• (GFD-2020-5562) [SALAH] Akun Facebook Gubernur Riau Syamsuar

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/11/2020

    Berita

    Beredar akun Facebook mengatasnamakan Gubernur Riau, H. Syamsuar dengan nama pengguna “Drsh Syamsuar Msi” (@drshsyamsuar.msi.9) dan foto H. Syamsuar yang sedang menggunakan pakaian dinas.

    Hasil Cek Fakta

    Dari penelusuran diketahui akun tersebut palsu. Menurut Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Riau, Chairul Riski, akun Facebook yang resmi dikelola oleh admin Gubernur Riau hanya satu akun dan berupa halaman Facebook.

    “Facebook yang resmi dikelola admin Bapak Gubernur Riau, sudah disukai lebih dari 127.000 netizen dan yang mengikuti sudah lebih dari ratusan ribu,” kata Riski dilansir dari fixriaupesisir.pikiran-rakyat.com, Sabtu 14/11/2020.

    Sementara itu akun Facebook resmi Gubernur Riau, H. Syamsuar bernama “Drs. H. Syamsuar, Msi” (@PakSyamSiak) yang saat ini memuat foto profil sang Gubernur mengenakan baju berwarna hijau dan mengenakan kopiah hitam bukan menggunakan pakaian dinas. Lebih lanjut Riski menyampaikan, agar masyarakat khususnya netizen tidak mudah percaya dengan akun Facebook yang lainya. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan bersama. Dari penelusuran di atas, akun Facebook mengatasnamakan “Drsh Syamsuar Msi” (drshsyamsuar.msi.9) masuk kategori Konten Palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5561) [SALAH] Covid-19 Bisa Sembuh Hanya Pakai Obat Kumur

    Sumber: TikTok
    Tanggal publish: 16/11/2020

    Berita

    Beredar di media sosial video cara penyembuhan covid-19. Video ini ramai dibagikan sejak akhir pekan ini.

    Salah satu yang mengunggahnya adalah akun bernama @nicputra. Dia mempostingnya di TikTok pada 13 November 2020.

    Dalam video berdurasi 22 detik itu disebutkan penyembuhan covid-19 hanya menggunakan obat kumur. Lalu obat kumur tersebut dimasukkan ke rongga hidung dengan cotton bud.

    Ia menegaskan jika dilakukan secara rutin maka covid-19 akan hilang. Hingga malam ini video tersebut sudah mendapat 11 ribu likes dan lebih dari 400 komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri fakta tersebut dengan menghubungi dr. Muhamad Fajri Adda'i dan meminta penjelasannya.

    dr. Fajri menyebut cara yang dilakukan dalam video tersebut masih belum terbukti untuk bisa menyembuhkan covid-19. Sejauh ini masih dilakukan penelitian yang menilai keefektifan Povidone Iodine (PI), bahan dari obat kumur tersebut pada covid-19 di manusia.

    "Memang sudah ada penelitian PI bisa mengurangi kultur dari virus tersebut, tetapi penelitian ini masih dalam tahap in vitro. Penelitian in vitro ini masih sebatas di lab, dan kita masih menunggu hasil penelitian dengan metode Randomized Control Trial (RCT) dengan sampel yang cukup banyak pada manusia," ujar dr. Fajri saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (13/11/2020).

    "Kita berbicara jika memang bisa sembuhkan covid-19, logikanya itu kan hanya ditaruh di hidung, lalu bagaimana dengan virus yang ada di dalam, di paru-paru dan tenggorokan misalnya. Jadi masih butuh pembuktian lebih lanjut menurut saya," katanya menambahkan.

    "Soal uji keamanan, penelitian ini juga sudah menjelaskan jika dipakai dalam konsentrasi 0,08 persen aman, tetapi untuk konsentrasi lain masih diteliti. Namun di penelitian ini juga menjelaskan pemakaian harus hati-hati pada ibu hamil, orang-orang yang memiliki gangguan tiroid, dan alergi iodine. Selain itu menurut saya PI ini juga butuh analisis lain terkait keamanan penggunaan dalam jangka panjang."

    Jurnal yang menjelaskan soal penelitian PI pada covid-19 bisa dilihat dalam link ini dan ini....

    Dr. Fajri juga menambahkan saat ini belum ditemukan obat yang benar-benar bisa menyembuhkan covid-19. Satu-satunya cara untuk mencegahnya adalah dengan menerapkan protokol kesehatan.

    "Lebih baik menggunakan masker jika memang positif covid-19. Lagipula dalam taraf yang ringan, maka jumlah virus covid-19 akan berkurang sendirinya di dalam tubuh. Pengobatan yang ada saat ini juga bersifat suportif karena memang belum ada anti-virus atau obatnya untuk menyembuhkan covid-19."

    Kesimpulan

    Klaim video yang menyebutkan bisa menyembuhkan covid-19 hanya melalui obat kumur yang dimasukkan dalam rongga hidung adalah salah.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5560) [SALAH] Stroke Bisa Muncul Saat Membasahi Kepala di Awal Mandi

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 16/11/2020

    Berita

    Cek Fakta Liputan6.com menemukan klaim untuk di media sosial Facebook. Klaim itu menyebut penyakit stroke bisa muncul ketika membasahi bagian kepala di awal mandi.

    Dengan pencarian CrowdTangle, Cek Fakta Liputan6.com menemukan tiga akun yang mengklaim stroke bisa muncul ketika membasahi bagian kepala di awal mandi. Tiga akun itu adalah Vina Diah Arianti, Shanezzly, dan Fiyud's Wahyudi.

    Begini narasi yang ada dalam akun mereka:

    "Stroke di kamar mandi

    Kenapa banyak orang jatuh dan kena stroke dalam kamar mandi......

    kenapa tidak di tempat lain???

    Untuk renungan.....kita selalu dengar orang jatuh di kamar mandi dan kena stroke dan sebagainya.

    Kenapa kita jarang dengar jatuh ditempat tempat lain?

    Pada waktu saya mengikuti kursus gaya hidup sehat, seorang penceramah professor di universitas di malaysia,

    UITM yang juga terlibat dengan kegiatan olah raga negara menasihatkan supaya pada waktu mandi jangan basahkan kepala dulu, basahkan bagian badan.

    Ini karena apabila kepala basah dan dingin, darah semua akan mengalir ke kepala untuk memanaskan kepala, logika 'warm blooded human' dan jika ada saluran darah sempit, maka dapat terjadi kondisi saluran darah pecah. Ini kerapkali berlaku di kamar mandi.

    *Berikut cara mandi yang benar :

    1. Pertama siramkan air di telapak kaki.

    2. Kemudian dilanjutkan dengan segayung di betis.

    3. Segayung di paha.

    4. Segayung di perut.

    5. Segayung di bahu.

    6. Berhentilah sejenak 5-10 detik"

    Hasil Cek Fakta

    Untuk menelusuri kebenaran klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menggunakan mesin pencari, Google. Hasil penelusuran mengarahkan ke situs AFP Fact Check dengan judul artikel: "Wetting your head before your body while showering does not cause stroke, experts say".

    Artikel yang dipublikasikan pada 9 November 2020 itu mengambil penjelasan dari Kepala Penelitian Ilmu Saraf di Monash Health, Thanh Phan. Thanh Phan memastikan kalau membasahi kepala sebelum mandi tidak menyebabkan stroke.

    "Tidak ada bukti pada pernyataan ini tentang urutan mandi," katanya menjawab email dari AFP Fact Check.

    Lebih lanjut, Thanh Phan membeberkan penyebab utama terjadinya stroke.

    "Sebagian besar stroke disebabkan oleh gumpalan yang menghalangi aliran darah di otak. Gumpalan ini berasal dari jantung atau pembuluh darah besar (seperti arteri karotis). Penyebab yang kurang umum adalah pembuluh darah yang pecah," ujarnya menegaskan.

    Hasil penelusuran juga mengarahkan ke situs Stroke Poundation. Dalam situs itu, Profesor Bruce Campbell, ketua Stroke Foundation Clinical Council, memastikan klaim tersebut sesat. Dia juga memberikan cara yang benar untuk mencegah stroke.

    "Untuk mengurangi risiko stroke, jaga tekanan darah dan kolesterol, makan makanan yang sehat, jangan merokok, olahraga teratur, dan minimalkan konsumsi alkohol. Lakukan pemeriksaan rutin dengan dokter kepercayaan Anda," ucapnya.

    Kesimpulan

    Klaim yang menyebut membasahi kepala lebih dulu saat mandi dapat mengakibatkan stroke bisa disimpulkan tidak terbukti.

    Para ahli, yakni Kepala Stroke Foundation Clinical Council Profesor Bruce Campbell dan Kepala penelitian ilmu saraf di Monash Health Thanh Phan membantah klaim yang beredar di media sosial tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5559) [SALAH] Surat Utang Ridwan Kamil

    Sumber: Surat elektronik
    Tanggal publish: 15/11/2020

    Berita

    In this case, the intention is to borrow money from Mr. Vivek Pathak in the amount of IDR 1,750,000,000,00 (one billion seven hundred and fifty million rupiah)

    I will return the money within 30 days after borrowing with a compensation of 5% of the loan amount.

    Hasil Cek Fakta

    Terdapat Email yang disampaikan kepada Direktur Bank Dunia untuk Asia Timur dan Asia Pasifik Vivek Pathak yang disampaikan oleh Ridwan Kamil. Dalam surat tersebut, Ridwan Kamil menyampaikan permohonan peminjaman dana sebesar Rp1,750 miliar kepada Bank Dunia. Selain itu, surat peminjaman dana oleh Ridwan Kamil juga ditujukan kepada Presiden Direktur PT Daya Adicipta Motora Krisgianto Lilikwargawidjadja sebesar Rp550 juta.

    Setelah ditelusuri, Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provinsi Jawa Barat Hermansyah menegaskan bahwa surat tersebut palsu. Ridwan Kamil tidak pernah meminjam uang kepada Bank Dunia dan Presiden Direktur PT Daya Adicipta Motora.

    “Dipastikan ini semuanya palsu, dari mulai cap kegubernuran, lambang negara, tandatangan, format surat yang tanpa disertai nomor dan tanggal surat, nomor telepon yang disertakan via email, serta alamat email yang dipakai mengirim suratnya pun palsu,” ungkap Hermansyah.

    Sehingga, surat peminjaman dana yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dapat dipastikan hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Aisyah Adilah (Anggota Komisariat MAFINDO Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Jakarta)

    Faktanya, Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provinsi Jawa Barat Hermansyah menegaskan bahwa surat tersebut sepenuhnya palsu.

    Rujukan