• (GFD-2020-5752) Surat Suara Ditemukan Sudah Tercoblos di TPS Malaka, Begini Faktanya

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 09/12/2020

    Berita

    Beredarnya surat suara yang telah tercoblos di TPS 05 Malaka, Dusun Malimbu, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara pada pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati KLU 2020, Rabu (9/12), cukup menggemparkan khalayak publik.
    Informasi surat suara yang telah tercoblos tersebut bermula dari unggahan akun Buyung Must KLU di media sosial, facebook sekitar pukul 10.30 waktu setempat. Foto surat suara tersebut juga telah dibagikan ke beberapa grup, seperti grup Gerakan Ganti Bupati 2020.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran cek fakta Pilkada 2020 yang dilakukan oleh bukadikit.co, bahwa benar adanya surat suara yang telah tercoblos di TPS Malaka, Pemenang. Hal tersebut berdasarkan dari pernyataan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lombok Utara Adi Hermanto yang membenarkan bahwa adanya laporan surat suara yang telah tercoblos di TPS Malaka. Namun, dikatakannya, surat suara yang telah tercoblos tersebut telah diganti sesuai dengan arahan KPU.

    “KPU sudah perintahkan untuk mengganti surat suara yang tercoblos itu,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Rabu (9/12).

    Adi mengkalim, pihaknya tidak mengetahui penyebab surat suara yang tercoblos itu secara pasti. Sehingga, pihaknya akan terlebih dahulu berkoodinasi dengan KPU Lombok Utara. Selain itu, ia menyebut, kasus surat suara yang sudah tercoblos baru ditemukan di TPS Malaka saja. “Baru itu yang kami temukan,” pungkasnya.

    Sementara itu, Ketua KPUD KLU Juraidin mengatakan, pihaknya masih membutuhkan waktu untuk melakukan pengecekan secara detail terkait surat suara yang telah tercoblos itu. Karena pihaknya tidak dapat mengambil kesimpulan penyebab secara pasti sebelum melakukan pengecekan.

    “Kami membutuhkan pengecekan secara detail, tidak bisa mengambil kesimpulan apakah ada faktor kesengajaan, ataukah ada paku dan sebagainya, karena segala hal bisa terjadi.” Jelas dia.

    “Tapi jika ditemukan masalah, silahkan laporkan saja kepada kami.” Pungkasnya.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5751) CEK FAKTA: Muncul Awan Berbentuk Angka 2 Saat Pilkada Depok

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 09/12/2020

    Berita

    Kurang dari sehari sebelum hari H pilkada 2020 kemudian muncul foto di laman tim kampanye paslon nomor urut 02 dengan akun Facebook bernama Team Pemenangan PIIS (Pilih Idris Imam Saja) yang merupakan grup Facebook berisi 505 members.
    Foto langit yang dilingkari tengahnya bak awan membentuk angka 2 yang diidentikkan dengan nomor urut paslon diunggah akun tersebut lalu diberi caption "Lanjutkan".

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta kemudian mencoba melakukan penelusuran atas foto dengan awan angka 2 tersebut. Dengan menggunakan salah satu tools Google Image Reverse, penelusuran pencarian ternyata menunjukkan bahwa foto itu bukan foto baru.

    Jejak digitalnya beberapa kali sudah ada di mesin pencarian Google. Muncul kemudian tautan yang mengarahkan ke akun Facebook bernama Viral Video yang diunggah pada 25 Februari 2019. Bentuk angka 2 dibentuk awan di langit persis sama namun hanya dilakukan crop.

    Selain itu, penelusuran juga membawa pada akun fanpage Jempol Indonesia pada April 2019 yang menunjukkan foto yang sama dari akun Viral Video namun dengan pemotongan sebagian foto. Fanpage Jempol Indonesia mengunggah foto angka 2 di langit dengan caption "Hari ini di Bogor Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dapat salam dari Alam Raya..... SELAMAT YA PAK semoga amanah.” Diketahui pada saat itu memang sedang periode Pemilu Presiden 2019.
    Ketiga foto itu adalah foto identik dengan ukuran lebih besar di akun Viral Video. Lalu kemudian di-crop dan di-zoom oleh akun Jempol Indonesia sehingga angka 2 tampak lebih besar dan masih tampak bagian atas sebuah bangunan yang sama di Viral Video.

    Sementara foto yang ada di grup Facebook Team Pemenangan PIIS juga foto yang sama dengan gambar bangunan yang sama namun zoom tidak sebesar Jempol Indonesia. Bagian atas bangunan menunjukkan bangunan yang sama. Yang satu diklaim di Bogor jelang Pilpres 2020, lainnya diklaim di Depok jelang Pilkada 2020. Keduanya sama-sama mengidentikkan dengan kemenangan paslon 02.

    Bukti lain yang juga menunjukkan tidak adanya fenomena awan dengan angka 2 di Depok setelah VIVA menanyakan kepada beberapa warga kota tersebut dalam 2 hari terakhir. Perihal awan angka 2 maupun awan tak biasa juga tak didapati beredar kabarnya baik di media sosial, media massa maupun di grup-grup warga.

    Bahkan sejak Senin, 7 Desember 2020, cuaca di Depok hampir setiap hari hujan sehingga bisa dikatakan tak ada langit biru yang bisa menunjukkan awan cerah.

    "Belum pernah ada informasi itu. Saya baru tahu justru hari ini dari yang katanya akun Facebook Idris-Imam itu, di grup-grup saya juga tak ada kabar. Tiga hari ini saya di Depok tersebut," kata Irvan (38), warga Grand Depok City, Depok saat ditanyai pada Rabu, 9 Desember 2020.

    Warga Depok lainnya juga menggeleng soal fenomena awan angka itu.

    "Enggak tahu dan enggak dengar ada apalagi lihat juga sih awan angka 2. Memang hujan terus minggu ini di Depok," kata Alyn (35), warga Depok yang mengaku sudah berdomisili di kota itu selama 5 tahun terakhir.

    Kesimpulan

    Hasil cek fakta karena itu menunjukkan bahwa awan berbentuk angka 2 di Depok jelang hari H pilkada adalah disinformasi alias hoaks. Hoaks gambar awan yang sama juga sudah pernah digaungkan hampir dua tahun sebelumnya

    Rujukan

  • (GFD-2020-5750) [CEK FAKTA] PAC PDIP Tenggilis Mejoyo Surabaya tangkap pelaku politik uang di Kendangsari

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 09/12/2020

    Berita

    Warga di Kendangsari dikabarkan menangkap pelaku money politics (politik uang) pada Selasa malam (08/12/2020).

    Pelaku yang merupakan seorang ibu rumah tangga itu ditangkap saat diduga membagikan amplop warna putih berisi uang pecahan Rp 100 ribuan kepada sejumlah tetangganya.

    Informasi yang beredar di sejumlah grup WhatsApp, motif pelaku membagikan amplop berisi uang tersebut adalah agar para penerima memilih pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota Surabaya nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman di Pilkada Surabaya yang berlangsung hari ini.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan cek fakta yang dilakukan lensaindonesia.com, praktek money politik yang terjadi sekitar pukul 19.40 WIB di rumah sebuah rumah di Jl Kendangsari GG IX Surabaya tersebut dipergoki oleh Ketua PAC PDI Perjuangan Tenggilis Mejoyo, Mardiono.

    Menurut keterangan Mardiono, rumah tersebut adalah milik seorang ibu rumah tangga berinisial L.

    L yang merupakan pihak yang membagikan amplop berisi uang pecahan Rp 100 ribuan kepada sejumlah tetangganya.

    Mardiono mengungkapkan, politik uang itu terungkap saat kadernya melihat beberapa orang keluar masuk dari rumah L.

    “Saat timses kami sedang melakukan sosialisasi kepada saksi, melihat warga mendatangi rumah L secara bergantian,” terang Mardiono, Rabu (09/12/2020).

    Atas kecurigaan tersebut, menurut Mardiono, seorang kadernya lantas mendekati salah satu warga yang baru keluar dari rumah L dengan membawa amplop. Saat diajak ngobrol, warga tersebut menunjukkan bahwa amplop pemberian dari L berisi sebesar Rp 100 ribu.

    “Setelah memastikan adanya pembagian uang itu, teman teman di lapangan langsung mendatangi rumah pelaku. Saat kami masuk rumahnya, dia (L) langsung masuk ke kamar dan mengunci dari dalam,” ungkapnya.

    Sementara di meja ruang tamu rumah L ditemukan kertas rekapan nama-nama penerima dan sejumlah uang pecahan Rp 100 ribuan yang belum sempat dibagikan.

    “Uang yang sudah dimasukan ke amplop sebanyak 4 lembar, dan yang belum dimasukan terdapat 10 lembar,” sebut Mardiono.

    Mardiono menyampaikan hasil penelusuran timnya dilapangan, L merupakan seorang simptisan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

    “Laporan dari teman teman dilapangan, dia merupakan simpatisan PKB,” bebernya.

    Kasus politik uang ini sudah dilaporkan ke Panwascam Tenggilis Mejoyo.

    Bahkan, pihak Komisi Panwascam juga datang ke rumah L untuk membuat berita acara pemeriksaan (BAP).

    Namun saat akan di BAP, L tidak mau keluar dari kamarnya meski pintu ruangan sudah beberapa kali diketuk.

    “Dia (L) tidak mau keluar dari kamarnya meski Panwascam menjamin,” kata Mardiono.

    Oleh Panwascam kasus ini langsung dilimpahkan be Bawaslu Surabaya.

    “Bawaslu sudah melakukan pemanggilan, Namun pelaku tidak hadir dan diwakilkan anaknya yang datang pada pukul 01.00 (ke Bawaslu) dini hari tadi.” pungkas Mardiono.

    Kesimpulan

    Kabar adanya dugaan politik uang di Jl Kendangsari GG IX Surabaya pada Selama malam 8 Desember 2020 yang juga sudah diberitakan oleh rmoljatim.com tersebut benar adanya alias fakta.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5749) Surat Suara Tercoblos Untuk Pasangan Pathul-Nursiah di Loteng ?. Cek Faktanya

    Sumber: media sosial
    Tanggal publish: 09/12/2020

    Berita

    Beredar di media sosial foto yang menyebutkan bahwa ada surat suara yang sudah tercoblos untuk pasangan nomor 4. Lalu Pathul Bahri-Nursiah di Pilkada Lombok Tengah. Peristiwa itu katanya terjadi di Tempat Pemungutan Suara [TPS] 12 desa Kabul kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah.
    Foto tersebut memperlihatkan seorang pria sedang menunjukkan surat suara Pilkada Lombok Tengah dengan memberikan caption ” Praya barat Daya, tps 12 kabul muntak tecoblos bejulu nomor 4,” dalam bahasa daerah sasak yang artinya bahwa surat suara tersebut sudah tercoblos nomor 4.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penulusuran tim cek fakta koranmerah.com dengan menghubungi Bawaslu Lombok Tengah yang sudah melakukan klarifikasi langsung di lokasi TPS menyebutkan tidak benar jika sudah surat suara sudah tercoblos ke pasangan Pathul-Nursiah. Yang terjadi adalah warga yang menjadi pemilih tersebut memfoto dirinya sesaat setelah melakukan pencoblosan di bilik TPS guna diberikan ke tim pemenangan.


    ” Jadi ada pihak tidak bertanggung jawab memberikan caption yang berbeda dari tujuan warga pemilih tersebut,” kata Baiq Husnawati, Kordiv hukum, humas, data informasi Bawaslu Lombok Tengah.

    Husna juga menyebutkan bahwa pria dalam foto tersebut juga sudah memberikan klarifikasi atas foto yang beredar tersebut. Sementara Petugas Bawaslu Loteng juga sudah melakukan klarifikasi langsung ke KPPS yang dimaksud.

    Untuk itu, Bawaslu memastikan bahwa surat suara tercoblos untuk pasangan Pathul-Nursiah adalah hoax. Ia juga mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap potensi hoax untuk tujuan apapun. termasuk tidak menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya lewat media sosial.

    ” Harusnya tidak boleh membawa alat perekam apapun di bilik TPS karena melanggar azas kerahasiaan, tapi ini tidak disosialisasikan dengan baik oleh penyelenggara,” katanya.

    Kesimpulan

    Bawaslu memastikan bahwa surat suara tercoblos untuk pasangan Pathul-Nursiah adalah hoax. Ia juga mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap potensi hoax untuk tujuan apapun. termasuk tidak menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya lewat media sosial.

    Rujukan