Akun facebook bernama Jhon Jhon mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan Habib Rizieq Shihab ditangkap warga dan hanya menggunakan celana pencek. Akun Jhon Jhon juga menambahkan narasi “kasihan sih rijik ya”.
Selain itu di dalam foto juga terdapat narasi “UMAT MUSLIM YG MIKIR JERNIH, KENAPA NU & MUHAMADIYAH TIDAK BERBUAT KE ORMAS FPI. HTI BUNGKAM YG TIDAK BERASAS IDIOLOGI PAANCASILA HYA BIKIN ADU DOMBA MUSLIM YG TUJUAN OTAK ATIK RUBAH KE KHILAFAH, YG TIDAK MUNGKIN TERWUJUD HYA BIKIN ONAR, GADUH, RESAH DI TENGAH RAKYAT DI MUKA UMUM. APA KATA DUNIA”.
(GFD-2020-4563) [SALAH] Foto Habib Rizieq Ditangkap Warga
Sumber: facebook.comTanggal publish: 06/08/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran, faktanya foto tersebut merupakan hasil suntingan atau editan. foto asli ditemukan pada cover artikel detik.com berjudul “Resahkan Warga, Orang Sakit Jiwa Ditangkap di Semanggi” yang tayang pada 21 juni 2015 lalu.
Kesimpulan
Foto suntingan atau editan. Foto asli ditemukan pada artikel detik.com yang berjudul “Resahkan Warga, Orang Sakit Jiwa Ditangkap di Semanggi” yang tayang pada 21 juni 2015 lalu.
Rujukan
(GFD-2020-4561) [SALAH] Video Jokowi Tidak Tahu Penyebab Kasus Corona Tembus 111 Ribu
Sumber: facebook.comTanggal publish: 05/08/2020
Berita
Akun Facebook Rezim Culametan membagikan video yang diklaim pernyataan Presiden Joko Widodo tidak mengetahui penyebab kasus Corona tembus hingga 111 ribu.
Berikut kutipan narasinya:
“Kalau sebabnya saja gak tau... Gmana mau bikin solusinya. Pantesan harus keliatan sibuk, rupanya krn gak tau ap yg hrs d kerjakan.”
Berikut kutipan narasinya:
“Kalau sebabnya saja gak tau... Gmana mau bikin solusinya. Pantesan harus keliatan sibuk, rupanya krn gak tau ap yg hrs d kerjakan.”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa video tersebut hasil suntingan dari video Rapat Terbatas (Ratas) Presiden Joko Widodo bersama Kabinetnya pada tanggal 3 Agustus 2020. Adapun, isi video lengkapnya terdapat pada kanal Youtube Sekretariat Presiden dengan judul “Ratas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Istana Merdeka, 3 Agustus 2020” yang tayang pada 3 Agustus 2020.
Dalam video versi lengkapnya, tidak ditemukan pernyataan Presiden Joko Widodo tidak mengetahui penyebab kasus virus Corona atau Covid-19 mencapai 111 ribu kasus. Adapun, mengacu kepada laporan liputan6.com, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut akhir-akhir ini masyarakat terlihat semakin khawatir terhadap virus Corona Covid-19.
Menurut dia, salah satunya penyebabnya lantaran banyaknya masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan.
"Saya tidak tahu sebabnya apa, tetapi suasana pada minggu-minggu terakhir ini kelihatan masyarakat berada pada posisi yang khawatir mengenai Covid," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas, Senin, 3 Agustus 2020.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menilai, semakin banyak orang yang patuh pada protokol kesehatan.
"Entah karena kasusnya meningkat atau terutama kalangan menengah ke atas melihat karena orang yang tidak taat pada protokol kesehatan tidak semakin sedikit, tapi semakin banyak," sambung Jokowi.
Jokowi mengungkapkan, tingkat kematian atau case fatality rate Covid-19 di tanah air yakni, 4,7 persen.
Menurut dia, hal ini menjadi tugas besar sebab angka kematian di tanah air lebih tinggi dibandingkan rata-rata global.
"Angka kematian di Indonesia ini lebih tinggi 0,8 persen dari angka kematian global. Ini yang saya kira menjadi PR kita bersama," ujar Jokowi.
Adapun jumlah kasus corona di Indonesia hingga kini mencapai 111.455 per Minggu kemarin. Jumlah pasien yang meninggal 5.236 orang.
Meski begitu, Jokowi mengatakan tingkat kesembuhan atau case recovery rate di Indonesia terus meningkat setiap harinya. Hingga kini, total ada 68.975 pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari virus corona.
"Case recovery rate di negara kita data terakhir 61,9 (persen) saya kira juga bagus terus meningkat angkanya," kata dia.
Dalam video versi lengkapnya, tidak ditemukan pernyataan Presiden Joko Widodo tidak mengetahui penyebab kasus virus Corona atau Covid-19 mencapai 111 ribu kasus. Adapun, mengacu kepada laporan liputan6.com, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut akhir-akhir ini masyarakat terlihat semakin khawatir terhadap virus Corona Covid-19.
Menurut dia, salah satunya penyebabnya lantaran banyaknya masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan.
"Saya tidak tahu sebabnya apa, tetapi suasana pada minggu-minggu terakhir ini kelihatan masyarakat berada pada posisi yang khawatir mengenai Covid," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas, Senin, 3 Agustus 2020.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menilai, semakin banyak orang yang patuh pada protokol kesehatan.
"Entah karena kasusnya meningkat atau terutama kalangan menengah ke atas melihat karena orang yang tidak taat pada protokol kesehatan tidak semakin sedikit, tapi semakin banyak," sambung Jokowi.
Jokowi mengungkapkan, tingkat kematian atau case fatality rate Covid-19 di tanah air yakni, 4,7 persen.
Menurut dia, hal ini menjadi tugas besar sebab angka kematian di tanah air lebih tinggi dibandingkan rata-rata global.
"Angka kematian di Indonesia ini lebih tinggi 0,8 persen dari angka kematian global. Ini yang saya kira menjadi PR kita bersama," ujar Jokowi.
Adapun jumlah kasus corona di Indonesia hingga kini mencapai 111.455 per Minggu kemarin. Jumlah pasien yang meninggal 5.236 orang.
Meski begitu, Jokowi mengatakan tingkat kesembuhan atau case recovery rate di Indonesia terus meningkat setiap harinya. Hingga kini, total ada 68.975 pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari virus corona.
"Case recovery rate di negara kita data terakhir 61,9 (persen) saya kira juga bagus terus meningkat angkanya," kata dia.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut, Presiden Joko Widodo tidak mengeluarkan pernyataan tidak mengetahui penyebab kasus Covid-19 hingga 111 ribu. Dalam ratas tersebut, Presiden Joko Widodo diketahui memberikan pernyataan ketidaktahuan dirinya akan penyebab masyarakat terlihat semakin khawatir terhadap wabah Covid-19.
Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.
Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.
Rujukan
- https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1252053921793807/
- https://turnbackhoax.id/2020/08/06/salah-video-jokowi-tidak-tahu-penyebab-kasus-corona-tembus-111-ribu/
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4322829/cek-fakta-tidak-benar-jokowi-menyebut-tak-tahu-penyebab-kasus-covid-19-tembus-111-ribu
- https://www.liputan6.com/news/read/4321627/6-pernyataan-terkini-jokowi-soal-perkembangan-kasus-covid-19-di-indonesia
- https://www.youtube.com/watch?v=1ECjKlN0JLY
(GFD-2020-4560) [SALAH] Foto Sirkuit Mandalika NTB Siap digunakan pada Tahun 2021
Sumber: facebook.comTanggal publish: 05/08/2020
Berita
Beredar sebuah foto dari akun Facebook Martir Al-Mahdi yang mengambarkan sirkuit yang disebut sirkuit Mandalika, NTB dengan narasi klaim bahwa sirkuit Mandalika di NTB siap digunakan pada tahun 2021. Postingan ini telah mendapat like sebanyak sebanyak 271 dan telah disebarkan kembali sekitar 71 kali.
Berikut kutipan narasinya:
“Insya Allah 2021 Sirkuit Mandalika NTB sudah Bisa Di Gunakan....
Bikin Para Pembalap Motto GP seakan Balapan Di Jalan Raya”
Berikut kutipan narasinya:
“Insya Allah 2021 Sirkuit Mandalika NTB sudah Bisa Di Gunakan....
Bikin Para Pembalap Motto GP seakan Balapan Di Jalan Raya”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran terhadap gambar yang ada pada status tersebut mengarah ke beberapa gambar sirkuit serupa dengan nama sirkuit Sepang di Malaysia. Salah satu artikel dari viva.co.id berjudul "Indonesia Bikin Sirkuit Mandalika, Malaysia Lakukan Terobosan" meliput Malaysia akan menggunakan sirkuit Sepang untuk lomba selain MotoGP yaitu World Touring Car Cup (WTCR) dan Endurance World Championship (EWC) sebagai tuan rumah. Pada artikel tersebut menggunakan ilustrasi sirkuit Sepang dengan gambar yang serupa dengan foto pada status tersebut.
Penelusuran lebih lanjut mengarah kepada sebuah artikel suara.com yang dipublikasikan pada tanggal 29 Juli 2020 yang membahas uji coba sirkuit Mandalika di NTB akan dilakukan pada April 2021, sirkuit tersebut yang dilampirkan dalam artikel masih dalam pembangunan dan sempat tertunda karena COVID-19 kemudian kembali dilanjutkan kembali. Presentase pembangunan sirkuit Mandalika di NTB hingga sekarang ini sudah mencapai 50 persen.
Penelusuran lebih lanjut mengarah kepada sebuah artikel suara.com yang dipublikasikan pada tanggal 29 Juli 2020 yang membahas uji coba sirkuit Mandalika di NTB akan dilakukan pada April 2021, sirkuit tersebut yang dilampirkan dalam artikel masih dalam pembangunan dan sempat tertunda karena COVID-19 kemudian kembali dilanjutkan kembali. Presentase pembangunan sirkuit Mandalika di NTB hingga sekarang ini sudah mencapai 50 persen.
Kesimpulan
Bukan Sirkuit Mandalika. Foto yang lampirkan adalah foto sirkuit Sepang, Malaysia. Uji coba sirkuit MotoGP Mandalika akan dilakukan April 2021 mendatang.
Rujukan
(GFD-2020-4559) [SALAH] Gambar “Perjuangan FPI Tahun 1940 Melawan Penjajah dari Belanda”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 05/08/2020
Berita
Akun Facebook Bianbe mengunggah tiga potret gambar di grup Teman Yang Menyukai Denny Siregar Reborn pada tanggal 3/8/2020 yang memperlihatkan aksi bentrok massa FPI dengan narasi sebagai berikut:
“Perjuangan FPI tahun 1940 melawan penjajah dari Belanda..
Subhanallah
😁😁😁”
“Perjuangan FPI tahun 1940 melawan penjajah dari Belanda..
Subhanallah
😁😁😁”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran, klaim dari narasi gambar tersebut tentang perjuangan FPI tahun 1940 melawan penjajah dari Belanda merupakan klaim yang salah. Faktanya, foto tersebut merupakan beberapa potret aksi massa Ormas Islam yang berakhir ricuh.
Foto pertama, Unjuk rasa dilakukan oleh massa yang tergabung dalam Majelis Slaturahmi Umat Islam Bekasi (MSUIB) dan Front Pembela Islam (FPI) Bekasi Raya yang menolak pembangunan Gereja Santa Clara di Jalan Lingkar Luar, Bekasi Utara yang kemudian berlangsung ricuh dengan polisi. Peristiwa ini terjadi pada 24 Maret 2017.
Foto kedua, terjadi pada saat FPI berunjuk rasa menolak Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta, kemudian unjuk rasa ini berlangsung ricuh. Peristiwa ini terjadi pada 03 Oktober 2014 di depan Balaikota Jakarta.
Foto ketiga, bentrok yang melibatkan FPI dan Aliansi Kebangsaan dan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang pada saat itu AKKBB sedang memperingati Hari Kelahiran Pancasila. Peristiwa ini terjadi pada 1 Juni 2008 di Silang Monas.
Dengan demikian, klaim narasi foto perjuangan FPI pada 1940 melawan Belanda merupakan satire/parodi.
Foto pertama, Unjuk rasa dilakukan oleh massa yang tergabung dalam Majelis Slaturahmi Umat Islam Bekasi (MSUIB) dan Front Pembela Islam (FPI) Bekasi Raya yang menolak pembangunan Gereja Santa Clara di Jalan Lingkar Luar, Bekasi Utara yang kemudian berlangsung ricuh dengan polisi. Peristiwa ini terjadi pada 24 Maret 2017.
Foto kedua, terjadi pada saat FPI berunjuk rasa menolak Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta, kemudian unjuk rasa ini berlangsung ricuh. Peristiwa ini terjadi pada 03 Oktober 2014 di depan Balaikota Jakarta.
Foto ketiga, bentrok yang melibatkan FPI dan Aliansi Kebangsaan dan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang pada saat itu AKKBB sedang memperingati Hari Kelahiran Pancasila. Peristiwa ini terjadi pada 1 Juni 2008 di Silang Monas.
Dengan demikian, klaim narasi foto perjuangan FPI pada 1940 melawan Belanda merupakan satire/parodi.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO 17 Agustus 1945 Jakarta).
Bukan perjuangan FPI tahun 1940. Ketiga foto tersebut adalah potret unjuk rasa yang melibatkan Ormas FPI dan berakhir ricuh. Peristiwa itu terjadi pada Maret 2017, Oktober 2014 dan Juni 2008.
Bukan perjuangan FPI tahun 1940. Ketiga foto tersebut adalah potret unjuk rasa yang melibatkan Ormas FPI dan berakhir ricuh. Peristiwa itu terjadi pada Maret 2017, Oktober 2014 dan Juni 2008.
Rujukan
- https://foto.tempo.co/read/50532/tolak-pembangunan-gereja-ormas-islam-bentrok-dengan-kepolisian#foto-1
- https://www.liputan6.com/news/read/2898273/demo-tolak-pembangunan-gereja-di-bekasi-ricuh-5-polisi-terluka
- http://metroterkini.com/news/detail/10105/
- https://www.liputan6.com/news/read/2113999/kronologi-demo-anarkis-fpi-tolak-ahok-di-balaikota
- http://ravenheart-inspirations.blogspot.com/2008/06/laskar-pelangi-atau-laskar-guntur.html
- https://news.detik.com/berita/d-949266/kronologi-rusuh-monas-versi-fpi
Halaman: 4966/5551