• (GFD-2020-5287) [SALAH] “Hadapi Ancaman STM, Pakar Intelejen: Densus 88 Harus Segera Tingkatkan Kemampuan Dan Persenjataan”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/10/2020

    Berita

    “Cemen banget sih, masak menghadapi anak-anak STM sampe2 Densus 88 ikut turun dan mengangkat senjata?

    Apa karena takut dilempari anak-anak STM pake Tai Sapi lagi?

    #HilangnyaAkalSehat”

    Pada gambar:

    “Hadapi Ancaman STM, Pakar Intelejen: Densus 88 Harus Segera Tingkatkan Kemampuan Dan Persenjataan”

    ======

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Ayu Septia Ningsih mengunggah tangkapan layar sebuah berita milik rmol.id dengan judul “Hadapi Ancaman STM, Pakar Intelejen: Densus 88 Harus Segera Tingkatkan Kemampuan Dan Persenjataan” pada Jumat (16/10).

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa tangkapan layar tersebut adalah hasil suntingan, pada laman resmi milik rmol.id, berita tersebut berjudul “Hadapi Ancaman CBRN, Pakar Intelejen: Densus 88 Harus Segera Tingkatkan Kemampuan Dan Persenjataan” yang tayang pada 15 Oktober 2020 versi mobile.

    Berdasarkan hasil penelusuran, konten tersebut masuk ke dalam kategori Manipulated Content atau konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Rizky Maulana (Universitas Bina Sarana Informatika).

    Tangkapan layar tersebut merupakan hasil suntingan berita milik rmol.id yang berjudul “Hadapi Ancaman CBRN, Pakar Intelejen: Densus 88 Harus Segera Tingkatkan Kemampuan Dan Persenjataan” yang tayang pada 15 Oktober 2020 versi mobile.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5286) [SALAH] Mahasiswa Meninggal saat Demo di DPRD Pekanbaru

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/10/2020

    Berita

    “Demo di DPRD Pekanbaru..
    Mahasiswa riau sudah meninggal 1 karna kebijakan yg mementingkan cukong…

    Rezim Jokowi Haus Darah…”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan dari akun Facebook Tauhid berupa sebuah tangkapan layar dengan keterangan seorang mahasiswa meninggal saat demo di DPRD Pekanbaru. Postingan ini disukai sebanyak 94 kali dan disebarkan kembali sebanyak 198 kali.

    Menurut artikel berita liputan6.com, pada artikel tersebut menjelaskan kronologi dari tersebarnya hoaks tersebut. Berita mahasiswa yang diketahui bernama Dody Wahyudi sempat viral karena adanya video yang menayangkan wajahnya yang berdarah setelah mengikuti demo Omnibus Law kemudian ia digotong bersama beberapa mahasiswa lainnya. Pembuat hoaks tersebut menyebarkan berita di media sosial yang menyatakan bahwa Dody telah meninggal pada malam hari sedangkan Dody masih menjalani perawatan di RS Awal Bross Panam, Kota Pekanbaru.

    Kondisi Dody yang mulai membaik setelah 5 hari rawat inap dan pada 12 Oktober 2020 lalu mendapat kunjungan oleh Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto, Kabid Dokkes Komisaris Besar Priyo Kuncoro, Kapolresta Pekanbaru Komisaris Besar Nandang Mu’min Wijaya dan pejabat Polda Riau lainnya. Humas Awal Bross Pekanbaru dr Rumatha Sihaloho menjelaskan bahwa Dody masih menjalani pemulihan dan ditangani oleh dokter spesialis mata dan THT (Telinga Hidung dan Tenggorokan).

    Melihat dari penjelasan tersebut, klaim mahasiswa di Riau meninggal saat demo Omnibus Law di DPRD Pekanbaru adalah tidak benar dan termasuk dalam Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).

    Klaim tersebut tidak benar. Kondisi mahasiswa tersebut saat ini sudah membaik, dan tengah menjalani masa pemulihan di RS Awal Bross Panam, Kota Pekanbaru.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5285) [SALAH] SMS Hadiah Rp100 juta dari PT LEN Industri

    Sumber: SMS
    Tanggal publish: 17/10/2020

    Berita

    “ Selamat kartu INTERNET anda
    085-815-xxx
    Terpilih pemenang ke.2
    Rp.100 jt.
    Dr PT.LEN INDUSTRI 4G
    KODE PIN (25E477R)
    U/info klik: bit.ly/undianhadiahinternet4g “

    Hasil Cek Fakta

    Beredar SMS mengatasnamakan PT LEN INDUSTRI 4G. Pesan ini juga menginformasikan hadiah yang didapat sebesar Rp100 juta. Dalam pesan itu juga terdapat link yang didalamnya berisi syarat & ketentuan setiap hadiah, keterangan, dan tata cara pengambilan.

    Setelah ditelusuri, ditemukan informasi pada liputan6.com yang telah menghubungi Sekretaris Perusahaan PT Len Industri yang bernama Ade Hermaka mengatakan bahwa informasi undian berhadiah Rp100 juta dari PT Len Industri lewat SMS ternyata tidak benar alias hoaks.

    “Hoax, hati-hati penipuan,” ujar Ade kepada Liputan6.com, Jumat (16/10/2020).

    Setelah menelusuri lewat akun instagram resmi PT LEN Industri yaitu @lenindustri hal ini sudah direspon melalui postingan dan sorotan instagram.
    “Mohon bantu sebarkan pesan berikut ya #SobatLen…!
    Sebelum ada yang menjadi korban.
    .
    Waspada penipuan dengan modus pemberian hadiah dengan mengatasnamakan PT Len Industri (Persero) !!
    .
    PT Len Industri tidak pernah mengadakan acara pemberian hadiah dengan memungut biaya apapun. Len Industri menghimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap penipuan dengan modus pemberian hadiah yang mengatasnamakan kami.
    .
    Pastikan informasi yang telah diterima berasal dari website atau media sosial resmi Len Industri.” 27 Agustus 2020.

    Dengan demikian SMS tentang hadiah Rp100 juta dari PT LEN Industri tidak benar dan hal ini termasuk dalam kategori konten palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (Institut Agama Islam Negeri Surakarta).

    SMS tentang hadiah Rp100 juta dari PT LEN INDUSTRI adalah tidak benar. Faktanya, pada akun instagram @lenindustri dan Sekretaris Perusahaan PT. Len Industri menyatakan hal ini hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5284) [SALAH] Layanan Whatsapp dan Dokumen PPATK

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 11/10/2020

    Berita

    Beredar nomor WhatsApp dan foto dokumen mengatasnamakan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Nomor Whatsapp tersebut didaftarkan sebagai business account dengan nama PPATK.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, hal ini sudah ditanggapi oleh PPATK lewat postingan pada instagram resminya. Pada akun instagram @ppatk_indonesia menyatakan bahwa nomor Whatsapp dan dokumen yang beredar adalah tidak benar.

    “Halo FIUtizen!

    Akhir-akhir ini banyak sekali laporan dari masyarakat bahwa ada pihak yang mengaku pegawai atau pejabat PPATK menggunakan layanan Whatsapp, meminta sejumlah dana untuk melakukan legalisasi atau sertifikasi atas pengiriman uang dari luar negeri untuk korban. Informasi tersebut TIDAK BENAR!
    Selengkapnya, yuk cek gambar berikut!
    Ingat, selalu waspada!
    Seluruh layanan masyarakat PPATK GRATIS!
    Jika ada pihak yang meminta dana dan mengatasnamakan PPATK, ABAIKAN atau LAPORKAN segera!” postingan instagram resmi PPATK pada Selasa (29/09/2020)

    Pada ppatk.go.id juga sudah menegaskan agar semua masyarakat waspada tentang berbagai penipuan yang mengatas namakan PPATK. Dalam pengumuman PPATK juga memaparkan modus apa saja yang sering di gunakan.

    Dengan demikian, nomor Whatsapp dan dokumen yang mengatasnamakan PPATK tidak benar dan termasuk dalam konten palsu.

    Rujukan