Akun Twitter @BCscifience menulis cuitan pada 11 Februari lalu bahwa CEO Moderna, Stéphane Bancel, telah menghapus akun Twitternya dan menjual saham Moderna senilai 400 juta dolar AS. Selain itu, co-founder Moderna bernama Moubar Afeyan juga diklaim telah menjual asetnya seharga 1,5 miliar dolar AS.
Cuitan tersebut telah disukai 9,911 orang, dan dibagikan ulang serta dikutip sebanyak lebih dari 5,000 kali.
(GFD-2022-9671) [SALAH] CEO Moderna, Stéphane Bancel, Menghapus Akun Twitternya dan Membuang Saham Moderna (mRNA) Miliknya Hingga 400 Juta Dollar AS
Sumber: twitter.comTanggal publish: 21/04/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, Stéphane Bancel masih memiliki akun Twitter dengan nama pengguna @stephane_bancel. Akun yang dihapus merupakan akun Stéphane Bancel yang sebelumnya. Namun, unggahan terakhir pada Twitter lamanya adalah pada 3 April 2019.
Stéphane Bancel juga tidak pernah menjual sahamnya hingga 400 juta dolar AS. Menurut laman berita USA Today, Stéphane memang telah menjual saham Moderna setiap minggu, namun jumlahnya tidak mencapai 400 juta dolar AS. Stéphane juga masih memiliki saham Moderna sebanyak 21.8 juta dolar AS per 14 Februari lalu.
Berita tersebut juga pernah dibahas oleh AFP News dengan judul “CEO did not sell $400 million of Moderna shares in February 2022”.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @BCscifience merupakan konten yang menyesatkan.
Stéphane Bancel juga tidak pernah menjual sahamnya hingga 400 juta dolar AS. Menurut laman berita USA Today, Stéphane memang telah menjual saham Moderna setiap minggu, namun jumlahnya tidak mencapai 400 juta dolar AS. Stéphane juga masih memiliki saham Moderna sebanyak 21.8 juta dolar AS per 14 Februari lalu.
Berita tersebut juga pernah dibahas oleh AFP News dengan judul “CEO did not sell $400 million of Moderna shares in February 2022”.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @BCscifience merupakan konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.
Informasi yang salah. Stéphane Bancel masih aktif di Twitter hingga saat ini dan tidak pernah membuang stok mRNA sampai 400 juta dollar AS.
Informasi yang salah. Stéphane Bancel masih aktif di Twitter hingga saat ini dan tidak pernah membuang stok mRNA sampai 400 juta dollar AS.
Rujukan
(GFD-2022-9670) [SALAH] Helli mendarat darurat di toll merak
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 21/04/2022
Berita
Beredar sebuah postingan video oleh akun TikTok Mamo Erfanto pada 20 April 2022. Dalam video tersebut menampilkan sebuah helikopter yang mendarat darurat di jalan tol dengan narasi sebagai berikut:
Narasi:
helli mendarat darurat di Toll merak
Narasi:
helli mendarat darurat di Toll merak
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, helikopter tersebut bukan mendarat darurat, melainkan bagian dari kegiatan simulasi yang dilakukan oleh Basarnas.
Melalui akun instagram resmi nya sar_nasional memposting sebuah poster live streaming di Youtube Basarnas Official tentang simulasi penyelamatan khusus di jalan tol Tangerang – Banten dan kecelakaan kapal penyebrangan Merak – Bakauheni, pada Rabu 20 April 2022.
Pada akun Youtube Basarnas Official, adegan helikopter mendarat tersebut berada pada menit ke 37:35. Dengan demikian helikopter yang diduga mendarat darurat di jalan tol adalah keliru, melainkan salah satu kegiatan simulasi yang dilakukan oleh Basarnas Nasional, sehingga masuk ke dalam kategori konteks yang salah.
Melalui akun instagram resmi nya sar_nasional memposting sebuah poster live streaming di Youtube Basarnas Official tentang simulasi penyelamatan khusus di jalan tol Tangerang – Banten dan kecelakaan kapal penyebrangan Merak – Bakauheni, pada Rabu 20 April 2022.
Pada akun Youtube Basarnas Official, adegan helikopter mendarat tersebut berada pada menit ke 37:35. Dengan demikian helikopter yang diduga mendarat darurat di jalan tol adalah keliru, melainkan salah satu kegiatan simulasi yang dilakukan oleh Basarnas Nasional, sehingga masuk ke dalam kategori konteks yang salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan.
Helikopter tersebut bukan mendarat darurat, melainkan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Basarnas Nasional tentang simulasi penyelamatan khusus di jalan tol Tangerang – Banten.
Helikopter tersebut bukan mendarat darurat, melainkan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Basarnas Nasional tentang simulasi penyelamatan khusus di jalan tol Tangerang – Banten.
Rujukan
(GFD-2022-9669) [SALAH] Tangkapan Layar Berita merdeka.com “Menteri Yaqut: Minta polisi jaga masjid saat tarawih untuk cegah radikalisme”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 21/04/2022
Berita
Akun Facebook Badai Kelabu mengunggah tangkapan layar berita merdeka.com berjudul “Menteri Yaqut: Minta polisi jaga masjid saat tarawih untuk cegah radikalisme”. Unggahan yang diunggah pada 3 April 2022 telah mendapat atensi berupa 6 reaksi dan 5 komentar.
Narasi:
“Allah hu akbar… Kenapa sih sebegitu benci nya terhadap kaum Muslim.. ya karimmm…. Segera turunkan azab mu ya Robb terhadap mereka mereka yg membenci Kami Kaum Muslimin….. Istajibbb Ya Robb….”
Narasi dalam foto:
“Menteri Yaqut: Minta polisi jaga masjid saat tarawih untuk cegah radikalisme”
Narasi:
“Allah hu akbar… Kenapa sih sebegitu benci nya terhadap kaum Muslim.. ya karimmm…. Segera turunkan azab mu ya Robb terhadap mereka mereka yg membenci Kami Kaum Muslimin….. Istajibbb Ya Robb….”
Narasi dalam foto:
“Menteri Yaqut: Minta polisi jaga masjid saat tarawih untuk cegah radikalisme”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, tangkapan layar tersebut adalah hoaks. Pihak merdeka.com mengklarifikasi tidak ada berita dengan judul seperti yang tertera dalam unggahan Facebook itu. Selain itu, ditemukan foto serupa pada artikel berita merdeka.com berjudul “Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Sambangi KPK” terbit pada 3 Maret 2021. Kementerian Agama RI juga menerbitkan foto yang sama dengan tangkapan layar palsu dalam pers rilis “Tren Kasus Covid Turun, Menag Yaqut Minta Disiplin 5M Terus Diperkuat” pada 3 Maret 2021.
Dengan demikian, unggahan akun Facebook Badai Kelabu dikategorikan sebagai Konten Palsu.
Dengan demikian, unggahan akun Facebook Badai Kelabu dikategorikan sebagai Konten Palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Faktanya, merdeka.com mengonfirmasi bahwa tidak ada berita yang pernah diterbitkan oleh pihaknya dengan judul tersebut. Foto serupa seperti unggahan palsu itu digunakan merdeka.com pada berita berjudul “Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Sambangi KPK” terbit pada 3 Maret 2021.
Faktanya, merdeka.com mengonfirmasi bahwa tidak ada berita yang pernah diterbitkan oleh pihaknya dengan judul tersebut. Foto serupa seperti unggahan palsu itu digunakan merdeka.com pada berita berjudul “Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Sambangi KPK” terbit pada 3 Maret 2021.
Rujukan
- https://www.merdeka.com/cek-fakta/cek-fakta-hoaks-judul-merdekacom-menag-minta-polisi-jaga-masjid-cegah-radikalisme.html
- https://www.merdeka.com/foto/peristiwa/1280900/20210303170115-menteri-agama-yaqut-cholil-qoumas-sambangi-kpk-005-nfi.html
- https://kemenag.go.id/read/tren-kasus-covid-turun-menag-yaqut-minta-disiplin-5m-terus-diperkuat-25qw9
(GFD-2022-9668) [SALAH] “Photo asli RA Kartini ketika menjadi santri Kyai Saleh Darat. Tidak memakai konde dan berkebaya”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 21/04/2022
Berita
Akun Facebook Aminullah Shiddieqy (fb.com/aminullah.shiddieqy) pada 21 April 2022 mengunggah sebuah gambar yang diklaim sebagai foto salah satu pahlawan nasional, RA Kartini yang memakai jilbab dan berkaca mata.
Di gambar tersebut terdapat narasi: “Photo asli RA Kartini ketika menjadi santri Kyai Saleh Darat. Tidak memakai konde dan berkebaya. Foto RA Kartini yang berkonde dan berkebaya versi Belanda akan terus dikeluarkan oleh kaum sekuler agar RA Kartini tetap dikenang sebagai perempuan yang tak mau berjilbab.”
Ibu kartini
Ibu Kartini Berjilbab
Jejak keislaman kartini
Di gambar tersebut terdapat narasi: “Photo asli RA Kartini ketika menjadi santri Kyai Saleh Darat. Tidak memakai konde dan berkebaya. Foto RA Kartini yang berkonde dan berkebaya versi Belanda akan terus dikeluarkan oleh kaum sekuler agar RA Kartini tetap dikenang sebagai perempuan yang tak mau berjilbab.”
Ibu kartini
Ibu Kartini Berjilbab
Jejak keislaman kartini
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya gambar yang diklaim sebagai RA Kartini mengenakan jilbab dan kacamata merupakan klaim yang salah.
Faktanya, foto tersebut telah mengalami proses penyuntingan. Adapun foto asli unggahan itu adalah foto R.A Kartini mengenakan sanggul tanpa kacamata dan kerudung. Para pakar sejarah meragukan keaslian foto tersebut, tidak ada catatan dalam sejarah.
Klaim ini sebenarnya merupakan hoaks lama yang beredar kembali. Pada tahun 2019 misalnya, klaim ini pernah diperiksa fakta di artikel berjudul [SALAH] Foto RA Kartini Berjilbab dan Berkaca mata. yang terbit di turnbackhoax.id pada 23 April 2019, serta pada artikel berjudul [SALAH] Foto R.A Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata yang terbit di turnbackhoax.id pada 30 April 2021.
Dilansir dari kedua artikel ini, para pakar sejarah meragukan keaslian foto tersebut.
Linda Sunarti, sejarawan sekaligus kepala program studi Ilmu Sejarah Universitas Indonesia, meragukan keaslian foto tersebut.
“Kita harus masuk ke jiwa zaman tersebut. Pemakaian kerudung yang seperti itu belum lumrah di zaman itu. Coba lihat foto-foto surat kabar di era itu. Perempuan Muhammadiyah saja tidak ada yang berkerudung seperti itu. Jadi saya ragu terhadap keaslian foto tersebut,” terang Linda kepada kumparan, Senin (23/4/2018).
Senada dengan Linda, Abdurakhman sejarawan UI yang banyak meneliti tentang Islam juga meragukan kebenaran foto tersebut.
“Lihat konteks zamannya. Kesadaran beliau akan Islam belakangan. Jiwa zaman pada masa itu beda dengan sekarang. Kondisi keislaman masyarakat Jawa bagaimana?” ungkap Abdurakhman kepada kumparan, Senin (23/4/2018).
Sejarawan sekaligus pendiri Komunitas Historia Indonesia, Asep Kambali, juga mengonfirmasi bahwa foto tersebut tidak benar.
“Foto itu hoaks, hasil olah digital. Saya punya banyak foto Kartini dari berbagai angle dan tidak ada yang pakai jilbab. Jadi itu pemaksaan, itu pembohongan publik ” kata Asep saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (22/4/2021).
Sementara soal keterangan bahwa Kartini adalah seorang santri, Agus membenarkan hal tersebut.
“Kartini (dari) kecil hingga dipingit memang seorang santriwati bersama kakak dan adiknya,” jelas Agus Setiawan, seorang sejarawan UI, kepada kumparan Senin (23/4/2018).
Faktanya, foto tersebut telah mengalami proses penyuntingan. Adapun foto asli unggahan itu adalah foto R.A Kartini mengenakan sanggul tanpa kacamata dan kerudung. Para pakar sejarah meragukan keaslian foto tersebut, tidak ada catatan dalam sejarah.
Klaim ini sebenarnya merupakan hoaks lama yang beredar kembali. Pada tahun 2019 misalnya, klaim ini pernah diperiksa fakta di artikel berjudul [SALAH] Foto RA Kartini Berjilbab dan Berkaca mata. yang terbit di turnbackhoax.id pada 23 April 2019, serta pada artikel berjudul [SALAH] Foto R.A Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata yang terbit di turnbackhoax.id pada 30 April 2021.
Dilansir dari kedua artikel ini, para pakar sejarah meragukan keaslian foto tersebut.
Linda Sunarti, sejarawan sekaligus kepala program studi Ilmu Sejarah Universitas Indonesia, meragukan keaslian foto tersebut.
“Kita harus masuk ke jiwa zaman tersebut. Pemakaian kerudung yang seperti itu belum lumrah di zaman itu. Coba lihat foto-foto surat kabar di era itu. Perempuan Muhammadiyah saja tidak ada yang berkerudung seperti itu. Jadi saya ragu terhadap keaslian foto tersebut,” terang Linda kepada kumparan, Senin (23/4/2018).
Senada dengan Linda, Abdurakhman sejarawan UI yang banyak meneliti tentang Islam juga meragukan kebenaran foto tersebut.
“Lihat konteks zamannya. Kesadaran beliau akan Islam belakangan. Jiwa zaman pada masa itu beda dengan sekarang. Kondisi keislaman masyarakat Jawa bagaimana?” ungkap Abdurakhman kepada kumparan, Senin (23/4/2018).
Sejarawan sekaligus pendiri Komunitas Historia Indonesia, Asep Kambali, juga mengonfirmasi bahwa foto tersebut tidak benar.
“Foto itu hoaks, hasil olah digital. Saya punya banyak foto Kartini dari berbagai angle dan tidak ada yang pakai jilbab. Jadi itu pemaksaan, itu pembohongan publik ” kata Asep saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (22/4/2021).
Sementara soal keterangan bahwa Kartini adalah seorang santri, Agus membenarkan hal tersebut.
“Kartini (dari) kecil hingga dipingit memang seorang santriwati bersama kakak dan adiknya,” jelas Agus Setiawan, seorang sejarawan UI, kepada kumparan Senin (23/4/2018).
Kesimpulan
Faktanya, foto tersebut telah mengalami proses penyuntingan. Adapun foto asli unggahan itu adalah foto R.A Kartini mengenakan sanggul tanpa kacamata dan kerudung. Para pakar sejarah meragukan keaslian foto tersebut, tidak ada catatan dalam sejarah.
Rujukan
Halaman: 4812/6645