• (GFD-2019-3110) [SALAH] Pertolongan pertama pada stroke dengan tusukan jarum ke ujung setiap jari masing-masing atau bagian bawah daun telinga

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 23/09/2019

    Berita

    Beredar kembali informasi dengan narasi sebagai berikut :

    “Pertolongan Pertama Pada STROKE
    orang yg kena STROKE mendadak (jatuh dr WC dsB), pembuluh darah ke otak akan pecah sedikit demi sedikit. Ingat,untuk mengatasi hal ini janganlah gugup/panik. Jika korban berada di tempat kejadian seperti dikamar mandi/ruang tidur/ruang tamu dll.
    JANGAN dipindah2kan ke tempat lain, karena akan percepat pecahnya pembuluh darah, dan janganlah sampai dy terjatuh lg. Caranya adl dengan mengeluarkan darah korban dgn menggunakan jarum yg telah dibakar/disteril yg kemudian ditusukkan ke ujung setiap jari masing2 sampai darahnya keluar± 1-2 tetes.
    Kalau darahnya tidak keluar dapat diurut sampai keluar, sesudah itu korban akan sadar setelah beberapa menit kemudian.
    Jika korban mulutnya miring, tariklah kedua daun telingany sampai merah dan langsung tusuk bagian bawah daun telinga dg jarum steril sampai darah keluar ± 1-2 tetes. Setelah korban sadar dan mulutnya sudah pulih kembali, barulah dibawa ke dokter/RS.
    Biasanya orang yg terkena STROKE pembuluh darahnya akan lebih cepat pecah karena goncangan dalam perjalanan ke RS/dokter. Orang tsb dapat tidak sadar kembali/pingsan dan biasanya akan cacat/lumpuh.
    (Kita harus ingat MENGELUARKAN DARAH dari jari orang yg terkena STROKE, maka kita sudah bisa menolong orang tsb dari penyakit STROKE).”

    Hasil Cek Fakta

    Penanganan awal stroke bukan dengan mengeluarkan darah dari ujung jari. Mengeluarkan darah dari semua ujung jari tidak memiliki manfaat dalam penyembuhan pasien stroke. Bahkan, jika jarum yang digunakan tidak bersih, penderita stroke dapat mengalami infeksi akibat tusukan tersebut. Pengeluaran darah dari ujung jari merupakan tindakan yang berbahaya dan tidak bermanfaat dalam menangani stroke.

    Dikonfirmasi mengenai berita tersebut pada Senin (18/3/2013), dr Ahmad Yanuar, SpS menepis kebenarannya. “Sejauh ini tidak ada penelitian seperti itu, tidak diketahui efektif atau tidaknya tindakan tersebut,” kata dokter saraf dari Universitas Indonesia tersebut kepada detikHealth.

    Hal ini juga diperkuat oleh dr Fritz Sumantri, SpS. “Yang harus digarisbawahi adalah kedokteran berangkat dari penelitian dan uji coba. Adapun cara di luar itu belum ada penelitiannya. Setidaknya keamanannya belum terjamin. Sampai saat ini ilmu kedokteran tidak mengenal cara seperti itu, sehingga kita juga tidak tahu efektivitasnya,” tegasnya.

    Satu-satunya tindakan yang harus segera dilakukan adalah dengan membawa ke rumahs sakit dan diberikan tindakan reperfusi pada jam-jam tercepat. “Sekitar 3-6 jam setelah kejadian, pasien harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan tindakan medis,” tambah dr Ahmad.

    “Tidak benar. Bahkan respons nyeri akibat tusukan jarum dapat meninggikan tekanan darah yang berisiko memperburuk stroke-nya,” tegas spesialis saraf dari FK Unika Atma Jaya, Dr.dr. Yuda Turana, Sp.S kepada ANTARA News di Jakarta, Kamis.

    Penegasan bahwa metode ini tak tepat juga diungkapkan spesialis Jantung rumah sakit Harapan Kita, dr. Dicky Armein Hanafy, SpJP (K),FIHA. Dia bahkan mengatakan cara ini tidak berguna sama sekali.

    “Keluarga harus langsung bawa ke rumah sakit,” kata Yuda.

    Sementara itu terkait tutorial pertolongan pertama pada penderita stroke dengan cara menusuk-nusuk kupingnya dengan jarum. Cara tersebut alih-alih menyembuhkan, justru membahayakan.

    Hal tersebut dikatakan Residen Ilmu Penyakit Syaraf Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, dr Heri Munajib, saat menjawab pertanyaan seorang warganet yang menerima kiriman via WhatsApp Group (WAG). “Ini jelas info hoaks yang harus kita tangkal,” ujarnya kepada NU Online, Senin (5/1/18) malam.

    Pria kelahiran Gresik ini menegaskan, tindakan menusuk telinga tidak ada efeknya sama sekali terhadap stroke. Mengikuti kabar yang tidak jelas itu justru menyebabkan penderita meninggal dunia. “Padahal sebenarnya ada kemungkinan masih bisa ditolong apabila dibawa ke ahli medis yang berkompeten,” kata Heri.

    Penanganan awal stroke adalah menjaga patensi jalan nafas dan kestabilan sirkulasi darah pasien. Jika pasien tidak sadar, pastikan pasien dalam lingkungan yang aman, baringkan pada tempat yang aman. Posisilan pasien dengan tubuh menghadap ke samping kiri, untuk mencegah masuknya cairan ke saluran pernafasan (recovery position). Segera panggil pertolongan untuk membawa pasien ke unit gawat darurat terdekat. Penanganan pasti dari stroke tergantung dari jenis stroke yang terjadi. Hal ini dapat dipastikan dengan melakukan pemeriksaan penunjang seperti CT scan dan MRI.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3109) [SALAH] Artikel “Jokowi Sebut China Akan Bantu Padamkan Kebakaran Hutan di Indonesia”

    Sumber: blogspot.com
    Tanggal publish: 23/09/2019

    Berita

    Sebuah situs dengan alamat domain petroksi[dot]blogspot.com mengunggah sebuah artikel dengan judul : “Jokowi Sebut China Akan Bantu Padamkan Kebakaran Hutan di Indonesia”

    Isi artikel tersebut :

    “PETROKSI- Departemen Pemadam Kebakaran RRC (China) bersiap membantu saudara dekatnya yaitu Indonesia memadamkan kebakaran hutan untuk mengurangi kabut asap.

    Berdasarkan laporan media, lebih dari 42.000 hektar kawasan hutan dan perkebunan telah hangus oleh api sejak Januari lalu, dengan ratusan hektar dilaporkan masih terbakar di beberapa provinsi di Indonesia.
    Sementara Presiden RRC (China) Xi Jinping segera mengirim bantuan dengan drone tercanggihnya untuk membuat hujan buatan, sehubungan dengan kabut asap dari kebakaran hutan Indonesia yang berembus ke wilayah hampir ke Asia.

    Presiden Jokowi telah setuju dengan tawaran bantuan yang di tawarkan oleh negara tirai bambu tersebut, Menurut Xi Jinping, negara China telah menggelar pertemuan dengan perwakilan dari KBRI di China mengenai status terbaru dari masalah asap di Indonesia.
    Kami menerima kerja sama yang baik dengan perwakilan dan Menteri Lingkungan dan Kehutanan Indonesia, Indonesia sudah seperti saudara kami ujar Xi Jinping.

    “Kami punya banyak drone canggih untuk membentuk hujan buatan. Kita bisa menggunakan beberapa (drone), bukan satu, di daerah tertentu ujar presiden China Xi Jinping..Selanjutnya”

    Hasil Cek Fakta

    Saat dilakukan penelusuran berdasarkan judul dan isi artikel yang dimuat oleh situs blogspot tersebut, tidak ditemukan berita yang sama atau mirip dengan artikel yang dimuat di situs itu.

    Berdasarkan hasil penelusuran, negara tetangga yang menawarkan bantuan bukanlah China, melainkan Malaysia.

    Dari 2 artikel berita yang dimuat oleh tempo.co dan Liputan6.com, didapati fakta bahwa pembuat artikel di situs petroksi[dot]blogspot.com itu sengaja meng-copy paste dan mengubah nama negara Malaysia menjadi China.

    Dan berdasarkan hasil penelusuran, gambar tersebut memang benar adalah gambar potongan video saat Presiden Joko Widodo dan Presiden Xi Jinping bertemu yang diberitakan oleh iNews. Video utuh dari gambar tersebut diunggah di akun Youtube Official iNews pada tanggal 17 November 2018.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3102) [SALAH] Semoga Apa yang Dikatakan Bang Hotman Jadi Kenyataan

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 23/09/2019

    Berita

    Beredar postingan yang mengklaim bahwa Hotman Paris Hutapea, pengacara kenamaan, membeberkan bahwa pada bulan Oktober 2019. Klaim itu dimunculkan melalui perpaduan postingan foto Hotman paris beserta tangkapan klaim Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) akan melantik Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.

    Berikut kutipan narasinya:

    Smoga ap yg dktakan bng Hotman mnjadi knyataan...nga sabar nunggux????

    (disertai tangkapan layar mengenai klaim MPR akan melantik Prabowo pada Oktober 2019).

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, pernyataan yang diposting dalam bentuk tangkapan layar bukanlah pernyataan Hotman Paris Hutapea. Postingan itu dibantah langsung olehnya melalui akun Instagram terverifikasi miliknya (@hotmanparisofficial).

    Melalui postingannya, Hotman menyatakan bahwa postingan itu hoaks dan bukan berasal darinya. “Beredar postingan hoax! Bukan buatan hotman! Pemilu sah telah selesai dan hotman tdk tertarik politik! Musuhku fitnah aku karena tdk mampu bersaing! Berita di postingan adalah hoax dan fitnah! Mudah mudahan musuhku cepat di penjara,” tulisnya.

    Lalu, mengenai isu pada bulan Oktober 2019 pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI akan ditujukan kepada Prabowo-Sandiaga juga pernah diperiksa faktanya pada tanggal 24 Juli 2019 dengan artikel periksa fakta berjudul [SALAH] “OKTOBER 2019 PRABOWO-SANDI DILANTIK.”

    Dalam periksa fakta tersebut dijelaskan bahwa pemenang Pilpres 2019 ditentukan oleh suara terbanyak. Selain itu, berikut kutipan kesimpulan dari artikel periksa fakta tersebut:

    […] Unggahan akun Facebook Ibho Adji atau @ibho.adji yang bertajuk “OKTOBER 2019 PRABOWO-SANDI DILANTIK” adalah keliru atau tidak benar. Faktanya Jokowi – Ma’ruf memenangi Pilpres 2019 yang berkompetisi dengan Prabowo – Sandi sesuai dengan aturan MK No.50/PUU-XII/2014 terkait kemenangan pasangan capres dan cawapres dengan dua pasang calon, suara terbanyak dan satu putaran.

    Pernyataan @ibho.adji yang mengatakan pasangan Prabowo – Sandi menang di 26 provinsi juga salah. Faktanya Prabowo – Sandi menang di 13 provinsi, sementara Jokowi – Ma’ruf menang di 21 provinsi. Kemenangan Jokowi – Ma’ruf dengan suara terbanyak pun telah ditetapkan KPU setelah putusan MK yang menolak gugatan Prabowo – Sandi.

    Diketahui Prabowo – Sandi berencana menghadiri pelantikan Jokowi – Ma’ruf sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2019 -2024 oleh MPR pada 20 Oktober nanti. […]

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka klaim bahwa Hotman Paris Hutapea memberikan komentar atau pendapatnya terkait pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada Oktober 2019 tidak benar. Selain itu, konten bahwa MPR akan melantik Prabowo-Sandi sebagai Presiden dan Wakil Presiden juga tidak benar.

    Berdasarkan hal tersebut, maka tidak ada kaitan antara Hotman Paris dengan klaim yang telah sesat. Dengan demikian, postingan masuk ke dalam kategori False Connection atau Koneksi yang Salah.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3100) [SALAH] Makanan Kaleng Produksi Thailand Bisa Tularkan HIVKembali

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/09/2019

    Berita

    narasi:
    Breaking News : Meneruskan info dr Ibu Dubes KBRI KL
    Tolong beritahu adek2, suami, isteri dan semua teman2 Perhatian ; Mulai saat ini jangan makan makanan kaleng ,terutama buah2an , khususnya produksi Thailand

    Hasil Cek Fakta

    beredar sebuah pesan berantai yang diklaim berasal dari Dubes KBRI di Kuala Lumpur. Informasi tersebut berisi himbauan agar warga Indonesia berhati-hati dengan makanan kaleng, khususnya yang berasal dari Thailand. Hal itu dikarenakan adanya penyebaran virus HIV dalam makanan kaleng tersebut. Pesan berantai yang sempat viral pada tahun 2014 dan 2017 ini kembali muncul di tahun ini. Jika dilihat dari fakta yang ada pada tahun-tahun sebelumnya, BPOM telah menegaskan bahwa pesan berantai tersebut adalah tidak benar alias hoaks.Selengkapnya terdapat di penjelasan!
    NARASI:Innalillahi wa Inna Illaihi roji’un
    Assalammu’alaikum Wr Wb
    Breaking News : Meneruskan info dr Ibu Dubes KBRI KL
    Tolong beritahu adek2, suami, isteri dan semua teman2 Perhatian ; Mulai saat ini jangan makan makanan kaleng ,terutama buah2an , khususnya produksi Thailand. Karena di negara itu ada kira2 200 orang pengidap aids kerja di pabrik kalengan, dan mereka masukkan darah mereka ke dalam kalengan2 itu , dan saat ini masalah tersebut telah diketahui DepKes Thailand sehingga kaleng2an tersebut telah banyak di sita ttpi lebih banyak yg sdh terlajur diekspor. Contoh ; Lecy , Rambutan , Lengkeng , Mangga Puding dll. Setelah terima ini cepat kirim ke saudar2 n teman2 semua. Agar tidak konsumsi kalengan apapun…… Demi keselamatan kita semua. Info dr ibu dubes KBRI
    (Rita Toisuta Arifson Kementrian Kesehatan RI)
    Simak Beritanya :http://health.liputan6.hb/read/678535 {semoga bermanfaat}. Mohon bantu share ya..:pray::pray:
    [ :bangbang::bangbang:WARNING:bangbang::bangbang:
    Tolong disebar luas kan
    Mohon ijin info Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menginformasikan bahwa saat ini sedang ada wabah Pengerasan Otak (Kanker Otak), Diabetes dan Pengerasan Sumsum Tulang Belakang (Mematikan sumsum tulang belakang).
    Untuk itu, hindarilah minuman sbb:
    :point_right:1. Extra Joss,
    :point_right:2. M-150,
    :point_right:3. Kopi Susu Gelas (Granita),
    :point_right:4. Kiranti,
    :point_right:5. Krating Daeng,
    :point_right:6. Hemaviton,
    :point_right:7. Neo Hemaviton,
    :point_right:8. Marimas,
    :point_right:9. Segar Sari shachet,
    :point_right:10. Frutillo,
    :point_right:11. Pop Ice,
    :point_right:12. Segar Dingin Vit. C,
    :point_right:13. Okky Jelly Drink,
    :point_right:14. Inaco,
    :point_right:15. Gatorade,
    :point_right:16. Nabati,
    :point_right:17. Adem Sari,
    :point_right:18. Naturade Gold,
    :point_right:19. Aqua Splash Fruit.
    Karena ke-19 minuman tsb mengandung ASPARTAME (lebih keras dr biang gula) racun yg menyebabkan diabetes, v otak, dan mematikan sumsum tulang.

    Info:
    RS Fatmawati , RSCM , RS Siloam , All RS
    Nara sumber :
    Dr. H. Ismuhadi, MPH

    Mohon dishare, sayangi keluarga anda.

    ===

    PENJELASAN: Kembali beredar sebuah pesan berantai yang diklaim berasal dari Dubes KBRI di Kuala Lumpur. Dalam pesan yang beredar, dihimbau untuk masyarakat Indonesia agar menghindari makanan kaleng yang berasal dari Thailand. Hal tersebut dikarenakan makanan kaleng yang beredar telah disuntikan darah penderita HIV agar pengkonsumsi makanan tertular virus. Dalam pesan juga diselipkan link yang mengatasnamakan liputan6.com, yang setelah diklik tidak menuju ke situs liputan6.com melainkan situs tidak terjangkau atau tidak ditemukan.Guna menanggapi viralnya pesan tersebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan pun angkat bicara. Melansir dari okezone.com, BPOM menegaskan bahwa apa yang disampaikan dalam pesan tersebut adalah tidak benar alias hoaks. BPOM juga menjelaskan bahwa pihaknya tidak pernah menemukan hal-hal seperti yang disampaikan dalam pesan berantai tersebut, termasuk kandungan darah dan virus HIV dalam semua produk makanan kaleng yang dijual di pasar tradisional maupun swalayan.

    Rujukan