• (GFD-2019-3036) [SALAH] Lensa Kontak Meleleh Karena Barbeque

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 30/08/2019

    Berita

    Daur ulang hoaks yang sebelumnya beredar pada 2006. Melihat atau berada di dekat api tidak akan membuat lensa kontak meleleh, karena titik lelehnya tinggi (diatas 121 derajat Celcius).

    NARASI

    ” … lensa kontak terbuat dari plastik, dan saat dia membakar makanan, suhu overheating melelehkan lensa kontaknya!
    Jadi tolong beri tahu teman-teman Anda di sekitar barbeque dan dekat sumber api, tolong jangan memakai lensa kontak! ! …”

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan hoaks yang beredar pada tahun 2006, sudah diklarifikasi oleh beberapa sumber di tahun lalu, misalnya pada tahun 2017.
    * EyeHealthCentral(dot)com: “Menonton arang terbakar di panggangan barbecue tidak akan melelehkan lensa kontak Anda. Desas-desus itu, yang memiliki banyak variasi dan umumnya dibagikan di media sosial, sepenuhnya salah. Lensa Kontak disterilkan dengan autoclaving hingga 121 derajat Celcius, dan itu tidak cukup untuk melelehkan mereka. Tentu saja, jika wajah Anda mencapai setengahnya saja, Anda akan memiliki beberapa masalah besar. …”

    Google Translate, selengkapnya di http://bit.ly/2ZqTskX / http://archive.fo/dsvA0 (arsip cadangan).

    Rujukan

  • (GFD-2019-3035) [SALAH] Bawa Lansia Tak Terurus Ke Rumah Lansia Atmabrata

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 29/08/2019

    Berita

    Beredar pesan berantai yang menyerukan untuk segera menghubungi Rumah Lansia Atmabrata ketika menemukan lansia yang tidak terurus. Dalam pesan tersebut, dicantumkan nomor telepon dan alamat rumah singgah tersebut. Berikut kutipan narasinya:

    Teman2 terkasih, kalau kenal/tahu lansia yg tidak punya rumah, tdk ada keluarga yg urus, atau tidak punya tempat berteduh, boleh bawa ke Rumah Lansia Atmabrata di Jln. Cilincing Baru 5 No: 29, Jakarta yg dikelola oleh. Bruder Petrus Partono dan tim. HP Bruder Petrus : (+62)8212 5141 621. Tidak pandang suku dan agama, siapa saja boleh mendapatkan tempat berteduh, makanan, pengobatan, dan perhatian.
    Bantu share ke grup lain..????

    Hasil Cek Fakta

    Perihal isu tersebut, diketahui bahwa pesan itu tidak berasal dari Bruder Petrus Patroni ataupun pengurus Rumah Lansia Atmanbrata. Pesan berantai itu sudah pernah beredar di tahun 2017 dan 2018.

    Di tahun 2017, MAFINDO sudah melakukan klarifikasi langsung kepada Bruder Petrus Patroni. Berikut cuplikan jawaban Bruder Petrus di tahun 2017:

    […] Sehubungan dengan berita yang ramai tentang panti atmabrata yang menerima lansia tanpa family, saya sebagai pengurus atmabrata tidak pernah menuliskan untuk mengantar lansia tanpa family ke rumah lansia kami, karena jika semua dikirim tentu akan over capasitas dan tidak ada tenaga kurang tenaga kwrja, kami akan benar benar terima yang sungguh membutuhkan penanganan sehingga tidak bisa semua lansia tanpa family dikirim ke rumah lansia kami.

    Kami mohon maaf atas berita yang disebarkan dan berita itu bukan bersumber dari kami dan atmabrata hadir memang untuk lansia tanpa family dan kapasitas juga sudah penuh kecuali hal urgent akan diprioritaskan.

    Terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf atas berita yang tersebar.

    Salam dalam cinta membangun dunia baru yang berpihak pada orang kecil.
    Petrusp pss br […]

    Dari klarifikasi tersebut, sudah jelas bahwa pesan yang beredar bukan berasal dari Bruder Petrus ataupun Rumah Lansia Atmabrata. Penyebaran pesan yang bukan berasal dari sumber aslinya memiliki dampak yang tak bisa terkira.

    Pada tahun 2018, pesan tersebut pun kembali beredar. MAFINDO pun sudah mengklarifikasi kepada Bruder Petrus. Kejadian di tahun 2018 menyebabkan datang lansia yang sebenarnya masih memiliki keluarga untuk tinggal di Rumah Lansia Atmabrata. Berikut kutipan pesan Bruder Petrus:

    […] Info salah akibatnya menyengsarakan orang lain yang sungguh membutuhkan.
    .
    Hari ini darang lima lansia ke rumah atmabrata mau masuk dan semua adalah laki-laki dan semua punya family bahkan ada yang punya dua anak Stay di Korea dan Jerman karena tinggal sendiri oleh anaknya disuruh tinggal di panti dan lansia itu ke rumah kami.
    .
    Kami jelas menolaknya, pertama laki-laki karwna rumah lansia penghuni perempuan semua kecuali kasus tertentu ada laki yang udah terbaring.
    Kapasitas juga tinggal beberapa tempat tidur sehingga gak bisa menerima banyAk lansia,
    .
    Alasan kedua adalah rata-rata masih ada keluarga entah adik, anak, ponakan atau sodara sedangkan yang di rumah lansia adalah yang tidak ada family dan bahkan hampir penghuni lansia tidak ada ktp dan kami yang menguruskan ktp.
    .
    Alasan ketiga adalah lansia yNg tingga adalah lansia kami temukan saat kunjungan dalam pelayanan dan ada lansia sakit tanpa family yang kami bawa ke rumah lansia atau kiriman beberapa temAn yang mengenal kami dan memang harus membantu lansia itu.
    .
    Jadi aungguh BC orang yang saya tidak kenal itu membuat rumah kami ramai dikunjungi lansia yang ingin tinggal dan Telp yang terus berdering hingga saya tidak angkat karwna ratusan orang Telp bahkan pagi ini dari dinas sosial Tegal mAu kirim lansia yang mereka temukan banyak di Tegal.
    .
    Saya menjadi bahagia atmabrata dikenal dan sedih karena mengecewakan banyak orang juga.
    .
    Sebuah pelajaran dari alat komunikasi yang dipakai sembarangan tanpa memperhitungkan akibatny hingga seorang lansia lelaki naik sepeda dari tambun ingin tinggal ditempat kami dan pulang lagi karena rumah lansia isi perempuan semua.
    .
    Siang sobat.
    Mari bijak dalam informasi dan jangan sembarang menyebarkan berita yNg bisa menyengsarakan orang lain.
    .
    Saya sich jadi terkenal dengan atmabratanya dan bwrdoa semoga bisa punya rumah baru lagi sehingga bisa melayani semakin banyak lansia.
    Doakan mau beli tanah lagi kalau uang udah cukup untuk ruang kegiatan lansia. […]

    Kesimpulan

    Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pesan yang beredar memang bukan berasal dari Bruder Petrus Patroni ataupun Rumah Singgah Atmabrata. Dengan demikian, pesan tersebut masuk ke dalam kategori Imposter Content atau Konten Tiruan.

    Baiknya, bila ingin meneruskan pesan yang baik, dikonfirmasi terlebih dahulu asal muasal pesan berantainya. Jangan sampai, niat baik justru membuat kesulitan kepada banyak pihak. Sebab, lantaran tersebarnya pesan berantai itu, Bruder Petrus harus dengan berat hati menolak banyak lansia yang ingin masuk ke dalam Rumah Singgah Atmabrata lantaran tempat yang terbatas.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3034) [SALAH] Hoaks Kewarganegaraan Marsma TNI Suryo Margono

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 29/08/2019

    Berita

    Daur ulang pelintiran yang sebelumnya sudah diklarifikasi. Yang bersangkutan adalah WNI kelahiran Singkawang, bukan seperti premis pelintiran yang ditulis di narasi yang disebarkan.

    NARASI

    “▶ Pekenalkan, telah dilantik di istana … Marsekal Pertama TNI Margono alias Chen Ke Cheng alias Chin kho Syin.Dia menjabat sebagai Direktur di Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI. Ini artinya … segala rahasia TNI Tlh diserahkan padanya oleh rezim. Mau dibawa kemana negeri ini ???

    Kita siap2 Jihad Fi Sabillah !!!”.

    Hasil Cek Fakta

    (1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Menyesatkan

    Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu”.

    SUMBER membagikan foto mengenai hoaks yang sudah diklarifikasi di bulan Januari lalu.
    SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta, untuk membangun premis pelintiran yang menyesatkan.


    (2) http://bit.ly/345OCJ3 / http://archive.fo/zTIPP “TNI Angkatan Udara” (twitter.com/_TNIAU, akun terverifikasi): “Menjadi Prajurit TNI itu tdk memandang suku, agama, ras & golongan.

    Yg terpenting adalah WNI, bertaqwa kpd Tuhan YME, memiliki jiwa nasionalisme dan siap berjuang utk keutuhan & kedaulatan NKRI.

    Hal ini sdh dibuktikan Marsma TNI Suryo Margono.

    #HoaxLamaBersemiKembali #dmmp ????‍♀️”.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3032) [SALAH]: Seorang Anak SD di Lumajang Lolos Dari Percobaan Penculikan

    Sumber: Whatsapp.com
    Tanggal publish: 27/08/2019

    Berita

    Assalmmualaikum pak misman…saya wali murid dri ank Rega adzani fajar syaifudin ingin mmberitahukan….bru saja sewaktu brngkat sekolah ank saya brngkat jln kaki dri rumah k sekolah…tiba2 dihadang 3org laki2 dewasa didekat sawah batalion situ…ank saya lngsung di blekap mulutnya dan diseret mnyeberang jlan mnuju kemobil si pelaku…ank saya brusah ngbrontak dan brteriak tp mlah dipkul dan ditampar oleh pelaku…hampir sja ank sya dimasukkan ke mobil dan akn diculik tp ank sya brhasil lari.kabur dan sembunyi dari pelaku2 trsebut….ank saya hampir mnjadi korban pnculikan….ank saya pun pulang dgn rasa syock dan mnangis smbil mncritakan hal yg tlah dialami baru saja kpada saya.dan saya pun sempat mndatangi tmpat dmna ank saya mau di culik …tp pelaku sudah tdak ad… demikian saya melaporkan kpda pak misman untuk mmberi waktu ank saya unt mnenangkan dri drmah krna syock yg ank saya alami….mohon pngertiannya pak…dan trima kasih. Wassalmmualaikum wr wb.
    Hanya sekedar informasi nggeh ibu2,kejadian didepan asrama ,murid SD kepuharjo 2 kelas 4

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri oleh Kepala Sekolah SDN Kepuharjo 2 beserta polisi, ternyata kejadian tersebut hanyalah karangan dari RAF belaka. RAF mengarang cerita itu agar tak bersekolah. Ia takut kepada salah satu guru lantaran tak mengerjakan PR Matematika. Orang tua RAF yang sudah memviralkan kejadian penculikan anaknya tersebut di group WhatsApp yang beredar luas di Lumajang, hanya tersipu malu. Ia meminta maaf berkali kali kepada para tetangga maupun ke sesama wali murid.
    “Hal ini terjadi murni karena kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak, sehingga sang anak dengan tak bertanggung jawab membuat karangan cerita kalau dia selamat dari penculikan. Jika hal ini dibiarkan, bisa saja anak tersebut akan terus suka berbohong sampai dewasa nanti. sangat dibutuhkan peran orang tua dan guru sebagai pendidik untuk mengajarkan budi pekerti tentang kejujuran kepada anak didiknya,” ujar Kapolres Lumajang AKBP Arsal Sahban, Senin (26/8/2019).
    Arsal mengatakan kasus ini akhirnya dimediasi. Dan pada akhirnya kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan.
    “Dalam kasus tersebut, tidak ada yang menuntut lantaran tidak ada yang merasa dirugikan. Namun orang tua dari anak tersebut telah berjanji di depan kepala sekolah dan juga anggota Polres Lumajang untuk lebih mendidik serta siap bertanggung jawab jika hal serupa muncul di kemudian hari” ungkap Arsal.
    Namun, atas kejadian ini para orang tua diharapkan dapat mendidik serta meningkatkan pengawasan terhadap anak baik dari sikap serta tingkah lakunya agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

    Rujukan