• (GFD-2020-5698) [SALAH] Foto Keadaan Rumah Sakit yang Sepi dari Pasien Covid-19 di Nevada, Amerika Serikat

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 04/12/2020

    Berita

    Akun Twitter @NetworkinVegas.com mengunggah sebuah foto yang menunjukkan seorang dokter berdiri di depan ranjang rumah sakit yang kosong di Reno, Nevada, dengan klaim yang membuktikan bahwa pandemi virus Corona adalah tipuan pada Senin (30/10/2020).

    Hasil Cek Fakta

    Dari hasil penelusuran, foto tersebut merupakan Jacob Keeperman, direktur medis untuk Pusat Pengalihan dan Operasi Renown yang membagikan foto dirinya di dalam fasilitas garasi parkir di Twitter dengan harapan menyampaikan gawatnya situasi di rumah sakit. Tetapi tweetnya dengan cepat diambil dan disalahartikan secara online. Keeperman mengambil foto pada hari tempat perawatan dibuka dan sebelum pasien pertama tiba.

    “Ini benar-benar menurunkan moral bagi semua orang yang bekerja sangat keras untuk mempolitisasi dan memolarisasi ini, saya memegang tangan pasien ketika mereka mengambil napas terakhir karena orang yang mereka cintai tidak bisa bersama mereka.” Katanya.

    Melansir liputan6.com, Dalam artikel reviewjournal.com berjudul “Reno doctor refutes Trump’s claim that photo of COVID medical unit was fake” yang tayang 2 Desember 2020, terdapat penjelasan dari dr. Jacob Keeperman terkait foto yang beredar luas.

    “Jujur saya benar-benar kaget. Foto itu awalnya untuk mengucapkan terima kasih pada tenaga medis, teknisi, dan petugas kebersihan yang telah membuat RS darurat tersebut,” kata Keeperman.

    “Foto diambil pada hari kami membuka RS tepat sebelum pasien pertama tiba. Saya sendiri takkan pernah mengambil foto pasien yang dirawat di sana,” ujarnya.

    Menurut pejabat rumah sakit Renown, saat ini mereka memiliki 42 pasien dan telah melayani 198 pasien sejak hari pembukaan di bulan November. Situs, yang didirikan untuk pasien yang tidak membutuhkan perawatan jangka panjang, dapat menampung lebih dari 1.400 pasien.

    Berdasar dari seluruh referensi, maka dapat disimpulkan bahwa foto yang memperlihatkan keadaan rumah sakit yang sepi dari pasien Covid-19 di Nevada, Amerika Serikat tidak benar dan masuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5697) [SALAH] Video “gelombang tsunami di Karachi, Pakistan pada 2 Desember 2020”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 04/12/2020

    Berita

    Akun UClips (fb.com/UClips2020) mengunggah sebuah video pada 2 Desember 2020 dengan narasi sebagai berikut:

    “Karachi | Pakistan
    #Karachi #uclips #Pakistan #Pandemic #water”

    Dalam video tsunami berdurasi 3 menit dan 26 detik tersebut, air laut terlihat menyeret puluhan mobil dan terdapat tulisan “Karachi Pakistan Today” dan ikon bendera Pakistan.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya video gelombang tsunami di Karachi, Pakistan pada 2 Desember 2020 adalah klaim yang salah.

    Faktanya, bukan video tsunami di Karachi, Pakistan 2 Desember 2020. Video itu merupakan kejadian tsunami di prefektur Miyagi di Jepang pada tahun 2011.

    Video yang sama diunggah di kanal YouTube takuro suzuki pada tanggal 18 Desember 2011.

    Dilansir dari AFP, diterjemahkan dari bahasa Jepang ke bahasa Indonesia, keterangan video itu berbunyi: “Tsunami kota Ishinomaki TSUNAMI JEPANG 3.11/2011”.

    Keterangan video dalam bahasa Inggris diterjemahkan ke bahasa Indonesia sebagai: ”’Ishinomaki-shi Gelombang pasang besar’ gempa besar di timur Jepang Sebuah foto di Ishinomaki-shi, Miyagi. Saya sarankan Anda tersapu oleh gelombang pasang seperti itu, itu tidak bisa dilakukan. Saya mengambil gambar dari atap Ishinomaki gas. 2-3-48, Myojincho, Ishinomaki-shi, Miyagi”.

    Gempa Bumi dan tsunami Tōhoku 2011 (東北地方太平洋沖地震 Tōhoku Chihō Taiheiyō-oki Jishin, secara harfiah “Gempa Bumi lepas pantai Samudra Pasifik wilayah Tōhoku”) adalah sebuah gempa Bumi dorongan kuat berkekuatan 9,0 yang mengakibatkan gelombang tsunami setinggi 10 meter (33 ft).

    Gempa ini berkekuatan 7 berdasarkan skala intensitas seismik Badan Meteorologi Jepang di utara Prefektur Miyagi, Jepang. Laporan awal menyatakan kekuatan sebesar 7,9,sementara peringatan tsunami JMA menyebutkan 8,4, dan akhirnya 9,0.

    Fokus gempa Bumi dilaporkan berada di lepas pantai Semenanjung Oshika, pantai timur Tōhoku pada 11 Maret 2011, pukul 05:46 UTC (14:46 waktu setempat) pada kedalaman 24,4 kilometer (15,2 mil). Laporan Japanese National Police Agency (JNPA) menyatakan bahwa 15.269 tewas dan 8.526 lainnya hilang di enam prefektur, meski dikhawatirkan jumlah korban tewas jauh lebih tinggi.

    Kekuatan 9,0 menjadikan gempa ini sebagai gempa terbesar yang mengguncang Jepang sepanjang sejarah dan satu dari empat gempa terbesar di dunia sejak pencatatan gempa modern dimulai. Gempa ini dianggap sebagai yang terbesar yang mengguncang Jepang dalam 1.200 tahun terakhir.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5696) [SALAH] “tim satgas cov ugm saat ini sangat kuwalahan mengatur tempat untuk isolasi mandiri sivitas UGM”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 04/12/2020

    Berita

    Akun ME Chitra Eka Dewi (fb.com/isabella.picasso.7) mengunggah sebuah postingan dengan narasi sebagai berikut:

    “YOGYAKARTA ZONA MERAH
    Untuk rekan2, bila tidak sangat penting dan mndesak, sementara ditunda dulu pulang ke jogja nggih. Saya sebagai tim satgas cov ugm saat ini sangat kuwalahan mengatur tempat untuk isolasi mandiri sivitas UGM. Kami sdh buka asrama mhs (3lantai) untuk isol yg positif tanpa gejala. Saat ini sdh penuh, ini kami hrs siapkan apartemen ugm untuk cadangan. Jogja merah merata kecuali sebagian GK dan KP.”

    Larangan ke jogja

    Ke jogja harus rapit test dan swab

    JANGAN KE JOGJA

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Tim Satgas Covid-19 UGM kewalahan mengatur tempat isolasi mandiri sivitas UGM dan saat ini sudah penuh sehingga tim satgas harus menyiapkan apartemen UGM untuk cadangan adalah klaim yang keliru.

    Faktanya, bukan pesan dari Satgas Covid-19 UGM. Satgas Covid-19 UGM tidak pernah mengeluarkan penyataan resmi, terkait penuhnya tempat isolasi mandiri. Selain itu, sarana isolasi dan rumah singgah sampai saat ini masih cukup menampung kebutuhan isolasi mandiri sivitas UGM.

    Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Dr. Iva Ariani, mengatakan, Satgas Covid-19 UGM tidak pernah mengeluarkan penyataan resmi, terkait penuhnya tempat isolasi mandiri.

    “Satgas Covid-19 UGM telah menyampaikan klarifikasi bahwa broadcast yang beredar sebelumnya bukan pernyataan resmi dari kami,” kata Iva, saat berbincang dengan Liputan6.com.

    Iva mengungkapkan, situasi kasus infeksi Covid-19 di UGM terkendali, dengan dukungan pada proses 3T untuk memutus rantai penularan.

    Sarana isolasi dan rumah singgah sampai saat ini masih cukup menampung kebutuhan isolasi mandiri civitas. Menurut Iva, saat ini UGM masih menerapkan sistem pembelajaran dalam jaringan (daring) dan dengan persetujuan beberapa kegiatan luar jaringan hanya untuk penyelesaian studi dan pencapaian kompetensi pada bidang ilmu tertentu.

    “UGM mendorong semua pihak tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” tutupnya.

    Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19 UGM Rustamadji juga menegaskan bahwa tempat isolasi di UGM tidak penuh.

    “Ada tempat isolasi tetapi bukan seperti itu, bukan lalu penuh, tidak. Kalau penghuni (tempat isolasi) ada satu dua saja, tidak penuh,” katanya seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (3/12/2020).

    “Kita kan di Sleman, posisi asrama haji saja tidak penuh, kalau (tempat isolasi di UGM) penuh kan jadi aneh,” ujarnya.

    Rustam juga mengatakan, saat ini UGM masih menerapkan perkuliahan secara daring. Oleh karena itu, mengherankan bila ada informasi yang menyebut tempat isolasi di UGM penuh.

    “Masih daring, makanya saya juga heran (dengan informasi yang beredar) kan jadi aneh. Ya ada yang luring tapi kan itu untuk yang mau menyelesaikan studi dan enggak banyak,” kata dia.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5695) [SALAH] Foto “Erdogan Mengusung Keranda Jenazah Muaddzin Masjid Istanbul”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 04/12/2020

    Berita

    Akun Afryan Fadli (fb.com/pilarbaja9nadi) mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan sedang menandu keranda jenazah dengan narasi sebagai berikut:

    “Mashaa’ALLAH
    Pemimpin Islam & Terbaik di seluruh Bumi
    Pemimpin Yang BerJiwa Pelayan Rakyat Presiden Recip Tayyip Erdogan. Beliau Turut Mengusung Keranda Jenazah Muaddzin Masjid Istanbul . Di Sebelahnya , Berbaju Kuning Ialah Pekerja Pembersih Di Masjid itu.
    ALLAH HUAKBAR, Di Akhir Zaman ini msh Engkau Hadirkan Manusia Pemimpin Terbaik yg bisa kami ambil contoh darinya. Smoga di Negeri Antah Berantah masih ada Manusia seperti nya.
    Semoga ALLAH Merahmati Beliau. Aamiiiin
    Ya ALLAH Kurniakanlah Kami Pemimpin Seperti Beliau”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom, klaim adanya foto Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menandu keranda jenazah muazin Masjid Istanbul adalah klaim yang salah.

    Faktanya, bukan jenazah muazin Masjid Istanbul. Di foto itu, Presiden Erdogan menandu keranda jenazah menandu jenazah almarhumah Zümriye İlgen, ibu dari saudara ipar Erdogan pada September 2016.

    Dilansir dari Medcom, foto identik ditemukan pada situs resmi kepresidenan Turki tccb.gov.tr, melalui artikel berjudul “President Erdoğan Attends Zümriye İlgen’s Funeral” yang dimuat pada 16 September 2016.

    “President Recep Tayyip Erdoğan attended his brother-in-law’s mother Zümriye İlgen’s funeral prayer in Balıkesir’s district of Erdek.” tulis laporan tersebut, atau yang jika diterjemahkan: “Presiden Recep Tayyip Erdoğan menghadiri doa pemakaman ibu iparnya Zümriye İlgen di distrik Balıkesir di Erdek.”

    Rujukan