Beredar pesan berantai pada aplikasi percakapan Whatsapp berisi imbauan Bank Indonesia (BI) mewaspadai mesin ATM penguras saldo. Pesan berantai tersebut berisi imbauan yang diklaim dari Bank Indonesia terkait adanya mesin ATM penguras saldo di beberapa wilayah seperti Jakarta, Jogja, Surabaya dan Medan.
[NARASI]:
“INFO dari Bank Indonesia:
Apabila anda punya rekening BANK MANDIRI, BANK BRI, BANK BNI, BANK BCA, & ingin ambil uang di ATM, Sdg kan di ATM ada stiker Call Mandiri dgn No. Telp 02133131777, jgn msk kan kartu ATM anda. Cabut stiker itu, krn stiker itu dpt merekam PIN anda juga berisi program utk menguras saldo rekening dlm mesin ATM. Mohon disebarkan ke teman2 & family, itu adalah sindikat baru di Jakarta, Jogja, Surabaya & Medan, Sdh byk korban…
Semoga bermanfaat…! ini info dari pejabat BI Jakarta. Info ini valid krn hari ini terjadi kegaduhan di RSCM Jakarta, byk pegawai & dokter RSCM rekening mandiri ditarik dlm jumlah bsr padahal mereka tdk bertransaksi.
Akhirnya Bank Mandiri mengganti mesin ATM tsb… berita ini ada di Liputan 6 SCTV tadi malam (mohon diperhatikan ). infokan ke teman, saudara. dll”
🏧 INFO dari Bank Indonesia:
Apabila anda punya rekening BANK MANDIRI, BANK BRI, BANK BNI, BANK BCA, & ingin ambil uang di ATM, Sdg kan di ATM ada stiker Call Mandiri dgn No, Telp 02133131777, jgn msk kan kartu ATM anda.
Cabut stiker itu, krn stiker itu dpt merekam PIN anda juga berisi program utk menguras saldo rekening dlm mesin ATM.
Mohon disebarkan ke teman² & family, Itu adalah sindikat baru di Jakarta, Jogja, Surabaya & Medan.
Sdh byk korban...
semoga bermanfaat...!
Ini info dari pejabat BI Jakarta.
Info ini valid krn hari ini terjadi kegaduhan di RSCM Jakarta, byk pegawai & dokter RSCM rekening mandiri ditarik dlm jumlah bsr pd hal mereka tdk bertransaksi.
Akhirnya Bank Mandiri mengganti mesin ATM tsb... berita ini ada di Liputan 6 SCTV tadi malam (mohon di perhatikan). infokan ke teman, saudara, dll.."
(GFD-2022-9574) [SALAH]: Imbauan Bank Indonesia Terkait Modus Penguras Saldo Rekening di ATM
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 08/04/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono. Erwin memastikan, informasi tersebut tidak benar alias hoaks. Menurutnya, BI tidak pernah mengeluarkan imbauan tersebut.
“Tidak ada dari kami,” kata Erwin kepada Liputan6.com, Rabu (6/4/2022).
Erwin menambahkan, informasi hoaks tersebut pernah muncul beberapa tahun lalu. Ia pun menyayangkan, hoaks itu kembali beredar di media sosial.
“Itu hoaks yang sudah muncul beberapa tahun lalu dan rupanya dimunculkan lagi sekarang,” ucap Erwin.
Sekedar informasi, modus operandi ini dilakukan dengan tujuan agar stiker nomor darurat bank yang ada di ATM untuk dicopot. Jadi jika ada penipuan di ATM korbannya tidak bisa tahu nomor resmi untuk meminta bantuan atau melakukan pengaduan.
Informasi palsu ini juga sudah pernah diverifikasi di laman turnbackhoax.id pada 19 Desember 2017 lalu berjudul “[KLARIFIKASI] “Stiker Call Center di Mesin ATM Bisa Rekam PIN untuk Kuras Saldo Tabungan”.
“Tidak ada dari kami,” kata Erwin kepada Liputan6.com, Rabu (6/4/2022).
Erwin menambahkan, informasi hoaks tersebut pernah muncul beberapa tahun lalu. Ia pun menyayangkan, hoaks itu kembali beredar di media sosial.
“Itu hoaks yang sudah muncul beberapa tahun lalu dan rupanya dimunculkan lagi sekarang,” ucap Erwin.
Sekedar informasi, modus operandi ini dilakukan dengan tujuan agar stiker nomor darurat bank yang ada di ATM untuk dicopot. Jadi jika ada penipuan di ATM korbannya tidak bisa tahu nomor resmi untuk meminta bantuan atau melakukan pengaduan.
Informasi palsu ini juga sudah pernah diverifikasi di laman turnbackhoax.id pada 19 Desember 2017 lalu berjudul “[KLARIFIKASI] “Stiker Call Center di Mesin ATM Bisa Rekam PIN untuk Kuras Saldo Tabungan”.
Kesimpulan
Informasi palsu dan sudah berulang sejak 2017. Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono memastikan informasi tersebut tidak benar alias hoaks. Menurutnya, BI tidak pernah mengeluarkan imbauan tersebut.
Rujukan
(GFD-2022-9573) [SALAH] Kuota 50 GB Gratis dalam Perayaan Ulang Tahun WhatsApp
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 08/04/2022
Berita
Beredar kembali pesan berantai yang mengatasnamakan WhatsApp sedang membagikan Kuota gratis untuk semua jaringan yang berlaku 90 hari dalam perayaan ulang tahun WhatsApp.
NARASI:
Lihat ini, Gratis 50GB (Semua Jaringan) berlaku selama 90 hari dalam Perayaan Ulang Tahun WhatsApp.*
Saya Telah Menerima Milik Saya.BUKA INI*
https://4g-whatsapp-jh3[dot]xyz/?s=1
Lihat ini, Gratis 50GB (Semua Jaringan) berlaku selama 90 hari dalam Perayaan Ulang Tahun WhatsApp.*
Saya Telah Menerima Milik Saya.*
BUKA INI*
https://4g.50gbga6.xyz?s=1
NARASI:
Lihat ini, Gratis 50GB (Semua Jaringan) berlaku selama 90 hari dalam Perayaan Ulang Tahun WhatsApp.*
Saya Telah Menerima Milik Saya.BUKA INI*
https://4g-whatsapp-jh3[dot]xyz/?s=1
Lihat ini, Gratis 50GB (Semua Jaringan) berlaku selama 90 hari dalam Perayaan Ulang Tahun WhatsApp.*
Saya Telah Menerima Milik Saya.*
BUKA INI*
https://4g.50gbga6.xyz?s=1
Hasil Cek Fakta
Faktanya pesan berantai itu adalah Hoaks Lama Beredar Kembali. Turnbackhoax.id pernah membahas tentang hoaks ini dengan judul “[SALAH] Tawaran Kuota Gratis 50GB di Perayaan Ulang Tahun WhatsApp” pada 5 Mei 2021 dan “[SALAH] Pesan Berantai Ulang Tahun WhatsApp ke-11 Gratis Kuota 35GB” pada tanggal 1 Agustus 2020.
Dilansir dari Kompas.com pesan berantai yang pernah muncul juga pada 2018, 2019, 2020, dan 2021 ini adalah penipuan untuk mencuri data pengguna dengan motif bagi bagi kuota. Pengguna yang mengklik tautan tersebut, kemudian diarahkan untuk membagikan informasi tersebut di WhatsApp dan tautan ini diduga merupakan phising yang berpotensi berbahaya.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim ini adalah hoaks dengan kategori konten palsu.
Dilansir dari Kompas.com pesan berantai yang pernah muncul juga pada 2018, 2019, 2020, dan 2021 ini adalah penipuan untuk mencuri data pengguna dengan motif bagi bagi kuota. Pengguna yang mengklik tautan tersebut, kemudian diarahkan untuk membagikan informasi tersebut di WhatsApp dan tautan ini diduga merupakan phising yang berpotensi berbahaya.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim ini adalah hoaks dengan kategori konten palsu.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)
Salah, pesan berantai yang mengatasnamakan WhatsApp bagi-bagi kuota gratis TErsebut adalah Hoaks Lama yang Beredar Kembali (HLBK). Dalam situs resmi WhatsApp.com tidak ada informasi mengenai hal tersebut.
Salah, pesan berantai yang mengatasnamakan WhatsApp bagi-bagi kuota gratis TErsebut adalah Hoaks Lama yang Beredar Kembali (HLBK). Dalam situs resmi WhatsApp.com tidak ada informasi mengenai hal tersebut.
Rujukan
(GFD-2022-9572) [SALAH] Gambar Tangkapan Layar Artikel Detik.com “Jokowi: saya tidak berminat tiga periode kecuali dipaksa rakyat”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 08/04/2022
Berita
Akun Facebook Agus Syabana pada 4 April 2022 pukul 02.26 memposting sebuah gambar tangkapan layar artikel milik Deik.com. Artikel tersebut berjudul “Jokowi: saya tidak berminat tiga periode kecuali dipaksa rakyat”.
NARASI:
“Jokowi: saya tidak berminat tiga periode kecuali dipaksa rakyat”
NARASI:
“Jokowi: saya tidak berminat tiga periode kecuali dipaksa rakyat”
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri melalui website Detik.com dengan mengacu pada keterangan tanggal yaitu 15 Februari 2022 pukul 06.41 WIB ditemukan artikel asli berjudul “Suara Sanggahan Saat Foto Jokowi dan Soeharto Disandingkan”. Terdapat kesamaan antara postingan Facebook dengan artikel asli yang terletak pada penggunaan gambar Jokowi. Jika dilihat judul pada postingan Facebook dan artikel asli berbeda.
Dengan demikian gambar tangkapan layar artikel Detik.com telah disunting pada bagian judul. Judul artikel yang asli adalah “Suara Sanggahan Saat Foto Jokowi dan Soeharto Disandingkan” sehingga masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.
Dengan demikian gambar tangkapan layar artikel Detik.com telah disunting pada bagian judul. Judul artikel yang asli adalah “Suara Sanggahan Saat Foto Jokowi dan Soeharto Disandingkan” sehingga masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).
Gambar tersebut telah disunting pada bagian judul. Faktanya, judul artikel yang asli adalah “Suara Sanggahan Saat Foto Jokowi dan Soeharto Disandingkan”.
Gambar tersebut telah disunting pada bagian judul. Faktanya, judul artikel yang asli adalah “Suara Sanggahan Saat Foto Jokowi dan Soeharto Disandingkan”.
Rujukan
(GFD-2022-9571) [SALAH] Gambar Tangkapan Layar Artikel Viva “JUTAAN Orang Tanda Tangani Petisi Bubarkan Banser”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 08/04/2022
Berita
Akun Facebook Miukyo Kyou pada 4 April 2022 pukul 01.56 memposting sebuah gambar tangkapan layar artikel milik Viva. Artikel tersebut berjudul “JUTAAN Orang Tanda Tangani Petisi Bubarkan Banser”.
NARASI:
“JUTAAN Orang Tanda Tangani Petisi Bubarkan Banser”
NARASI:
“JUTAAN Orang Tanda Tangani Petisi Bubarkan Banser”
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri melalui website Viva dengan mengacu pada keterangan tanggal yaitu 28 Maret 2022 pukul 11.00 WIB ditemukan artikel asli berjudul “Ribuan Orang Tanda Tangani Petisi Bubarkan Banser”. Terdapat kesamaan antara postingan Facebook dengan artikel asli yang terletak di gambar artikel kemudian terdapat nama Hardani Triyoga dan Aries Setiawan. Jika dilihat judul pada postingan Facebook dan artikel asli berbeda.
Dengan demikian gambar tangkapan layar artikel Viva telah disunting pada bagian judul. Judul artikel yang asli adalah “Ribuan Orang Tanda Tangani Petisi Bubarkan Banser” sehingga masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.
Dengan demikian gambar tangkapan layar artikel Viva telah disunting pada bagian judul. Judul artikel yang asli adalah “Ribuan Orang Tanda Tangani Petisi Bubarkan Banser” sehingga masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).
Gambar tersebut telah disunting pada bagian judul. Faktanya, judul artikel yang asli adalah “Ribuan Orang Tanda Tangani Petisi Bubarkan Banser”.
Gambar tersebut telah disunting pada bagian judul. Faktanya, judul artikel yang asli adalah “Ribuan Orang Tanda Tangani Petisi Bubarkan Banser”.
Rujukan
Halaman: 4836/6645