif. Hal ini terlihat dalam persiapan menjelang aksi tersebut, karena ribuan peserta aksi dari berbagai wilayah Indonesia akan hadir di Monas, Jakarta Pusat.

    Sebagai tambahan, pada tanggal 27 Juli 2020 Gerakan Jaya Indonesia menggelar peringatan peristiwa 27 Juli di Kompleks MPR/DPR, Jakarta. Boedi Djarot yang merupakan salah satu petinggi organisasi tersebut diduga memberikan komando kepada massanya untuk membakar poster Imam Besar FPI Rizieq Shihab saat aksi tersebut berlangsung. Namun, ia mengklaim bahwa ia tidak memberikan komando tersebut.

    "Oh tidak (saya perintahkan). Saya tak mau membakar. Tapi kalau saya menghentikan mereka, jatuh wibawa saya. Silakan saja, namanya juga orang marah," kata Boedi yang dihubungi lewat sambungan telepon oleh CNNIndonesia.

    Terkait dengan perizinan aksi tersebut, tidak ada keterangan yang menjelaskan apakah pihak kepolisian memberikan izin atau tidak.

    Kesimpulan

    Dengan demikian, foto dengan narasi yang diunggah akun Twitter @iduliana (Àdindà Êlizàbéth Ràhmàdàni) dapat masuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan. Hal ini dikarenakan foto tersebut merupakan foto pengurus Gerakan Jaga Indonesia bersama dengan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pil Argo Yuwono di Polda Metro Jaya pada 26 November 2018 untuk meminta kepolisian menggagalkan reuni akbar 212.

    Rujukan