• (GFD-2019-1839) Viral Video Surat Suara Tercoblos No Urut 1 di TPS 3 Soak Baru Kabupaten MUBA Ini Faktanya

    Sumber: instagram.com
    Tanggal publish: 17/04/2019

    Berita

    Beredar video surat suara yang sudah tercoblos presiden dan wakil presiden nomor urut 1 di TPS 3 soak baru kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin di salah satu akun instagram _wakwau_land_ https://www.instagram.com/p/BwVzNvLH1NN/ yang mana video tersebut juga viral diberbagai platform media sosial seperti Whatsaap Group.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran beritamusi.co.id video tersebut pertama kali disebarkan oleh akun youtube atas nama ikwanul Halim https://www.youtube.com/watch?v=WGoNy3j9FM4 dan setelah dicek di lapangan ternyata informasi terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 03 Kelurahan Soak Baru, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Muba.

    Surat suara suara pemilihan presiden dan wakil presiden yang sudah tercoblos tersebut ditemukan warga sebanyak empat lembar, saat warga akan melakukan pencoblosan.

    Anggota Linmas TPS 03 Kelurahan Soak Baru, Syaiful Utama dikonfirmasi mengatakan, surat suara tersebut disimpan di rumah lantaran Selasa (16/04) malam terjadi hujan. Meskipun begitu, surat suara itu dijaga oleh anggota Linmas dan pihak kepolisian.

    “Ya karena hujan, kita simpan di rumah dan itu juga ada penjagaan ketat hingga pagi hari. Ketika dibuka, semuanya masih tersegel dengan rapi. Jadi kita tidak tahu kenapa bisa tercoblos,” ujarnya.

    Sementara, Ketua KPU Muba, Maryadi Mustafa saat ditemui di TPS mengungkapkan, surat suara yang tercoblos tersebut masuk dalam kategori surat suara rusak sesuai dengan PKPU. “Masih kita telusuri dulu, yang pasti surat suara ini masuk katagori surat suara rusak,” ungkapnya.

    Begitu juga Komisioner Bawaslu Muba divisi SDM dan Organisasi, Bambang menyatakan, pihaknya lagi melakukan penelusuran untuk mengumpulkan data data dan bukti bukti terlebih dahulu.

    “Di mana muara pertama kejadian surat suara ini bisa terjadi apakah dari pihak KPU atau pada saat di endapkan di TPS semalam ini, masih kita pelajari terlebih dulu,” jelasnya.

    Menanggapi temuan itu, Bupati Muba, Dodi Reza Alex menuturkan, adanya temuan surat suara calon presiden maupun wakil presiden yang telah tercoblos di TPS 03 tersebut harus segera diproses.

    “Jika diluar ketentuan perundang-undangan maka harus diproses. Jangan terlalu dibesar-besarkan seperti itu,” katanya, usai memberikan hak suara di TPS 45 Kelurahan Balai Agung, Kecamatan Sekayu.

    Kesimpulan

    Informasi tersebut benar akan tetapi tidak semua surat suara tercoblos melainkan hanya 4 lembar surat suara

    Rujukan

  • (GFD-2019-1838) Taruhan Pilpres Berhadiah Lapangan Sepakbola

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/04/2019

    Berita

    Sempat heboh taruhan sebidang tanah dengan luas 1 hektare di di Empagae, Wattang Sidenreng, Kabupaten Sidrap lengkap dengan kwitansinya yang berpose salaman.
    Dalam foto yang viral, kedua pria itu masing-masing mengaku sebagai pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
    Pendukung Jokowi-Ma’ruf mengaku bernama Hendrik Arhadi, sedangkan lawannya, Abdul Aziz C, adalah pendukung Prabowo-Sandiaga.

    Di dalam akunnya, Muh Asis Cambong ( facebook.com/profile.php?id=100012227912561 ) memposting foto keduanya yang terlihat berjabat tangan.Selain itu, terdapat pula foto kuitansi perjanjian taruhan bermeterai Rp 6.000 yang ditandangani kedua pihak.
    Postingan tersebut diberi narasi : “Taruhan sudah Deal…”

    Keyword : petani di siderap taruhan tanah i hektar untuk pilpres

    Hasil Cek Fakta

    “Soal foto viral itu, mereka sudah minta maaf kemarin, itu tidakan usil saja,” kata Humas Kabid Humas Sidrap Hidayatullah Abbas, Selasa (15/4).

    Lanjut Hidayatullah Abbas, mengatakan bahwa lapangan yang sudah 10 tahun ini informasinya tidak benar, karena setau saya aset Pemda tersebut di gunakan oleh masyarakat sebagai tempat Olahraga (ada lapangan Volly dan Futsal).

    Untuk diketahui jika taruhan kedua pria yang bekerja sebagai petani itu hanyalah iseng belaka. Taruhan mereka adalah bentuk protes lantaran tanah yang mereka jadikan bahan taruhan itu adalah lapangan yang tidak terurus selama bertahun-tahun.

    Hendrik mengakui berbeda pilihan dengan Azis dalam Pilpres 2019. Tapi keduanya sama-sama berharap siapapun yang memenangi pilpres bisa memperhatikan daerah, termasuk untuk sarana olahraga.

    “Itu taruhan bohongan, tanah yang dimaksud itu adalah lapangan sepakbola yang sudah 10 tahun lebih tidak diperhatikan. Mudah-mudahan dengan ini ada yang memperhatikan. Entah itu pemerintah atau siapa,” Hendrik Arhadi dalam klarifikasinya lewat media sosial.

    Hendrik menegaskan soal perlu difungsikannya lapangan berumput tersebut. Lapangan ini, menurutnya, bisa digunakan anak muda untuk kegiatan olahraga.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1837) PPS Kedepok Beri Surat Suara Ganda ke Pemilih

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 17/04/2019

    Berita

    Beredar kabar, salah satu pemilih di TPS 03 yang berada di Kelurahan Kedopok, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo mendapat surat suara ganda. Hal ini menyebabkan proses pemungutan suara dihentikan.

    Pada postingan Twitter atas nama Nina Noichil disebutkan, salah satu DPT mendapat 6 lembar surat suara. 1 surat suara Capres-Cawapres ganda.

    “Ada 1 pemilih yang ternyata diberi 6 lembar surat suara (surat suara untuk Capres-Cawapres dobel). Ketahuannya pas mau dimasukin surat suara yang telah dicoblos ke kotak suara. KPPS memutuskan menghentikan pemilihan dan akan membuka kotak suara untuk menghitung ketidak cocokan surat suara,” sebut tulisan yang ada di twitter tersebut.

    Hasil Cek Fakta

    Namun setelah dikonfirmasi ke pihak TPS 03 Kedopok, Achmad Harianto (35), Ketua KPPS membantahnya. Achmad menjelaskan, salah seorang laki-laki pada pukul 09.00 WIB mendapatkan dua surat suara.

    “iya benar, cuma itu kesalahan, bukan disengaja. Ada surat suara yang tak sengaja dobel di surat suara Capres-Cawapres,” ungkapnya.

    Namun, Achmad menegaskan setelah mengetahuinya, surat suara itu tidak sampai dicoblos, pun juga tidak sampai dimasukkan ke kotak suara.

    Sekedar diketahui, pada TPS 03, RT/RW 03/01, Kelurahan Kedopok ada 239 DPT. Disusul dengan 4 daftar pemilih khusus. Dari jumlah itu, 244 menggunakan hak pilihnya.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1836) Terjadi Pembacokan dan Penembakan di TPS Sampang

    Sumber: Kabarmadura.com
    Tanggal publish: 17/04/2019

    Berita

    Beredar info yang menyebut telah terjadi pembacokan dan penembakan di tps sampang. Diduga berebut mandat saksi, bentrok dua massa asal Kecamatan Ketapang dan Banyuates terjadi. Kabar ini ditulis di akun komunitas kabar madura dan satu akun bernama Wahyu Bejo Nasrullah yang menshare tulisan bersumber dari inilahkoran.com pada Rabu (17/4/2019)


    Keyword : "Keributan sampang Punya beritanya maksudbya/kronologisnya"

    Hasil Cek Fakta

    Kasus ini ditulis setidaknya oleh tiga media: inilahkoran.com, beritajatim.com, dan koranmadura.com. Secara garis besar, ketiganya menyebutkan ada bentrok dua massa asal Kecamatan Ketapang dan Banyuates. Bentrok massa melibatkan senjata tajam dan penembakan yang dilakukan sipil.

    “Karena saya tidak di lokasi, belum bisa berkomentar tentang kronologisnya, ini saya menuju lokasi, tapi saya kirim nomor Petugas Pengawas Lapangan (PPL),” terang, Sidik, Panwascam Kecamatan Banyuates, Sampang, seperti dilansir dari Beritajatim.com, Rabu (17/4/2019).

    Humas Polres Sampang, Ipda Puji Eko Waluyo, juga baru bisa melalui sambungan telepon. Dia menjelaskan perlu melakukan kroscek ke lapangan untuk detail kejadian. “Saya masih di Torjun dan saya akan krocek,” tandasnya.

    Koranmadura.com, dalam artikelnya menjelaskan lebih detail berdasarkan wawancara dari Petugas Pengawas Lapangan Desa Tapaan, Abdus Safik. Dijelaskan insiden itu terjadi diduga karena ada perebutan mandat saksi. Sementara insiden penembakan dilakukan warga sipil.

    Kesimpulan

    Baik Beritajatim.comm atau koranmadura.com adalah dua situs berita yang terpercaya. Kabar bentrok massa dan berujung pada pembacokan dan penembakan benar adanya. Diduga karena perebutan mandat saksi.

    Rujukan