• (GFD-2021-7583) [SALAH] Longsor di Jalur Medan-Berastagi pada 19 September 2021

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 21/09/2021

    Berita

    Telah beredar informasi mengenai bencana longsor besar di Berastagi tepatnya di jalan pintas Panatapan Aqua-Sembahe. Informasi ini dibagikan oleh seorang pengguna Facebook pada 19 September 2021.

    Informasi tersebut disertai dua unggahan foto dan narasi. Berikut adalah narasi yang tertulis:

    "Bagi tmn2 yg SDG MENUJU MEDAN via BRASTAGI,sy SARANKAN PUTAR BALIK krna BARUSAN LONGSOR BESAR di JLN LINTAS PANATAPAN AQUA-SEMBAHE=macat total.

    LEWAT LAH VIA MEREK ARAH SERIBUDOLOK BELOK KIRI MELINTASI DESA GUNUNG MERIAH- SARAN PADANG-GALANG KELUAR LAMPU MERAH PAKAM BELOK KIRI JLN LINTAS KE TJ.MORAWA/amplas. smoga bermanfaat. tetap Hati2.."

    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 722 kali dibagikan dan mendapat 16 komentar dari warganet.

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com telah menelusuri foto tersebut dengan menggunakan Google Reverse Image. Hasilnya terdapat beberapa artikel dengan foto yang sama.

    Artikel tersebut berjudul "20 Titik Longsor di Jalur Medan-Berastagi, Lalu Lintas Lumpuh" yang diterbitkan situs cnnindonesia.com pada 4 Desember 2020.

    Penelusuran kemudian dilanjutkan dengan mengunggah foto lainnya ke situs Google Reverse Image. Hasilnya terdapat beberapa artikel yang memuat foto serupa.

    Satu di antaranya artikel berjudul "Longsor Jalan Medan-Berastagi, Satu Sopir Truk Tewas, Lalu Lintas Lumpuh Total" yang dimuat situs kompas.com pada 4 Desember 2020 lalu.

    Kesimpulan

    Informasi mengenai bencana longsor besar di Berastagi tepatnya di jalan pintas Panatapan Aqua-Sembahe pada 19 September 2021 ternyata tidak benar. Faktanya, tidak ada informasi valid mengenai hal tersebut. Foto-foto yang disebarkan tersebut adalah peristiwa longsor pada Desember 2020 lalu.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7582) [SALAH] Vaksin Bukan Syarat Penerbangan Internasional

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 21/09/2021

    Berita

    Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim syarat vaksin tidak ada dalam penerbangan internasional. Klaim tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 6 September 2021.

    Unggahan klaim syarat vaksin tidak ada dalam penerbangan internasional tersebut berupa tulisan sebagai berikut:

    "Ternyata tidak ada syarat vaksin dalam penerbangan internasional."

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim syarat vaksin tidak ada dalam penerbangan internasional, menggunakan Google Search dengan kata kunci "international air travelers to be vaccinated before boarding a plane".

    Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Canada announces vaccine mandate for air travel" yang dimuat situs edition.cnn.com, pada 14 Agustus 2021.

    Artikel situs edition.cnn.com menyebutkan, Kanada akan mewajibkan sebagian besar penumpang komersial yang bepergian melalui udara, kereta api, atau kapal besar untuk divaksinasi penuh pada musim gugur.

    Persyaratan vaksinasi "mencakup semua pelancong udara komersial, penumpang di kereta api antar-provinsi dan penumpang di kapal laut besar dengan akomodasi semalam seperti kapal pesiar," kata Omar Alghabra, menteri transportasi Kanada, selama konferensi pers virtual Jumat.

    Artikel berjudul "Vaksinasi COVID-19 Jadi Syarat Naik Pesawat Domestik di Arab Saudi" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 26 Agustus 2021 menyebutkan, maskapai-maskapai Arab Saudi mengumumkan bahwa vaksinasi COVID-19 dua dosis akan menjadi syarat wajib bagi penerbangan domestik. Namun, anak-anak dikecualikan dari aturan itu.

    Dilaporkan Saudi Gazette, Kamis (26/5/2021), aturan baru tersebut akan berlaku mulai 1 September 2021.

    Orang-orang yang dikecualikan adalah anak-anak 12 tahun ke bawah, serta mereka yang memiliki kondisi kesehatan khusus. Selain vaksinasi, penumpang tetap harus mengikuti protokol-protokol kesehatan untuk mencegah COVID-19.

    Berdasarkan data terkini pemerintah Saudi, ada 35,2 juta dosis vaksin COVID-19 yang disalurkan kepada warga setempat. Sebanyak 13,5 juta orang sudah mendapat dua dosis.

    Total kasus virus corona di Arab Saudi sejumlah 543 ribu dan 4.141 kasus masih aktif.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran Cek Fakta klaim syarat vaksin tidak ada dalam penerbangan internasional tidak benar.

    Sejumlah negara, seperti Arab Saudi dan Kanada telah menetapkan vaksin sebagai syarat penumpang penerbangan.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7581) [SALAH] Akun Whatsapp Wakil Bupati Sukabumi

    Sumber: Whatsapp.com
    Tanggal publish: 21/09/2021

    Berita

    Beredar sebuah akun Whatsapp dengan nomor +62896523634727 yang mengatasnamakan nama Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Sumantri. Akun Whatsapp tersebut juga mencantumkan foto Iyos Sumantri sebagai foto profil Whatsappnya

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah akun Whatsapp dengan nomor +62896523634727 yang mengatasnamakan nama Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Sumantri. Akun Whatsapp tersebut juga mencantumkan foto Iyos Sumantri sebagai foto profil Whatsappnya.

    Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian (Diskominfosan) Kabupaten Sukabumi mengatakan bahwa segala bentuk pesan dari akun Whatsapp tersebut terindikasi penipuan. Warga Sukabumi diminta berhati-hati jika mendapat pesan dari nomor Whatsapp tersebut, terlebih lagi jika nomor Whatsapp tersebut menginformasikan akan memberikan bantuan keagamaan. Hal tersebut dikarenakan nomor Whatsapp tersebut palsu dan bukan milik Iyos Sumantri.

    Dengan demikian, akun Whatsapp dengan nomor +62896523634727 tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori imposter content atau konten tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila (Universitas Diponegoro)

    Akun Whatsapp dengan nomor +62896523634727 bukan milik Wakil Bupati Iyos Sumantri. Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian (Diskominfosan) Kabupaten Sukabumi mengatakan bahwa segala bentuk pesan dari akun Whatsapp tersebut terindikasi penipuan.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7580) [SALAH] Karena Hidup Orangtua yang Sulit, Seorang Bayi Diserahkan Kepada Sekelompok Tentara

    Sumber: Whatsapp.com
    Tanggal publish: 21/09/2021

    Berita

    “ada yang tau peristiwa apa ini???
    Seperti nya bayi direlakan orang tua nya diberikan kpd tentara karena keadaan susah.. “

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video melalui pesan Whatsapp yang menampilkan peristiwa penyerahan bayi oleh masyarakat kepada sekelompok tentara. Narasi pesan ini menyatakan bahwa bayi itu diserahkan oleh orangtuanya karena mereka mengalami kesulitan hidup.

    Namun setelah dilakukan penelusuran, ternyata pesan tersebut adalah hoaks. Orangtua yang menyerahkan bayi mereka kepada sekelompok tentara bukanlah karena kehidupan yang sulit, tapi untuk mengevakuasi bayi tersebut dari daerah kericuhan di Bandara Kabul, Afghanistan.

    Kericuhan yang terjadi di Afghanistan khususnya di kabul menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat dan membuat mereka ingin keluar dari Afghanistan. Hal ini membuat banyak masyarakat berkerumun di depan pintu masuk Bandara Kabul untuk dapat melarikan diri melalui evakuasi yang dilakukan oleh tentara Amerika Serikat sebelum seluruh tentara barat itu pergi meninggalkan Afhanistan.

    Jadi dapat disimpulkan, video penyerahan bayi kepada tentara karena hidup orangtua yang sulit merupakan informasi hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Hal tersebut adalah informasi hoaks. Faktanya video tersebut adalah proses evakuasi seorang bayi dari kericuhan yang terjadi di Afghanistan.

    Rujukan