• (GFD-2019-1844) Benarkah Beredar Selebaran Berlogo Palu Arit Sebelum Pencoblosan di Banyumas?

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/04/2019

    Berita

    Akun Pradi Nastiti menggunggah foto penemuan beberapa foto selebaran berisi ajakan memenangkan capres 01 Jokowi – Amin, Rabu 17 April 2019. Selain berisi ajakan memenangkan Jokowi-Amin, pada seleberan tersebut tertera logo palu arit.

    Berikut narasinya:

    *Perihal : Ditemukan selebaran berlambang palu Arit diwilayah Kecamatan Tambak*

    Yth Komandan ijin melaporkan

    1. Pada hari Rabu 17 April 2019 sekira pukul 06.00 didesa Gumelar Lor, desa Watuagung, desa Kamulyan, desa Karangpetir dan desa Purwodadi Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas telah ditemukan selebaran kertas yang bertulisikan " AYO MENANGKAN JOKOWI-AMIN KITA BANTAI ISLAM FANATIK" Nasionalis Komunis Indonesia (NKI) tulisan tersebut berlambang simbol Palu Arit PKI dipasang dipinggir jalan

    a. Di Jembatan Desa Purwodadi Rt 09/01 telah ditemukan gambar palu arit bertulisan " Ayo menengkan Jokowi-Amin Kita bantai Islam fanatik "
    Saksi :
    Nama : WASMAN, 57 tahun, buruh, alamat ds. Purwodadi Rt 09/01 kec. Tambak

    b. Ditemukan tulisan Palu Arit yang ditempelkan di jembatan barat Balai Desa Watuagung Rt 03/04 yang bertuliskan " Ayo menengkan Jokowi-Amin Kita bantai Islam fanatik "
    Saksi :Nama : SOFYAN RIYANTO, 56 tahun, tukang ojek, alamat ds. Purwodadi Rt 08/01 kec. Tambak,

    c. Di bawah Jembatan Rel KA ds. Kamulyan Rt 01/01 kec. Tambak,
    Saksi :Sumarsono, 38 tahun, ASN, Gumelar lor Rt 03/01

    d. Di Jembatan Kamulyan Rt 02/03
    Saksi :Tim remas Polres Banyumas,

    e. Di tembok pagar rumah bp. Supriyanto, ds. Karangpetir Rt 07/02
    Saksi :Nama : Monik, 27 tahun, panwas TPS, ds. Karangpetir Rt 06/02 kec. Tambak,

    3. Kronologi kejadian :
    Pada hari Rabu tanggal 17 April 2019 sekitar pkl. 06.00 wib saksi2 melihat ada selebaran gambar palu arit yang dipasang di beberapa tempat kemudian saksi laporan ke Bhabinkamtibmas yang kebetulan sedang lewat, selanjutnya selebaran gambar palu arit tersebut diinformasikan ke Panwaslucam yang kemudian bersama Forkompimcam selebaran gambar tersebut dilepas dan diserahkan ke pihak Panwaslucam Tambak dan diamankan dikantor Panwas

    4. Tindakan yang diambil
    Forkompimkec Tambak Bahwa setelah mendapatkan laporan dari saksi2 bersama Panwaslucam mendatangi TKP dan oleh Panwaslucam yang di saksikan oleh FormkompimcamTambak melepas selebaran gambar tersebut untuk diamankan dikantor Panwas

    5. Demikian dilporkan apabila ada perkembangan situasi akan segera dilaporkan.

    Selain narasi, dalam postingan tersebut juga disertai foto. Dari lima buah foto yang diunggah akun Pradi Nastiti terdapat dua foto yang menampilkan secara jelas selebaran berlogo palu arit. Yang membedakan logo palu arit pada foto pertama berwarna kuning. Sementara logo palu arit pada selebaran berikutnya berwarna merah.

    Kertas tersebut berisi tulisan tangan, “Ayo!!! menangkan Jokowi-Amin, kita bantai Islam fanatik”. Di bagian bawah tertulis “Nasionalis Komunis Indonesia (NKI)”.

    Tampak pula beberapa petugas dari TNI/Polri dan warga yang mengenakan tanda pengenal ikut berpose sembari memegang selebaran tersebut.

    Hasil Cek Fakta

    Laman Kompas.com telah menurunkan laporan terkait temuan ini. Disebutkan bahwa warga di sejumlah desa di Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dihebohkan dengan temuan selebaran kertas berlogo palu arit, Rabu 17 April 2019 pagi.

    Kertas tersebut berisi tulisan tangan, “Ayo!!! menangkan Jokowi-Amin, kita bantai Islam fanatik”.

    Di bagian bawah tertulis “Nasionalis Komunis Indonesia (NKI)”. “Iya betul ada temuan selebaran di pinggir jalan tadi pagi,” kata Koordinator Divisi Penindakan Pelanggaran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Banyumas Saleh Darmawan saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu 17 April 2019 siang.

    Saleh mengatakan, temuan tersebut telah ditindaklanjuti oleh Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Tambak. Panwascam mengamankan dua lembar selebaran yang terpasang di jembatan Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Banyumas.

    “Anggota panwascam sudah mengamankan dua lembar selebaran tersebut. Ini sedang kami tindak lanjuti bersama anggota polisi. Kami belum mengetahui siapa pembuat selebaran tersebut,” ujar Saleh.

    Informasi yang dihimpun, terdapat banyak selebaran serupa di wilayah Kecamatan Tambak, antara lain di Desa Gumelar Lor, Desa Watuagung, Desa Kamulyan, Desa Karangpetir, dan Desa Purwodadi. Selebaran tersebut ditemukan di sejumlah jembatan, jembatan kereta api, dan di tembok rumah warga.

    Kesimpulan

    Berdasarkan semua sumber yang ada, informasi yang dibagikan akun Pradi Nastiti ini akurat.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1842) TPS Jenetallasa Dihentikan Sementara Karena Ada Surat Suara Yang Telah Tercoblos

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 17/04/2019

    Berita

    Beredarnya informasi terkait pemungutan suara di kompleks Berlian Indah TPS 42 Desa Jenetallasa Gowa dihentikan sementara sesaat warga hendak memilih pagi hari pukul 07:00 Wita, Kamis (17/4), dikarenakan surat suara sudah tercoblos dengan paslon nomor urut 01.

    Hasil Cek Fakta

    Info soal surat suara yang sudah tercoblos di TPS 42 Desa Jenetallasa tepatnya di BTN Berlian Indah benar, dimana petugas KPPS menemukan 9 surat suara Calon Presiden dan Wakil Presiden yang sudah tercoblos pada capres 01.

    Akibatnya pemilihan sempat dihentikan sementara, dan dilakukan pengecekan ulang dan dimulai kembali pada pukul 08.00 Wita.

    Surat suara yang ada kembali diperiksa oleh KPPS sebelum ditandatangani yang disaksikan para saksi dan panwas setempat.

    Sementara itu Komisioner Divisi Hukum KPU Gowa, Tasrif membenarkan hal tersebut. Namun kata dia, kertas surat suara itu tidak tercoblos melainkan rusak.

    "Kronologisnya, setelah petugas KPPS membuka surat suara tersebut, terlihat bagian surat suara tersebut yang rusak dan bukan hasil coblosan," kata Tasrif kepada Rakyatku.com, Rabu (17/4/2019).

    "Surat suara tersebut dikumpulkan jadi belum ada pemilih yang mengambil surat suara tersebut apalagi tidak ada petugas KPPS yang masuk di TPS tersebut untuk bertugas. Dan ini kami telah buatkan berita acara bahwa ada surat suara yang rusak," tambahnya.

    Dia memastikan, surat suara tersebut rusak bukan karena telah tercoblos. Kata dia, jika betul surat suara tersebut tercoblos, ukuran lubangnya akan besar seperti paku yang disediakan pihak KPU.

    "Ada tertusuk masuk tapi bukan dari hasil pencoblosan. Kalau pencoblosan itu lubangnya besar dan ini kecil. Semuanya ada 9 lembar surat suara yang terbagi ada di paslon Capres nomor urut 01 dan 02," bebernya.

    Kesimpulan

    Benar jika adanya surat suara sudah tercoblos di Capres nomor urut 01 dan juga Capres nomor Urut 02. Benar jika pemilihan sempat dihentikan sementara, namun KPU Gowa mmastikan surat suara tersebut diklaim rusak dan bukan hasil pencoblosan dikarenakan lubang coblosan kecil bukan ukuran paku yang digunakan.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1841) Sutiyoso dan Adik Ahok Jadi Agen untuk Sabotase Kubu Prabowo

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 17/04/2019

    Berita

    Sebuah unggahan di Twitter dengan akun @IreneViena heboh di media sosial. Dalam unggahannya akun itu menyebut bahwa Sutiyoso dan adik mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Fifi Lety Tjahaja Purnama datang ke Hambalang.

    Akun tersebut menyebut, Sutiyoso dan Fifi sebagai agen dari kubu 01 untuk melakukan penyusupan, pengacauan hingga sabotase ke pihak 02.

    "Oh ya lupa,

    Kemarin pentolan jenderal merah, soetiyoso datang ke Hambalang ... mohon kubu 02 tingkatkan kewaspadaan. Jangan lengah.

    Termasuk adik ahok.

    Operasi penyusupan, pengacauan, sabotase dsj terhadap kubu 02 sedang gencar dilakukan agen2 01"

    Hasil Cek Fakta

    Dari penelusuran tim Cek Fakta dengan membandingkan dengan laman online, salah satunya di laman RMOL dengan artikel berjudul "Disebut Dukung Prabowo, Sutiyoso: Ketemu Kebetulan Saja", Sutiyoso mengakui dirinya memang bertemu dengan Prabowo. Namun pertemuan itu bukan di Hambalang, melainkan di sebuah acara pameran foto binatang.

    "Ada pameran foto-foto binatang oleh fotografer Belanda di Resto Kunstring. Saya diundang karena dikenal penggemar binatang, sementara PS (Prabowo Subianto) diundang karena salah satu fotonya kucing dia," jelas Sutiyoso saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (16/4).

    Namun mantan gubernur DKI Jakarta itu enggan berkomentar disinggung bahwa dirinya mendukung paslon 02.

    "Jadi kita ketemu kebetulan saja," kata dia.

    Sementara adik Ahok, Fifi juga mengakui bertemu dengan Prabowo Subianto. Hal itu seperti diwartakan oleh CNN dengan artikelnya berjudul "Adik Kandung Ahok Temui Prabowo".

    Dalam artikel itu, pertemuan Fifi dengan Prabowo diunggah oleh adik Ahok itu melalui media sosial Instagram miliknya @fifiletttjahajapurnama pada Senin (15/4).

    "Bagi saya Beliau adalah pemimpin pilihan terbaik," kata Fifi.

    Dalam foto itu terlihat Fifi yang mengenakan kemeja batik berwarna hitam dan celana krem duduk di samping Prabowo di atas sofa yang terpisah.

    Saat itu, Prabowo mengenakan kemeja putih yang dipadu dengan dasi berwarna merah dan celana panjang hitam.

    Di bagian keterangan foto, Fifi menyampaikan pesan yang mengajak masyarakat untuk tidak saling menuduh, mencaci maki, dan kembali membangun persaudaraan antaranak bangsa di masa tenang Pemilu 2019.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1840) Puluhan TPS di Bekasi Tidak Bisa Nyoblos Karena Surat Suara Kurang

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 17/04/2019

    Berita

    Proses pemilihan di sejumlah wilayah diwarnai berbagai macam isu. Salah satunya di Kota Bekas, di daerah ini disebut warga di 20an TPS belum juga bisa mencoblos hingga Rabu (17/4/2019) siang atau mendekati penutupan pukul 13.00 WIB karena kertas suara ada yang kurang atau bahkan tertukar.

    Hasil Cek Fakta

    Dari penelusuran tim Cek Fakta Suara.com dengan mengutip laman Ayobandung.com, hal itu diakui oleh Komisioner Bawaslu Kota Bekasi, Ali Mahyail.
    Menurut dia, pihaknya akan merekomendasikan dilakukan pemilu ulang di sejumlah TPS karena beberapa logistik belum sampai di TPS.
    Salah satunya di Bekasi Utara yang terpaksa dihentikan oleh Panwascam karena surat suara untuk DPRD Provinsi belum ada.

    Sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di Kota Bekasi terlambat mendapat kiriman logistik pemilu. Akibatnya jadwal dilangsungkannya pencoblosan tidak berlangsung sesuai jadwal.
    Komisioner Bawaslu Kota Bekasi, Ali Mahyail mengungkapkan pihaknya memungkinkan memberi rekomendasi kepada KPU untuk menggelar pemilu susulan di sejumlah TPS tersebut. Hal ini mengacu kondisi di sejumlah TPS, salah satunya di Bekasi Utara yang dikabarkan dihentikan Panwascam karena surat suara DPRD belum tersedia.

    “Enggak boleh (telat), itu menyalahi undang-undang. Pemilu harus mulai jam 07.00 WIB. Kita mungkin buat rekomendasi pemilu susulan, misalnya diundur sampai besok,” terang Ali, Rabu (17/4/2019).
    Ali menilai, hal ini terjadi karena KPU Kota Bekasi kurang maksimal di lapangan.
    “Kadang kawan KPU bandel juga. Udah kita perintahkan, enggak dijalankan. Misal soal petugas sortir lipat, kan 300 orang, kita minta ditambah 2 kali lipat enggak dijalankan juga. Dari awal sudah kita ingatkan, petugas itu kurang,” paparnya.
    Disamping itu, KPU dinilai seringkali mendadak dalam mengambil keputusan. Misalnya soal penambahan DPTb.
    “Misalnya soal DPTB, itu mepet baru diputuskan. Ketika mereka telah mengumumkan itu maka telat juga pencetakan (surat suara) DPTb-nya," imbuhnya.
    Sementara itu, Ketua KPU Kota Bekasi, Nurul Sumarheni tidak membantah distribusi logistik masih bermasalah. Ia juga tidak menampik karena masalah tersebut rekomendasi Bawaslu bisa dijalankan. Kendati begitu, dia mengakui situasi pencoblosan hari ini mulai kondusif.
    “Sudah (kondusif), walaupun banyak masalah juga di lapangan. Iya, bisa seperti itu (pemilu susulan jika direkomendasikan),” ujar Nurul.
    Terpisah, Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan, kekurangan logistik di lapangan mesti menjadi evaluasi bersama untuk kedepannya. Namun, lanjutnya, bila masih bisa dicari solusinya, seperti pemilih pindah ke TPS dari TPS kekurangan surat suara, maka hal tersebut harus disegerakan.
    "Kalo ada kekurangan, itu harus jadi evaluasi kedepan. Mungkin ada TPS yang kekurangan surat suara dapat di switch dengan TPS lain yang kelebihan," katanya.
    Kendati begitu, dia meyakini proses pemilu di kotanya akan berjalan tertib dan aman. "Pihak keamanan dan Pemerintah daerah juga menjamin warga masyarakat untuk menentukan pilihan sesuai hati nurani masing-masing," tandasnya.

    Kesimpulan

    Hal tersebut benar adanya, dan sudah mendapat keterangan dari Komisioner Bawaslu Kota Bekasi, Ali Mahyail mengenai penyebab terjadinya puluhan TPS di Bekasi tidak bisa mencoblos lantaran kurangnya surat suara.

    Rujukan