• (GFD-2019-1930) Erdogan Tidak Pernah Akui Kemenangan Jokowi

    Sumber: aljazera.online
    Tanggal publish: 25/04/2019

    Berita

    Laman daring aljazera.online menaikan sebuah artikel berjudul berjudul “Info Dari Turki: Erdogan Tidak Pernah Akui Kemenangan Jokowi” pada 20 April 2019. Dalam artikel tersebut dituliskan sejumlah kepala negara sudah memberikan selamat kepada Calon Presiden Nomor Urut 01, Joko Widodo.

    Namun, di akhir artikel terdapat informasi bahwa Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menolak dan tidak mengucapkan selamat atas kemenangan Jokowi pada Pemilu 2019 berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa artikel tersebut memelintir artikel berita dari laman detik.com yang berjudul “Sudah 21 Kepala Negara Ucap Selamat ke Jokowi, Erdogan Juga akan Telepon.” Perbedaan antara artikel tersebut dengan detik.com ada pada bagian akhir.

    Pada artikel aljazera.online menyertakan komentar seorang pengguna akun Twitter @hasmi_bakhtiar yang mengaku memiliki info langsung dari Turki kalau Erdogan tidak pernah mengakui kemenangan Jokowi. Sedangkan, dalam artikel aslinya di detik.com, tidak ada kutipan tersebut. Berikut perbandingan kedua artikel tersebut:

    Artikel di aljazera.online:

    […] Info Dari Turki : Erdogan Tidak Pernah Akui Kemenangan Jokowi

    Sehari setelah pencoblosan, calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) mendapat banyak panggilan telepon dari kepala negara asing. Mereka mengucapkan selamat kepada Jokowi.

    Jokowi mengatakan sudah ada 21 kepala negara yang menghubunginya via telepon. Semua memberikan ucapan selamat kepada dirinya, yang menurut berbagai lembaga survei menang atas rivalnya, Prabowo Subianto.

    "Baru saja tadi PM Singapura telepon juga menyampaikan (selamat). Masih ada beberapa negara yang akan menelepon," kata Jokowi saat wawancara dengan detikcom di Istana Negara, Kamis (18/4/2019).

    Salah satu kepala negara yang hendak menelepon Jokowi adalah Presiden Turki Racep Tayyip Erdogan. Total sudah ada 21 kepala negara yang memberikan ucapan selamat kepada Jokowi.

    "Tadi Presiden Erdogan juga. Dan sudah 21 negara sampaikan ucapan selamat," katanya.

    Momen Jokowi menerima ucapan selamat dari kepala negara sahabat adalah saat Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong menelepon. Saat itu Jokowi tengah diwawancarai wartawan, ajudan presiden melaporkan ada telepon masuk dari PM Lee.

    "Yes, PM Lee. Thank you," kata Jokowi saat berbincang dengan PM Lee via telepon seluler.

    Dari obrolan tersebut, terdengar pembahasan hasil hitung cepat lembaga survei. "Yes, ninety nine percent yes PM Lee," kata Jokowi soal akurasi hitung cepat lembaga survei.

    Namun seorang warganet bernama Hasmi Bakhtiar langsung menuliskan komentar mengejutkan di akun medsos Presiden Jokowi.

    Ia menyebutkan mendapat info dari Turki, bahwa Erdogan tidak pernah mengakui kemenangan Jokowi.

    Semua kepala negara masih menunggu hasil resmi yang akan keluar tanggal 22 Mei nanti.

    Di akhir kalimat, Hasmi mengecam Jokowi agar jangan pakai jabatan sebagai presiden untuk mengelabui publik. […]

    Lalu, ini artikel dari detik.com:

    […] Sudah 21 Kepala Negara Ucap Selamat ke Jokowi, Erdogan Juga akan Telepon

    Jakarta - Sehari setelah pencoblosan, calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) mendapat banyak panggilan telepon dari kepala negara asing. Mereka mengucapkan selamat kepada Jokowi.

    Jokowi mengatakan sudah ada 21 kepala negara yang menghubunginya via telepon. Semua memberikan ucapan selamat kepada dirinya, yang menurut berbagai lembaga survei menang atas rivalnya, Prabowo Subianto.

    "Baru saja tadi PM Singapura telepon juga menyampaikan (selamat). Masih ada beberapa negara yang akan menelepon," kata Jokowi saat wawancara dengan detikcom di Istana Negara, Kamis (18/4/2019).

    Salah satu kepala negara yang hendak menelepon Jokowi adalah Presiden Turki Racep Tayyip Erdogan. Total sudah ada 21 kepala negara yang memberikan ucapan selamat kepada Jokowi.

    "Tadi Presiden Erdogan juga. Dan sudah 21 negara sampaikan ucapan selamat," katanya.

    Momen Jokowi menerima ucapan selamat dari kepala negara sahabat adalah saat Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong menelepon. Saat itu Jokowi tengah diwawancarai wartawan, ajudan presiden melaporkan ada telepon masuk dari PM Lee.

    "Yes, PM Lee. Thank you," kata Jokowi saat berbincang dengan PM Lee via telepon seluler.

    Dari obrolan tersebut, terdengar pembahasan hasil hitung cepat lembaga survei. "Yes, ninety nine percent yes PM Lee," kata Jokowi soal akurasi hitung cepat lembaga survei. […]

    Dari perbandingan isi artikel sudah jelas ada tambahan di akhir artikel aljazera.online. Terkait laman daring aljazera.online juga bukan bagian dari Al Jazeera Media Network. Bantahan itu pernah diutarakan oleh Kepala Biro Jakarta Al Jazeera Media Network Sohaib Jassim ketika laman tersebut menuliskan artikel dengan informasi salah berjudul “Petir Menggelegar Setelah Presiden Indonesia Masuk Kabah” pada 15 April 2019 dan sudah dicek kebenarannya oleh liputan6.com di cekfakta.com pada tanggal 16 April 2019.

    Berikut bantahan Al Jazeera Media Network terkait laman aljazera.online:

    […] Dalam pernyataan yang disebar grup percakapan Whatsapp para jurnalis, Sohaib Jassim, Kepala Biro Jakarta Al Jazeera Media Network menegaskan, www.aljazera.online tak terkait dengan pihaknya.

    Berikut isi keterangan tersebut:

    Salam,

    Sehubungan dengan beredarnya sebuah tulisan berjudul "Petir Menggelegar Setelah Presiden Indonesia Masuk ke Kabah" yang dipublikasikan oleh situs bernama aljazera.online kemarin, Al Jazeera Media Network Biro Jakarta bermaksud menyampaikan keterangan sebagai berikut:

    1. Al Jazeera Media Network tidak pernah memproduksi tulisan itu dan tidak memiliki hubungan apapun dengan pengelola situs tersebut

    2. Al Jazeera Media Network mengecam keras penggunaan nama situs yang seolah-olah mirip dengan nama media kami

    3. Al Jazeera Media Network mendesak agar pengelola situs aljazera.online dan situs-situs lain yang mencatut nama kami agar segera mengganti nama karena sangat merugikan Al Jazeera Media Network

    4. Al Jazeera Media Network tidak memiliki situs berita online berbahasa Indonesia hingga saat ini

    Sebagai informasi tambahan, Al Jazeera Media Network merupakan jaringan media internasional berbasis di Qatar yang menaungi stasiun televisi Al Jazeera English Channel, Al Jazeera Arabic Channel, Al Jazeera Documentary, Al Jazeera Mubasher (Live), aljazeera.com (Bahasa Inggris), aljazeera.net (Bahasa Arab), AJ+, dan lainnya.

    Demikian pernyataan ini kami sampaikan. Terima kasih.

    Sohaib Jassim

    Kepala Biro Jakarta Al Jazeera Media Network […]

    Kesimpulan

    Dengan demikian, laman tersebut bukanlah bagian dari media Al Jazeera. Selain itu, laman tersebut juga tidak menyertakan nama penulisnya. Berbeda dengan artikel asli di detik.com yang menyertakan nama penulis aslinya. Oleh sebab itu, isi artikelnya tidak dapat dipertanggungjawabkan.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1921) Pria yang Teriak Akan Bakar Jakarta Beri Klarifikasi di Kantor polisi

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/04/2019

    Berita

    Jagat media sosial diramaikan dengan potongan video pria gimbal yang berorasi akan membakar Jakarta pada 22 April mendatang. Video tersebut lantas disangkutpautkan dengan isu politik.

    Setelah ditelusuri video tersebut ternyata hanya orasi pengemudi transportasi online di Titik Nol, Kota Yogyakarta, pada 13 April lalu.

    Sabar Gimbal, pemuda di video tersebut, lantas memberi klarifikasi di Polresta Yogyakarta. Kepada wartawan, Sabar mengatakan bahwa orasi yang dilakukannya merupakan bagian dari aksi damai pengemudi transportasi online yang memprotes kebijakan aplikator.

    “Saya lega polisi membantu saya dan organisasi saya driver online mengklarifikasi hal ini. Aksi kami kemarin aksi damai dan kami sangat menghargai dan menjaga keamanan stabilitas DIY dan kami sangat sadar itu aksi kami closing dari rentetan aksi kami melawan kebijakan (aplikator), tidak ada kaitannya kepentingan politik, partai politik, atau pemilu,” kata Gimbal, Kamis (18/4).

    Menurutnya orasi tersebut sengaja dipotong orang tak bertanggung jawab. Kata 'bakar' dan 'hancurkan' dimaksudkan kepada kantor aplikator tempat mereka bermitra. Jika diteruskan, kata 'bakar' dimaksudkan untuk membakar semangat rekan-rekannya dan menghancurkan arogansi kantor mereka.

    “Membakar, meledakkan, itu untuk semangat juang teman-teman yang saat itu merasa kalah dan saya besarkan hati mereka untuk jangan menyerah berjuang. Yang diledakkan kebijakannya. Hancurkan arogansi,” ujarnya.

    Saat ini dirinya masih belum tahu siapa yang memotong dan mengunggah video tersebut. Dia berharap video yang telah diunggah tersebut bisa dicabut.

    “Saya harap entah siapa yang memanfaatkan ini memotong orasi saya sedemikian rupa. Saya mengharap upload-an ini dicabut. Saya mencari rekaman yang sama tapi tidak ada, saya belum bisa menemukan siapa yang merekam dan memotong itu,” ujarnya.

    Sementara itu, Direktur Ditreskrimum Polda DIY Kombes Pol Hadi Utomo mengatakan orang tak bertanggung jawab telah memotong dan mengedit kegiatan Sabar Gimbal untuk menghasut orang. Pihaknya pun akan menelusuri siapa yang melakukan perbuatan itu.

    “Kami akan menelusuri siapa yang melakukan ini kegiatan yang amat sangat curang dan menimbulkan keresahan. Kami memerlukan waktu karena untuk penlusuran butuh waktu penyelidikan. Penyelidikan kita awali dari keterangan Mas Gimbal,” ujarnya.

    Hadi mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi soal hoaks seperti ini.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

  • (GFD-2019-1920) Pegawai Hotel di Makassar Dipolisikan FPI karena Hina Prabowo-Sandi

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/04/2019

    Berita

    Seorang pegawai marketing di salah satu hotel di Makassar berinisial MW dipolisikan oleh Front Pembela Islam karena dianggap menghina pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandi.
    Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko membenarkan laporan tersebut. Menurutnya, saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidakan untuk menemukan dugaan pelanggaran yang ada di status MW.
    "Baru kita terima laporannya masih penyelidikan," kata Indratmoko saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (23/4/2019).
    Indratmoko mengatakan, pihaknya telah memediasi antara FPI dengan MW di ruang pertemuan Polrestabes Makassar pada Senin (22/4/2019). Mediasi ini dilakukan setelah MW mendatangi FPI untuk meminta maaf.

    Mediasi ini dilakukan agar keduanya bisa menemui kesepakatan damai. Namun, mediasi tersebut berujung pada laporan FPI ke polisi.
    "Kita sarankan kalau ada yang merasa keberatan agar membuat laporan dan itu yang sedang kita lakukan penyelidikan. Tapi mudah-mudahan bisa damai," kata Indratmoko.

    Juru bicara FPI Sulsel Armand Rachman saat dikonfirmasi Kompas.com membenarkan hal ini. Menurutnya, perkataan MW di media sosial yang diunggah sekitar tanggal 19 April 2019 lalu sudah menghina Sandiaga Uno karena menggunakan kata-kata kotor.
    "Ada bahasanya bahasa kotor untuk Sandiaga. Ini kan situasi dan kondisi sangat peka saat ini. Karena kita di sini orang Bugis-Malassar kan lihat sensitif itu barang," kata Armand. Armand meminta Kapolda dan Kapolrestabes untuk mengusut kasus ini. Menurutnya, hal-hal seperti ini merupakan pelanggaran yang bisa menghasut masyarakat.
    Terkait MW yang telah datang meminta maaf, menurutnya hal itu tidak berpengaruh karena perkataan yang dilontarkan oleh MW melanggar undang-undang IT yang bersifat menghasut dan menyebarkan ujaran kebencian.
    "Artinya jika kita bandingkan dengam bahasanya Ahmad Dhani yang hanya bilang idiot, itu juga diproses hukum. Ini kan sudah bicara kotor, mana yang lebih kasar. Kita tidak mau bicara diseminasi hukum tapi kita bicara fakta di lapangan," katanya.

    Armand mengatakan, pihaknya memilih melapor ke Polrestabes Makassar pada Senin malam. Ia membantah ada intimidasi yang dilakukan pihaknya terhadap terlapor.

    "Kami akan mengawal kasus ini hingga selesai," pungkasnya.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

  • (GFD-2019-1919) Warga madura potong tangan pelaku kecurangan yang mencoblos 100 surat suara pemilu 2019

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 24/04/2019

    Berita

    Beredar video di Youtube dan Whatsapp yang disertai narasi sebagai berikut :
    “Warga madura potong tangan pelaku kecurangan yang mencoblos 100 surat suara pemilu 2019” serta “ini bukti QISHOS yg main coblos 100 surat suara dicoblos sendiri, masyarakat madura lalu memotong tangan pelaku”

    Hasil Cek Fakta

    Melalui akun facebook dan instagram terverifikasi, Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur menyatakan bahwa informasi tersebut hoaks / tidak benar karena di Madura tidak ada kejadian seperti yang disebutkan di narasi video tersebut.

    Dari hasil penelusuran, ditemukan sebuah video yang berisi kejadian yang sama, diunggah ke akun youtube Ridho Roma pada tanggal 16 Februari 2019 dengan judul “Korban carok madura..”

    Di video yang durasinya 3 menit 58 detik ini, pria yang sama dengan pria yang ada di video sumber klaim tampak berusaha ditolong oleh beberapa wanita yang ada di dekatnya. Namun karena keterbatasan bahasa, saya tidak mendapat
    keterangan yang jelas terkait apa yang terjadi pada pria ini.

    Berdasarkan artikel di Wikipedia, Carok sendiri merupakan tradisi bertarung yang disebabkan karena alasan tertentu yang berhubungan dengan harga diri kemudian diikuti antar kelompok atau antar klan dengan menggunakan senjata (biasanya celurit). Kata carok sendiri berasal dari bahasa Madura yang berarti ‘bertarung atas nama kehormatan’.

    Rujukan