(GFD-2022-8984) [SALAH] Terjadi Aksi Penculikan anak di Cianjur
Sumber: facebook.comTanggal publish: 14/01/2022
Berita
Dalam postingan Elan Afriowanda Setiawan di grup BATUJAJAR yang telah dikomentari sebanyak 58 komentar serta telah dibagikan 26 kali berisi peringatan berbahasa sunda mengenai penculikan anak yang terjadi di Cianjur. Dalam postingan tersebut terdapat tangkapan gambar status Whatsapp tentang video orang yang sedang dikeroyok karena diduga penculik, dengan klaim lokasi terjadi di daerah Sindabarang.
Hasil Cek Fakta
Melansir detik.com, Kapolsek Sindangbarang AKBP Irwan Alexander mengatakan bahwa penculikan di Sindangbarang merupakan informasi yang tidak benar. Kemudian penegasan kembali hal ini turut disampaikan juga oleh Kapolres Cianjur. Melansir Liputan6.com, Kapolres Cianjur Doni Hermawan mengatakan bahwa informasi penculikan di Cianjur merupakan informasi palsu. Hingga saat ini kepolisian Sindangbarang belum menerima laporan mengenai penculikan, serta aksi pemukulan penculik tersebut.
Kemudian melansir Tempo.com, Rahmat Ali selaku Kepala Desa Cikeusal, Kecamatan Tanjungjaya, Tasikmalaya juga mengklarifikasi orang dalam video pemukulan terduga penculik merupakan warganya yang terkena kasus perzinahan dan bukan merupakan kasus penculikan.
Jika mengacu kepada seluruh referensi, maka informasi mengenai penculikan di daerah Cianjur Jawa Barat adalah tidak benar dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.
Kemudian melansir Tempo.com, Rahmat Ali selaku Kepala Desa Cikeusal, Kecamatan Tanjungjaya, Tasikmalaya juga mengklarifikasi orang dalam video pemukulan terduga penculik merupakan warganya yang terkena kasus perzinahan dan bukan merupakan kasus penculikan.
Jika mengacu kepada seluruh referensi, maka informasi mengenai penculikan di daerah Cianjur Jawa Barat adalah tidak benar dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ari Dwi Prasetyo (Universitas Sebelas Maret).
Informasi tersebut palsu. Telah dikonfirmasi oleh Kapolsek Sindangbarang AKP Irwan Alexander dan Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan yang mengatakan bahwa saat ini belum ada laporan terkait aksi penculikan anak di Cianjur.
Informasi tersebut palsu. Telah dikonfirmasi oleh Kapolsek Sindangbarang AKP Irwan Alexander dan Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan yang mengatakan bahwa saat ini belum ada laporan terkait aksi penculikan anak di Cianjur.
Rujukan
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1612/keliru-video-pelaku-penculikan-anak-yang-dihakimi-warga?fbclid=IwAR0Jys-IQNnKH2DPhxavKsB4E08h7vq-3Vr79xwnqyNwZ5GLEmmJjQwzgww
- https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5881056/beredar-isu-penculik-berkeliaran-di-cianjur-polisi-hoax?fbclid=IwAR1Fczksv2iWQeuH40ZSe-wzKsFT-MVuHQiKBXPG_Sr09NlVlKvpAjk_K9o
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4851240/cek-fakta-tidak-benar-video-penculikan-anak-di-sindangbarang-cianjur?fbclid=IwAR3uBq2a9IILwumbeSVC5dF_tRrbNk0nWqHiuLtoPSWvfq4O3QNyBEadSMA
(GFD-2022-8983) [SALAH] Putri Bungsu Annisa Trihapsari Meninggal Dunia
Sumber: facebook.comTanggal publish: 14/01/2022
Berita
Dalam postingan yang dibagikan di Facebook tersebut menyebarkan link website dengan narasi putri bungsu Annisa Trihapsari yang menjadi penghapal Al-Qur’an namun meninggal dikarenakan sakit paru-paru.
Hasil Cek Fakta
Namun setelah di cek di website tersebut tidak menemukan berita mengenai kematian dari putri bungsu Annisa Trihapsari tersebut. Lalu ketika menelusuri akun Instagram dari Annisa Trihapsari (@hapsarianissa29) tidak ditemukan juga adanya postingan yang memberikan informasi mengenai kematian anak bungsunya tersebut.
Berita yang ditampilkan Di website tersebut hanya membahas mengenai prestasi anak bungsu Annisa Trihapsari sebagai penghapal Al-Qur’an yang mana hal ini merupakan informasi yang benar apabila melihat postingan Annisa Trihapsari (@hapsarianissa29) pada tanggal 21 Juni 2020. Jika mengacu kepada seluruh referensi, maka informasi mengenai Kematian Putri Bungsu Annisa Trihapsari masuk kedalam kategori konten yang menyesatkan.
Berita yang ditampilkan Di website tersebut hanya membahas mengenai prestasi anak bungsu Annisa Trihapsari sebagai penghapal Al-Qur’an yang mana hal ini merupakan informasi yang benar apabila melihat postingan Annisa Trihapsari (@hapsarianissa29) pada tanggal 21 Juni 2020. Jika mengacu kepada seluruh referensi, maka informasi mengenai Kematian Putri Bungsu Annisa Trihapsari masuk kedalam kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ari Dwi Prasetyo (Universitas Sebelas Maret).
Menurut penelusuran diketahui bahwa isi artikel tersebut terdapat misinformasi. Apabila melihat akun instagram pribadi Artis Annisa Trihapsari (@hapsarianissa29) tidak mengabarkan kabar duka apapun terkait dengan putri bungsunya.
Menurut penelusuran diketahui bahwa isi artikel tersebut terdapat misinformasi. Apabila melihat akun instagram pribadi Artis Annisa Trihapsari (@hapsarianissa29) tidak mengabarkan kabar duka apapun terkait dengan putri bungsunya.
Rujukan
(GFD-2022-8982) [SALAH] Lowongan Kerja Vaksinator di Puskesmas Kota Batu
Sumber: facebook.comTanggal publish: 14/01/2022
Berita
Dalam pamflet tersebut menyebutkan bahwa Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sedang mencari tenaga vaksinator untuk ditempatkan di Puskesmas Kota Batu. Di dalam poster tersebut juga mencantumkan posisi yang dibutuhkan beserta alamat dan hotlinenya.
Hasil Cek Fakta
Melansir kumparan.com serta malang.suara.com, Susana Indahwati selaku Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Batu memastikan informasi tersebut merupakan Hoax atau informasi palsu. Selain itu ditegaskan bahwa Dinas Kesehatan Kota Batu termasuk puskesmas se-Kota Batu tidak pernah membuka pendaftaran lowongan tim vaksinator.
Jika mengacu kepada seluruh referensi, poster lowongan kerja vaksinator untuk puskesmas Kota Batu adalah tidak benar dan masuk ke dalam kategori konten palsu.
Jika mengacu kepada seluruh referensi, poster lowongan kerja vaksinator untuk puskesmas Kota Batu adalah tidak benar dan masuk ke dalam kategori konten palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ari Dwi Prasetyo (Universitas Sebelas Maret).
Lowongan tersebut palsu. Telah dikonfirmasi oleh Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Batu, Susana Indahwati, bahwa Dinas Kesehatan Kota Batu termasuk puskesmas se-Kota Batu tidak pernah membuka pendaftaran lowongan tim vaksinator.
Lowongan tersebut palsu. Telah dikonfirmasi oleh Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Batu, Susana Indahwati, bahwa Dinas Kesehatan Kota Batu termasuk puskesmas se-Kota Batu tidak pernah membuka pendaftaran lowongan tim vaksinator.
Rujukan
- https://kumparan.com/tugumalang/beredar-hoaks-lowongan-cari-tenaga-vaksinator-puskesmas-kota-batu-1xBw15gJXRG?fbclid=IwAR2PelFeQpOeNoJzImR27q_KoDCjjInv1L9YtyOT38FuOYjEX2svWqoPGh4
- https://malang.suara.com/read/2021/12/27/115447/hati-hati-beredar-info-lowongan-palsu-tenaga-vaksinator-di-puskesmas-kota-batu?fbclid=IwAR0qOcCNhEGO8YdETray2j0p_NznJM9kzlNuJlPSfS9_pdsATIkWL3G1TAY
(GFD-2022-8981) [SALAH] Vaksin mRNA Sebabkan Kematian Pada Lansia
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 13/01/2022
Berita
Beredar sebuah video di media sosial Tiktok yang berisi informasi tentang dampak vaksin mRNA. Salah satu pernyataan di dalam video menyebutkan bahwa vaksin mRna untuk Covid-19 dapat menyebabkan seorang lansia diatas 70 tahun meninggal dunia setelah 2 sampai 3 tahun pasca vaksinasi.
[NARASI]:
“Siapa saja yang berusia 70 tahun keatas yang mengambil VAKSIN mRNA ini, mungkin akan meninggal dalam jangka waktu 2 atau 3 tahun kedepan”
[NARASI]:
“Siapa saja yang berusia 70 tahun keatas yang mengambil VAKSIN mRNA ini, mungkin akan meninggal dalam jangka waktu 2 atau 3 tahun kedepan”
Hasil Cek Fakta
Namun setelah ditelusuri, pernyataan tentang dampak vaksin mRna yang ada di dalam video mengandung kekeliruan. Sampai saat ini, belum ada kasus atau hasil penelitian yang dapat menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 mRNA dapat menyebabkan kematian secara langsung kepada penerima vaksin.
Melansir dari artikel Suara.com, para ahli vaksinasi China menyerukan untuk berhati-hati dengan vaksin Covid-19 dari messenger RNA atau mRNA setelah adanya laporan Badan Produk Terapi Swiss (Swissmedic) bahwa terdapat 16 kasus kematian lansia di Swiss setelah divaksin Pfizer dan Moderna. Swissmedic juga menduga ada sekitar 364 kasus dampak buruk vaksin, dengan 199 berkaitan dengan vaksin Pfizer, dan 154 dengan Moderna. Rata-rata usia yang meninggal adalah 86 tahun dan kebanyakan dari mereka memiliki penyakit komorbid. Namun, tidak ada bukti bahwa vaksin adalah penyebab kematian.
Di beberapa kasus, kematian pasca vaksinasi memang pernah terjadi. Namun menurut para ahli, vaksin tidak berperan secara langsung sebagai penyebab kematian. Kematian pasca vaksin dapat terjadi karena beberapa hal seperti, tingkat usia, hormon, dan penyakit bawaan. Mendukung hal tersebut, berdasarkan data dari CDC pada145 juta dosis di AS (14 Desember 2020 – 25 Maret 2021) menyatakan ada 2.509 kematian (0,0017 persen) kematian bagi orang yang sudah divaksin. Namun CDC merilis data dengan mempertimbangkan akta kematian, otopsi, dan catatan medis tidak ada bukti bahwa vaksin berkontribusi pada kematian.
Jadi dari penjelasan di atas dapat disimpulkan, klaim yang menyatakan bahwa vaksin mRNA dapat menyebabkan kematian pada lansia berusia 70 keatas adalah klaim keliru dan termasuk hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Melansir dari artikel Suara.com, para ahli vaksinasi China menyerukan untuk berhati-hati dengan vaksin Covid-19 dari messenger RNA atau mRNA setelah adanya laporan Badan Produk Terapi Swiss (Swissmedic) bahwa terdapat 16 kasus kematian lansia di Swiss setelah divaksin Pfizer dan Moderna. Swissmedic juga menduga ada sekitar 364 kasus dampak buruk vaksin, dengan 199 berkaitan dengan vaksin Pfizer, dan 154 dengan Moderna. Rata-rata usia yang meninggal adalah 86 tahun dan kebanyakan dari mereka memiliki penyakit komorbid. Namun, tidak ada bukti bahwa vaksin adalah penyebab kematian.
Di beberapa kasus, kematian pasca vaksinasi memang pernah terjadi. Namun menurut para ahli, vaksin tidak berperan secara langsung sebagai penyebab kematian. Kematian pasca vaksin dapat terjadi karena beberapa hal seperti, tingkat usia, hormon, dan penyakit bawaan. Mendukung hal tersebut, berdasarkan data dari CDC pada145 juta dosis di AS (14 Desember 2020 – 25 Maret 2021) menyatakan ada 2.509 kematian (0,0017 persen) kematian bagi orang yang sudah divaksin. Namun CDC merilis data dengan mempertimbangkan akta kematian, otopsi, dan catatan medis tidak ada bukti bahwa vaksin berkontribusi pada kematian.
Jadi dari penjelasan di atas dapat disimpulkan, klaim yang menyatakan bahwa vaksin mRNA dapat menyebabkan kematian pada lansia berusia 70 keatas adalah klaim keliru dan termasuk hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya sampai saat ini belum ada hasil penelitian yang dapat membuktikan kematian pasca vaksin memang disebabkan oleh vaksin secara langsung. Kasus kematian pasca vaksinasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, hormon, dan penyakit bawaan.
Faktanya sampai saat ini belum ada hasil penelitian yang dapat membuktikan kematian pasca vaksin memang disebabkan oleh vaksin secara langsung. Kasus kematian pasca vaksinasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, hormon, dan penyakit bawaan.
Rujukan
- https://www.suara.com/health/2021/03/01/153313/ahli-vaksin-china-vaksin-mrna-berbahaya-bagi-kelompok-orang-tertentu
- https://m.liputan6.com/cek-fakta/read/4566944/cek-fakta-tidak-benar-orang-yang-sudah-divaksin-covid-19-akan-mati-dalam-2-tahun
- https://indonesiare.co.id/id/article/risiko-myokarditis-pada-penerima-vaksin-mrna
Halaman: 4965/6627