• (GFD-2018-383) [KLARIFIKASI] Penyebutan "topan dan badai" di doa Ma'ruf Amin

    Sumber: Post oleh akun
    Tanggal publish: 26/08/2018

    Berita

    "Harap maklum ya..
    Namanya juga orang tua...
    "Bencana di negeri sendiri pun jadi lupa!!

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil pemeriksaan ke sumber-sumber valid yang menyiarkan secara langsung (live broadcast), memang benar disebutkan "topan dan badai". Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

    Rujukan

  • (GFD-2018-382) [DISINFORMASI] “Rencana E-Voting Pada Pileg dan Pilpres 2019”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 26/08/2018

    Berita

    “KAMI MENOLAK RENCANA E-VOTING PADA PILEG DAN PILPRES 2019

    Persiapan untuk kecurangan pilpres 2019 sedang disusun oleh Mendagri dgn sistem E-voting, karena pemilihan langsung Pilgub DKI diputaran ke 2 kemarin mereka tidak bisa berbuat curang…”, selengkapnya di (6) bagian REFERENSI.

    Hasil Cek Fakta

    Sejak 2017 sudah diputuskan bahwa E-Voting tidak cocok digunakan di Indonesia, selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

    Rujukan

  • (GFD-2018-381) [KLARIFIKASI] Klarifikasi BMKG Terkait Foto Indonesia “Very High Seismic Risk”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 24/08/2018

    Berita

    Beredar informasi di media sosial yang menampilkan foto prediksi gempa di beberapa negara, salah satunya Indonesia yang disertai peringatan aktivitas seismik yang tinggi.

    Hasil Cek Fakta

    Hary menjelaskan, kotak merah pada foto itu merupakan informasi aktivitas kegempaan di wilayah Indonesia. "Baik yang kecil-kecil, menengah, maupun yang besar," kata Hary, Jumat (24/8/2018).

    Hary mengatakan, hingga saat ini tidak ada satupun lembaga resmi dan pakar yang kredibel dan diakui mampu memprediksi gempa.



    Ia menceritakan, gempa di Haicheng, China berkekuatan 7,5 magnitudo pada 4 Februari 1975 merupakan satu-satunya peristiwa gempa di dunia yang sukses diprediksi.



    Beberapa negara lain seperti Amerika Serikat dan Jepang juga memprediksi gempa yang akan terjadi, tetapi hasilnya belum akurat.



    Hary menegaskan, gempa belum dapat diprediksi dengan akurat, baik di mana, waktu, dan besaran magnitudonya.



    Hary mengimbau agar masyarakat memastikan bahwa informasi terkait gempa yang diterimanya berasal dari sumber-sumber yang kredibel dan resmi.



    "Jika mereka tidak menyebutkan lembaga, alamat, nomor kontak lembaga dan nama petugas yang dapat dihubungi, bahkan tidak menjelaskan metoda ilmiah ataupun data yang digunakan untuk memprediksi, maka sebenarnya mereka tidak bertanggung jawab," ujar Hary.



    Hal tersebut penting agar informasi yang disebarkan dapat direspons balik oleh masyarakat, sehingga lembaga yang mengeluarkan informasi dapat dihubungi untuk diminta penjelasan lebih lanjut.



    "Saat ini banyak lembaga resmi penyedia informasi gempa seperti BMKG, USGS (Amerika Serikat), JMA (Jepang), GFZ (Jerman), EMSC (Mediterania), Geoscope, CEA (China), dan lain-lain," papar dia.
  • (GFD-2018-380) [HOAKS] PLN PASANG ALAT DETEKSI GEMPA DI SUKABUMI

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 24/08/2018

    Berita

    Pihak PLN sementara memasang perangkat deteksi gempa malam ini, Himbauan jika tiba2 mati lampu, kmudian setelahnya ada tanda lampu kedap kedip tiga kali. Segera SEMUA KELUAR RUMAH, KARENA GEMPA kemungkinan dengan intensitas sangat tinggi terjadi khusunya wilayah Sukabumi, Cianjur dan Bandung!!!. Tolong di share, info ini barusan di sampaikan dari PLN

    Hasil Cek Fakta

    eredar informasi bahwa PLN wilayah Sukabumi telah memasang alat pendeteksi gempa. Menurut si pembuat pesan, PLN sengaja memasang alat tersebut untuk mewaspadai adanya gempa yang akan melanda wilayah Sukabumi. Pesan juga berisi himbauan agar masyarakat segera keluar rumah apabila tiba-tiba mengalami mati listrik. Sontak informasi tersebut menjadi ramai dikalangan masyarakat Sukabumi.

    Melansir dari sukabumiupdate.com, mereka yang melakukan klarifikasi melalui Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Bandung, Tony Agus Wijaya mengatakan bahwa informasi tersebut adalah palsu alias hoaks.

    Rujukan